Anda di halaman 1dari 11

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MALANG

RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA

LAPORAN SOSIALISASI
RESIKO JATUH
RUMKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA

RUMAH SAKIT TK III BALADHIKA HUSADA


JL. PB SUDIRMAN NO.45 JEMBER
2017
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA
TIM AKREDITASI

NOTULEN SOSIALISASI ULANG

TANGGAL : 9 Mei 2017


JAM : 09.00 – Selesai
TEMPAT : IGD & ICU

Pembahasan
Penilaian awal dilakukan di rawat jalan / IGD untuk pasien yang akan MRS oleh perawat yang
bertugas dengan menggunakan Assesment Resiko Jatuh dewasa (skala morse) dan anak –anak
(humpty – dumpty). Assesment harus ditetapkan dalam waktu selambat – lambatnya 24 jam sejak
pasien dirawat di rumah sakit. Assesment harus sudah ditetapkan dalam waktu selambat –
lambatnya 24 jam sejak pasien dirawat di rumh sakit.
Menentukan skor resiko jatuh berdasarkan skala :
1. Apabila diindikasi beresiko jatuh maka perawat memasang kancing penanda gelang resiko
jatuh berwarna kuning dipergelangan tangan pasien, maka perawat menempatkan pasien
yang beresiko jatuh pada ruangan yang telah ditentukan seperti: ruangan yang dekat
dengan ruang jaga perawat, roda tempat tidur terkunci, dan pengaman kanan kiri
terpasang, bel pasien terjangkau pasien, pasang penanda resiko jatuh pada bed pasien dan
mengedukasi pasien atau keluarga maksud pemasangan kancing penanda dan penanda
bed tersebut.
2. Assesment ulang dilakukan oleh perawat secara berkala sesuai hasil penilaian resiko jatuh
(resiko jatuh sedang dan tinggi), setelah pasien diberi tindakan oleh dokter ruangan.
3. Hasil penilaian dimonitor dan dievaluasi apakan terjadi perubahan kondisi pasien.
Monitoring pasien resiko jatuh tinggi dan sedang perawat mengevaluasi minimal 1 kali shif
jaga perawat atau dievaluasi setiap 8 jam bila ada perubahan kondisi.
4. Hasil penilaian didokumentasikan dalam form rekam medis pasien.

NOTULIS
SEKERTARIS TMKPRS

(EKO SULIYANTO)
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA
TIM AKREDITASI

NOTULEN SOSIALISASI ULANG

TANGGAL : 11 Mei 2017


JAM : 09.00 – Selesai
TEMPAT : Ruang Anggrek

Pembahasan
Keselamatan pasien merupakan tanggung jawab seluruh petugas. Dalam rangka menurunkan
resiko jatuh akibat jatuh pada pasien, maka petugas akan menilai dan melakukan penilaian ulang
terhadap kategori resiko jatuh pasien, serta bekerja sama dalam memberikan intervensi yang
sesuai prosedur.
Sebagai suatu proses untuk mencegah kejadian jatuh pada pasien, dengan cara :
1. Mengidentifikasi pasien yang memiliki resiko jatuh dengan menggunakan assesment yang
berkesinambungan terhadap pasien yang beresiko jatuh (dilakukan saat pasien masuk
bersamaan dengan assesment awal untuk rawat inap) :
Pasien dewasa : skala morse
Pasien anak-anak : skala humpty dumpty
2. Menetapkan standart pencegahan dan penanganan secara komprehensip.
Prosedurnya :
1. Perawat yang bertugas akan melakukan skrining resiko jatuh saat pengkajian awal pasien
masuk dan rawat inap nantinya, dengan menggunakan metode pengkajian resiko jatuh
yang telah ditetapkan oleh rumah sakit tingkat III Baladhika Husada yaitu :
Pasien dewasa : skala morse
Pasien anak-anak : skala humpty dumpty
2. Pengkajian tersebut dilakukan oleh perawat dan kemudian dapat dijadikan dasar
pemberian rekombinasi kepada dokter untuk tata laksanan lebih lanjut.
3. Perawat memasang kancing penanda gelang resiko jatuh berwarna kuning dipergelangan
tangan pasien dan mengedukasi pasien atau keluarga maksud pemasangan kancing
penanda tersebut.
4. Assesment ulang dilakukan oleh perawat secara berkala sesuai hasil penilaian resiko jatuh
dan jika terjadi perubahan kondisi pasien atau pengobatan, dapat juga dilakukan pada
pasien yang mengalami perubahan kondisi fisik atau status mental.

