Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah botani farmasi tentang taksonomi, morfologi, dan
manfaat meniran.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Saya
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya.

Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah botani farmasi ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah makalah botani farmasi tentang
taksonomi, morfologi, dan manfaat meniran ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Palu, 11 Februari 2020

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ 1
DAFTAR ISI........................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 4


2.1 Taksonomi Meniran........................................................................................ 4
2.2 Sinonim dan Nama Daerah Dari Meniran........................................................ 4
2.3 Morfologi Tumbuhan Meniran..........................................................................5
2.4 Habitat Meniran.................................................................................................7
2.5 Kandungan Kimia Meniran...............................................................................7
2.6 Khasiat dalam Bidang Farmasi.........................................................................8

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 9


3.1 Kesimpulan.......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman merupakan gudang bahan kimia yang paling lengkap. Begitu


banyak komponen kimia yang terdapat di dalam tanaman, sehingga banyak
tanaman yang digunakan sebagai jamu atau obat tradisional. Saat ini, dunia
berada dalam iklim back to nature atau dikenal dengan gerakan kembali ke
alam dan oleh karena itu semua hal yang serba natural semakin digemari dan
dicari orang, salah satunya penggunaan tumbuhan untuk pengobatan
(Kardinan et al, 2004).
Salah satu tumbuhan liar yang banyak digunakan dalam pengobatan
tradisional adalah meniran (Phyllanthus niruri L.). Meniran dapat digunakan
sebagai antibakteri, antihepatotoksik, antipiretik, antitusif, antiradang,
antivirus, diuretik, ekspektoran, hipoglikemik, dan sebagai immunostimulan
(Kardinan et al, 2004).
Meniran mengandung beberapa komponen kimia, salah satu diantaranya
adalah flavonoid yang mampu merangsang sistem imun (kekebalan) tubuh
manusia agar bekerja lebih baik. Selain itu, senyawa flavonoid yang
terkandung dalam meniran diduga berkhasiat sebagai antioksidan dan
antineoplastik (antikanker) (Mangan, 2003).

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana taksonomi dari meniran


2. Apa nama sinonim dan nama daerah dari meniran
3. Bagaimana bentuk morfologi dar meniran
4. Dimana habitat tumbuhan meniran
5. Apa saja kandungan kimia yang dimiliki meniran
6. Apa saja Khasiat meniran dalam bidang farmasi

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Taksonomi Meniran

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Phyllanthus

Spesies : Phyllanthus niruri L

2.2 Sinonim dan Nama Daerah Dari Meniran

Nama Umum : Meniran


Nama Ilmiah : Phylanthus niruri L
Nama Daerah : Sumatera (ba’me tano, sidukung anak, dudukung anak,
baket sikolop)
Jawa (meniran ijo, meniran merah, memeniran)
Sulawesi (bolobungo, sidukung anak)
Maluku ( gosau ma dungi, gosau ma dungi roriha,
belalang babiji).
Nama Asing : Zhen zhu cao, Hsieh hsia chu (China); Small
gooseberry, Stonebreaker (Inggris); Bhui amla,

4
Bbhuamalaki (India); Sampasamplukan (Filipina),
Chanca piedra (Spanyol) (Yuliarti, 2009).

2.3 Morfologi Tumbuhan Meniran

Meniran merupakan herba kecil yang dapat tumbuh di dataran rendah,


sampai dataran tinggi, terutama di lungkungan yang lembab. Tumbuh di tepi
parit, kebun dan ladang. Beberapa orang menganggap meniran sebagai gulma
dan banyak yang tidak tahu dapat dimanfaatkan sebagai obat yang bermanfat.
Tinggi tumbuhan tidak lebih dari 50 cm, daun menyirip dan buah kecil kecil
seperti “Menir” menir adalah beras pecah yang kecil. Terdapat pada bagian
bawah sirip daun tersebut (Anonim, 2008).

1. Batang
Berbentuk bulat berbatang basah dengan tinggi kurang dari 50 cm,
tidak berambut, hijau, diameternya  3 mm. Epidermis terdiri dari 1 lapis
sel dengan bentuk memanjang. Korteks terdiri dari jaringan kolenkim dan
parenkim yang berisi butir hijau daun atau berisi hablur kalsium oksalat
berbentu roset besar; kelompok serabut perisikel, berlignin dan tersusun
dalam lingkaran yang terputus-putus. Floem sedikit dan xilem sekunder
tersusun radial. Jari-jari xilem terdiri dari 1 sampai 2 deret sel yang agak
terentang radial. Dalam parenkim empulur terdapat hablur serupa hablur di
korteks (Anonim, 2011).

5
2. Daun
Majemuk, berseling, anak daun 15-24, bulat telur, ujung tumpul,
pangkal membulat, panjang  1,5 cm, lebar  7 mm, tepi rata, hijau.
Epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel dan agak menonjol keluar, epidermis
bawah lebih menonjol dari epidermis atas, pada penampang tangensial sel
epidermis atas dan bawah mempunyai dinding samping yang
bergelombang, kutikula jelas dan berbintik. Stomata tipe anisositik,
terdapat pada kedua permukaan, pada permukaan bawah lebih banyak.
Jaringan palisade terdiri dari 1 lapis sel berbentuk silindrik, tebal jaringan
hampir setengah tebal mesofil daun. Pada jaringan palisade dari varietas 
genuinus terdapat hablur kalsium oksalat berbentuk prisma berukuran 10
m sampai 15 m; pada jaringan palisade dari varietas  javanicus terdapat
hablur kalsium oksalat berbentuk roset berukuran lebih kurang 20 m.
Jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel. Berkas pembuluh
tipe kolateral, tulang daun di dalam mesofil disertai hablur kalsium oksalat
berbentuk roset, umumnya berukuran lebih kecil dari hablur di jaringan
palisade (Anonim, 2011).

