BABAK 1
Pagi yang cerah dengan aktivitas yang sudah sangat hakiki di sebuah kampung
bernama Sausapor.Seorang nenek mulai berjalan mengelilingi halaman sekitar
rumahnya dan berlagak seolah -olah sedang mencari sesuatu yang hilang.
Nenek :“Dimana cucu saya?kenapa pagi-pagi seperti ini tidak ada di rumah?”
Nenek:”Awas saja kalua nanti dia pulang,akan ku hukum karena tidak membantuku
membereskan rumah pagi ini”
Tak lama kemudian cucunya tiba dengan keadaan tubuh sudah sangat berantakan.
Akhirnya nene tidak jadi memarahi Kosmus karena Kosmus sudah terlebih dulu
meminta maaf kepada nenenya sehingga amarah nenenya menjadi hilang seketika.
Kosmus:”Sudah nek?”
BABAK 2
Mereka berdua kemudian masuk ke dalam rumah untuk sarapan.Kosmus pun segera
mandi setelah selesai makan dan kemudian pergi bermain dengan teman-temannya.
Ochaa berbicara sambal mengeluarkan beberapa hasil kebun ia bawakan untuk mereka
masak bersama-sama.
Dion : “Kalau begitu,duduk di pohon ini saja(sambal menunjuk sebuah pohon yang
sangat besar di samping rumahnya Dion)”
Dio :”Setuju.”
Yudith: “Awas saja mereka kalua nanti siang berkunjung ke kampung kita.”
Dengan perasaan kesal karena tidak dapat membuat jebakan untuk Kosmus dan teman-
temannya,akhirnya Clara dan Yudith pun kembali ke kampung mereka”
BABAK 3
Suatu hari Kosmus dan teman-temannya berjalan dan berkunjung ke kampung sebelah
yang merupakan kampungnya Clara.Kampung sebelah sangat sudah maju sehingga
mereka keseringan pergi.Bahkan Kosmus sudah bertekad akan tinggal di kampung
sebelah.
Ochaa: “Oh iyaa…kana da bibimu yang tinggal dekat pasar itu kan?”
Mereka menghabiskan waktu dan Dion dan Ochaa pun pulang kembali ke kampung
mereka meninggalkan Kosmus yang sudah bersama-sama dengan bibinya.
Keesokan paginya Kosmus berjalan dan bertemu dengan Clara dan segera Kosmus
menyapanya.
Kosmus :”Haii.”
Clara: “Apaan sih?”
Suatu hari,Kosmus sedang berjalan-jalan dan tak sengaja melihat sebuah patung di
balik semak-semak.Ia jatuh cinta kepada patung itu sehingga dibawanyalah patung itu
pulang ke rumahnya.
Kosmus : “ Nanti saja bibi,aku ingin mengahiskan malamku bersama patung bagus ini.”
BABAK 4
Tak terasa ini hari ke lima Kosmus tinggal di kampung ini dan ia pun jatuh sakit.
Tubuhnya Kosmus semakin lama semakin kurus dan wajahnya semakin pucat.
Dion :”Bagaimana bisa kamu sakit seperti ini?Cepatlah sembuh,kami rindu bermain
bersamamu lagi.”
Singkat cerita setelah beberapa hari kemudia akhirnya Kosmus akhirnya meninggal dan
hal ini begitu membuat Ochaa dan Dion terpukul.Ia sebenarnya dikutuk.
Mereka mengubur Kosmus di belakang rumah neneknya yang disana sudah ada makam
ayah dan ibunya Kosmus.
Singkat cerita,diatas kuburan Kosmus tumbuhlah tunas yang kemudia membesar dan
pohon tersebut dapat menghasilkan makanan untuk warga di kampung tersebut.Pojon
tersebut kemudian diberi nama pohon Sagu dan itu merupakan imbalan dari yang Maha
Kuasa terhadap kebaikan Kosmus dan seluruh kampung Sausapor yang tidak pernah
membalas kejahatan ataupun perbuatan jahat warga kampung sebelah.