Anda di halaman 1dari 9

MANUSIA SAGU

BABAK 1

Pagi yang cerah dengan aktivitas yang sudah sangat hakiki di sebuah kampung
bernama Sausapor.Seorang nenek mulai berjalan mengelilingi halaman sekitar
rumahnya dan berlagak seolah -olah sedang mencari sesuatu yang hilang.

Nenek :“Dimana cucu saya?kenapa pagi-pagi seperti ini tidak ada di rumah?”

Nenek:”Awas saja kalua nanti dia pulang,akan ku hukum karena tidak membantuku
membereskan rumah pagi ini”

Tak lama kemudian cucunya tiba dengan keadaan tubuh sudah sangat berantakan.

Nenek: “Darimana kamu?”

Kosmus: “Dari kampung sebelah nek”

Nenek: “Kenapa tidak bilang terlebih dahulu sebelum pergi?

Kosmus: “Maaf nek”

Akhirnya nene tidak jadi memarahi Kosmus karena Kosmus sudah terlebih dulu
meminta maaf kepada nenenya sehingga amarah nenenya menjadi hilang seketika.

Nenek : “Sudah makan belum?”

Kosmus:”Sudah nek?”

Nenek: “Kenapa bisa sampai kamu babak belur begitu?”

Kosmus: “Habis aberkelahi dengan anak sebelah nek”

Nenek: “Kenapa bisa?”

Kosmus :” Hanya sebuah kesalahpahaman nek.mereka mengira aku akan mencuri


jualan mereka padahal aku hanya berusaha berbuat baik dengan membantu mengangkat
beberapa barang jualan mereka yang sedang jatuh di bawah nek.”
Nenek: “ Ya sudah biarkanlah,memaafkan itu lebih baik daripada tidak akan
memperbesar masalah.”

BABAK 2

Mereka berdua kemudian masuk ke dalam rumah untuk sarapan.Kosmus pun segera
mandi setelah selesai makan dan kemudian pergi bermain dengan teman-temannya.

Kosmus: “ Selamat siang semua”.

Dion: “Kok datang sendirian?dimana Ochaa?”

Kosmus: “Entahlah si Ochaa sedang kemana,padahal biasanya dialah yang paling


datang duluan sebelum kita.”

Dalam keadaan sedang berbincang,tiba-tiba Ocha datang.

Ochaa : “ hai kalian,selamat siang?”

Dion : “Slamat siang Cha,darimana saja kamu??’’

Ochaa: “ Dari kebunlah,memangnya kenapa?”

Ochaa berbicara sambal mengeluarkan beberapa hasil kebun ia bawakan untuk mereka
masak bersama-sama.

Dion : “Kalau begitu,duduk di pohon ini saja(sambal menunjuk sebuah pohon yang
sangat besar di samping rumahnya Dion)”

Kosmus: “Ayolahh,sekalian kita langsung saja membahas rencana selanjutnya terkait


kekerasan anak-anak kampung sebelah terhadapku.”

Ochaa : “Sudahlah,maafkan saja dia,jangan memperbesar masalah.”

Dio :”Setuju.”

Karena sudah tidak dapat membantah sahabat-sahabatnya itu,akhirnya ia pun setuju


untuk tidak bertindak lanjut membalas dendam kepada tetangga kampung sebelah yang
sudah memukulnya.”
Merekapun membuat api yang tidak kecil tetapi juga tidak besar.Sambil mereka sedang
membakar hasil kebun yang dibawakan Ocha,mereka bercerita asik sampai-sampai
mereka tidak menyadari bahwa ada beberapa orang yang sedang mengamati mereka
dengan perasaan benci.

Clara: “Apa-apaan tuh,mereka dengan begitu asiknya tertawa terus.”

Yudith: “Awas saja mereka kalua nanti siang berkunjung ke kampung kita.”

Clara : “Aha…sepertinya kita buat saja jebakan?”

Yudith : “Sepertinya sudah kelewatan deh.”

Clara : “Ya sudahlah.”

