5527 12366 1 SM PDF
5527 12366 1 SM PDF
2, Desember 2017
ABSTRAK
Status gizi wanita usia subur (WUS) sering dikaitkan dengan persiapan
menghadapi masa konsepsi atau prakonsepsi. Masalah KEK sering
dikaitkan dengan pengetahuan gizi prakonsepsi. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan gizi prakonsepsi dan
tingkat konsumsi energi protein antara WUS usia 15-19 tahun KEK
dan tidak KEK di SMA Negeri 1 Pasawahan. Penelitian ini
menggunakan desain cross-sectional. Jumlah responden penelitian
yaitu 37 responden KEK dan 37 tidak KEK, dengan teknik
pengambilan sampel Proportional Stratified Random Sampling. Data
KEK diambil dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA),
pengetahuan gizi prakonsepsi diperoleh menggunakan kuesioner dan
data tingkat konsumsi energi protein diperoleh dengan formulir Semi
Quantitative-Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) 3 bulan
terakhir. Uji kenormalan data menggunakan Kolmogorov Smirnov Test
dan uji perbedaan menggunakan Independent T-Test dan uji Mann-
Whitney. Sebanyak 54% subjek memiliki pengetahuan gizi prakonsepsi
yang kurang, tingkat konsumsi energi dengan kategori baik yaitu
sebesar 52,7% dan sebesar 56,8% tingkat konsumsi protein kurang.
Tidak ada perbedaan pengetahuan gizi prakonsepsi antara responden
KEK dan tidak KEK di SMA Negeri 1 Pasawahan (p=0,179), ada
perbedaan tingkat konsumsi energi (p=0,001) dan protein (p=0,001)
antara responden KEK dan tidak KEK di SMA Negeri 1 Pasawahan.
ABSTRACT
The nutritional status of women of childbearing age (WCA) is often
associated with preparing for a period of conception or preconception.
Chronic Energy Insufficiency (CED) is often associated with
preconception knowledge. The purpose of the research was to know
the difference of preconception nutrition knowledge and protein-
energy consumption between WCA age 15-19 year with CED and not-
CED in SMA Negeri 1 Pasawahan. This study used cross-sectional
23
JURNAL KESEHATAN, ISSN 1979-7621, Vol. 10, No. 2, Desember 2017
24
JURNAL KESEHATAN, ISSN 1979-7621, Vol. 10, No. 2, Desember 2017
lahir mati, kematian neonatal, cacat energi dan protein yang berlangsung
bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra dalam jangka waktu lama atau menahun.
partum (mati dalam kandungan) dan lahir Penelitian Sirajuddin (2010) di Sulawesi
dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Selatan menunjukkan bahwa terdapat
Efek jangka pendek KEK diantaranya perbedaan asupan energi dan protein pada
yaitu anemia, perkembangan organ tidak wanita yang KEK dan tidak KEK.
optimal dan pertumbuhan fisik kurang, Data yang diambil bulan Juli 2016
sehingga mengakibatkan kurang oleh Puskesmas Pasawahan didapatkan
produktifnya seseorang. Sehingga perlu sebanyak 40% ibu hamil mengalami KEK.
ada pencegahan terhadap kejadian KEK Hasil survei pendahuluan pengukuran
(Waryono, 2010). LILA dari total 217 siswi di SMA Negeri
Faktor-faktor yang dapat 1 Pasawahan, didapatkan 121 (55,76%)
mempengaruhi kejadian KEK diantaranya siswi termasuk kategori KEK (<23,5 cm)
terdapat faktor penyebab langsung dan dan 96 (44,24%) siswi termasuk kategori
tidak langsung. Faktor penyebab langsung tidak KEK (≥23,5 cm). Menurut Depkes
yaitu tingkat konsumsi energi, tingkat (2003) tingkat besaran masalah risiko
konsumsi protein, penyakit infeksi dan KEK yaitu <20% (ringan), 20-30%
usia menarche. Sedangkan faktor (sedang), dan >30% (berat). Sehingga
penyebab tidak langsung yaitu besaran masalah risiko di SMA Negeri 1
pengetahuan tentang gizi prakonsepsi dan Pasawahan tergolong berat.
aktifitas fisik (Achadi, 2013). Berdasarkan uraian latar belakang di
Menurut Proctor (2006), atas, penulis tertarik untuk melakukan
pengetahuan gizi prakonsespi merupakan penelitian tentang perbedaan pengetahuan
faktor penting dalam mempersiapkan gizi prakonsepsi dan tingkat konsumsi
kehamilan. Ini bertujuan untuk mencegah energi protein pada WUS usia 15-19 tahun
terjadinya kekurangan asupan zat gizi dengan kejadian KEK dan tidak KEK di
selama kehamilan. Hasil penelitian SMA Negeri 1 Pasawahan.
