Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Dengan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Dengan Diabetes Melitus
A. PENGKAJIAN
Identitas Pengkaji
Nama Pengkaji : Kelompok 2
Tanggal Pengkajian : 17 September 2019
Tempat Pengkajian : Rsud Banyumas Ruang Bougenville
Jam Pengkajian : 08.00 WIB
1. Identitas Klien
Nama : Ny ‘S’
Umur : 31th
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekarjaan : Pedagang
Alamat : Kedung Gede, Banyumas
No. Register : 01042013
Dx. Medis : Diabetes Miletus
Tanggal masuk : Selasa, 17 September 2019
Tanggal pengkajian : Selasa, 17 September 2019
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. ‘Z’
Umur : 34 Tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : D3
Pekarjaan : Karyawan swasta
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Kedung Gede, Banyumas
Hubungan : Suami klien
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sering merasa haus
b. Keluhan Tambahan
Pasien mengatakan sering merasa lapar, sering BAK dan mual muntah
c. Riwayat Penyakit Sekarang
a) HPM : 29-8-2018 HPL : 17-9-2019
b) ANC pertama umur kehamilan : 6minggu
c) Kunjungan ANC
Trimester I
Frekuensi : 6 Minggu
Keluhan : mual muntah
Komplikasi : tidak ada
Terapi : belum diberikan
Trimester II
Frekuensi : 2x
Keluhan : pusing
Komplikasi : DMG
Terapi : tablet Fe, Lico Calk,
Trimester III
Frekuensi : 2x
Keluhan : sering haus, lapar, BAK
Komplikasi : DMG
Terapi : tablet Fe
d) Imunisasi TT:
TT 1 : TT Caten
TT 2 : tanggal 25 September 2007
TT 3 : tanggal 28 Oktober 2007
TT 4 : tanggal
TT 5 : tanggal
Genogram
DM
DM
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
DM : Pasien
M
4. Pola Fungsional Gordon
a. Pola Persepsi Kesehatan
DS : Pasien mengatakan kesehatan itu penting.
DO: Pasien pergi ke RSUD Banyumas untuk melakukan pengobatan
b. Pola Nutrisi
Makan sebelum hamil Makan selama hamil
Frekuensi : ± 4x /hari Frekuensi : ± 5x /hari
Porsi : 1 piring Porsi : ½ piring
Jenis : nasi, sayur, lauk Jenis : sayur, buah
Keluhan : tidak ada Keluhan : mual
Pantangan : tidak ada Pantangan : tidak ada
Minum sebelum hamil Minum selama hamil
Frekuensi : ± 8x/hari Frekuensi : ± 9x/ hari
Porsi : 1 gelas Porsi : 1 gelas
Jenis : Air putih, teh manis Jenis : air putih,susu
Keluhan : tidak ada Keluhan : tidak ada
Pantangan : tidak ada Pantangan : tidak ada
DO: Terlihat pasien menghabiskan 1 porsi makanan yang diberikan
oleh RS dan pasien terlihat sering minum air putih 9-10 gelas setiap
hari
c. Pola Eliminasi
BAB sebelum hamil BAB selama hamil
Frekuensi : 1-2x / hari Frekuensi : 1x /hari
Konsistensi : lembek Konsistensi : lembek
Warna : kuning kecoklatan Warna :kecoklatam
Keluhan : tidak ada Keluhan : tidak ada
BAK sebelum hamil BAK selama hamil
Frekuensi : ± 8x/hari Frekuensi : ± 10x/hari
Konsistensi : cair Konsistensi : cair
Warna : kuning kecoklatan Warna : kuning jernih
Keluhan : tidak ada Keluhan : tidak ada
d. Pola latihan dan aktifitas
DS : Pasien mengatakan sulit bergerak dibantu dalam melakukan
aktivitas sehari-hari
DO: Pasien dibantu oleh keluarga dalam melakukan aktivitas sehari-
hari selama pasien di rawat dirumah sakit
KemampuanPerawatanDiri 0 1 2 3 4
Mandi √
Minum √
Toileting √
Ambulasi √
Berpindah √
Mobilisasi di tempattidur √
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu alat dan orang lain
4 : Tergantung total
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Status emosional : stabil
d. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120/80mmhg Nadi : 72x/menit
Pernafasan : 25x/menit Suhu : 36.5°C
BB : 68kg TB : 150cm
e. Head to Toe
Kepala : messocepal. Tidak ada benjolan, bersih, tidak
berketombe
Wajah : simetris, tidak ada odema, ada cloasma gravidarum
Telinga : Bentuk dan letak simetris, tidak ada serumen,
fungsi pendengaran cukup baik karena klien mampu mengerjakan
apa saja yang diperintahkan.
Mata
Inspeksi : bentuk mata dan bola mata simetris, reflek pupil
klien baik, saat ada rangsangan cahaya miosis, konjungtiva tak
anemis, sclera tidak ikterik, gerakan bola mata baik.
