Manajemen Iris Iswandha
Manajemen Iris Iswandha
DI BANGSAL KRESNA
OLEH :
IRIS ISWANDHA
071191028
FAKULTAS KEPERAWATAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan paripurna dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
secara terus menerus. Hal ini penting dilakukan untuk memperbaiki kualitas
layanan kesehatan agar terus menerus dapat diperbaiki kearah yang lebih
baik. Layanan kesehatan akan selalu mengalami perubahan, bukan saja dalam
hal teknologi dan prosedur layanan kesehatan yang digunakan, tetapi juga
terhadap pelayanan kesehatan itu sendiri telah berubah dan akan selalu
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
manajemen tersebut saling keterkaitan satu sama lain dan dapat diterapkan
3 (tiga) shift yang terdiri atas pagi, siang dan malam(Ilyas, 2007). Operan
teknologi dan nilai- nilai yang dimiliki perawat dalam berkomunikasi. Tujuan
akan dilakukan oleh para ketua tim dimana akan dijelaskan apa yang akan
keperawatan. Dalam pre conference para ketua tim harus sudah menyiapkan
apa yang akan dibahas dalam conference sehingga tidak banyak waktu yang
pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada
shift berikut. Isi post conference adalah hasil askep tiap perawat dan hasil
penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh katim
operan shift, artinya apabila kepala ruang atau ketua tim mau menyediakan
waktu untuk memimpin post conference sebelum dilakukan operan sift maka
pelaksana baik, dan terdapat pula kinerja perawat kurang. Sebagaimana yang
dikatakan oleh Ilyas (2007), bahwa beban kerja yang berlebihan dapat juga
kerjanya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
asuhan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
pelaksanaan pre dan pos conference di Ruang Kresna RSJD Dr. Arif
Zaenudin Surakarta.
Surakarta.
yang telah dibuat di Ruang Kresna RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta.
f. Melakukan evaluasi proses dan hasil terhadap implementasi yang
C. Manfaat
1. Institusi pendidikan
ruangan.
2. Mahasiswa
3. Rumah sakit
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
rencana kegiatan pada shift tersebut yang didampingi oleh katim. Jika
dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan.
Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan ada
yang akan dilakukan oleh para ketua tim dimana akan dijelaskan apa yang
tindakan keperawatan. Dalam pre conference para ketua tim harus sudah
dibahas pada fase pre conference. Pada saat ketua tim merencanakan fase
pre conference dengan kelompok kecil perawat tentang suatu topic, ada
perawat.
tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift
berikut. Isi post conference adalah hasil askep tiap perawat dan hasil
penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh katim
Kegiatan pre dan post conference dilaksanakan oleh ketua tim dan
pasien.
penyelesaiannya.
3. Syarat Pelaksanaan
keperawatan.
ditambahkan.
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan
anggota tim.
yang berbeda.
f. Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi.
a. Pre Conference
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang
dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas
pada tim tersebut hanya satu orang maka pre conference ditiadakan.
Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan
b. Post Conference
shift berikut. Isi post conference adalah hasil askep tiap perawatan dan
6. Pelaksanaan
evaluasi kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam.
b. Keluhan klien
e. Masalah keperawatan
h. Rencana medis.
f. Ketepatan dokumentasi.
a. Pre conference/Briefing
pelaksanaan.
dengan supervise.
c. Post-conference/Debriefing
lagi.
mengatasinya.
d. Evaluasi
perawat pelaksana.
a) Strategi komunikasi
1) Wawancara
2) Observasi
b) Model komunikasi
1) Wawancara
c) Pre conference
1) Wawancara
conference.
2) Observasi
d) Post conference
1) Wawancara
tentang pre-conference.
2) Observasi
dilakukan.
B. PRIORITAS MASALAH
Keterangan :
1. Importancy (I) atau pentingnya masalah
Prevalency (P) : Masalah lebih banyak serius
Secerity (S) : Akibat yang ditimbulkan apabila tidak
ditangani.
Rate of Increase (RI) : Angka kenaikan
Public concern (PC) : Perhatian masyarakat
Degree of Unmeetneeds(DU) : Tingkat keinginan yang tidak terpenuhi
Politic Climate (PC) : Politic Climate
2. Technology (T) : Tehnologi yang tersedia
3. Resource (R) : Sumber daya yang tersedia (manusia, dana,
alat, dll).
4. Skala Nilai : 1-5
C. ANALISIS SWOT
2) Post conference
Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap Kepala Ruang dan Ketua Tim
di Ruang Kresna didapatkan hasil bahwa untuk pelaksanaan post conference jarang
atau hampir tidak pernah dilakukan di ruangan saat setelah operan berlangsung.
Observasi
Berdasarkan hasil observasi didapatkan hasil bahwa untuk pelaksanaan post
conference di Ruang Kresna tidak pernah dilakukan.
Data Objektif :
1) Berdasarkan hasil observasi didapatkan hasil bahwa strategi komunikasi di Ruang Kresna
sudah dilakukan tetapi tidak mengikuti SOP.
2) Di Ruang Kresna sudah ada SOP pre dan post conference.
3) Ketidakefektifan pelaksanaan pre dan post conference di Ruang Kresna.
4) Dari tanggal 20 Januari – 25 Januari untuk pre conference jarang dilakukan sedangkan
untuk post conference tidak pernah dilakukan di Ruang Kresna.
MAN
Kurangnya motivasi
pelaksanaan pre dan post
conerence di Ruang
Kresna
Ketidakefektifan
pelaksanaan pre dan
post conference di
Ruang Kresna.