Fauziyah (2014) di Kota Makassar
menunjukkan bahwa wanita prakonsepsi METODE PENELITIAN
yang berpengetahuan kurang memiliki
peluang lebih besar untuk menderita KEK. Penelitian ini merupakan jenis
Hasil uji statistik diperoleh bahwa penelitian observasional dengan
responden dengan pengetahuan gizi rancangan cross-sectional yang
baik memiliki pencegahan 0,06 kali dilaksanakan pada bulan Oktober 2016.
terhadap KEK dibandingkan responden Lokasi penelitian dilakukan di SMA
dengan pengetahuan gizi kurang Negeri 1 Pasawahan Kabupaten Kuningan
(p=0,000, 95% CI =0,01-0,27). Hal ini Jawa Barat.
sejalan dengan penelitian Simarmata
(2008) bahwa ada hubungan signifikan Responden
antara pengetahuan gizi dengan KEK Populasi penelitian adalah wanita
dengan besar risiko 3,852 yang artinya usia subur usia 15-19 tahun dengan
responden berpengetahuan gizi kurang jumlah 217 siswi. Jumlah responden
memiliki peluang 3,852 kali menderita sebanyak 74 yang terdiri dari 37
KEK dibandingkan responden responden KEK dan 37 responden tidak
berpengetahuan gizi baik ( p=0,009, 95% KEK. Pengambilan responden
CI =1,325-11,197). menggunakan teknik proportional
KEK merupakan akibat seseorang stratified random sampling. Kriteria
menderita kekurangan zat gizi terutama Inklusi pada penelitian ini yaitu siswi
25
JURNAL KESEHATAN, ISSN 1979-7621, Vol. 10, No. 2, Desember 2017
SMA Negeri 1 Pasawahan, usia 15-19 Data tingkat konsumsi energi dan
tahun dan tidak sedang sakit sedangkan protein
kriteria eksklusi pada penelitian ini yaitu Data tingkat konsumsi energi dan
sedang menjalankan diet dan vegetarian. protein diperoleh dengan wawancara
Variabel dalam penelitian ini adalah kepada responden tentang makanan yang
pengetahuan gizi prakonsepsi dan tingkat dikonsumsi selama 3 bulan terakhir
konsumsi energi protein sebagai variabel dengan metode Semi Quantitatif-Food
bebas dan kejadian KEK pada wanita usia Frequency Questionare (SQ-FFQ).
subur usia 15-19 tahun sebagai variabel Kuantitas tingkat konsumsi energi dan
terikat. protein dirata-ratakan dalam sehari
Teknik pengumpulan data kejadian kemudian diinput ke dalam Nutrisurvey.
KEK diperoleh dengan pengukuran LILA. Asupan rata-rata sehari kemudian
Prosedur pengukuran dilakukan sesuai dibandingkan dengan kebutuhan AKG
dengan Riskesdas 2007. Selanjutnya 2013. Kebutuhan berdasarkan AKG
diklasifikasikan menggunakan rujukan diambil dengan cara membandingkan
dari Kemenkes RI Tahun 2002 yaitu berat badan aktual dan berat badan
responden dikatakan KEK jika LILA anjuran kemudian dikalikan dengan
<23,5 cm. Pengambilan data primer pada anjuran kebutuhan energi dan protein
penelitian ini dilakukan oleh 6 tenaga gizi dalam sehari. Tingkat konsumsi energi
teregistrasi. Data yang diambil dan protein dikategorikan berdasarkan
diantaranya data pengukuran LILA dan WNPG 2004 yaitu baik jika tingkat
tingkat konsumsi energi dan protein konsumsi energi dan protein berkisar
dengan metode wawancara menggunakan 80%-110%.
SQ-FFQ.
Analisis data
Data pengetahuan gizi prakonsepsi Analisa data dengan menggunakan
Data pengetahuan gizi prakonsepsi program SPSS 21. Analisis univariat
diperoleh dengan mengisi kuesioner yang dilakukan dengan mendeskripsikan
terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Uji variabel bebas dan terikat yang
reliabilitas dengan nilai cronbach’s alpha digambarkan dengan membuat tabel
0,823 (>0,7) sehingga dapat dikatakan distribusi frekuensi. Analisis bivariat
bahwa kuesioner pengetahuan gizi dengan uji normalitas data menggunakan
prakonsepsi reliabel. Dari 20 pertanyaan uji Kolmogorov Smirnov dan uji
diperoleh setiap pertanyaan mempunyai perbedaan tingkat konsumsi energi dan
nilai item total correlation >0,3. Skor protein menggunakan uji Independent T-
tingkat pengetahuan gizi prakonsepsi Test karena data berdistribusi normal dan
dilakukan untuk mengetahui kemampuan uji perbedaan pengetahuan gizi
kognitif sampel tentang manfaat, prakonsepsi menggunakan uji Mann-
kebutuhan gizi dan dampak yang dialami Whitney karena data tidak berdistribusi
jika kekurangan gizi prakonsepsi. Jika normal. Penelitian ini telah mendapat
jawaban benar diberi nilai 1 dan jika salah persetujuan dari Komisi Etik Penelitian
diberi nilai 0, kemudian diklasifikasikan Kesehatan (KEKP) Fakultas Kedokteran
berdasarkan Khomsan (2000) yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta
kategori baik jika responden dapat dengan nomor etichal clearance No.
menjawab benar ≥80% pertanyaan. 357/B.1/KEPK-FKUMS/X/2016.