Palpasi : tidak terdapat lesi atau oedema, tidak dirasakan nyeri
tekan.
Hidung : simetris, tidak polip, tidak ada sekret
Mulut : simetris, tidak labioskisis/palatoskisis, tidak karies
gigi
Leher : tidak ada pmbesaran vena jugularis, kelenjar
parotis/limfe
Dada : simetris, tidak retraksi dinding dada.
Payudara : simetris, putting menonjol, colustrum(-),
hyperpigmentasi
Kulit : Gastisitas/turgor kulit baik walaupun saat di tarik
kulit klien kembali ke semuala +/- 3-5 detik karena proses penuaan,
tidak ada lesi, warna kulit putih,tidak ada masa, tampilan umum
kulit bersih, kulit kepala bersih, distribusi rambut merata.
Kardiovaskuler : Tachicardi, cyanotic negative pada akral
bibir klien, tidak terdapat peningakatan vena juularis, tidak ada
bunyi tambahan.
Perkemihan : Eliminasi urine sering, ketok CVA tidak dirasakan
nyeri, tidak ada nyeri pada daerah supra pubis.
Persyarafan :
N1 (olfaktorius) : klien dapat membedakan bau
minyak kayu putih
N2(optikus) : lapang pandang klien agak
berkurang behubungan
denganpenuaan
N3 (okulomotorius) : normal (bila terkena cahaya miosis
dan midriasis bila tidak terkena
cahaya)
N4 (trakelis) : mata masih terkoordinasi sesuai
perintah.
N5 (trigeminus) : reflek mengunyah ada, kelopak
mata(+), rahang dapat mengatup
secara simetris
N6 (abdusen) : klien dapat menggerakan bola mata
ke kiri dan ke kanan.
N7 (fasialis) : klien dapat menggerakan muka.
N8 (cochlealis) : pendengaran baik.
N9 (glosopharingeus) : ada reflek menelan.
N10 (vagus) : kemampuan menelan baik.
N11 (accesorius) : kedua bahu masih mampu
mengatasi tahanan dengan cukup
baik.
N12 (hipoglosus) : pergerakan lidah normal.
Abdomen : linea(+), striae(+), tfu 3 jari atas pusat.
Palpasi
· Leopold I : Pada bagian fundus teraba bulat, lunak, dan ridak
melenting yaitu bokong janin.
· Leopold II : pada bagian kanan ibu teraba panjang, datar, keras
yaitu punggung janin, pada bagian kiri ibu teraba bagian-bagian
kecil yaitu ekstremitas janin.
· Leopold III : Pada bagian terendah teraba bulat, keras,
melenting yaitu kepala janin.
· Leopold IV : Bagian terendah janin belum masuk PAP
Auskultasi
DJJ : 144x/menit
Ekstremitas atas : Simetris, tidak ada edema,jari lengkap
Ekstermitas bawah : Simetris, tidak ada edema,jari lengkap
Genitalia luar : bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi
Pemeriksaan panggul : tidak dilakukan
f. Pemeriksaan penunjang
Tanggal: 31-3-2019 jam:09.30WIB
Cek GDS = 220 mg/dl
g. Data penunjang
GDP : 120 mg/dl
2 jam sesudah makan : 140mg/dl
HbA1c : 7%
.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan ketidakmampuan mencerna dan menggunakan nutrisi kurang tepat.
2. Resiko cedera berhubungan dengan koagulasi darah
3. Resiko Tinggi cidera janin berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa
maternal, perubahan pada sirkulasi.
C. Intervensi
Diagnosa NOC NIC RASIONAL
1. Resiko tinggi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi
terhadap keperawatan selama 2x 24 jam (110)
perubahan keperawatan nutrisi pasien 1. Timbang berat
nutrisi kurang terpenuhi. badan setiap
dari kebutuhan Dengan kriteria hasil kunjungan prenatal.
berhubungan Status Nutrisi (1100) 2. Observasi masukan
dengan Indikator Awal Tujuan kalori dan pola makan
ketidakmampuan Asupan 2 4 dalam 24 jam.
mencerna dan Gizi 3. Perhatikan adanya
menggunakan Asupan 2 4 mual dan muntah
nutrisi kurang Makanan khususnya pada
tepat. Keterangan : trimester pertama.
1 : Sangat menyimpang dari 4. Ajarkan pasien
rentang normal tentang metode finger
2 : Banyak menyimpang dari stick untuk memantau
rentang normal glukosa sendiri.
3 : Cukup menyimpang dari 5. Diskusikan tentang
rentang normal dosis , jadwal dan tipe
4 : Sedikit menyimpang dari insulin.
rentang normal 6. Kolaborasi dengan
5 : Tidak menyimpang dari ahli gizi.
rentang normal 7. Observasi kadar
Glukosa darah.
Tentukan hasil HbA1c
setiap 2 – 4 minggu.
2. Resiko cedera Setelah dilakukan tindakan Pencegahan
berhubungan keperawatan selama 2x24 jam Perdarahan (4010)
dengan diharapakn cidera berkurang 1. jelaskan pada
koagulasi darah dengan kriteria hasil pasien, suami atau
Koagulasi Darah keluarga mengenai
Indikator Awal Tujuan hipoglikemia dan
Pembentukan 2 4 hiperglikemia
bekuan termasuk penyyebab
hemoglobin 2 4 dan tanda gejalanya.
2. Anjurkan pasien
Keterangan
untuk membawa
1 : deviasi berat dari kisaran
insulin spuit, juga
normal
gula kerja-cepat saat
2 : deviasi yang cukup berat dari
bepergian jauh dari
kisaran normal
rumah.
3 : deviasi sedang dari kisaran
3.Diskusikan
normal
hubungan latihan fisik
4 : Deviasi ringan sedaqng dari
dan diet dan efek
kisaran normal
keduanya pada stres.
5 : Tidak ada deviasi dari
kisaran normal
D. Implementasi
Tgl/jam Dx. Implementasi Respon Paraf
17/09/2019
14.00 WIB 1,2,3 Memonitor ttv dan menimbang TD :120/80 mmhg
berat badan Nd : 72 x/menit
Suhu : 36,5 C
RR : 25 x/menit
BB : 75kg
15.00 WIB 1. Mengevaluasi deskripsi Pasien merasa lemas dan
kelelahan pasien: tingkat kurang bertenaga namun
keparahan, perubahan tingkat untuk aktivitasnya masih
keparahan dari waktu ke waktu, bisa di lakukan mandiri.
faktor agregasi atau faktor
pengurang.
15.30 WIB Memantau kadar glukosa darah, Hasil lab terlampir, dan
pasien kooperatif
Memantau tekanan darah dan TD :120/80 mmhg
denyut nadi. Nd : 90 x/menit
16.00 WIB 1,2,3 Mengelola insulin, seperti yang Pasien kooperatif, dan
ditentukan setelah di suntikan
insulin gula darah pasien
berangsur membaik.
16.30 WIB 2 Pasien tampak
Jelaskan pada pasien, suami mendengarkan
atau keluarga mengenai penjelasan
hipoglikemia dan hiperglikemia
termasuk penyyebab dan tanda
gejalanya
17.00 WIB 1,2,3 Pasien sering mual
.Perhatikan adanya mual dan bahkan sampai muntah
muntah khususnya pada hingga 3x dalam sehari
trimester pertama.
18/09/2019
07.30 WIB 1,2,3 Memonitor ttv dan menimbang TD :120/80 mmhg
berat badan Nd : 72 x/menit
Suhu : 36,5 C
RR : 25 x/menit
BB : 75kg
P:
17/09/2019 2 S : Pasien mengatakan sudah tidak sesak nafas lagi
10.30 WIB O :RR 22 x/menit, Nafas normal
A : Masalah teratasi sebagian
Skala Outcome Awal Target Target
Cara bernafas 4 5 5
Raut wajah tersengal sengal 4 5 5
Kualitas bernafas 4 5 5
P :Lanjutkan intervensi
- Discharge planning
- Lanjutkan control
01/08/2018 S : pasien mengatakan sudah tidak cepat haus, tidak banyak
10.30 WIB kencing,
O :cek gula darah sewaktu108
A : Masalah teratasi
Skala Outcome Awal Target
Kadar gula 4 5
Frekuensi kadar gula 4 5
Potensi resiko gula dalam darah. 4 5
P :Lanjutkan intervensi
- Discharge planning
- Lanjutkan control
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Diabetes melitus pada kehamilan dapat mengakibatkan dampak buruk bagi
sang ibu dan juga janin yang tengah dikandungnya.
2. Penyakit diabetes melitus yang terjadi selama kehamilan disebabkan karena
kurangnya jumlah insulin yang dihasilkan oleh tubh yang dibutuhkan untuk
membawa glukosa melewati membran sel.
3. Faktor resiko ibu hamil dengan diabetes melitus adalah Riwayat keluarga
dengan diabetes melitus, Glukosuria dua kali berturut-turut, Obesitas,
Keguguran kehamilan yang tidak bisa dijelaskan (abortus spontan), Adanya
hidramnion, Kelahiran anak sebelumnya besar, Umur mulai tua, Herediter.
4. Hal yang terpenting dari penanganan diabetes gestasional adalah mengontrol
kadar gula dalam darah.
B. Saran
Bagi ibu hamil hendaknya mengatur pola makan dan porsi makan
dengan benar, menhindari makan dan minuman yang mengandung glukosa
berlebih, rutin berolahraga, serta selalu rajin untuk control gula darah, agar
jika terdapat peningkatan gula darah yang berlebih, segera mendapatkan
penangan dari petugas kesehatan.