Pengertian Muamalah
Dari segi bahasa, “muamalah” berasal dari kata ‘amala, yu’amilu, muamalat yang berarti perlakuan
atau tindakan orang lain, hubungan kepentingan. Kata-kata semacam ini adalah kata kerja aktif yang
harus mempunyai dua buah pelaku, yang satu terhadap yang lain saling melakukan pekerjaan secara
aktif, sehingga kedua pelaku tersebut saling menderita dari satu terhadap yang lainnya.
Pengertian Muamalah dari segi istilah dapat diartikan dengan arti yang luas dan dapat pula dengan
arti yang sempit. Berikut beberapa pengertian muamalah:
Sedangkan dalam arti yang sempit pengertian muamalah adalah semua transaksi atau perjanjian
yang dilakukan oleh manusia dalam hal tukar menukar manfaat.
Pembagian Muamalah
Dilihat dari segi bagian-bagiannya ruang lingkup syariah dalam bidang muamalah, menurut Abdul
Wahhab Khallaf (1978: 32-33), meliputi :
اء
ِ سَ ِاب لَ ُك ْم ِمنَ الن
َ طَ فَا ْن ِك ُحوا َما
Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi (QS. An-Nisa: 3)
Hukum Pernikahan
Jumhur (mayoritas) ulama menetapkan hukum menikah ada lima: mubah (boleh), sunnat,
wajib, makhruh dan haram.
a. Sunnat
Mereka sepakat bahwa hukum asal pernikahan adalah sunnat. Mereka beralasan
dengan Sabda Rasulullah SAW:
Selanjutnya hukum ini bisa berubah menjadi mubah, wajib, makhruh dan haram dalam
hal itu tergantung maksud dan kondisi atau keadaan orang yang bersangkutan.
b. Mubah
Menikah hukumnya menjadi mubah atau boleh bagi orang yang tidak mempunyai faktor
pendorong atau faktor yang melarang untuk menikah. Ini beralasan kepada umumnya
ayat dan hadist yang menganjurkan menikah.
c. Wajib
Seseorang dilihat dari pertumbuhan jasmaniahnyasudah layak untuk menikah,
kedewasaan rohaniyahnya sudah matang dan sudah memiliki biaya untuk menikah serta
untuk menghidupi keluarganya bila ia tidak menikah khawatir terjatuh keoada
perbuatan mesum atau zina hukum, maka menikahnya wajib. Hal ini didasarkan pada
hadist riwayat Bukhari Muslim pada point a.
d. Makhruh
Seseorang yang dipandang dari pertumbuhan jasmaniahnya sudah layak untuk menikah
kdewasaan rohaniahnya sudah matang tetapi ia tidak mempunyai biaya untuk bekal
hidup beserta istri kemudian anaknya, maka ia dimakhruhkan untuk menikah dan
dianjurkan untuk menahan hawa nafsunya melalui puasa. Ia lebih baik tidak menikh
dahulu, karena akan membawa kesengsaraan bagi istri dan anaknya.
e. Haram
Pernikahan menjadi haram hukumnya bagi seseorang yang menikahi wanita dengan
maksud menyakiti, mempermainkan dan memeras hartanya. Demikian juga dengan
wanita yang haram dinikahi. Hal itu seperti memadu dua perempuan bersaudara pada
waktu yang ama. Jika seseorang menikah dengan maksud demikina, nikahnya sah karena
memenuhi syarat dan rukunnya yang formal. Hanya ia berdosa karena maksud buruknya
itu. Ia tidak berdosa kalau maksud buruknya diurungkan dan tidak dilaksankannya.
Masing- masing rukun tersebut mempunyai syarat-syarat yang harus dilengkapi demi sahnya
pernikahan itu.
Meminang
Pengertian Meminang
Meminang atau khitbah adalah permintaan atau ajakan seorang laki-laki kepada perempuan atau
sebaliknya untuk menikah
Hukum
Dalam agama islam meminang seseorang yaang akan dinikahi hukumnya mubah (boleh) dengan
ketentuan sebagai berikut:
ََ ارة ً لَ ْن تَبُور
َ يَ ْر ُجونَ ِت َج
Mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi (QS. Fathir: 29)
Secara bahasa, jual beli al-bai’ berarti muqabalatu syai’im bi sai’in. Artinya adalah
menukar sesuatu dengan sesuatu.
Pengertian jual beli menurut beberapa ahli:
1. Al-Iman An-Nawawi, di dalam Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzadzab menyebutkan jual
beli adalah tukar menukar harta dengan harta secara kepemilikan.
2. Ibnu Qudamah di dalam Al-Mughni menyebutkan bahwa jual beli adalah pertukaran
harta dengan harta dengan kepemilikan dan penguasaan.
Sehingga bila disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan jual beli adalah: “menukar
barang dengan barang atau menukar barang dengan uang, yaitu dengan jalan
melepaskan hak kepemilikan dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling
merelakan.
Pengertian Pembunuhan
Membunuh artinya melenyapkan nyawa seseorang, baik dengan sengaja ataupun tidak sengaja,
dengan alat yang mematikan alan tidak mematikan.