26
JURNAL KESEHATAN, ISSN 1979-7621, Vol. 10, No. 2, Desember 2017
27
JURNAL KESEHATAN, ISSN 1979-7621, Vol. 10, No. 2, Desember 2017
28
JURNAL KESEHATAN, ISSN 1979-7621, Vol. 10, No. 2, Desember 2017
29
JURNAL KESEHATAN, ISSN 1979-7621, Vol. 10, No. 2, Desember 2017
30
JURNAL KESEHATAN, ISSN 1979-7621, Vol. 10, No. 2, Desember 2017
31
JURNAL KESEHATAN, ISSN 1979-7621, Vol. 10, No. 2, Desember 2017
32
JURNAL KESEHATAN, ISSN 1979-7621, Vol. 10, No. 2, Desember 2017
Tingkat konsumsi energi merupakan protein pada responden KEK dan tidak
penyebab langsung terjadinya KEK. KEK KEK di SMA Negeri 1 Pasawahan. Ini
adalah keadaan dimana seseorang sejalan dengan peneltian Petrika (2014)
mengalami kekurangan gizi (energi dan yang menunjukkan adanya perbedaan
protein) yang berlangsung lama atau tingkat konsumsi protein antara kelompok
menahun dengan LILA kurang dari 23,5 KEK dan tidak KEK di Kecamatan
cm. Kurangnya konsumsi energi dapat Sedayu, Bantul. Penelitian Marlenywati
menyebabkan tubuh mengalami (2010) pada remaja 15-19 tahun di Kota
keseimbangan energi negatif, sehingga Pontianak menunjukkan bahwa konsumsi
dapat menurunkan berat badan dan protein <80% berpeluang 13,42 kali
mempengaruhi ukuran LILA seseorang. mengalami KEK dibandingkan dengan
Asupan energi yang terpenuhi dapat konsumsi energi≥80%.
memperkecil resiko terjadinya KEK Protein adalah komponen dasar dan
(Bisai, 2008). utama makanan yang diperlukan oleh
semua makhluk sebagai perkembangan
Perbedaan Tingkat Konsumsi Protein jaringan kulit, otot, otak, sel, darah
antara Responden KEK dan tidak KEK merah, rambut, dan organ tubuh lainnya
Tingkat konsumsi protein responden yang dibangun dari protein. Ketika zat
dalam penelitian ini diambil menggunakan gizi yang masuk ke dalam tubuh
metode Semi Quantitative Food jumlahnya kurang atau tidak adekuat,
Frequency dalam 3 bulan terakhir. maka tubuh akan menggunakan cadangan
Berdasarkan hasil uji normalitas data lemak untuk memenuhi kebutuhannya dan
didaptkan hasil p = 0,475 yang artinya terjadi penurunan cadangan lemak dalam
bahwa data berdistribusi normal (p>0,05). tubuh. Ketika cadangan lemak habis, akan
Karena data berdistribusi normal, maka terjadi penurunan fungsional dalam
dilanjutkan dengan uji Independent T-Test jaringan hingga kerusakan jaringan dan
untuk mengetahui perbedaan tingkat perubahan biokimia yaitu sel-sel yang
konsumsi protein antara responden KEK beradaptasi dan berkompensasi dengan
dan tidak KEK. Berikut adalah hasil cara menggunakan cadangan protein yang
mengenai uji perbedaan tingkat konsumsi ada di hati dan otot untuk diubah menjadi
protein pada responden KEK dan tidak energi (Aritonang, 2010).
