Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

“KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA”

Dosen Pembimbing:
Indra Febriani S.Pd, M.Kes
Oleh :

Kelompok 3 :

1. Sheni Marsela Prihesti 8. Waiz Al-qorniadi


2. Shintya Artha Mevya 9. Windi Wahyuni
3. Shintya Putri Pallen 10. Witri Khairul
4. Siti Marlina 11. Yochika Oktapiani
5. Sucitra Astika Sari 12. Yola Oktaviani
6. Tia Rahma Djayanti 13. Yuni Sariati
7. Wahyu Kusuma Wardani 14. Yunita Anggraini

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2019-2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Konsep Keperawatan
Keluarga”.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam mengerjakan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman yang sudah memberi informasi baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin penulis berikan kepada masyarakat lewat
makalah ini. Karena itu penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.

Palembang, 4 Februari 2020

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah .................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3

2.1 Pengertian Perawatan Kesehatan Keluarga ............................................................. 3

2.2 Alasan Keluarga Sebagai Unit Pelayanan Keperawatan ......................................... 4

2.3 Tugas Perawat Kesehatan Keluarga......................................................................... 5

2.4. Peran dan Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga .................................................. 6

BAB III KESIMPULAN................................................................................................ 8

3.1. Kesimpulan ............................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan
atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara
asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan
di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara
empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas
kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga
dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat
dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan
individu dan keuntungan yang kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai
dan budaya keluarga sehingga dapat menerima.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, dalam bentuk bio-psiko-sosiokultural-spiritual yang komprehensif,
ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sehat maupun sakit
yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan dalam
praktik keperawatan yang diberikan kepada klien pada berbagai tatanan
pelayanan kesehatan dengan menggunakan proses keperawatan, pedoman standar
keperawatan, serta landasan etika dan etiket keperawatan dalam lingkup
wewenang dan tanggung jawab keperawatan.

1
1.2 Rumusan masalah
1. Pengertian perawatan kesehatan keluarga ?
2. Alasan keluarga sebagai unit kesehatan ?
3. Tugas perawat kesehatan keluarga ?
4. Peran dan fungsi perawatan kesehatan keluarga?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawata keluarga.
1.3.2 Tujuan khusus
Untuk mengetahui:
1. Pengertian perawatan kesehatan keluarga
2. Alasan keluarga sebagai unit kesehatan
3. Tugas perawat kesehatan keluarga
4. Peran dan fungsi perawatan kesehatan keluarga

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perawatan Kesehatan Keluarga


Salvacion G. Bailon dan Araceles Maglaja (1978) mendefinisikan
keperawatan kesehatan keluarga sebagai tingkat perawatan kesehatan masyarakat
yang dipusatkan kepada “keluarga” sebagai unit atau kesatuan yang dirawat
dengan “sehat” sebagai tujuannya dan perawatan sebagai sasarannya.
Dalam perawatan kesehatan, masyarakat yang menerima asuhan
keperawatan di bagi menjadi dalam 3 tingkat:
1. Tingkat individu
Perawat memberi asuhan keperawatan kepada individu dengan kasus tertentu,
misalnya pasien tuberkulosis, diabetes, dan ibu hamil, yang di jumpai di
klinik yang kadang-kadang ditindaklanjuti keperawatannya di rumah
(lingkungan keluarga). Perhatian utama pada tingkat ini adalah individu yang
bersangkutan.
2. Tingkat keluarga
Pada tingkat ini sasaran asuhan adalah keluarga. Perhatian utamanya adalah
masalah keluarga. Perawat akan menghadapi pasien, yaitu keluarga dengan
anggotanya yang menderita penyakit TBC, keluarga dengan ibu hamil dan
lain-lain.
3. Tingkat masyarakat
Asuhan keperawatan masih tetap ditujukan kepada individu/keluarga, tetapi
klien tersebut dilihat dalam satu kesatuan dalam masyarakat. Contoh:
penanggulangan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam tingkat
masyarakat pada kondisi endemik malaria, endemik kolera dan lain-lain
adalah perbaikan sanitasi, penyuluhan kesehatan dan lain-lain.

Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang


diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga dengan tujuan

3
menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan keluarga.

2.2. Alasan Keluarga Sebagai Unit Pelayanan Keperawatan


Alasan utama meninjau keluarga sebagai unit pelayanan perawatan menurut
Ruth B Freemen, (1981), adalah sebagai berikut:
1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat
2. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompok
3. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila
salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga lain
4. Dalam memelihara kesehatan, anggota keluarga sebagai pengambil
keputusan dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya.
5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai
usaha-usaha kesehatan masyarakat

Sedangkan menurut (Spradley & Allender, 1997), Alasan mengapa


keluarga menjadi penting bagi perawat keluarga adalah:
1. Keluarga sebagai seluruh sistem juga membutuhkan pelayanan kesehatan
seperti halnya individu agar ia dapat memenuhi tugasnya dalam setiap fase
perkembangan
2. Tingkat kesehatan individu berkaitan erat dengan tingkat kesehatan keluarga
begitu pun sebaliknya; dan
3. Tingkat fungsional keluarga sebagai unit terkecil dari komunitas dapat
mempengaruhi derajat kesehatan sistem atasnya.

