Bab 33
Bab 33
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari 2016 hingga bulan April 2016,
di SMF IKKK Divisi IMS RSUP. H. Adam Malik Medan dan Klinik IMS Veteran
IMS SMF IKKK RSUP. H. Adam Malik Medan dan Klinik IMS Veteran
3.3.3. Sampel
n
Z (1 / 2) Po (1 Po ) Z (1 ) ) Pa (1 Pa ) 2
P P 2
o a
Dimana :
Z(1 / 2) = deviat baku alpha. utk = 0,05 maka nilai baku normalnya 1,96
Z (1 ) = deviat baku betha. utk = 0,10 maka nilai baku normalnya 1,282
0,4257))2 (0,25)2
akuminata.
sampling.
a. Sarung tangan
b. Asam asetat 5%
c. Penggaris
a. Tabung Trucount
b. Darah
d. Reagensia
e. Facslyse
2. Pencatatan data dasar pada status penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Data
3. Jika terdapat lesi kemudian dilakukan inspeksi bentuk lesi, pengukuran lesi
satuan buah.
Medan untuk pemeriksaan jumlah sel limfosit T CD4+ dan CD8+ dengan
1. Siapkan alat dan bahan seperti spuit, turniket, kapas kering, kapas alkohol,
4. Desinfeksi daerah tempat suntikan dengan kapas alkohol 70% dan biarkan
kering.
5. Tusuk bagian vena cubiti dengan spuit dengan posisi jarum menghadap ke
atas kemudian buka turniket. Setelah volume darah dianggap cukup minta
telah disediakan.
6. Letakkan kapas ditempat suntikan lalu jarum segera ditarik keluar. Tekan
Pemeriksaan jumlah sel T CD4+ dan CD8+ dilakukan dengan prosedur berikut:
d. Tabung yang telah berisi darah EDTA dan reagensia di vortek selama 5
temperatur ruangan.
Adalah IMS yang disebabkan oleh HPV tipe tertentu terutama tipe 6 dan 11.
numerik
hanya 1 bentuk lesi (akuminata/ papul/ keratotik/ datar). Skala ukur: skala
nominal
bentuk.
CD8+. Sampel darah diambil dari sampel penelitian dicampur dengan EDTA
Count. Nilai normal sel limfosit T CD4+ absolut adalah 410-1590 sel/µl. Nilai
Kondiloma akuminata
Gambaran klinis
kondiloma akuminata:
Jumlah sel limfosit T:
Ukuran lesi (cm3)
Jumlah lesi (buah) - CD4+
Bentuk lesi: - CD8+
- Tunggal
- Gabungan
Dianalisis
bentuk tabel distribusi frekuensi. Untuk melihat hubungan sel T CD4+ dan CD8+
dengan ukuran lesi digunakan uji korelasi Spearman sedangkan untuk melihat
hubungan sel T CD4+ dan CD8+ dengan jumlah lesi digunakan uji korelasi Pearson.
Untuk melihat hubungan sel T CD4+ dan CD8+ dengan lesi tunggal dan gabungan
Penelitian ini sudah memperoleh surat persetujuan dari Komite Etik Penelitian
Pada penelitian ini telah dilakukan pengukuran jumlah sel T CD4+ dan
CD8+ terhadap 31 pasien kondiloma akuminata dari mulai Januari 2016 sampai
April 2016. Nilai sel T CD4+ dan CD8+ yang digunakan adalah nilai absolut
Tabel 4.1. Distribusi subjek penelitian berdasarkan kelompok usia (Depkes 2009)
32
Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa dari total 31 orang pasien kondiloma
akuminata didapati bahwa kelompok usia terbanyak adalah 26-35 tahun sejumlah
18 orang (58,1%), diikuti dengan kelompok usia 17-25 tahun sejumlah 8 orang
(25,8%), kelompok usia 36-45 tahun sejumlah 3 orang (9,7%) dan kelompok usia
Penelitian Pocut dkk di RSUD Dr. Soetomo pada tahun 2011 dimana
pasien kondiloma akuminata terbanyak masuk dalam kelompok umur 25-44 tahun
yaitu sebesar 54,9% dan kelompok umur 15-24 tahun sebesar 40,5%. Prevalensi
infeksi kondiloma akuminata terbesar adalah pada masa seksual aktif yaitu umur
17-33 tahun.47
terjadi pada masa seksual aktif dan ada kemungkinan kecenderungan perubahan
kebiasaan pola hidup seksual dan sikap berganti atau menambah pasangan pada
kelompok umur ini bisa berperan dalam kenaikan prevalensi infeksi HPV
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat subjek penelitian yang paling banyak
adalah yang berjenis kelamin laki-laki sejumlah 23 orang (74,2%) dan perempuan
didapatkan pasien dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 6 orang (60%) dan
15,2%.49