KEK: Protein bersama karbohidrat dan
lemak merupakan sumber energi bagi
Tabel 10. Analisa Uji Perbedaan Tingkat tubuh. Protein tersusun dari molekul-
Konsumsi Protein molekul yang disebut asam amino. Setiap
asam amino didegradasi menjadi piruvat
Kategori atau zat siklus asam sitrat dan dapat
Uji Statistik Tidak p menjadi prekrusor sintesis glukosa di
KEK
KEK
hepar yang disebut glikogenik atau
Mean 69,4 81,35
Median 70,7 82,02 glukoneogenik. Jika jumlah protein terus
Standar Deviasi 9,8 10,21 0,001* meningkat maka protein dipecah menjadi
Minimum 84 108,9 asam amino untuk dijadikan energi atau
Maksimum 44,1 59,9 disimpan dalam bentuk lemak. Hasil
* Uji Independent T-Test pencernaannya yg berupa asam amino,
digunakan untuk menyusun jaringan baru,
Berdasarkan uji Independent T-Test mengganti jaringan yang rusak,
didapatkan hasil p = 0,000 (p<0,05) yang membentuk hormon dan enzim, diubah
artinya ada perbedaan tingkat konsumsi menjadi lemak atau dioksidasi menjadi
33
JURNAL KESEHATAN, ISSN 1979-7621, Vol. 10, No. 2, Desember 2017
DAFTAR PUSTAKA
Aritonang, E., 2010, Kebutuhan Gizi Ibu Hamil, IPB Press, Bogor.
Adhiyati E., 2013, Hubungan Pengetahuan dan Asupan Gizi Terhadap Kejadian KEK
Pada Ibu Hamil di Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah
Provinsi Lampung, Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
34
JURNAL KESEHATAN, ISSN 1979-7621, Vol. 10, No. 2, Desember 2017
Almatsier., 2003, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Bisai S. dan Bose, K., 2008, Body Mass Index and Chronic Energy Deficiency Among
Adult Tribal Populations of West Bengal. India.
Burnama dan Fitra, J., 2011, Metabolisme Protein dan Asam Nukleat, Universitas Syiah
Kuala, Banda Aceh.
Departemen Gizi dan Kesehatan., 2011, Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Gardiner, PM., Nelson, L., Shellhaas, C.S., Dunlop, A.L., Long, R., Andrist, S., Jack,
B.W., 2008. The Clinical Content of Preconception Care : Nutrition and
Dietary Supplements, Am J Obstet Gynecol. 2008 Dec; 199(6 Suppl 2): S345-
56. doi: 10.1016/j.ajog.2008.10.049.
Gibson, R, S., 2005, Principle Of Nutritional and Assesment. Oxford University Press.
New York.
Guyton dan Hall., 2008, Bahan Ajar Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta.
Hadi, H., 2005, Beban Ganda Masalah Gizi dan Implikasinya terhadap Kebijakan
Pembangunan Kesehatan Nasional, Yogyakarta.
Hamid dan Fauziyah., 2014, Analisis Faktor Risiko Kekurangan Energi Kronik (KEK)
pada Wanita Prakonsepsi di Kota Makassar, Bagian Gizi Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Hasanuddin, Makassar.
Kartasapoetra, G., 2005, Ilmu Gizi, Korelasi Gizi, Kesehatan dan Produktivitas Kerja,
Rineka Cipta, Jakarta.
Khomsan, Ali., 2000, Pangan dan Gizi untuk Kesehatan, Rajawali Sport, Jakarta.
Marlenywati., 2010, Risiko KEK pada Ibu Hamil Remaja 15-19 Tahun di Kota
Pontianak Tahun 2010, Tesis, Universitas Indonesia, Depok.
Murray, R. K., Harper’s Biochemistry 25th ed. Appleton & Lange. America 2000 :
Stryer L .1995. Biochemistry 4th, page 603 – 623 .
Papalian dan Olds., 2001, Perkembangan pada Remaja, Rineka Cipta, Jakarta.
35
JURNAL KESEHATAN, ISSN 1979-7621, Vol. 10, No. 2, Desember 2017
Petrika, Hadi, Nurdiati., 2014, Tingkat Asupan Energi dan Ketersediaan Pangan
Berhubungan dengan Risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu
Hamil, Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia, Vol. 2. No 3. 140-149.
Riskesdas., 2013, Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia.
Badan Penelitian dan Perekembangan Kesehatan, Jakarta.
Santosa, T. A., 2013, Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Stroke dengan Perilaku
Pencegahan Stroke pada Klien Hipertensi di Puskesmas Depok II Sleman
Yogyakarta. Ilmu Keperawatan Respati, 3(02).
http://journal.respati.ac.id/index.php/ilmukeperawatan/article/view/211
Sirajuddin., 2010, Analisis Hubungan Pengeluaran, Asupan Protein dan Kejadian KEK
pada Wanita Dewasa di Sulawesi selatan, Skripsi, Politeknik Kesehatan
Makassar, Makassar.
Soekirman., 1999, Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat, Renika
Cipta, Jakarta.
Weerd, S.D., Steegers, E.A.P., Heinenc, M.M., Eertweghc, S.V.D., Vehofd, R.M.E.J.,
Steegers-Theunissen, R.P.M., 2003, Preconception Nutritional Intake and
Lifestyle Factors : First Results of an Explorative Study, Eur J Obstet Gunecol
Reprod Biol 2003: 111: 167-1672.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG)., 2004, Lembaga Ilmu Pengetahuan,
Jakarta.
36