Dari tahun ke tahun, pengguna energi listrik semakin meningkat. Semakin banyak pengguna listrik otomatis permasalahan yang timbul juga semakin banyak. Salah satunya adalah pembebanan transformator distribusi yang sudah melebihi kapasitasnya atau dapat dikatakan transformator mengalami overload. Apabila hal ini terjadi, transformator akan dialiri arus yang lebih besar dari arus nominalnya. Hal ini menjadi masalah karena isolasi yang terdapat pada transformator telah disesuaikan dengan arus nominal dari transformator tersebut. Jika keadaan ini berlangsung dalam waktu yang lama maka akan menyebabkan isolasi pada transformator mengalami kerusakan karena panas yang berlebihan yang akan berujung pada rusaknya transformator. Selain hal tersebut, kelebihan beban pada transformator distribusi juga dapat menyebabkan terjadinya drop tegangan sepanjang penghantar yang dilaluinya. Untuk mengatasi permasalahan overload tersebut, maka tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi jarak antara beban dengan trafo distribusinya melalui rekonfigurasi atau pemindahan beban maupun dengan pemasangan transformator sisipan, uprating transformator distribusi (meningkatkan kapasitas transformator) maupun mutasi transformator distribusi (transformator yang melayani beban kecil dimutasikan ke transformator yang melayani beban besar dan begitu juga sebaliknya). Seiring dengan perkembangan jaman yang menyebabkan segala kegiatan harus dapat diselesaikan dalam waktu yang cukup singkat, maka terdapat beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan di dalam memilih tindakan yang tepat untuk mengatasi overload pada transformator distribusi. Pertimbangan tersebut berupa efisiensi terhadap anggaran, waktu, dan kualitas pekerjaan. Sehingga langkah yang tepat untuk mengatasi permasalahan overload tersebut adalah langkah yang dapat dikerjakan dengan biaya yang minimum serta waktu pekerjaan yang singkat, namun memberikan peningkatan terhadap pelayanan sehingga sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta mampu menyesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan beban.
1 2
Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, PT PLN (Persero) Rayon Borobudur
mengambil langkah untuk memasang trafo pemeliharaan sebagai sisipan. Pada penelitian proyek akhir ini, penulis melakukan analisis terhadap pekerjaan penyisipan transformator di PT PLN (Persero) Rayon Borobudur mengenai transformator yang disisipi dengan transformator yang lain dengan membandingkan nilai pembebanan dan jatuh tegangan antara kondisi sebelum dan setelah dilakukannya penyisipan transformator distribusi melalui langkah-langkah perhitungan secara teoritis berdasarkan atas data-data hasil pengukuran yang diperoleh, sehingga diketahui perbedaan antara nilai dan prosentase pembebanan dan jatuh tegangan antara kondisi sebelum dan setelah dilakukannya pekerjaan penyisipan transformator distribusi ini.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan pelaksanaan Proyek Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Ahli Madya (A.Md), serta merupakan salah satu mata kuliah wajib yang ada di Program Diploma Teknik Elektro, Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada. Secara khusus tujuan proyek akhir ini adalah : 1. Mengetahui nilai prosentase pembebanan transformator antara sebelum dan sesudah dilakukannya penyisipan transformator distribusi. 2. Mengetahui nilai dan prosentase jatuh tegangan antara sebelum dan setelah dilakukannya penyisipan transformator distribusi.
1.3 Perumusan Masalah
Dalam hal ini terdapat beberapa pokok permasalahan yang perlu dibahas diantaranya: 1. Mengapa dilakukan penyisipan transformator distribusi? 2. Berapa prosentase pembebanan transformator distribusi antara sebelum dan setelah dilakukan penyisipan transformator serta berapa prosentase pembebanan transformator sisipan? 1.4 Batasan Masalah 3
Batasan masalah ini disusun untuk membatasi lingkup permasalahan dari
topic yang dimuat, pembahasan hanya dibatasi tentang: 1. Pengukuran tegangan pangkal dan ujung serta pengukuran suhu penghantar sebelum penyisipan diambil dari record data pengukuran terakhir oleh PLN. Sedangkan pengukuran setelah penyisipan diukur setelah disisipi. 2. Nilai jatuh tegangan yang dihitung pada saat waktu beban puncak. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam penulisan dan pembahasan tugas akhir , maka tugas akhir ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut : Bagian isi tugas akhir ini terdiri dari lima bab, yaitu : BAB I: PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, perumusan masalah, batasan masalah, dan sisematika penulisan. BAB II: LANDASAN TEORI Dalam bab ini berisi dasar teori yang memuat tentang gambaran umum mengenai sistem distribusi listrik, gardu distribusi, transformator distribusi, jaringan distribusi tegangan rendah, dan komponen yang terdapat di jaringan tegangan menengah.. BAB III: PEMASANGAN TRAFO SISIP GUNA MENGURANGI BEBAN LEBIH Dalam bab ini berisikan tata cara pemasangan trafo sisip. BAB IV: DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisikan tentang data trafo distribusi, data sebelum dan sesudah penyisipan trafo, perhitungan beban sebelum dan sesudah penyisipan, dan perhitungan perbaikan tegangan ujung. BAB V: PENUTUP Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil analisa yang telah dilakukan. 4