NOTULIS
SEKERTARIS TMKPRS

(EKO SULIYANTO)
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA
TIM AKREDITASI

NOTULEN SOSIALISASI ULANG

TANGGAL : 6 Juni 2017


JAM : 09.00 – Selesai
TEMPAT : Ruang Teratai

Pembahasan
Keselamatan pasien merupakan tanggung jawab seluruh petugas. Dalam rangka menurunkan
resiko jatuh akibat jatuh pada pasien, maka petugas akan menilai dan melakukan penilaian ulang
terhadap kategori resiko jatuh pasien, serta bekerja sama dalam memberikan intervensi yang
sesuai prosedur.
Sebagai suatu proses untuk mencegah kejadian jatuh pada pasien, dengan cara :
1. Mengidentifikasi pasien yang memiliki resiko jatuh dengan menggunakan assesment yang
berkesinambungan terhadap pasien yang beresiko jatuh (dilakukan saat pasien masuk
bersamaan dengan assesment awal untuk rawat inap) :
Pasien dewasa : skala morse
Pasien anak-anak : skala humpty dumpty
2. Menetapkan standart pencegahan dan penanganan secara komprehensip.
Prosedurnya :
1. Perawat yang bertugas akan melakukan skrining resiko jatuh saat pengkajian awal pasien
masuk dan rawat inap nantinya, dengan menggunakan metode pengkajian resiko jatuh
yang telah ditetapkan oleh rumah sakit tingkat III Baladhika Husada yaitu :
Pasien dewasa : skala morse
Pasien anak-anak : skala humpty dumpty
2. Pengkajian tersebut dilakukan oleh perawat dan kemudian dapat dijadikan dasar
pemberian rekombinasi kepada dokter untuk tata laksanan lebih lanjut.
3. Perawat memasang kancing penanda gelang resiko jatuh berwarna kuning dipergelangan
tangan pasien dan mengedukasi pasien atau keluarga maksud pemasangan kancing
penanda tersebut.
4. Assesment ulang dilakukan oleh perawat secara berkala sesuai hasil penilaian resiko jatuh
dan jika terjadi perubahan kondisi pasien atau pengobatan, dapat juga dilakukan pada
pasien yang mengalami perubahan kondisi fisik atau status mental.

NOTULIS
SEKERTARIS TMKPRS

(EKO SULIYANTO)
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA
TIM AKREDITASI

NOTULEN SOSIALISASI ULANG

TANGGAL : 8 Juni 2017


JAM : 09.00 – Selesai
TEMPAT : Ruang Nusa Indah

Pembahasan
Keselamatan pasien merupakan tanggung jawab seluruh petugas. Dalam rangka menurunkan
resiko jatuh akibat jatuh pada pasien, maka petugas akan menilai dan melakukan penilaian ulang
terhadap kategori resiko jatuh pasien, serta bekerja sama dalam memberikan intervensi yang
sesuai prosedur.
Sebagai suatu proses untuk mencegah kejadian jatuh pada pasien, dengan cara :
1. Mengidentifikasi pasien yang memiliki resiko jatuh dengan menggunakan assesment yang
berkesinambungan terhadap pasien yang beresiko jatuh (dilakukan saat pasien masuk
bersamaan dengan assesment awal untuk rawat inap) :
Pasien dewasa : skala morse
Pasien anak-anak : skala humpty dumpty
2. Menetapkan standart pencegahan dan penanganan secara komprehensip.
Prosedurnya :
1. Perawat yang bertugas akan melakukan skrining resiko jatuh saat pengkajian awal pasien
masuk dan rawat inap nantinya, dengan menggunakan metode pengkajian resiko jatuh
yang telah ditetapkan oleh rumah sakit tingkat III Baladhika Husada yaitu :
Pasien dewasa : skala morse
Pasien anak-anak : skala humpty dumpty
2. Pengkajian tersebut dilakukan oleh perawat dan kemudian dapat dijadikan dasar
pemberian rekombinasi kepada dokter untuk tata laksanan lebih lanjut.
3. Perawat memasang kancing penanda gelang resiko jatuh berwarna kuning dipergelangan
tangan pasien dan mengedukasi pasien atau keluarga maksud pemasangan kancing
penanda tersebut.
4. Assesment ulang dilakukan oleh perawat secara berkala sesuai hasil penilaian resiko jatuh
dan jika terjadi perubahan kondisi pasien atau pengobatan, dapat juga dilakukan pada
pasien yang mengalami perubahan kondisi fisik atau status mental.

