Anda di halaman 1dari 4

INSTALASI PEMBUANGAN AIR LIMBAH

DAN SANITASI KOMUNAL

Ringkasan umum penduduk sebanyak 303 jiwa dengan jumlah keluarga


tercatat sebanyak 140 KK menjadi satu blok wilayah dan
Program Program Sanitasi Berbasis Masyarakat Dusun ini merupakan hasil Relokasi dari Dusun dukuh Kapur
(SANIMAS) merupakan salah satu program untuk yang sebelumnya terkena imbas bencana alam tanah
meningkatkan layanan sanitasi dasar pada masyarakat yang bergerak di tahun 2011 . Konsep IPAL cerdas yang diusung
bertujuan untuk menciptakan dan meningkatkan kualitas Pemerintah Desa Sridadi dan digagas oleh Taruna Siaga
kehidupan masyarakat, baik secara individu maupun Bencana ( TAGANA ) Kecamatan Sirampog dimana
kelompok. Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan bangunan IPAL bukan sekedar infrastruktur pada umumnya.
kualitas kesehatan masyarakat melalui penyediaan sarana Dalam pengelolaan sarana sanitasi IPAL Komunal selain
sanitasi IPAL Komunal Berbasis Masyarakat. Salah satu IPAL iuran/kontrubusi pengguna, KPP juga akan mengelola akan
yang dinilai mempunyai fungsi lain bukan hanya sebagai mengelola unit usaha KPP berupa Kawasan Wisata IPAL
tempat pengolahan Air Limbah, namun juga memiliki nilai Dusun Bojong Sari berupa edukasi IPAL komunal, budidaya,
ekonomi dan fungsi edukasi adalah IPAL yang dibangun ini pemandian Umum untuk semua warga Masyarakat . Dari
dibangun di Dusun Bojong Sari ,Sridadi , Kecamatan paradigma awal IPAL hanyalah bangunan sederhana
Sirampog,Kabupaten Brebes,Provinsi Jawa pengelolaan air limbah, namun bisa menjadi sumber edukasi
Tengah.Pembangunan dana APBN Sanimas tahun 2014. warga mengenai pendidikan kebersihan lingkungan . Sarana
Berdasarkan Data monografi desa SukoharjoSridadi, luas edukasi yang terbangun menjadi wahana belajar warga dan
wilayah Dusun Bojong sari adalah 40.25 Ha dengan jumlah anak-anak dengan harga yang sesuai dengan kantong
masyarakat, selain itu pemasukan yang datang dari iuran merupakan sebuah desa dengan kondisi geografi dan
masyarakat, dapat dipakai sepenuhnya untuk operasional
kontur tanah pegunungan dan permasalahan lain yakni
dari IPAL tersebut dapat digunakan untuk pemasukan dari
pengurus dan warga sekitar pengelola. Dalam bangunan sebagian besar daerahnya dengan kondisi tanah labil
IPAL tersebut terdapat kolam uji dan stabilisasi dan sehingga banyak masyarakat yang membuat jamban
Horizontal Gravel Filter. Dua tempat tersebut merupakan
media untuk pengujian effluent dari IPAL tersebut. Di bagian pribadi dengan septic tank,namun tidak bisa berfungsi
di Horizontal Gravel Filter ditanami tumbuhan, yang akan optimal sehingga masyarakat beralih membuang
menjadi indikator dari air IPAL tersebut, apakah baik dan
tidak mencemari lingkungan, atau masih dalam tahap
limbah rumah tangga dan membuang BAB di sungai
penetralan. Hal ini dijadikan media pembelajaran dalam hal ini secara tidak langsung turut menyumbang
perbaikan dan air keluaran IPAL tersebut. Secara garis
berbagai permasalahan di antaranya pada tahun 2012
besar merupakan IPAL Komunal yang dinilai cerdas karena
memiliki metode dan inovasi dalam pembangunannya. Bukan terdapat Kasus kematian disebabkan wabah diare yang
lagi sekedar bangunan IPAL yang terbangun, namun berkembang dikarenakan BAB di sungai dan pola hidup
disekitar IPAL menjadi lahan edukasi dan pembelajaran
untuk masyarakat, serta menambah nilai ekonomi pada serta sanitasi warga yang buruk dan penyediaan air
penggunanya. bersih yang berasal dari sumber mata angin tak
terlindungi sehingga tidak steril.

