0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
286 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang stereotipe dan prasangka dalam perawatan transkultural. Definisi stereotipe meliputi penilaian umum tentang kelompok tertentu yang dapat menghambat komunikasi. Jenis stereotipe mencakup gender, ras, suku, dan ekonomi. Prasangka adalah penilaian berdasarkan kelompok yang dapat merusak hubungan. Stereotipe dan prasangka perlu dipahami perawat untuk memberikan layanan kesehatan yang sesuai budaya pas
Deskripsi Asli:
Stereotip dan prejudis
Judul Asli
STEREOTYPES & PREJUDICE IN TRANSCULTURAL NURSING-1
Dokumen tersebut membahas tentang stereotipe dan prasangka dalam perawatan transkultural. Definisi stereotipe meliputi penilaian umum tentang kelompok tertentu yang dapat menghambat komunikasi. Jenis stereotipe mencakup gender, ras, suku, dan ekonomi. Prasangka adalah penilaian berdasarkan kelompok yang dapat merusak hubungan. Stereotipe dan prasangka perlu dipahami perawat untuk memberikan layanan kesehatan yang sesuai budaya pas
Dokumen tersebut membahas tentang stereotipe dan prasangka dalam perawatan transkultural. Definisi stereotipe meliputi penilaian umum tentang kelompok tertentu yang dapat menghambat komunikasi. Jenis stereotipe mencakup gender, ras, suku, dan ekonomi. Prasangka adalah penilaian berdasarkan kelompok yang dapat merusak hubungan. Stereotipe dan prasangka perlu dipahami perawat untuk memberikan layanan kesehatan yang sesuai budaya pas
STEREOTIPE • Menurut Potter and Perry, stereotip adalah kepercayaan umum mengenai orang, penggunaan stereotip dapat menghalangi komunikasi dan dapat menghalangi hubungan antara klien-perawat. • Menurut Smith (1999) stereotipe yakni seperangkat penilaian dari kelompok lain dalam hubungannya dengan ingroup dalam situasi terkini. Stereotip berasal dari bahasa latin yang berarti stereotip yang artinya kaku dan tipos. • Menurut Jeanny M Fatimah, stereotip merupakan gambaran tertentu mengenai sifat-sifat dan watak dan pribadi individu atau golongan lain yang bercorak negatif akibat tidak lengkapnya informasi dan sifat subjektif, dimana penilaian-penilaianya mengandung penyederhanaan dan pemukulrataan secara berlebih- lebihan. • Menurut Quasthoff (1973:19) Stereotip adalah gambaran ciri-ciri khas yang dimiliki orang tertentu atau sekelompok orang, dan gambaran ini tidak dibentuk oleh orang atau kelompok orang tersebut, melainkan oleh anggota masyarakat di luar kelompok. MACAM STEREOTIPE • STEREOTIPE GENDER: LAKI-LAKI, PEREMPUAN. • STEREOTIPE RAS: MONGOLOID, KAUKASOID, NEGROID, MELAYU. • STEREOTIPE SUKU: CIRI FISIK, BAHASA, KESENIAN, ADAT ISTIADAT. • STEREOTIPE USIA: MUDA, TUA. • STEREOTIPE EKONOMI: EKONOMI ATAS, MENENGAH, BAWAH HUBUNGAN STEREOTIPE DENGAN KESEHATAN • Maka dari itu peran perawat disini sangatlah penting untuk membuat suatu pandangan dalam individu (pasien & keluarga pasien) yang memiliki latar belakang suku, budaya, ras, adat dan agama yang berbeda sehingga nantinya tercipta sebuah stereotip yang positif pada bidang kesehatan. Disini Perawat tidak hanya berfokus pada masalah biologis pasien saja, namun juga ke masalah psikologis pasien. • Dengan adanya transkultural nursing, dan memahami bagaimana Stereotip individu (pasien) kita sebagai perawat bisa menyesuaikan diri dengan bagaimana pasien itu bersikap, bagaimana pasien itu bicara dengan bahasanya, dan bagaimana perilaku pasien