• Pelanggan Risiko Pendapatan adalah pasien terlantar, pasien dinsos, pasien migrasi JKBM yang terlambat migrasi ke JKN, pasien Jaminan
Mandiri (PU dan PBPU) yang mengalami denda, Tidak memiliki Keluarga langsung dan dipasung, Anggota Keluarga memiliki gangguan
jiwa lebih dari satu, Geografi asal pasien yang sulit dijangkau dan Kasus yang dibayar diluar skema JKN yaitu: pasien pecandu Narkotika
• Skema Manfaat Pelayanan dgn InaCBG ada 3 pola periode rawat : Akut 42 hari, Sub Akut 43- 103 hari, Kronis (maksimal 180 hari) dan
Pola Rawat jalan perkunjungan dan kunjungan rehabilitasi psikososial
• Adanya SK Tim Casemix, Tim Fraud dan Monev Klaim DAN KINERJA MANUAL TERHADAP INFORMASI BERBASIS DIGITAL
• Template Costing yang ada tahun berjalan, BOR, ALOS dipantau dengan kendali mutu dan biaya saat terjadi penyimpangan, Pelayanan
Rawat Jalan kepatuhan volume dan kebutuhan pasien
• Capaian keuangan dan serapan pembiayaan dengan para stake holder yang langsung berhubungan dengan supply Barang Habis Pakai
dan Pemeliharaan sarana dan Prasaran- dokumen yang paling di sorot agar hal hal yang harus di prioritas sebelumnya di evaluasi
ulang dengan prioritas baru: INILAH PRAKTEK BLUD SEBENARNYA memenuhi kebutuhan pelanggan internal dan eksternal
KINERJA LAYANAN
10 BESAR PENYAKIT RAWAT JALAN TAHUN 2018
NO DIAGNOSA ICD X L P TOTAL
1 SKIZOFRENIA F20 5010 3028 8038
2 GANGGUAN MENTAL ORGANIK F06.8 667 283 950
3 ANXIETAS F41.2 418 215 633
4 DEPRESI F32.9 284 347 631
5 PSIKOTIK AKUT F23.9 285 310 595
6 SKIZOAFEKTIF F25 356 204 560
7 EPILEPSI G40.6 239 139 378
8 GG. AFEKTIF BIPOLAR F31.9 217 118 335
9 RETARDASI MENTAL F72.1 280 38 318
10 DEMENSIA F03 136 115 251
TOTAL 7892 4797 12689
KINERJA LAYANAN
10 BESAR PENYAKIT RAWAT INAP TAHUN 2018
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS
BERSTANDAR INTERNASIONAL KEGIATAN
PEMBANGUNAN SARANA PENUNJANG RS (GERIATRI DAN
NAPZA)
TARGET REALISASI
EVALUASI PENDAPATAN TH. 2016 s/d 2019 UPTD RS. JIWA PROV. BALI
Target Realisasi Prosent
Tahun Ket.
(Rp.) (Rp.) ase (%)
2016 25.500.000.000,00 24.604.043.440,64 96,49 -
2017 22.500.000.000,00 22.635.761.819,89 100,60 -
2018 22,500,000,000,00 22,795,660,922,85 101,31 -
2019 25,500,000,000,00 6,755,113,820,79 26,49 s/d Bulan Maret
BELANJA TIDAK LANGSUNG
UPTD RUMAH SAKIT JIWA
PROVINSI BALI
50
40
30
20
10
0
2016 2017 2018 2019
TARGET REALISASI
EVALUASI BELANJA TIDAK LANGSUNG TH. 2016 s/d 2019 UPTD
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
Pagu Anggaran Realisasi Prosentase (%)
Tahun Ket.
(Rp.) (Rp.)
2016 39.587.068.500,00 37.408.606.293,00 94,50 -
2017 38.748.913.000,00 37.427.384.631,00 96,59 -
2018 42,886,371,000,00 41,573,336,203,00 96,94 -
2019 43,209,000,000,00 7,152,690,371 16,55 s/d Bulan Maret
BELANJA LANGSUNG
UPTD RUMAH SAKIT JIWA
PROVINSI BALI
80
60
40
20
0
2016 2017 2018 2019
TARGET REALISASI
EVALUASI BELANJA LANGSUNG TH. 2016 s/d 2019 UPTD RUMAH SAKIT
JIWA PROVINSI BALI
Pagu Anggaran Realisasi
Tahun Prosentase (%) Ket.
(Rp.) (Rp.)
2016 41.847.815.275,00 34.979.326.207,52 83,59 -
• Template costing: biaya over head, biaya intermediiate dan biaya final adalah rekap biaya
yang sifatnya retrospektif sehingga di bedah dengan data tahun sebelumnya dan perkiraan
tahun yang akan datang dengan penyusunan RKA –RAB dan DIPA yang dana berasal dari
APBD dan BLUD
• Jumlah Kasus dari Total Pendapatan di analisis lebih terinci atas dasar kasus terbanyak
yang menyerap biaya dan yang sedikit biaya terhadap jenis pelayanaan yang sesuai dengan
kebutuhan pasien untuk evaluasi mutu layanan di Rawat inap dan rawat jalan
• Deskripsi Diagnosis yang terbanyak, kompleks dan Prosedur penderita yang telah
diberikan terhadap manfaat yang ada di pembiayaan JKN berbasis InaCBG
KONDISI EKSTERNAL
• Ketaatan Regulasi yang di edarkan oleh BPJS bagi provider Komunikasi dan Komitmen
• Pemetaan arus kas dan kemungkinan keterlambatan
• Jika Terjadi perubahan dan adanya regulasi baru BPJS segera di respon dan tindak lanjut menyampaikan
kondisi riil, potensi hambatan dan kompromi jangka pendek dan solusi permanen sejalan dengan regulasi
yang bertujuan kendali mutu dan biaya terbaik bagi pasiennya
• Penggunaan finger Print
• Temuan Audit internal BPJS dan Internal RSJ
• Pembangunan sarana-prasaran dan penambahan SDM sejalan dengan arah kredensialing Faskes kedepan
yang didasarkan atas tingkat kompetensi dan penyediaan sarana untuk jenis kebutuhan pasien .
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS
BERSTANDAR INTERNASIONAL KEGIATAN
PEMBANGUNAN SARANA PENUNJANG RS (GERIATRI DAN
NAPZA)
• Pengelolaan keuangan di Rumah Sakit menyiratkan pemahaman bisnis Internal sebagai penyerap biaya
terhadap pendapatan yang berasal dari pasien dengan Jaminan Kesehatan Nasional
• Masalah Efisiensi pengelolaan bisnis internal di RSJ adalah berkaitan dengan regulasi pembayaran piutang
karena faktor manajemen kepesertaan dan menjadi piutang namun belum jelas dibayar oleh siapakah?
• Utilisasi terhadap manfaat skema JKN di Tingkat Rawat Jalan masih perlu ditingkatkan dengan sosialisasi
terhadap Stakeholder Internal struktur Casemix
• Manajemen klaim Pelayanan JKN dengan perbaikan alur dan admintrasi manual berbasis SIM RS dengan
fitur output yang digital yang berbasis data real time, valid dan terintegrasi dengan aplikasi V Claim dan
komunikasi tingkat manajemen di semua lini