Macam-macam Pembunuhan
Pembunuhan ada tiga macam, yaitu dengan sengaja, seperti sengaja dan tersalah
Qishash
Pengertian Qishash
Menurut syara'qishash ialah melakukan pembalasan yang sama (serupa) terhadap perbuatan alau
pembunuhan atau melukai atau perusakan anggota badan atau menghilangkan manfaat anggota
badan sesuai dengan peianggaran yang dilakukan.
Hukum Qishash
Sebagai bentuk hukuman bagi pelaku pembunuhan atau pelaku penghilangan manfaat /fungsi
anggota badan, disyari'atkan datam Islam. Ketentuan mengenai qishash ini dijelaskan datam al
Quran antara lain Firman Allah Swt
ِ ف ِب ْاْل َ ْن
ف َ س ِبالنَّ ْف ِس َو ْالعَيْنَ ِب ْالعَي ِْن َو ْاْل َ ْن َ َو َكت َ ْبنَا َعلَ ْي ِه ْم فِي َها أ َ َّن النَّ ْف
ص َّدقَ ِب ِهَ َ صاص ۚ فَ َم ْن ت َ الس ِن َو ْال ُج ُرو َح ِق ِ الس َّن ِب ِ َو ْاْلُذُنَ ِب ْاْل ُذُ ِن َو
َّ َّللاُ فَأُو َٰلَئِ َك ُه ُم
َالظا ِل ُمون َّ ارة لَهُ ۚ َو َم ْن لَ ْم يَ ْح ُك ْم بِ َما أ َ ْنزَ َل َ َّفَ ُه َو َكف
“Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas)
dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi,
dan luka luka (pun) ada qishaashnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak qishaash)nya, maka
melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara
menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-
Maidah: 45)
Macam-macam Qishash
Berdasarkan pengertian dan hukum qishash yang telah diterangkan di atas, maka qishash terdiri dari
dua macam yaitu
a. Orang yang terbunuh terpelihara darahnya, artinya orang tindak pidana pembunuhan.
b. Qishash anggota badan yakni qishash bagi pelaku tindak pidana melukai,merusak atau
menghilangkan manfaat/fungsi anggota badan.
Fungsi Peradilan
Sebagai lembaga negara yang ditugasi untuk menyelesaikan dan memuuskan setiap perkara dengan
adil, maka peradilan berfungsi untuk menciptakan ketertiban dan ketentraman masyarakat yang
dibina melalui tegaknya hukum. Peradilan islam bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan umat
dengan tetap tegaknya hukum islam. Karena itu peradilan islam punya tuugas pokok:
Hikmah Peradilan
Sesuai dengan furngsi dan tujuan peradilan sebagaimana dijelaskan di atas maka dengan adanya
peradilan akan diperoleh hikmah yang sangat besar bagi kehidupan umat yaitu:
a. Terwujudnya suatu masyarakat yang bersih karena setiap orang terutama hak asasinya
dapat dilindungi dan dipenuhi sesuai dengan peraturan danperundangan yang berlaku.
b. Aparatur pemerintah yang bersih dan berwibawa dapat terwujud ditengah-tengah
masyarakat yang bersih. Dengan demikian pada gilirannya negara akan semakin kuat sejalan
dengan tegaknya hukum.
c. Terwujudnya keadilan bagi seluruh rakyat.
d. Dengan masyarakat yang bersih, pemerintah yang bersih dan berwibawa serta tegaknya
keadilan maka akan terwujud ketenteraman, kedamaian dan keamanan dalam masyarakat.
e. Dapat mewujudkan suasana yang mendorong untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah
SWT.
Hukum Zina
Sudah menjadi ijma’ ulama perbuatan zina itu hukumnya haram dan merupakan salah satu bentuk
dosa besar. Firman Allah SWT:
QADZAF
Pengertian Qadzaf
Qadzaf menurut bahasa berarti melempar. Qadzaf ini menjadi khusus artinya dalam pengertian
syara’ ialah melemparkan tuduhan berzina dengn tuduhan terang-terangan.
Hukum Qadzaf
Menuduh berzina (qadzaf) adalah salah satu kejahatan yang hukumnya haram, bahkan merupakan
salah satu dosa besar. Penegasan bahwa qadzaf adalah dosa besar terdapat dalam Qs. An-Nur ayat
23-24 dan sunnah Rasul
MINUM-MINUMAN KERAS
Pengertian Minuman Keras
Minuman keras adalah minuman yang memabukkan dan menghilangkan kesadaran dalam semua
jenisya. Dalam bahasa Arab, minuman keras ini disebut khamar.
Tujuan Khilafah
Secara umum tujuan khilafah ialah untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil dan
makmur, sejahtera lahit dan batin serta memperleh ampunan dan ridha Allah SWT.
a. Melanjutkan kepemimpinan agama islam setelah Nabi Muhammad SAW wafat (bukan
sebagai pengganti).
b. Berupaya memelihara keamanan dan ketahanan agama dan negara.
c. Mengupayakan kesejahteraan lahir dan batin dalam rangka memperoleh kebahagian di
dunia dan di akhirat.
d. Mewujudkan dasar-dasar khilafah (pemerintahan) yang adil bagi seluruh aspek daolam
kehidupan umat islam.