Dengan perasaan kesal karena tidak dapat membuat jebakan untuk Kosmus dan teman-
temannya,akhirnya Clara dan Yudith pun kembali ke kampung mereka”

BABAK 3

Suatu hari Kosmus dan teman-temannya berjalan dan berkunjung ke kampung sebelah
yang merupakan kampungnya Clara.Kampung sebelah sangat sudah maju sehingga
mereka keseringan pergi.Bahkan Kosmus sudah bertekad akan tinggal di kampung
sebelah.

Kosmus : “Aku sepertinnya akan tinggal saja di kampung sebelah saja.”

Dion: “Memangnya mau tinggal dengan siapa?”

Ochaa: “Oh iyaa…kana da bibimu yang tinggal dekat pasar itu kan?”

Kosmus: “Ya benar sekal.”

Mereka menghabiskan waktu dan Dion dan Ochaa pun pulang kembali ke kampung
mereka meninggalkan Kosmus yang sudah bersama-sama dengan bibinya.

Keesokan paginya Kosmus berjalan dan bertemu dengan Clara dan segera Kosmus
menyapanya.

Kosmus :”Haii.”
Clara: “Apaan sih?”

Clara kesal dan tak mau berbicara dengan Kosmus.”

Kosmus :”Hanya ingin meminta maaf.”

Clara :”Ya”(Sambil bergegas pergi)

Suatu hari,Kosmus sedang berjalan-jalan dan tak sengaja melihat sebuah patung di
balik semak-semak.Ia jatuh cinta kepada patung itu sehingga dibawanyalah patung itu
pulang ke rumahnya.

Kosmus : “Bibi lihat,apa yang kutemukan”

Bibi Itha :”Astaga…darimana kamu mengambil barang terkutuk itu?Cepat kembalikan


ke tempat semula!”

Kosmus : “ Nanti saja bibi,aku ingin mengahiskan malamku bersama patung bagus ini.”

Bibi Itha: “Kembalika secepat mungkin’

Mereka saling merampas patung tersebuat hingga akhirnya Kosmus menjatuhkannya.

Bibi seketika menangis.

Kosmus: “Kenapa bibi menangis?”

Bibi :”Kosmus,itu adalah patung terkutuk.”(masih sambil terus menagis)

Kosmus :”Akan ku kembalikan sekarang”

Dengan perasaan ketakutan,ia pun berlari dan mengembalikan patung tersebut.

BABAK 4

Tak terasa ini hari ke lima Kosmus tinggal di kampung ini dan ia pun jatuh sakit.

Ia dibawa pulang kembali ke kampungnya dan segera dirawaat oleh neneknya.

Ochaa: “Nek,apakah ia akan sembuh secepat mungkin?(sambal menangis)

Tubuhnya Kosmus semakin lama semakin kurus dan wajahnya semakin pucat.
Dion :”Bagaimana bisa kamu sakit seperti ini?Cepatlah sembuh,kami rindu bermain
bersamamu lagi.”

Singkat cerita setelah beberapa hari kemudia akhirnya Kosmus akhirnya meninggal dan
hal ini begitu membuat Ochaa dan Dion terpukul.Ia sebenarnya dikutuk.

Mereka mengubur Kosmus di belakang rumah neneknya yang disana sudah ada makam
ayah dan ibunya Kosmus.

Nenek:” Marilah kita kembali pulang untuk beristirahat.”

Dion: “Ayo nek.”(Menggandeng tangan Ochaa dan mereka berjalan pulang.”

Singkat cerita,diatas kuburan Kosmus tumbuhlah tunas yang kemudia membesar dan
pohon tersebut dapat menghasilkan makanan untuk warga di kampung tersebut.Pojon
tersebut kemudian diberi nama pohon Sagu dan itu merupakan imbalan dari yang Maha
Kuasa terhadap kebaikan Kosmus dan seluruh kampung Sausapor yang tidak pernah
membalas kejahatan ataupun perbuatan jahat warga kampung sebelah.

Anda mungkin juga menyukai