Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MANAJEMEN RUMAH SAKIT & PUSKESMAS

“Konsep Dasar dan Kebijakan Puskesmas”

Kelompok 1
1. Erniati Linda Malo (1738010006)
2. Heny N. A. Sanam (1707010023)
3. Febriyanti Adolfina Manu (1707010132)
4. Lusia Hunggu Humba (1707010105)
5. Malthidis Dolvina Dona (1707010045)
6. Maria Rosari Eda Balun (1707010020)
7. Marselina Gewe (1707010027)
8. Milka R. Bailao (1707010206)
9. Veronika Plera Eka Putri (1707010311)
10. Yusanti Radinan (1707010367)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2020
KONSEP DASAR DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

1. Sejarah Puskesmas
Konsep pelayanan kesehatan di Indonesia yang sekarang dikenal dengan
istilah Puskesmas merupakan hasil integrasi dari berbagai institusi dan upaya
kesehatan seperti Balai Pengobatan, Balai Kesehatan Ibu dan Anak dan
penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan seperti upaya higyene dan sanitasi
lingkungan yang berjalan sendiri-sendiri dengan tujuannya masing-masing. Pemikiran
untuk mengintegrasikan berbagai institusi dan upaya kesehatan tersebut pertama kali
dicetuskan pada pertemuan Bandung Plan Tahun 1951 dibawah satu pimpinan agar
lebih efektif dan efisien.
Pada Tahun 1956, konsep pelayanan kesehatan yang terintegrasi berkembang
lebih baik dengan pembentukan Team Work dan Team Approach. Kemudian, pada
Tahun 1969, penggunaan istilah Puskesmas pertama kali dimuat pada Master Plan of
Operation for Strengthening National Health Service in Indonesia. Terdapat tiga 3
tipe Puskesmas dalam dokumen Master Plan of Operation for Strengthening National
Health Service in Indonesia tersebut, yakni Puskesmas tipe A, tipe B dan tipe C. Pada
Tahun 1970 dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional ke-3 ditetapkan hanya ada satu
tipe puskesmas dengan 6 kegiatan pokok. Selanjutnya, perkembangan Puskesmas
lebih mengarah pada penambahan kegiatan pokok Puskesmas sehingga kegiatan
pokoknya berkembang menjadi 18 kegiatan pokok (Depkes, 2004).
Perihal diterapkannya konsep Puskesmas pada tahun 1969, pada awal
berdirinya, sedikit sekali perhatian yang dicurahkan Pemerintah di Kabupaten pada
pembangunan di bidang Kesehatan. Sebelum konsep Puskesmas diterapkan, dalam
rangka memberikan pelayanan terhadap masyarakat maka dibangunlah Balai
Pengobatan (BP), Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak (BKIA), yang tersebar di
kecamatan-kecamatan. Unit tersebut berdiri sendiri-sendiri tidak saling berhubungan
dan langsung melaporkan kegiatannya kepada Kepala Dinas Kesehatan, umumnya
unit tersebut dipimpin oleh seorang Mantri (perawat) senior yang pendidikannya bisa
Pembantu Perawat atau Perawat.
Sejalan dengan diterapkannya konsep Puskesmas di Indonesia tahun 1969,
maka mulailah dibangun Puskesmas di beberapa wilayah yang dipimpin oleh seorang
Dokter Wilayah (Dokwil) yang membawahi beberapa Kecamatan, sedang di tingkat
kabupaten ada Dokter Kabupaten (Dukabu) yang membawahi Dokwil. Pelayanan
kesehatan yang diberikan Puskesmas tersebut adalah pelayanan kesehatan menyeluruh
(komprehensif) yang meliputi pelayanan: pengobatan (kuratif), upaya pencegahan
(preventif), peningkatan kesehatan (promotif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).
Sejak konsep Puskesmas diperkenalkan banyak hasil yang sudah dicapai,
seperti penurunan angka kematian ibu dan bayi, serta peningkatan angka harapan
hidup rata-rata Bangsa Indonesia. Saat ini, hampir seluruh pelosok di tanah air telah
didirikan Puskesmas. Puskesmas kemudian diperkuat dengan Puskesmas Pembantu
dan Puskesmas Keliling untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, kecuali untuk
daerah yang jauh dari sarana pelayanan kesehatan rujukan. Pada tahun 2002 tercatat
jumlah Puskesmas di Indonesia sebanyak 7.277 unit, Puskesmas Pembantu 21.587
unit, Puskesmas Keliling sebanyak 5.084 unit (Perahu 716 unit, Ambulance 1.302
unit), serta Puskesmas yang dilengkapi dengan fasilitas rawat inap sebanyak 1.818
unit (Depkes 2004). Puskesmas secara kuantitatif sudah mencukupi dan tersebar
secara merata namun kualitasnya masih jauh dari harapan. Puskesmas didirikan
dengan tujuan memberikan pelayanan kesehatan dasar, paripurna, menyeluruh, dan
terpadu bagi seluruh penduduk yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas. Program-
program kesehatan yang diselenggarakan merupakan program yang wajib
dilaksanakan oleh pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat (Public
Health Essential).
Menurut UNDP (United Nation Development Program), kesejahteraan
masyarakat saat ini diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human
Development Index (HDI) melalui pengukuran sektor pendidikan, kesehatan dan
ekonomi, yang merupakan sektor pembangunan.
2. Visi, Misi, dan Tujuan Pembangunan Kesehatan melalui Puskesmas
a. Visi Puskesmas
Visi Puskesmas yang tercantum dalam keputusan Menteri Kesehatan
Indonesia tahun 2004: Visi pembangunan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat.
Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin
dicapai melalui pembangunan kesehatan, yaitu masyarakat yang hidup dalam
lingkungan dan berperilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta mencapai derajat
kesehatan yang tinggi.
Indikator kecamatan sehat yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat, cakupan
pelayanan kesehatan yang bermutu, dan derajat kesehatan penduduk yang
bermutu, sehingga dalam rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus
mengacu pada visi pembangunan kesehatan puskesmas di atas yakni terwujudnya
kecamatan sehat yang harus sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat serta
wilayah kecamatan setempat.
Menurut Permenkes RI No 75 tahun 2014, bahwa visi puskesmas yaitu visi
pembangunan kesehatan yang harus dilakukan oleh puskesmas adalah
pembangunan kesehatan yang sesuai dengan paradigma sehat,
pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, pemerataan, teknologi
tepat guna, keterpaduan dan kesinambungan.
b. Misi Puskesmas