untuk mendekati pasien dan menemukan akar masalah yang dialami pasien. Dengan begitu pasien dan perawat akan terjalin hubungan yang baik dan akan terbentuk kerjasama yang baik dalam proses pengobatan. • Memahami Stereotip Individu dapat membantu perawat dalam mengenal berbagai asumsi kebudayaan masyarakat. Sehingga perawat mampu menetapkan pelayanan kesehatan yang tepat untuk diberikan kepada paseinnya. • Selain itu, dari memahami Stereotip individu (pasien) juga kita dapat menemukan yang menyebabkan penyakit pasien dari pola makan dan minum, perilaku kesehatan pasien, dan bagaimana kepercayaan pasien terhadap konsep sehat sakitnya. STEREOTYPE PERAWAT & DOKTER • Stereotipe: • Perawat lebih hangat tetapi kurang kompeten daripada dokter. • Perawat dan dokter pada dasarnya digambarkan dengan stereotip ambivalen: perawat dipandang sebagai komunal, kompeten secara sosial dan peduli tetapi kurang kompeten, tidak agenik dan kurang otonom. • Sementara dokter dilihat sebagai agen, kompeten dan otonom, tapi kurang komunal, kurang kolektivis dan kurang sosial kompeten. MANFAAT STEREOTIP PADA PERAWAT Stereotype memiliki manfaat bagi perawat, diantaranya : • Stereotip dapat membantu perawat untuk memulai komunikasi dengan pasien dengan mengenal bagaimana bahasa pasien. • Dengan mengenal bahasa pasien, stereotip juga membantu perawat untuk dapat melakukan proses komunikasi yang baik dengan pasien. • Dengan mengenal stereotip pasien perawat dapat menerapkan etika sesuai budaya dan keyakinan pasien. • Melalui stereotip perawat juga dapat memahami pemahaman sehat sakit pasien. • Dengan mengenal stereotip pasien, perawat dapat membantu pasien dalam perubahan pada steriotip yang menyebabkan masalah kesehatan • Stereotip dapat membantu perawat dalam penyesuaian diri terhadap perilaku sekelompok pasien. • Dapat mempermudah dalam penetapan sasaran pelayanan • Serta sebagai bahan dalam melakukan pendekatan terhadap pasien. PREJUDICE • Prasangka adalah penilaian dari satu kelompok atau individu yang terutama didasarkan pada keanggotaan kelompok. Efek dari prasangka adalah merusak dan menciptakan jarak yang luas. Sering dikatakan bahwa prasangka adalah sikap sementara diskriminasi adalah satu tindakan. Prasangka dipengaruhi oleh pilihan tentang kebijakan public. Prasangka memiliki sumbangan terhadap oposisi yang lebih besar terhadap kegiatan pihak yang menyetujui. • Apakah stereotip dan prasangka betul-betul berbeda? Stereotip adalah kognitif dan prasangka adalah afektif. Meskipun dalam kenyataannya keduanya tercermin secara bersama-sama baik kognitif maupun afektif. • Prasangka dapat menjadi salah satu aspek distruktif tingkah laku sosial manusia, sering menghasilkan kegiatan yang menyedihkan, mengerikan dari tindak kekerasan. Prasangka sosial adalah gejala dari psikologi sosial. MACAM PRASANGKA • Racism adalah prasangka ras yang menjadi terlembagakan, yang tercermin dalam kebijakan pemerintah, sekolah, dan sebagainya, dan dilakukan oleh hadirnya struktur kekuatan sosial. • Sexism prasangka yang telah digolongkan menentang aggota dari salah satu jenis kelamin, berdasarkan pada salah satu jenis kelamin. • Ageism kecenderungan yang digolongkan terhadap diskriminasi berdasar pada usia, prasangka berdasar pada usia. • Heterosexism keyakinan bahwa heteroseksual adalah lebih baik atau lebih natural daripada homoseksuality.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita