ASKEP TEORITIS
A. Pengertian
sebagai tekanan darah tinggi persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140
mmHg dan tekanan diastolic diatas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi
sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diatolik 90 mmHg (smeltzer,
darah berada diatas 140/90 mmHg. Hipertensi dibedakan menjadi dua macam,
yakni hipertensi primer (esensial) dan hipertensi sekunder. Hipertensi dipicu oleh
beberapa faktor resiko, seperti faktor genetic, obesitas, kelebihan asupan natrium,
(Dharmeizar,2012)
seseorang sama atau melebihi 160 mmHg pada sistolik dan 95 mmHg pada
siastolik. Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah didalam pembuluh nadi
(arteri). Ketika jantung kita berdetak, umumnya 60-70 kali dalam satu unit pada
kondisi istirahat (saat duduk atau berbaring), darah dipompa menuju dan melalui
pembuluh nadi. Pada pemeriksaan tekanan darah akan diperoleh dua angka, yaitu
sistolik dan diastolik. sistolik untuk mengatur tekanan darah sevagai hasil
kontraksi jantung untuk memompa darah keluar dari jantung. Biasanya angka
yang dihasilkan lebih besar. Sementara itu, tekanan diastolic untuk mengukur
dalam jantung. biasanya, angka yang dihasilkan lebih kecil. Nilai tekanan darah
biasanya, ditulisan sebagai tekanan sistolik per tekanan diastolic, contoh 120/80
B. Anatomi Jantung
tumpul dengan bagian bawah disebut apeks terletak lebih ke kiri dari garis medial,
bagian tepi terletak pada ruang interkosta IV kiri atau sekitar 9 cm dari kiri linea
medioklavikularis, bagian atas disebut basis tertetak agak kekanan pada kosta ke
III sekitar 1 cm dari tepi lateral sternum. Memiliki ukuran panjang sekitar 12 cm,
lebar 8-9 cm, dan tebal 6 cm. Berat jantung sekitar 200-425 gram, pada laki-laki
atas dua lapisan, yaitu perikardium pariatel dan perikardium viseral. Perikardium
pariatel, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput paru.
Perikardium viseral, yaitu lapisan permukaan dari jantung itu sendiri yang nuga
1. Lapisan jantung
Jantung terdiri atas tiga lapisan, yaitu epikardium, miokardium dan endokardium.
perikardium viseral.
b. Miokardium, merupakan lapisan tengah yang terdiri atas otot yang berperan
diastole ventrikel dan mencegah aliran balik ke atrium saat sistole ventrikel.
antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Katup bikuspidalis atau kutup mitral
memiliki dua buah daun katup terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri.
b. Katup seminular, memisahkan antara arteri pulmonalis dan aorta dari
ventrikel kiri dan aorta disebut katup seminular aorta. Adanya katup ini
pulmonalis atau aorta selama sistole ventrikel dan mencegah aliran balik ke
Septum atrial adalah bagian yang memisahkan antara atrium kiri dan kanan
sedangkan septum ventrikel adalah bagian yang memisahkan ventrikel kiri dan
kanan. Dalam keadaan normal tidak terjadi pencampuran darah antara kedua
atrium, kecuali pada masa janin, dan tidak terjadi pencampuran darah antara
kedua atrium, kecuali pada masa janin dan tidak terjadi pencampuran darah antara
kedua ventrikel pada jantung sehat. Semua ruang dikelilingi oleh jaringan ikat.
3. Ruang jantung
Jantung memiliki 4 ruang, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kiri dan
Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh katup satu arah. Antara rongga kanan dan
seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena kava superior, vvena
kava inferior, serta sinus koronaris yang berasal dari jantung sendiri. Dari
otot yang rudimeter. Oleh sebab itu, bila terjadi peningkatan tekanan atrium
kanan akibat bendungan darah dibagian kanan jantung akan dibalikan kembali
aktif ini dinamakan atrial kick. Hilangnya atrial kick pada disritmia dapat
4. Ventrikel kanan
a. Berbentuk bulan sabit yang unik.
b. Berguna dalam menghasilkan kontraksi bertekanan rendah yang cukup untuk
karena beban kerja ventrikel kanan lebih ringan dari pada ventrikel kiri.
d. Saat ventrikel kanan berkontraksi, katup trikuspidalis menutup, dan darah
dipompa keparu melalui arteri puilmonalis. Pada pertemuan arteri besar dan
resistensi jauh lebih kecil terhadap aliran darah dari ventrikel kanan,
ventrikel kiri.
5. Atrium kiri
a. Atrium kiri menerima darah yang sudah teriksigenasi dari paru melalui
melalui katup mitralis. Katup mitralis mencegah aliran balik darah ventrikel
6. Ventrikel kiri
a. Memiliki dinding yang lebih tebal dari pada dinding ventrikel kanan, sehingga
tubuh. Pada pertemuan aorta dan ventrikel kiri terhadap katup semilunaris
aorta. Katup ini membuka karena kontraksi ventrikel kiri, yang juga menutup
katup mitralis. Katup semilunaris aorta menutup saat ventrikel kiri relaksasi,
untuk mencegah aliran balik darah aorta ke ventrikel kiri. Ketika katup
kiri.
c. Ventrikel kiri harus menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi
perifer.
daripada tekanan ventrikel kanan, bila ada hubungan abnormal antara kedua
ventrikel maka darah akan mengalir dari kiri ke kanan melalui robekan
tersebut akibatnya jumlah aliran darah dari ventrikel kiri melalui katup aorta
Setiap sel didalam tubuh secara langsung bergantung pada keutuhan dan fungsi
system vaskuler, karena darah dari jantung akan dikirim ke setiap sel melalui system
tersebut. Sifat struktual dari setiap bagian system sirkulasi darah sistemik menentukan
terdiri atas tiga bagian, yaitu lapisan luar (turnika adventisia), lapisan tengah yang
berotot (turnika media) dan lapian yang terdalam yaitu lapisan endotel (turnika
intima)
Pembuluh darah
(Saydik,2016)
8. Arteri
Dinding aorta dan arteri besar mengandung banyak jaringan elastis dan sebagian
otot polos. Ventrikel kiri memompa darah masuk kedalam aorta dengan tekanan
tinggi. Dorongan darah secara mendadak ini meregangkan dinding arteri yang elastis
tersebut, selama ventrikel beristirahat maka kembalinya dinding yang elastis tersebut
pada keadaan semula, akan memompa darah kedepan, keseluruh system sirkulasi. Di
daerah perifer, cabang system arteri membagi darah kedalam pembuluh yang lebih
kecil.
9. Arteriola
Dinding arteriola terutama terdiri atas otot polos dengan sedikit serabut elastis.
Dinding berotot ini sangat peka dan dapat berdilatasi atau berkontraksi untuk
mengatur aliran darah ke jaringan kapiler. Sebagai akibat dari kemampuan otot
pembuluh darah untuk mengubah diameter dengan cukup bermakna, maka arteri
menjadi tempat resistensi utama aliran darah dari seluruh percabangan arteri.
Akibatnya tekanan pada kapiler akan turun mendadak dan aliran berubah dari
pada tingkat kapiler. Pada persambungan antara arteriola dan kapiler terdapat sfingter
prekapiler.
10. Kapiler
Dinding pembuluh darah kapiler sangat tipis terdiri atas satu lapis sel andotel.
Melalui membrane yang tipis dan semipermeabel, nutrisi dan metabolik berdifusi dari
Dengan demikian, O2 dan nutrisi akan meninggalkan pembuluh darah dan masuk ke
ruang interstisial dan sel CO2 dan metabolic berdifusi kea rah yang berlawanan.
11. Venula
Venula berfungsi sebagai saluran pengumpul dengan dinding otot yang terlatih
lemah namun peka. Pada pertemuan antara kapiler dan venula terdapat sfingter
postkapiler.
12. Vena
darah dari jaringan kapiler melalui system vena, masuk ke atrium kanan. Pembuluh
vena dapat menampung darah dalam jumlah yang cukup banyak dengan tekanan yang
relative rendah. Karena sifat aliran vena yang bertekanan rendah-bervolume tinggi,
maka system vena, tetapi kapasitas jaringan vena dapat diubah. Venokonstriksi dapat
menurunkan kapasitas jaringan vena, memaksa darah bergerak maju manuju jantung
Aliran darah dari kapiler ke jantung dipengaruhi oleh dua factor, yaitu tekanan
vena oleh otot rangka dan perubahan tekanan rongga dada dan perut selama
pernapasan. System vena berakhir pada vena kava superior dan vena kava
inferior.
(Idschool,2018)
Sirkulasi jantung
Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu sirkulasi
sistemik dan sirkulasi pulmonal. Namun demikian, terdapat juga sirkulasi coroner
Sirkulasi sistemik
Sirkulasi pulmonal
Sirkulasi coroner
Efisiensi jantung sebagai pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi yang
cukup pada otot jantung itu sendiri. Sirkulasi coroner meliput seluruh permukaan
yang kecil.
a. Peningkatan aktifitas
b. Jantung berdenyut
c. Rangsang system saraf simpatis
C. FISIOLOGI JANTUNG
Sirkulasi jantung adalah rangkaian kejaddian dalam satu irama jantung. Dalam
kedua atrium, yang mengikuti suatu fraksi pada detik berikutnya karena kontraksi
akibat adanya perbedaan kosentrasi muatan ion pada intrasel dan ekstrasel dalam
Untuk menjamin rangsang ritmik dan sinkron, serta kontraksi otot jantung,
terdapat jalur konduksi khusus dalam miokardium, jaringan konduksi ini memiliki
serat purkinje.
D. Gejala hipertensi
gejala yang member peringatan akan adanya masalah. Kadang kadang orang
menggangap sakit kepala, pusing, atau hidung berdarah sebagai gejala peringatan
Pada sebagian besar kasus hipertensi tidak menimbulkan gejala apa pun, dan bisa
saja baru muncul gejala setelah terjadi komplikasi pada organ lain, seperti ginjal,
mata, otak, dan jantung. Gejala seperti sakit kepala, migran sering ditemukan
sebagai gejala klinis hipertensi primer, walaupun tidak jarang yang berlangsung
tanpa adanya gejala. Pada survai hipertensi di Indonesia, tercatat berbagai keluhan
yang dikaitkan dengan hipertensi, seperti sakit kepala, mudah marah, telinga
Karena itu, jangan mengandalkan sakit kepala sebagai gejala peringatan adanya
hipertensi. Sebuah penelitian menemukan tidak ada hubungan sakit kepala dan
menyadarinya. Gejala yang tidak akan timbul sampai pada taraf hipertensi yang
kejang otot, sering berkemih, dan denyut jantung cepat dan tidak beraturan (Edi
Junaidi, dkk.2013).
meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
yang dimaksud adalah sakit kepala, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa
saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala
berikut:
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Mual
d. Muntah
e. Sesak nafas
f. Gelisah
bahkan koma karena terjadi pembekakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati
hipertensi, yang memerlukan penanganan segera (Wahyu Rahayu
Utaminingsih,2015)
Resiko relatif hipertensi tergantung pada jumlah dan keparahan dari faktor
risiko yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor faktor
1. Faktor genetik
Hipertensi esensial biasanya terkait dengan gen dan faktor genetik, dimana
risiko dua kali lebih besar untuk terkena hipertensi. Gen yang berperan pada
b. Saluran natrium endotel yang sensitif terhadap amilorid yang terdapat pada
2. Umur
Insidensi hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan umur.pasien yang
berumur diatas 60 tahun, 50-60% mempunyai tekanan darah lebih besar atau
sama dengan 140/90% mmHg. Hal ini merupakan pengaruh dengenerasi yang
bertambahnya umur, maka tekanan darah juga akan meningkat setelah umur 45
tahun, dinding aeteri akan mengalami penebalan oleh karena adanya penumpukan
zat kologen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur
tekanan darah diastolik meningkat sampai dekade kelima dan keenam kemudian
perubahan fisiologi, pada usia lanjut terjadi peningkatan resistensi perifer dan
aktivitas simpatik. Pengaturan tekanan darah yaitu refleks baroreseptor pada usia
berkurang dimna aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus menurun
( Anggraini,2009)
3. Jenis kelamin
HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam mencegah terjadinya proses
kehilangan sedikit demi sedikit hormon estrogen yang selama ini melindungi
pembuluh darah dari kerusakan. Proses ini terus berlanjur dimana hormon
estrogen tersebut berubah kuantitasnya sesuai dengan umur wanita secara alami,
yang umumnya mulai terjadi pada pada wanita umur 45-55 tahun
(Anggraini,2009)
4. Etnis
Hipertensi lebih banyak terjadi pada orang berkulit hitam dari pada yang
berkulit putih. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun
pada orang kulit hitam ditemukan kadar renim yang lebih rendah dan sensitivitas
5. Obesitas
Menurut National Institute for Health USA (NIH), Prevalensi tekanan darah
tinggi pada orang dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) >30 (obesitas adalah 38%
untuk pria dan 32% untuk wanita, 22 dibandingkan dengan prevalensi 18% untuk
pria dan 17% untuk wanita bagi yang memiliki IMT <25 status gizi normal
perubahan fisik pada ginjal. Obesitas meningkatkan kerja jantung dan kebutuhan
oksigen dan berperan dalam gaya hidup pasif. Lemak tubuh yang berlebihan dan
direkomendasikan adalah tidak lebih dari 100 mmol (sekitar2,4 gram sodium atau
dapur ( mengandung iodium) yang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram per hari,
setara dengan satu sendok teh. Dalam kenyatannya, komsumsi berlebih karena
7. Merokok
Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di
antaranmya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), dimana bahan
racun ini lebih banyak didapatkan pada asap tembakau yang disebarkan ke udara
bebas (asap samping), misalnya karbon 24 monoksida (CO) 5 kali lipat lebih
banyak ditemukan pada sap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan
jantung. Nikotin juga menggangu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh
bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam pembuluh
koroner yang setara dengan hiperlipidemia atau merokok dan seseorang yang
tidak aktif secara aktif memiliki risiko 30-5-% lebih besar untuk mengalami
hipertensi.
Contohnya, hipertensi yang disebabkan oleh penyakit pada ginjal. Sementara itu,
adanya beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah yang menyebabkan
peran dalam perkembangan hipertensi. Namun, faktor ini lebih baik dianggap
hipertensi adalah gaya hidup yang tidak sehat, seperti stress, obesitas,kurangnya
a. Ras
Di amerika serikat, hipertensi paling banyak dialami oleh orang kulit
Orang yang berkulit hitam ditemukan kadar renin yang lebih rendah dan
b. Usia
hipertensi. Walaupun penyakit hipertensi bisa terjadi pada segala usia, tetapi
paling sering menyerang orang dewasa yang berusia 35 tahun atau lebih.
sangat wajar. Hal ini disebabkan adanya perubahan alami pada jantung,
pembuluh darah, dan kadar hormon. Namun, jika perubahan ini disertai
c. Riwayat hipertensi
tekena hipertensi sebesar 25%. Jika kedua orangtua kita menderita hipertensi,
sama menunjukan ada faktor keturunan yang berperan pada kasus tertentu.
penyakit tersebut.
d. Jenis kelamin
Diantara orang dewasa dan setengah baya, ternyata kaum laki laki lebih
banyak yang menderita hipertensi. Namun hal ini akan terjadi sebaliknya
norepinefrin (noradrenalin)
Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga),
stress, alcohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi
menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stress telah
berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal. (wahyu rahayu
utaminingsih 2015)
A. Penyakit ginjal
2. Pielonefritis
3. Glomerulonefritis
4. Tumor-tumor ginjal
8. Kelainan hormonal
a. Hiperaldosteronisme
b. Sindroma cushing
c. Feokromositoma
9. Obat-obatan
a. Pil KB
b. Kartikosteroid
c. Siklosporin
d. Eritropoietin
e. Kokoin
f. Penggunaan alcohol
a. Koartasio aorta
F. Klasifikasi
2) Hipertensi sekunder
(mmHg)
Optimal < 120 Dan < 80
Normal 120-129 Dan/atau 80-84
Normal tinggi 130-139 Dan/atau 85-89
Hipertensi derajat I 140-159 Dan/atau 90-99
Hipertensi derajat II 160-179 Dan/atau 100-109
HIPERTENSI DERAJAT III ≥ 180 Dan/atau ≥110
Hipertensi sistolik ≥140 dan <90
terisolasi
(sumber: ESH & ESC, 2013)
G. Patofisilogi
1. Hipertensi primer
Dasar dasar patologis yang tepat dari hipertensi primer tetap harus disusun.
Faktor apa saja yang menghasilkan perubahan pada resistansi vaskuler perifer,
denyut jantung atau curah jantung memengaruhi tekanan darah arteri sistemik.