4
2.3. Tugas Perawat Kesehatan Keluarga
Tugas perawat kesehatan keluarga adalah memberikan asuhan keperawatan
keluarga berdasarkan tingkat prevensi yaitu previnsi primer, prevensi sekunder
dan prevensi tersier (Sudiharto, 2007)
Adapun tugas perawat keluarga sebagai berikut:
1. Melakukan pelayanan perawatan paripurna melalui pengkajian dengan tujuan
untuk deteksi dini masalah kesehatan yang dialami keluarga.
2. Menegakkan diagnosis keperawatan keluarga dengan tepat.
3. Membuat rencana intervensi keperawatan dengan tepat sesuai masalah
kesehatan keluarga.
4. Melakukan implementasi keperawatan sesuai intervensi dan masalah
kesehatan keluarga.
5. Melakukan terapi keperawatan dengan tepat sesuai latar belakang budaya
keluarga, memanfaatkan sumber-sumber yang dimiliki keluarga.
6. Melakukan evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan keluarga bersama
dengan keluarga dan anggotanya.
7. Memberikan pelayanan perawatan sesuai ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan terkini kepada keluarga, baik dalam kondisi sehat maupun sakit,
dikeluarga maupun dilayanan kesehatan lainnya.
8. Bertindak sebagai mitra bersama keluarga dan anggota keluarga, yaitu:
pemberi motivasi atau support, peneliti, pembuat keputusan, konselor dan
koordinasi.
9. Membina anggota dan keluarganya dalam meningkatkan kualitas hidup sehat
sebagai budaya hidupnya.
10. Membina komunitas tempat tinggal keluarga sehingga mempunyai pola
hidup bersih dan sehat.
11. Melakukan pencegahan primer, sekunder dan tersier dalam bidang perawatan
keluarga pada umumnya dan keperawatan pada umumnya.

5
2.4. Peran dan Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga
Menurut Jhonson & Leny (2010), perawat keluarga juga ikut berperan aktif
dalam perawatan keluarga, seperti yang tertera dibawah ini:
a. Pendidik
Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :
1) Keluarga dapat melakukan asuhan kesehatan keluarga secara mandiri.
2) Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga.
b. Koordinator
Koordinator diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan
yang komprehensif dapat tercapai. Koordinasi juga sangat diperlukan untuk
mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak
terjadi tumpang tindih dan pengulangan.
c. Pelaksanaan
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik dirumah, klinik
maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan
langsung. Kontak pertama perawat kepada keluarga melalui anggota keluarga
yang sakit. Perawat dapat mendemontrasikan kepada keluarga asuhan
keperawatan yang diberikan dengan harapan keluarga nanti dapat melakukan
asuhan langsung kepada anggota keluarga yang sakit.
d. Pengawasan kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan perawat harus melakukan “home visite”
atau kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi/melakukan
pengkajian tentang kesehatan keluarga.
e. Konsultan (penasehat)
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga didalam mengatasi masalah
kesehatan agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, maka
hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap
terbuka dan dapat dipercaya.

6
f. Kolaborasi
Perawat komunitas juga harus bekerja sama dengan pelayanan rumah
sakit/anggota kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga
yang optimal.
g. Fasilitator
Peran perawat komunitas disini adalah membantu keluarga dalam
menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Agar dapat
melaksanakan peran fasilitator dengan baik maka perawat komunitas harus
mengetahui sistem pelayanan kesehatan, misalnya sistem rujukan dan dana
sehat.
h. Penemu kasus
Peran perawat komunitas yang juga sangat penting adalah
mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi wabah.
i. Modifikasi lingkungan
Perawat komunitas juga harus dapat mengidentifikasi lingkungan, baik
lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat agar tercipta lingkungan
yang sehat.

7
BAB III
KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan
atau penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara
asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan
di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara
emiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kulaitas kehidupan
keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.

Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga


dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat
dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan
individu dan keuntungan yang kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai
dan budaya keluarga sehingga dapat diterima.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dian Roslan Hidayat S.Kep M.Kes Direktur Utama Intan Nursing Center Garut.Tren
Dan Isu Mutakhir Praktek Perawat.

Guwandi, J. 2005. Rahasia Medis. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Hanafiah, M.Jusuf dan Amri Amir. 1998. Etika Kedokteran dan Hukum
Kesehatan. Medan: EGC

Britton, Keehner, Still & Walden 1999 http://andarka.blogspot.com/pengertian


jamkesmas/profilku diakses pada tanggal 04 Februari 2020.

http://ditppk.depsos.go.id/html/modules.php diakses pada tanggal 04 Februari 2020.

www.depkes.go.id/downloads/jamkesmas diakses pada tanggal 04 Februari 2020.

www.jpkm-online.net/sim-jamkesmas/ diakses pada tanggal 04 Februari 2020.

www.kesehatan.kompas.com/read/2010/10/0/jamkesmas diakses pada 04 Februari


2020.

Anda mungkin juga menyukai