3. Bunga
Bunga tunggal, terdapat pada ketiak daun menghadap ke arah
bawah, menggantung, berwarna putih, daun kelopak bentuk bintang,
benang sari dan putik tidak nampak jelas, mahkota bunga kecil, berwarna
putih (Anonim, 2011).

4. Buah
Buahnya kotak, bulat pipih, licin, diameter  2mm, berwarna hijau
keunguan. Kulit buah terdiri dari 1 lapis sel epidermis, bentuk pipih
dengan dinding luar cembung, kutikula berbintik, di bawahnya terdapat
berturut-turut 1 lapis sel parenkim jernih, 2 lapis sel-sel kecil dengan
dinding radial agak menebal, selapis sel serupa jaringan palisade yang
jernih dengan dinding tangensial dalam dan luar lebih tebal dan berlignin
(Anonim, 2011).

6
5. Biji
Bijinya kecil, keras, berbentuk ginjal dan berwarna coklat.Di dalam
kulit biji terdapat 1 lapis sklerenkim yang terdiri dari sel batu berbentuk
segi empat atau segi panjang, dinding luar dan dinding radial lebih tebal
dari dinding dalam, berlignin, lumen berbentuk segi tiga, saluran noktah
bercabang-cabang. Endosperm terdiri dari sel-sel kecil (Anonim, 2011).
6. Akar
Merupakan akar tunggang, berwarna putih (Anonim, 2011).
7. Serbuk
Serbuk berwarna hijau kelabu. Fragmen pengenal adalah fragmen
epidermis atas dan bawah serta hablur kalsium oksalat berbentuk prisma
atau berbentuk roset yang berasal dari jaringan palisade atau parenkim di
sekitar berkas pembuluh; fragmen mesofil; fragmen kulit buah dengan
dinding tangensial serupa serabut sklerenkim; fragmen kulit biji tampak
tengensial (Anonim, 2011).

2.4 Habitat Meniran

Meniran tumbuhan berasal dari daerah tropis yang tumbuh liar di hutan-
hutan, ladang-ladang, kebun-kebun maupun pekarangan halaman rumah, pada
umumnya tidak dipelihara, karena dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran
tumbuh liar di tempat lembab dan berbatu, seperti di sepanjang saluran air,
semak-semak. Ketinggian Tempat : Meniran tumbuh subur ditempat yang
lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan
laut.

2.5 Kandungan Kimia

Kandungan kimia: phyllanthin, hypophyllanthin, niranthin, nirtetrali,


nirurin, nirurinetin, norsecurinine, phyllanthenol, phyllantheol, phyllnirurin,
phylltetrin, quercitrin, quercetin, ricinoleic acid, rutin, salicylic acid methyl
ester, gallic acid, ascorbic acid, hinokinin, hydroxy niranthin, isolintetralin,
isoquercitrin. Senyawa lain berupa beta-glucogallin, quercetin 3-0-be7-d-
glucopyranosyl (2 >1) 0 beta-d-xylopyranoside, dan beta-sitosteroy Senyawa

7
baru lain yang baru ditemukan adalah seco4-hidroksilintetralin,. seco-
isoarisiresinol trimetil eter, hidroksinirantin, dibenzilbutirolakton. nirfilin. dan
neolignan. Akar dan daun Phyllanthus niruri kaya senyawa flavonoid, antara
lain phyllanthin, hypophyllanthin. qeurcetrin. isoquercetrin. astragalin dan
rutin. Minyak bijinya mengandung beberapa asam lemak yaitu, asam ricinoleat,
asam linoleat, dan asam linolenat.

2.6 Khasiat Dalam Bidang Farmasi

Meniran dapat membantu sisitem pertahanan tubuh terhadap penyakit.


Herbal ini dapat mengobati penyakit adema diuretik (radang ginjal dengan protein
yang tinggi dal;am air seni), sakit kuning (Lever), demam, ayan, batuk, luka
bakar, haid berlebih, disentri, luka koreng dan jerawat.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian materi di atas dapat disimpulkansebagai berikut.


1. Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari klasifikasi mahkluk hidup.
Meliputi Kingdom, subkingdom, super divisi, divisi, kelas, subkelas, ordo,
famili, Genus, dan species.
2. Morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktural terlihat dari sebuah
tumbuhan, Morfologi meliputi hampir semua bentuk tumbuhan yang
telihat.
3. Meniran dapat mengobati penyakit bersifat diuretik, antiradang, pelindung
hati, pereda deman, dan penjaga stamina.
4. Meniran (Phylanthus niruri L).

9
DAFTAR PUSTAKA

Ardina, Frida. (2015). Keunikan Daun Meniran Dalam Bidang Kesehatan.


https://www.kompasiana.com/frida6/55e25ced369773760a846e3a/keajaiban
-dibalik-daun-meniran?page=all. Diakses pada 08 Februari 2020.

Triarini, Yuliana. (2011). Meniran. http://cimplix.blogspot.com/2011/


12/meniran.html. Diakses pada 08 Februari 2020.

Akuwewete. (2012). Meniran dan Ragam Informasinya. http://


akuwewete.blogspot.com/2012/06/meniran-dan-ragam-informasinya.html.
Diakses pada 08 Februari 2020.

10

Anda mungkin juga menyukai