Empat sistem kontrol yang memainkan peran utama dalam menjaga tekanan
darah adalah (1) sistem beroreseptor dan kemoreseptor arteri; (2) pengaturan
volume cairan tubuh; (3) sistem renin-angioten sin; (4) autoregulasi vascular.
karotis, aorta, dan dinding bilik jantung kiri. Mereka memonitor tingkat tekanan
jantung melalui saraf vagus. Kemoreseptor, berada di medulla dan tubuh karotis
dioksida, dan ion hidrogen (pH) dalam darah. Penurunan kosentrasi oksigen arteri
menyebabkan hipertensi esensial. Ketika kadar natrium dan air berlebih, volume
perubahan patologis yang mengubah ambang tekanan darah sistemik. Selain itu
adalah enzim yang diproduksi oleh ginjal yang mengatalisis substrat protein
menghasilkan naiknya tekanan darah. Sekresi renin yang bertambah telah diteliti
primer.
2. Hipertensi sekunder
Banyak masalah ginjal, vascular, neurologis, dan obat dan makanan yang
mengakibatkan gangguan serius pada organ organ ini yang menggangu ekskresi
natrium renal, kadar angiotensin II, dan reaktivitas vascular terhadap neropinefrin.
darah.
C. Perubahan pembuluh
pantologis nyata pada pembuluh dan organ darah yang dapat dilihat selain dari
perubahan patologis terjadi baik dalam pembuluh darah kecil dari besar dan
Pembuluh besar, seperti aorta, arteri koroner, arteri basilasis ke otak, dan
pembuluh perifer pada organ tubuh, menjadi aklerosis, berkelok dan lemah.
Luminanya sempit, dengan hasil menurunnya aliran darah kejantung, otak, dan
jaringan yang disuplai oleh pembuluh yang dengan tiba tiba telah diambil suplai
darahnya.
struktur jantung, ginjal dan otak. Elevasi TTD merusak lapisan intima pembuluh
akhir dari perubahan ini adalah (1) penurunan suplai darah ke jaringan jantung,
otak, ginjal, dan retina; (2) gangguan fungsional progresif organ organ ini; (3) dan
akhirnya, sebagai konsekuensi iskemia kronis, infark jaringan yang disuplai oleh
pembuluh.
harmonal
b. Secara umum disebabkan oleh peningkatan tahanan perifer dan/ atau
meliputi 30% sampai 40% hipertensi primer) meliputi reseptor angiotensi II,
gen angiotensi dan renin, gen sintetase oksida nitrat endothelial; gen protein
endotelin
2) Berhubungan dengan asupan diet kalsium, magnesium, dan
individu penderita hipertensi mengalami ekskresi natrium ginjal yang lebih rendah
D. WOC
Umur, jenis kelamin, gaya hidup, obesitas
norepinefrin
Pelepasan renin
Hipertensi
manifestasi yang kas sesuai sistem organ yang divaskularisasi oleh pembuluh
nitrogen urea darah BUN dan kretin). Keterlibatan pembuluh darah otak mungkin
terjadi (stroke atau serangan iskemik transien misalnya alterasi penglihatan dan
darah tinggi
kemudian.
permanen)
a. Bidang neurologi
b. Bidang mata
c. Bidang kardiovaskuler
d. Bidang ginjal
e. Bidang obstetri
hebat, kejang , nyeri abdomen kuadran atas, gagal jantung kongestif dan
Manurung,2018)
F. Pemeriksaan diagnostic
Pemeriksaan diagnostik atau laboratorium yang perlu dicermati:
1) Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
(viskositas)
2)
3)
G. Komplikasi
H. Penatalaksanaan
keluarga HTN, dan satu atau lebih gaya hidup yang terkait dengan usia yang
(table 1-1).
darah A B C
(≥160/≥110)
Modikasi gaya hidup harus menjadi terapi tambahan pada semua pasien yang
klinis.
2. Untuk penderita gagal jantung, insufisiensi ginjal, atau diabetes.
3. Untuk penderita yang memiliki faktor resiko ganda, dokter harus
sedang)
f. Diet rendah garam (sasaran <6 gr garam perhari); tingkat asupan
wanita)
I. Pencegahan
Perubahan gaya hidup bias membant mengendalikan tekanan darah tinggi.
Perubahan gaya hidup dan obat-obatan bias menurunkan tekanan darah tinggi
normal
b. Makan sehat rendah lemak kaya akan