NOTULIS
SEKERTARIS TMKPRS

(EKO SULIYANTO)
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA
TIM AKREDITASI

NOTULEN SOSIALISASI ULANG

TANGGAL : 4 Juli 2017


JAM : 09.00 – Selesai
TEMPAT : Ruang Dahlia

Pembahasan
Keselamatan pasien merupakan tanggung jawab seluruh petugas. Dalam rangka menurunkan
resiko jatuh akibat jatuh pada pasien, maka petugas akan menilai dan melakukan penilaian ulang
terhadap kategori resiko jatuh pasien, serta bekerja sama dalam memberikan intervensi yang
sesuai prosedur.
Sebagai suatu proses untuk mencegah kejadian jatuh pada pasien, dengan cara :
1. Mengidentifikasi pasien yang memiliki resiko jatuh dengan menggunakan assesment yang
berkesinambungan terhadap pasien yang beresiko jatuh (dilakukan saat pasien masuk
bersamaan dengan assesment awal untuk rawat inap) :
Pasien dewasa : skala morse
Pasien anak-anak : skala humpty dumpty
2. Menetapkan standart pencegahan dan penanganan secara komprehensip.
Prosedurnya :
1. Perawat yang bertugas akan melakukan skrining resiko jatuh saat pengkajian awal pasien
masuk dan rawat inap nantinya, dengan menggunakan metode pengkajian resiko jatuh
yang telah ditetapkan oleh rumah sakit tingkat III Baladhika Husada yaitu :
Pasien dewasa : skala morse
Pasien anak-anak : skala humpty dumpty
2. Pengkajian tersebut dilakukan oleh perawat dan kemudian dapat dijadikan dasar
pemberian rekombinasi kepada dokter untuk tata laksanan lebih lanjut.
3. Perawat memasang kancing penanda gelang resiko jatuh berwarna kuning dipergelangan
tangan pasien dan mengedukasi pasien atau keluarga maksud pemasangan kancing
penanda tersebut.
4. Assesment ulang dilakukan oleh perawat secara berkala sesuai hasil penilaian resiko jatuh
dan jika terjadi perubahan kondisi pasien atau pengobatan, dapat juga dilakukan pada
pasien yang mengalami perubahan kondisi fisik atau status mental.

NOTULIS
SEKERTARIS TMKPRS

(EKO SULIYANTO)
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA
TIM AKREDITASI

NOTULEN SOSIALISASI ULANG

TANGGAL : 6 Juli 2017


JAM : 09.00 – Selesai
TEMPAT : Ruang Mawar

Pembahasan
Keselamatan pasien merupakan tanggung jawab seluruh petugas. Dalam rangka menurunkan
resiko jatuh akibat jatuh pada pasien, maka petugas akan menilai dan melakukan penilaian ulang
terhadap kategori resiko jatuh pasien, serta bekerja sama dalam memberikan intervensi yang
sesuai prosedur.
Sebagai suatu proses untuk mencegah kejadian jatuh pada pasien, dengan cara :
1. Mengidentifikasi pasien yang memiliki resiko jatuh dengan menggunakan assesment yang
berkesinambungan terhadap pasien yang beresiko jatuh (dilakukan saat pasien masuk
bersamaan dengan assesment awal untuk rawat inap) :
Pasien dewasa : skala morse
Pasien anak-anak : skala humpty dumpty
2. Menetapkan standart pencegahan dan penanganan secara komprehensip.
Prosedurnya :
1. Perawat yang bertugas akan melakukan skrining resiko jatuh saat pengkajian awal pasien
masuk dan rawat inap nantinya, dengan menggunakan metode pengkajian resiko jatuh
yang telah ditetapkan oleh rumah sakit tingkat III Baladhika Husada yaitu :
Pasien dewasa : skala morse
Pasien anak-anak : skala humpty dumpty
2. Pengkajian tersebut dilakukan oleh perawat dan kemudian dapat dijadikan dasar
pemberian rekombinasi kepada dokter untuk tata laksanan lebih lanjut.
3. Perawat memasang kancing penanda gelang resiko jatuh berwarna kuning dipergelangan
tangan pasien dan mengedukasi pasien atau keluarga maksud pemasangan kancing
penanda tersebut.
4. Assesment ulang dilakukan oleh perawat secara berkala sesuai hasil penilaian resiko jatuh
dan jika terjadi perubahan kondisi pasien atau pengobatan, dapat juga dilakukan pada
pasien yang mengalami perubahan kondisi fisik atau status mental.