Menurut KEPMENKES No. 28 Tahun 2004, misi puskemas yaitu:

1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya


Puskesmas selalu menggerakan pembangunan sektor lain untuk memperhatikan setiap
aspek kesehatan. Pembangunan yang dimaksud yaitu pembangunan yang tidak
menimbulkan dampak negative terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap
lingkungan dan perilaku masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya lebih memahami arti pentingnya kesehatan,
melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan, dan menuju kemandirian untuk
hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan
Puskesmas akan berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan standar dan dapat memuaskan masyarakat melalui pemerataan pelayanan
kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau
oleh seluruh anggota masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat
beserta lingkungannya
Puskesmas akan berupaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat tinggal di wilayah
kerjanya tanpa diskriminasi dan dengan penerapan kemajuan ilmu dan teknologi
kesehatan yang sesuai.
c. Tujuan Pembangunan Kesehatan melalui Puskesmas
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang terpenting dari
pembangunan nasional, oleh karena itu kesehatan menjadi hal penting untuk
dilaksanakan dan didukung oleh seluruh komponen masyarakat Indonesia.
Manajemen puskesmas dibutuhkan untuk mencapai tujuan puskesmas. Tujuan
pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat
tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh
kerjasama antar upaya kesehatan, sektor kesehatan, dan tenaga kesehatan yang turut
mengambil bagian dalam pembangunan ini. Demi terwujudnya pembangunan
kesehatan nasional, maka diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun
2014 tentang puskesmas, menjelaskan bahwa Puskesmas merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang menjadi pusat penggerak utama dalam penyelenggaraan
upaya kesehatan dasar. Dimana pelayanan yang dilaksanakan di puskesmas
mengutamakan pelayanan dengan upaya promotif dan preventif.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan pada puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat yang :
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
3. Fungsi Puskesmas
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama mempunyai tiga
fungsi sebagai berikut :
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakan dan memantau penyelenggaraan


pembangunaan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha diwilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan.
Disamping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggara setiap program pembangunan diwilayah kerjanya, khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit dan pemulihan kesehatan.

2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga


dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan
melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam
memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya, serta ikut
menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan,
keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan
situasi,khususnya social budaya masyarakat setempat.

3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama


Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi pelayanan
kesehatan peroranagan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
a) Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private
goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu
ditambah dengan rawat inap.
b) Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public (public goods)
dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut anatara lain promosi kesehatan,
pemberantas penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan
keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan
masyarakat lainnya.

Anda mungkin juga menyukai