Anda di halaman 1dari 13

TEORI H.

L BLUM
dan
LAWRENCE GREEN

OLEH:
NYT
Pengantar

Derajat kesehatan Kualitas SDM

1. Kesehatan Fisik
-----------tidak ada gangguan fungsi tubuh

2. Kesehatan Mental (jiwa)


--- pikiran (berfikir logis)
--- Emosional (takut, gembira, sedih)
--- Spiritual (perbuatan baik sesuai norma masy dan agama)

3. Kesehatan Sosial
Mampu berinteraksi dg orang lain

4. Kesehatan ekonomi
menopang kebutuhan ekonomi keluarga
Pengantar
• Faktor perilaku merupakan faktor kedua terbesar yang
pengaruhi status kesehatan (Blum)
• Upaya intervensi perilaku dalam bentuk:
– Tekanan (enforcement)
• Dalam bentuk peraturan, tekanan dan sanksi
• Perubahan cepat tapi tidak langgeng
– Edukasi (education)
• Melalui persuasi, himbauan, ajakan, kesadaran dll
• Perubahan lama tapi dapat langgeng

your name
Dimensi Intervensi Perilaku
• Perubahan Perilaku
Perubahan dari perilaku yang tidak kondusif
ke yang kondusif bagi kesehatan
• Pembinaan Perilaku
Mempertahankan perilaku sehat
• Pengembangan Perilaku
Membiasakan hidup sehat bagi anak-anak

your name
TEORI HENDRIK L BLUM
Derajat kesehatan masyarakat

faktor perilaku/gaya hidup


(life style)

lingkungan (sosial, ekonomi,


politik, budaya)

pelayanan kesehatan (jenis


cakupan dan kualitasnya)

faktor genetik (keturunan)

your name
TEORI HENDRIK L BLUM

Memandang pola hidup sehat seseorang secara holistik


dan komprehensif.

Masyarakat yang sehat tidak dilihat dari sudut pandang


tindakan penyembuhan penyakit melainkan upaya yang
berkesinambungan dalam menjaga dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.

your name
TEORI HENDRIK L BLUM

your name
PERILAKU (Green)

1. Faktor pendorong (predisposing factors)

Faktor pendorong adalah merupakan faktor anteseden terhadap perilaku yang menjadi
dasar atau motivasi bagi perilaku.

Dalam arti umum, kita dapat mengatakan faktor pendorong sebagai preferensi pribadi
yang dibawa seseorang atau kelompok ke dalam suatu pengalaman belajar.

Pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai, dan genetik, umur, jenis kelamin, penyakit
persepsi berkenaan dengan motivasi bawaan, kelainan fisik dan mental,
seseorang atau kelompok untuk dan tempat bekerja atau tempat
bertindak. tinggal.
2. Faktor pemungkin (enabling factors)
Faktor pemungkin adalah faktor enteseden terhadap perilaku
yang memungkinkan suatu atau motivasi atau aspirasi terlaksana.
- SDM dan Keterampilan SDM
- fasilitas pelayanan kesehatan,
- personalia,
- sekolah,
- klinik
Sumber daya
- Biaya,
- Jarak,
- Ketersediaan transportasi,
- Jam buka atau jam
pelayanan,

Faktor Pemungkinan
- Uang saku
-Sosial ekonomi keluarga
-Paparan Media Massa
3. Faktor penguat (reinforcing factors)

Faktor penguat merupakan faktor penyerta (yang datang sesudah) perilaku


yang memberikan ganjaran, insentif, atau hukuman atas perilaku dan
berperan bagi menetap atau melenyapnya perilaku itu.

Faktor penguat adalah faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan,


memperoleh dukungan atau tidak.

Faktor Penguat
- orang tua / keluarga
- petugas kesehatan, Guru sekolah
Pengetahuan

Pengetahuan. Hasil dari tahu, tentang kesehatan


dan gizi

Ada 3 macam pengetahuan,

Pertama

adalah “pengetahuan tahu bahwa”


“pengetahuan tentang informasi tertentu, seperti tahu bahwa
sesuatu terjadi, tahu bahwa ini atau itu memang demikian
adanya, tahu bahwa apa yang dikatakan memang benar”

Jenis pengetahuan ini disebut juga pengetahuan teoritis atau pengetahuan


ilmiah, walaupun masih dalam taraf yang tidak begitu mendalam.

(Keraf, 2001).
Kedua
adalah “tahu bagaimana”
yaitu menyangkut bagaimana seseorang melakukan sesuatu.
Pengetahuan ini sering dikaitkan dengan ketrampilan atau lebih tepatnya
keahlian dan kemahiran teknis dalam melakukan sesuatu.

Ketiga
adalah “tahu akan”
yaitu jenis pengetahuan yang sangat spesifik menyangkut pengetahuan akan
sesuatu atau seseorang melalui pengalaman atau pengenalan pribadi

(Keraf, 2001).
Sikap

Sikap Reaksi atau respon terhadap


sesuatu

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari sesorang terhadap suatu
stimulus atau objek.
Sikap belum merupakan tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi
tindakan suatu perilaku.
Pengetahuan dan keyakinan berpengaruh besar terhadap sikap sesorang, termasuk
dalam hal menyikapi pendidikan gizi yang didapatkan

(Notoatmodjo, 2007).

Anda mungkin juga menyukai