NOTULIS
SEKERTARIS TMKPRS

(EKO SULIYANTO)
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA
TIM AKREDITASI

NOTULEN SOSIALISASI ULANG

TANGGAL : 8 Agustus 2017


JAM : 09.00 – Selesai
TEMPAT : Ruang Melati

Pembahasan
Keselamatan pasien merupakan tanggung jawab seluruh petugas. Dalam rangka menurunkan
resiko jatuh akibat jatuh pada pasien, maka petugas akan menilai dan melakukan penilaian ulang
terhadap kategori resiko jatuh pasien, serta bekerja sama dalam memberikan intervensi yang
sesuai prosedur.
Sebagai suatu proses untuk mencegah kejadian jatuh pada pasien, dengan cara :
3. Mengidentifikasi pasien yang memiliki resiko jatuh dengan menggunakan assesment yang
berkesinambungan terhadap pasien yang beresiko jatuh (dilakukan saat pasien masuk
bersamaan dengan assesment awal untuk rawat inap) :
Pasien dewasa : skala morse
Pasien anak-anak : skala humpty dumpty
4. Menetapkan standart pencegahan dan penanganan secara komprehensip.
Prosedurnya :
5. Perawat yang bertugas akan melakukan skrining resiko jatuh saat pengkajian awal pasien
masuk dan rawat inap nantinya, dengan menggunakan metode pengkajian resiko jatuh
yang telah ditetapkan oleh rumah sakit tingkat III Baladhika Husada yaitu :
Pasien dewasa : skala morse
Pasien anak-anak : skala humpty dumpty
6. Pengkajian tersebut dilakukan oleh perawat dan kemudian dapat dijadikan dasar
pemberian rekombinasi kepada dokter untuk tata laksanan lebih lanjut.
7. Perawat memasang kancing penanda gelang resiko jatuh berwarna kuning dipergelangan
tangan pasien dan mengedukasi pasien atau keluarga maksud pemasangan kancing
penanda tersebut.
8. Assesment ulang dilakukan oleh perawat secara berkala sesuai hasil penilaian resiko jatuh
dan jika terjadi perubahan kondisi pasien atau pengobatan, dapat juga dilakukan pada
pasien yang mengalami perubahan kondisi fisik atau status mental.

NOTULIS
SEKERTARIS TMKPRS

(EKO SULIYANTO)
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA
TIM AKREDITASI

NOTULEN EVALUASI

TANGGAL : 5 Desember 2017


JAM : 09 :00 – Slesai
TEMPAT : IGD, ICU, Ruang Anggrek, Ruang Teratai, Ruang Nusa Indah

Pembahasan
Hasil telusur ke ruang IGD dan rawat inap perawat sudah melaksanakan Assesment resiko jatuh
pada setiap pasien baru masuk (MRS). Dokter IGD melaksanakan skrining awal assesment resiko
jatuh.

Kendala
Dokter IGD sudah melaksanakan assesmen awal resiko jatuh tapi tidak didokumentasikan di RM.
Perawat IGD masih belum mengerti tentang assesmen awal resiko jatuh, sosialisasi belum
disampaikan ke yang bersangkutan.
Perawat ruangan masih banyak yang belum melakukan assesment ulang dikarenakan sosialisasi
tidak sampai pada yang bersangkutan.

Rencana Tindak Lanjut


Mengadakan sosialisasi ulang yang direncanakan di awal bulan Juli minggu I jadwal dan undangan
masih proses.

NOTULIS
SEKERTARIS TMKPRS

(EKO SULIYANTO)
RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA
TIM AKREDITASI

NOTULEN EVALUASI

TANGGAL : 28 Desember 2017


JAM : 09 :00 – Slesai
TEMPAT : Ruang Dahlia, Ruang Mawar, Ruang Melati

Pembahasan
Hasil telusur ke ruang IGD dan rawat inap perawat sudah melaksanakan Assesment resiko jatuh
pada setiap pasien baru masuk (MRS). Dokter IGD melaksanakan skrining awal assesment resiko
jatuh.

Kendala
Assesmen awal resiko jatuh sudah dilaksanakan di IGD begitu juga dengan diruang rawat inap juga
sudah dilaksanakan, akan tetapi ada sebagian petugas di IGD maupun di ruang rawat inap belum
mengerti cara pengisian form asseement resiko jatuh dikarenakan petugas tersebut merupakan
pegawai baru.

Rencana Tindak Lanjut


Mengadakan sosialisasi ulang dan evaluasi tiap 3 bulan sekali di tiap – tiap ruangan yg berbeda
terutama sosialisasi akan ditekankan pada pegawai baru yg ada dirumahsakit, evaluasi akan
dilakukan secara berkelanjutan untuk menilai seberapa jauh petugas memahami dan
melaksanakan assesment resiko jatuh.

NOTULIS
SEKERTARIS TMKPRS

(EKO SULIYANTO)

Anda mungkin juga menyukai