METODE
MATERIAL
Pre conference sudah
Sudah dilakukan pre dan post
dilakukan namun kadang-
conference tetapi belum maksimal
kadang dan post conference
karena di Ruang Kresna kurang
jarang dan hampir tidak
motivasi dalam pelaksanaan pre
pernah dilakukan. dan post conference.
BAB IV
BAHAN DAN
NO. RENCANA TINDAKAN METODE SASARAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA
ALAT
1. Sosialisasi pentingnya Diskusi dan KARU, Materi Pre dan Rabu, 29 Ruang Iris Iswandha
sosialisasi KATIM, PA Post Conference Januari 2020 Kresna
dilakukan pre dan post
conference.
Rabu, 29
Sosialisasi keikutsertaan Diskusi dan KARU, Materi Uraian Januari 2020 Ruang Iris Iswandha
KARU dan KATIM saat sosialisasi KATIM, PA Tugas Kresna
dilaksanakannya pre dan post
conference serta operan.
Melakukan/Action Action KARU, Action - Ruang Iris Iswandha
pelaksanaan pre dan post KATIM, PA Kresna
conference.
JADWAL IMPLEMENTASI
Minggu ke II Minggu ke II Minggu IV
No Kegiatan 27/ 28/ 29/ 30/ 01/ 02/ 04/ 05/ 06/ 07/ 08/ 09/ 11/ 12/ 13/ 14/ 15/ 16/
11 11 11 11 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
1. Mengusulkan Pengadaan SOP
ruangan tentang pre dan post
conference serta operan.
2. Sosialisai pentingnya dilakukan
pre dan ost conference.
3. Sosialisai keikutsertaan KARU
dan KATIM saat
dilaksanakannya pre dan post
conference serta operan.
4. Melaksanakan Pre dan post
conference
5. Evaluasi keefektifan
implementasi pre dan post
conference
LAPORAN PELAKSANAAN
1 Bersama KARU dan KATIM Rabu, 29 Ruang Dewi Kunti Karu, Katim Diskusi dalam pengusulan RANI
Mengusulkan pengadaan SOP November dan perawat pengadaan SOP bisa berjalan HADRIANTI
ruangan tentang pre dan post 2017 pelaksana dengan lancer dan sesuai
conference serta operan. waktu yang ditentukan.
Pelaksanaan diskusi dengan
Karu, Katim berjalan dengan
lancar.
Mensosialisasikan masalah
2 Sosialisasi kembali tentang Rabu, 29 Ruang Dewi Kunti Karu, Katim Mensosialisasikan masalah
pentingnya dilakukan pre dan ost November dan perawat Diharapkan Karu, Katim dan
conference. 2017 pelaksana perawat pelaksana dapat
melakukan kembali pre dan
post conference secara rutin
sebelum dan sesudah
melakukan asuhan
keperawatan.
Pelaksanaan diskusi dengan
Karu, Katim berjalan dengan
lancar.
Diharapkan pelaksanaan pre
dan post conference
terjadwal dengan baik,
sehingga proses asuhan
keperawatan juga beralan
lancar tidak ada kendala.
3 Bersama Karu, Katim dan Rabu, 29 Ruang Dewi Kunti Karu, Katim Diharapkan Karu, Katim dan
perawat pelaksana Sosialisasikan November dan perawat perawat pelaksana dapat
kembali tentang keikutsertaan 2017 pelaksana melakukan kembali pre dan
KARU dan KATIM saat post conference secara rutin
dilaksanakannya pre dan post sebelum dan sesudah
conference serta operan. melakukan asuhan
keperawatan.
Diharapkan pelaksanaan pre
dan post conference
terjadwal dengan baik,
sehingga proses asuhan
keperawatan juga beralan
lancar tidak ada kendala.
4 Melakukan/Action pelaksanaan Kamis, 30 Ruang Dewi Kunti Karu, Katim, Diharapkan Karu, Katim dan
pre dan post Conference November – perawat perawat pelaksana dapat
09 Desember pelaksana dan melakukan kembali pre dan
2017 mahasiswa post conference secara rutin
sebelum dan sesudah
melakukan asuhan
keperawatan.
Diharapkan pelaksanaan pre
dan post conference
terjadwal dengan baik,
sehingga proses asuhan
keperawatan juga beralan
lancar tidak ada kendala.
Sudah berjalannya
pelaksanaan pre dan post
conference setelah dilakukan
implementtasi di Ruang
Dewi Kunti.
Diharapkan jika adanya
masalah di asuhan
keperawatan, pada saat pre
dan post conference masalah
dapat teratasi.
ROLE PLAY
PenerapanMetode Primary Tim
Pre dan post conference
Karu/ As-Men
Ketua Tim 1
Ketua Tim 2
PerawatPalaksana
Libur
Medikal Chek Up ke RS Moewardi
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta Sitorus
Indonesia, Jakarta.
Indonesia
Permatasari Dwi dkk, (2014) “efektifitas post conference terhadap operan sif di
Seniwati, dkk. “ Evaluasi Operan, Pre Post Conference Supervisi Dan Kinerja
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai = × 100 Nilai : ………………….
5
Lampiran…….
EVALUASI PENDEKATAN MANAJEMEN :
PENGARAHAN (Pre-Conference) KARU dan KATIM
Petunjuk:
a. Penilai : Kepala seksi atau konsultan
b. Waktu : Setiap semester
c. Cara Evaluasi : Observasi
Skor 1 jika dikerjakan
Skor 0 jika tidakdikerjakan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai = × 100 Nilai : ………………….
6
DOKUMENTASI
Minggu ke II dan III Implementasi
SOSIALISASI
HASIL UJIAN PENILAIAN
TUGAS INDIVIDU DENGAN CI RUANGAN
EVALUASI PRE DAN POST CONFERENCE