Tantangan dan latar belakang masalah


Solusi / inovasi yang di jalankan

Dusun Bojong Sari Merupakan Salah satu


perdukuhan di Desa Sridadi dan termasuk dalam RW Dengan adanya permasalahan di atas , maka

03 ini Memiliki masalah sebelumnya yakni kebiasaan Taruna Siaga Bencana ( TAGANA ) Kecamatan

masyarakat membuang air limbah dan menggunakan Sirampog,menginisiasi adanya Instalasi Pembuangan

air sungai sebagai MCK sekaligus sebagai pemenuh Air Limbah ( IPAL ) Komunal sebagai salah satu sarana

kebutuhan air untuk keperluan sehari – hari dan irigasi pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat berupa

serta kebiasaan buruk masyarakat yang tidak memiliki pembuangan dan sanitasi sehat , namun bisa

jamban sehat sehingga mereka terbiasa BAB di sungai menghindari dampak dari tanah

dan tentu saja perrmasalahan yang ada di masyarakat bergerak.Memanfaatkan sarana IPAL agar merubah

begitu Kompleks mulai dari Rendahnya IPM yang di pola hidup warga yang semula BAB dan membuang

tandai dengan banyaknya anak putus sekolah atau limbah di sungai,sertab mendidik warga akan

rendahnya pendidikan, taraf ekonomi masyarakat di pentingnya pola hidup sehat.

bawah ambang kemiskinan serta rendahnya kesehatan


masyarakat. Yang menyebabkan banyaknya kasus Proses

wabah penyakit kulit dan diare. Dusun Bojong Sari


sebagai salah satu bagian dari wilayah Desa Sridadi IPAL Comunal ini di inisiasi pada akhir tahun
2013 oleh Relawan Taruna Siaga Bencana Kecamatan
Sirampog berawal dari terjadinya bencana Tanah peran Pemerintah Desa .Diiringi dengan pemindahan
bergerak di tahun 2011 dan warga direlokasi ke tempat kawasan pemukiman dan penataan sarana dan
yang lebih aman untuk membangun pemukiman baru di prasarana ibadah serta sarana sanitasi,maka program
wilayah Dukuh Bojong Sari. ini berjalan lancer dengan pendampingan dan
Dengan di bantu oleh tokoh masyarakat BPD ,BPBD pemantauan yang intens dari pemerintah Desa Sridadi
serta pihak dari Kementerian Pekerjaan Umum serta

Hasil/capaian

Setelah program ini berjalan selama 4 tahun hasil yang di adalah meningkatnya kesadaran serta tingkat kesehatan
masyarakat Dukuh Bojong Sari . Disamping itu masyarakat kini telah menyadari bahwa pola hidup dan sanitasi serta
lingkungan yang sehat merupakan hak setiap warga.

Pembelajaran

Kesehatan masyarakat tidak akan terwujud jika kesadaran pola hidup,kebiasaan dan sanitasi lingkungan warga
tidak terjamin,hal ini juga selain peran pemerintah,warga masyarakat juga harus senantiasa menjaga kebersihan
lingkungan hal ini akan terwujud jika, di barengi dengan pola hidup sehat masyarakat itu sendiri, harapan kedepan
adanya kesadaran masyarakat yang sadar akan kesehatan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, dan
tidak ada lagi warga yang buang air besar sembarangan. Serta melukan perbaikan pada pola pendampingan agar
selalu bisa di terima oleh masyarakat dari berbagai kalangan di masyarakat, lebih meningkatkan kembali pola kerja
sama yang baik antar pelaku.

Rekomendasi

Menjalankan sebuah program pasti tidak terlepas dari rintangan dan tantangan yang harus di hadapi mulai
dari penolakan oknum masyarakat yang tidak pro dengan program, belum siapnya masyarakat menerima perubahan
dalam pola pikir, masih adanya keluarga ibu hamil yang menolak pendampingan, jadi yang perlu di lakukan adalah
sebagai pelaku jangan sekali kali bersikap seolah olah menggurui ( merasa paling bisa, pandai dsb. ) bersikaplah
sejajar dengan masyarakat terus berkordinasi dengan tokoh masyakat dan tokoh agama, serta terus menjaga
kepercayaan masyarakat.
Kontak Person
M.Sabar Budianto (TAGANA Kec. Sirampog ,Kabupaten Brebes,Jawa Tengah )
0823-3870-7364

Anda mungkin juga menyukai