Anda di halaman 1dari 4

ACARA 4 : DISTRIBUSI UKURAN BUTIR TANAH

A. KLASIFIKASI UKURAN BUTIR


Klasifikasi USCS, ASTM, Udden-Wentworth (Pettijohn et al, 1972)
Klasifikasi yang dilihat berdasarkan besaran diameter butiran yang dimilikinya, dihitung
𝑑
dengan menggunakan rumus: ∅ = − log 2 ( )
𝑑0
Dengan do: 1 mm
B. METODE PENGUKURAN BUTIR TANAH
Ukuran butir tanah dapat diukur dengan beberapa metode tergantung pada ukuran butirnya.
Berikut tabel di bawah ini menunjukkan metode pengukuran pada setiap ukuran butir.

Ukuran Butir Metode

Gravel pengukuran langsung, ayakan

Pasir ayakan, tabung sedimentasi

Lanau ayakan (untuk butir kasar), tabung sedimentasi

Lempung pipet, mikroskop elektron

C. METODE PENGAYAKAN KERING


1. Contoh sampel dikeringkan dengan cara penjemuran di bawah sinar matahari atau
pemanasan dalam oven dengan suhu 40°C hingga kering.
2. Mesh disiapkan untuk pengayakan sampel, dengan terlebih dahulu mesh dibersihkan
menggunakan kuas.
3. Mesh yang akan digunakan disusun dengan nomor mesh terbesar diletakkan pada
bagian paling atas, dan mesh terkecil diletakkan paling bawah.
4. Sample ditempatkan ke dalam mesh paling atas, kemudian diayak memakai shaker
selama 5 menit.
5. Mesh ditimbang bersamaan dengan sampel tanah yang ada disetiap mesh
6. Butiran sampel yang telah terpisah dalam fraksi–fraksi yang sesuai dengan ukurannya
di dalam mesh, dituangkan ke kertas HVS yang telah tertata di meja. Kuas digunakan
untuk menuangkan sampel yang masih tersangkut di mesh
7. Setiap sampel ditimbang menggunakan timbangan digital, lalu nilai berat masing-
masing butiran pasir dicatat
8. Perhitungan parameter statistik secara grafis berdasarkan data-data yang sudah didapat

D. ANALISIS DISTRIBUSI UKURAN TANAH


1. Perhitungan parameter statistik secara grafis. Perhitungan parameter dilakukan dengan
melakukan pengolahan data hasil dari metode pengayakan kering.
2. Pembuatan kurva distribusi ukuran butir (lampiran)
Parameter X → grain diameter
Parameter Y → percentage (%)
3. Penentuan jenis gradasi distribusi ukuran butir
Persentasi kurva ≥ sieve 200 (0.075 mm) yang lebih besar 50% → fine-grained soil
(silt atau clay)
Persentasi kurva < sieve 200 (0.075 mm) yang lebih besar 50% → coarse-grained soil
(sand atau gravel)

E. DISTRIBUSI UKURAN BUTIR TANAH


Berikut kurva hubungan antara ukuran butir (grain diameter) dengan persentase frekuensi
kumulatif / persentase ukuran butir yang lewat (percent passing).
LABORATORIUM GEOLOGI TATA LINGKUNGAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA

UJI DISTRIBUSI UKURAN BUTIR (TEST OF GRAIN SIZE DISTRIBUTION)


(Wet-Dry Sieving and Hydrometer Analysis)

Penelitian : Kode Sampel :


Tanggal :

Lokasi : Diuji oleh :


Diperiksa oleh :

100

90

80

70
Percentage (%)

60

50

40

30

20

10

0
0,0001 0,001 0,01 0,1 1 10 100
Grain Diameter (mm)

Anda mungkin juga menyukai