NIM : 220103064
KELAS : 2A S1 KEPERAWATAN
Definisi:
-Issue : Suatu Peristiwa / kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi dimasa akan
datang.
-Trend : Hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan juga dapat didefenisikan salah
satu gambaran atau informasi terjadi pada saat ini yang biasanya sedang popular dikalangan
masyarakat
-Aspek yang menghambatnya adalah :
• Perbedaan status dan kekuasaan tetap menjadi sumber utama ketidak sesuaian yang
membatasi pendirian profesional dalam aplikasi kolaborasi.
• Konflik perawat dan dokter terletak pada perbedaan sikap profesional mereka terhadap pasien
dan cara berkomunikasi diantara keduanya.
Penyebab :
A. Kesalahan Atribusi (memahami penyebab perilaku orang lain)
Kesalahan atribusi mendasar atau yang juga dikenal sebagai bias korespondensi atau efek
atribusi merupakan kecenderungan seseorang untuk mengabaikan penjelasan situasional dan
lingkungan untuk perilaku seorang individu dan lebih menekankan penjelasan disposisional serta
berbasis kepribadian. Atribusi adalah bagaimana kita membuat keputusan tentang seseorang.
misalnya seseorang itu baik atau buruk, maka kita akan membuat sebuah atribusi (penilaian)
ketika kita merasa dan mendeskripsikan perilaku seseorang dan mencoba menggali pengetahuan
mengapa mereka berperilaku seperti itu.
Efek ini telah digambarkan sebagai "kecenderungan untuk percaya bahwa apa yang
dilakukan orang mencerminkan siapa mereka", yaitu tindakan mengatribusikan perilaku suatu
individu (apa yang seseorang lakukan atau katakan) dengan kepribadian mereka dan tanpa
memerdulikan tindakan individu yang terkait dengan situasi atau konteks.
Kesalahannya adalah dalam melihat tindakan seseorang hanya sebagai cerminan kepribadian
mereka dan mengabaikan bahwa perilaku seseorang juga dapat disebabkan karena faktor
lingkungan serta situasi. Kesalahan ini melibatkan jenis penalaran melingkar yang apabila
pertanyaannya adalah "mengapa seseorang melakukan itu" maka jawabannya hanya "karena
mereka akan melakukan itu." Meskipun hal-hal seperti perbedaan kepribadian dan predisposisi
sebenarnya itu ada, akan tetapi kesalahan atribusi mendasar adalah kesalahan yang disebabkan
karena seseorang salah menafsirkan penyebab dari suatu perbuatan dan menganggap bahwa
faktor kepribadian itu terlalu penting bagi orang tersebut.
B. Efek Halo (kesan awal yang menjadikan kita menebak-nebak sifat orang lain)
Halo effect adalah bias kognitif yang terjadi ketika kesan positif awal terhadap seseorang turut
mempengaruhi persepsi individu secara keseluruhan. Contohnya, ketika bertemu dengan orang
yang dianggap menarik, penilaian positif pun seringkali mengekor di pikiran. alo effect adalah
penilaian terhadap sesuatu dan seseorang dari kesan pertama. Kesan pertama ini akan
mempengaruhi sikap dan sifat seseorang atas suatu hal atau orang. Jika penilaian atau persepsi
yang dihasilkan negatif, maka akan menurunkan nilai sifat lainnya.Hal ini biasanya terjadi saat
interview kerja. Kebanyakan kesan pertama dihasilkan dari penilaian penampilan. Oleh sebab itu,
seseorang harus memikirkan penampilan ketika akan melakukan wawancara kerja. Hal tersebut
juga berlaku sebaliknya.Meskipun demikian, seseorang tidak bisa mengontrol pandangan orang
lain
Dalam kasus Pengobatan dan layanan Kesehatan juga dapat terjadi dalam dunia kesehatan.
Dokter mungkin akan menilai pasien dari penampilan awal mereka ketika datang tanpa
melakukan tes fisik terlebih dahulu. Contoh lain adanya efek ini adalah Anda cenderung menilai
orang dengan berat badan ideal mempunyai kesehatan yang baik, padahal belum tentu.