Tabel 4.3. Distribusi subjek penelitian berdasarkan lokasi lesi pada laki-laki
Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa lokasi lesi terbanyak subjek penelitian
laki-laki adalah pada perianal sebanyak 13 pasien (56,5%). Selanjutnya lokasi lesi
pada korpus penis sebanyak 7 pasien (30,4%). Lokasi lesi pada gland penis
dijumpai pada 3 sampel (12,5%). Lokasi lesi pada preputium dijumpai pada 2
Pada penelitian ini lokasi lesi terbanyak pada laki-laki adalah perianal
dimana seluruh pasien dengan lesi di perianal pada penelitian ini adalah
homoseksual. Hal ini sesuai dengan literatur bahwa lesi anorektal biasanya
mengenai pria homoseksual yang terinfeksi HIV. Angka prevalensi dan rekurensi
dari kondiloma anal jauh lebih tinggi iidividu dengan gangguan imunitas
Lokasi lesi kedua terbanyak adalah korpus penis. Pada penelitian Stefanaki
dkk di Yunani pada tahun 2009 melaporkan lokasi lesi kondiloma akuminata pada
laki-laki terbanyak di korpus penis yaitu sebanyak 53,55% diikuti pubis sebanyak
45,7% dan anal 18,1%. Aynaud dkk di Prancis pada tahun 2008 melaporkan lokasi
lesi pada laki-laki terbanyak di korpus penis sebanyak 62%, diikuti anal sebanyak
Tabel 4.4 Distribusi subjek penelitian berdasarkan lokasi lesi pada perempuan
Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa lokasi lesi terbanyak subjek penelitian
inspekulo.
introitus vagina, perineum dan perianal. Lesi dapat muncul pada tempat kontak
seksual terjadi. Lesi pada daerah yang lembab akan memiliki permukaan mukosa
yang berwarna merah muda oleh karena proyeksi dari dari pembuluh darah lesi.
Sedangkan pada kulit berkeratin, lesi kondiloma biasanya berwarna putih atau
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bentuk klinis lesi yang paling banyak
orang (3,2%) dan bentuk gabungan dari akuminata dan papul sebanyak 6 orang
(19,4%).
Penelitian Pocut dkk di RSUD. Dr. Soetomo Surabaya tahun 2011 dimana
berdasarkan tipe morfologi lesi, tipe akuminata ditemukan pada 100% pasien laki-
laki dan 100% pasien perempuan, tipe papul ditemukan pada 33,3% pasien laki-
laki dan 25% pasien perempuan, tipe kombinasi akuminata dan papul ditemukan
pada 33,3% pasien laki-laki dan 25% pasien perempuan, sedangkan tipe keratotik
klinis lesi tersering adalah akuminata sebesar 92,2% dan kombinasi akuminata
+ +
4.2. Nilai rerata/ mean sel T CD4 dan CD8 pada kondiloma akuminata
Nilai rerata/ mean sel T CD4+ dan CD8+ pada kondiloma akuminata dapat
dilihat pada table 4.6.
Tabel 4.6. Nilai rerata sel T CD4+ dan CD8+ pada pasien kondiloma akuminata
+
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat jumlah rata-rata sel T CD4 pada
subjek kondiloma akuminata pada penelitian ini yaitu 481,20± 315,560.
Sedangkan jumlah rata-rata sel T CD8+ pada subjek kondiloma akuminata pada
Pada penelitian Untung didapati adanya penurunan sel T CD4+ dan CD8+
yang bermakna antara pasien kondiloma akuminata dan kontrol (p<0,05) dimana
sistem imun seluler yang diperankan oleh sel T erat dikaitkan dengan regresi dari
kelompok kontrol.46
kondiloma akuminata baru ataupun rekuren dimana jumlah sel T pada pasien
terinfeksi virus dan merupakan satu-satunya respon yang efisien terhadap HPV
yang bersifat non litik.11,57,58 Kesimpulan bahwa respon imun seluler berperan
dalam infeksi HPV berasal dari studi pada kondiloma akuminata yang mengalami
menunjukkan infiltrasi yang besar dari sel T (CD4+ dan CD8+) dan makrofag
Sel limfosit T CD4+ dan CD8+ merupakan respon imun seluler yang
spesifik terhadap virus. Sel T CD8+ sudah sejak lama diketahui memilki peran
utama dalam eliminasi infeksi virus dengan mensekresikan IFN-γ dan adanya efek
sitolitik terhadap sel yang terinfeksi yang dimediasi oleh molekul-molekul seperti
granzim dan perforin yang disintesis dan dilepaskan oleh sel T yang teraktivasi.