C. Stereotipe (penilaian berdasarkan pengalaman)
Makna stereotip adalah suatu prasangka yang didasarkan pada penilaian atau anggapan
berdasarkan karakteristik perilaku orang lain. Adapun karakteristik tersebut, meliputi ras, jenis
kelamin, suku bangsa, dan keterampilan komunikasi yang dimiliki seseorang atau kelompok
sosial.Dari penjelasan ini kita dapat mengetahui bahwa stereotip dapat menjadi penghambat
dalam proses komunikasi karena stereotip dapat menimbulkan penilaian negatif antar suku dan
etnis. Stereotip itu sendiri terbentuk oleh kategori sosial yang merupakan upaya individu untuk
memahami lingkungan sosialnya
Tereotip ada yang positif dan ada pula yang negatif. Pengertian stereotip adalah
menggeneralisasikan orang-orang berdasarkan sedikit informasi dan membentuk asumsi orang-
orang berdasarkan keanggotaan mereka dalam suatu kelompok. Dalam hal ini Stereotip
mempunyai peran penting dalam kaitanya dengan kesehatan baik hubungan antara asumsi
kesehatan pasien, keluarga pasein, terhadap sakitnya, tempat pelayanan kesehatan, dan semua
yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Banyak hal yang dapat menyebabkan seorang individu
untuk berasumsi atau melakukan stereotip yakni:
1. Manusia membutuhkan sesuatu untuk menyederhanakan realitas kehidupan yang bersifat
kompleks.
2. Manusia membutuhkan sesuatu untuk menghilangkan rasa cemas (anxiety) ketika berhadapan
dengan sesuatu yang baru, manusia lalu menggunakan stereotipe.
3. Manusia membutuhkan cara yang ekonomis untuk membentuk gambaran dari dunia di
sekitarnya.
4. Manusia tidak mungkin mengalami semua kejadian, karenanya manusia mengandalkan
informasi dari pihak lain (media) sebagai jendela dunia. Maka terjadilah duplikasi stereotip.
Maka dari itu peran perawat disini sangatlah penting untuk membuat suatu pandangan dalam
individu (pasien & keluarga pasien) yang memiliki latar belakang suku, budaya, ras, adat dan
agama yang berbeda sehingga nantinya tercipta sebuah stereotip yang positif pada bidang
kesehatan. Disini Perawat tidak hanya berfokus pada masalah biologis pasien saja, namun juga ke
masalah psikologis pasien.
Dengan adanya transkultural nursing, dan memahami bagaimana Stereotip individu (pasien)
kita sebagai perawat bisa menyesuaikan diri dengan bagaimana pasien itu bersikap, bagaimana
pasien itu bicara dengan bahasanya, dan bagaiman perilaku pasien untuk mendekati pasien dan
menemukan akar masalah yang dialami pasien. Dengan begitu pasien dan perawat akan terjalin
hubungan yang baik dan akan terbentuk kerjasama yang baik dalam proses pengobatan.
Memahami Stereotip Individu dapat membantu perawat dalam mengenal berbagai asumsi
kebudayaan masyarakat. Sehingga perawat mampu menetapkan pelayanan kesehatan yang tepat
untuk diberikan kepada paseinnya.
Selain itu, dari memahami Stereotip individu (pasien) juga kita dapat menemukan yang
menyebabkan penyakit pasein dari pola makan dan minum, perilaku kesehatan pasien, dan
bagaimana kepercayaan pasien terhadap konsep sehat sakitnya. Dari itu perawat dapat membantu
mengobati penyakit pasien dan memberi health education tentang bagaimana pencegahan,
pengobatan serta tanda gejala terkait penyakit pasien.
manfaat bagi perawat, diantaranya :
1. Stereotip dapat membantu perawat untuk memulai komunikasi dengan pasien dengan
mengenal bagaimana bahasa pasien.
2. Dengan mengenal bahasa pasien, stereotip juga membantu perawat untuk dapat melakukan
proses komunikasi yang baik dengan pasien.
3. Dengan mengenal stereotip pasien perawat dapat menerapkan etika sesuai budaya dan
keyakinan pasien.
4. Melalui stereotip perawat juga dapat memahami pemahaman sehat sakit pasien.
5. Dengan mengenal stereotip pasien, perawat dapat membantu pasien dalam perubahan pada
steriotip yang menyebabkan masalah Kesehatan.