Sel T CD4+ juga mensekresikan IFN-γ dan memediasi eliminasi sel yang
terinfeksi melalui ikatan ligan dengan death receptors yang akan menyebabkan
ekspresi mRNA HPV 18 pada sel yang diambil dari kanker serviks.11,29,59
4.3. Hubungan antara jumlah sel T CD4+ dan CD8+ dengan ukuran
lesi kondiloma akuminata
Tabel 4.7. Hubungan jumlah sel T CD4+ dan CD8+ dengan ukuran lesi
kondiloma akuminata
Berdasarkan table 4.7 dapat dilihat hasil analisis statistik hubungan antara
jumlah sel T CD4+ dan CD8+ dengan ukuran lesi kondiloma akuminata. Hasil uji
sel T CD4+ dengan ukuran lesi kondiloma akuminata dengan nilai r sebesar
-0,394 dimana korelasi ini signifikan secara statistik (p=0,028). Hasil uji analisis
jumlah sel T CD8+ dengan ukuran lesi kondiloma akuminata dengan nilai r
lesi kondiloma akuminata dengan jumlah sel T CD4+ dimana semakin besar
ukuran lesi maka jumlah sel T CD4+ akan semakin kecil. Namun tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara ukuran lesi dengan sel T CD8+, meskipun dari
pola data yang ada terdapat kecenderungan jika ukuran lesi semakin besar maka
Penelitian Luu dkk di Texas pada tahun 2012 juga menemukan adanya
korelasi terbalik antara ukuran kondiloma akuminata di anus dengan jumlah sel T
dikatakan akan bertambah baik ukuran maupun jumlah jika terdapat defisiensi
jumlah sel T.20 Literatur lain juga menyebutkan peningkatan jumlah dan ukuran
kondiloma akuminata dapat terjadi pada orang- orang dengan penurunan sistem
HIV.61 Pada sebuah laporan kasus pada seorang pasien laki-laki di Boston dengan
penurunan sel T CD8+ yang tampak jelas terhadap sel T CD4+ yang memberikan
4.4. Hubungan antara jumlah sel T CD4+ dan CD8+ dengan jumlah lesi
kondiloma akuminata
Tabel 4.8. Hubungan jumlah sel T CD4+ dan CD8+ dengan jumlah lesi
kondiloma akuminata
Variabel Jumlah r p
(n)
Jumlah sel T CD4+dengan jumlah lesi 31 -0,299* 0,103
Jumlah sel T CD8+ dengan jumlah lesi 31 0,010* 0,958
*koefisien korelasi Pearson
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat hasil analisis statistik hubungan antara
jumlah sel T CD4+ dan CD8+ dengan jumlah lesi kondiloma akuminata. Hasil uji
antara jumlah sel T CD4+ dengan jumlah lesi kondiloma akuminata dengan nilai r
sebesar -0,299, namun tidak signifikan secara statistik (p=0,103). Hasil uji analisis
jumlah sel T CD8+ dengan jumlah lesi kondiloma akuminata dengan nilai r
sebesar 0,010, namun tidak signifikan secara statistik (p=0,958). Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah sel
literatur yang mengatakan bahwa lesi kondiloma akan bertambah baik ukuran dan
Tabel 4.9. Hubungan jumlah sel T CD4+ dan CD8+ dengan bentuk
lesi kondiloma akuminata
Lesi Jumlah Mean ± SD Mean ± SD
(n) Sel T CD4+ (absolut) Sel T CD8+ (absolut)
Tunggal 25 492,56± 272,837 667,52±268,297
(Akuminata/ papul)
Gabungan 6 434,33±486,699 887,67±163,378
(Akuminata+papul)
0,692 0,066
p
Satuan: sel/µl
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat hasil analisis statistik hubungan antara
jumlah sel T CD4+ dan CD8+ dengan bentuk lesi kondiloma akuminata. Hasil uji
jumlah sel T CD4+ dengan bentuk lesi kondiloma akuminata (lesi tunggal/
gabungan) dengan nilai p=0,692. Hasil uji T independen juga menunjukkan tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah sel T CD8+ dengan bentuk lesi
penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
jumlah sel T CD4+ dan CD8+ dengan bentuk lesi kondiloma akuminata (lesi
tunggal/gabungan).
dengan bentuk klinis lesi belum ditemukan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh
ketertarikan peneliti untuk melihat apakah ada kemungkinan sel T CD4+ dan
5.1. Kesimpulan
jumlah sel T CD4+ dan CD8+ dengan kejadian bentuk klinis kondiloma
akuminata dari bulan Januari 2016 sampai April 2016 di Divisi IMS SMF
IKKK RSUP. H. Adam Malik Medan dan Klinik IMS Veteran Medan
2. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah sel T CD4+ dengan
hubungan yang signifikan antara jumlah sel T CD8+ dengan jumlah lesi
nilai p=0,692. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah sel
4. Nilai rerata sel T CD4+ pada kondiloma akuminata adalah 481,20 sel/µl.
5. Nilai rerata sel T CD8+ pada kondiloma akuminata adalah 710,13 sel/µl.
43
terbanyak dijumpai pada usia 26–35 tahun (58,1%), lebih banyak pada
5.2. Saran