Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/325698175

Metodologi Riset

Technical Report · June 2018


DOI: 10.13140/RG.2.2.19668.09601

CITATIONS READS
0 5,313

1 author:

Mahyuddin K. M. Nasution
University of Sumatera Utara
158 PUBLICATIONS   338 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Toward produce 1000 papers View project

MY THESES View project

All content following this page was uploaded by Mahyuddin K. M. Nasution on 11 June 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Metodologi Riset

Mahyuddin K. M. Nasution
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (Fasilkom-TI),
Universitas Sumatera Utara
mahyuddin@usu.ac.id, nasutionmahyu2012@gmail.ucu.ac.id

II. P ENDEFINISIAN M ASALAH


Istilah metodologi (methodology 1) diartikan sebagai suatu
tubuh metode, aturan, dan postulat yang dipekerjakan oleh
suatu disiplin ilmu, baik sebagai suatu prosedur khusus atau
himpunan prosedur, atau analisis prinsip-prinsip atau tatacara
yang diminta pada bidang tertentu [22], [23], [24]. Dengan
demikian, metodologi dapat dinyatakan sebagai analisis sis-
tematis dan teoritis tentang metode yang diterapkan pada
Desain Riset, Bagian 4, November 2017. suatu bidang kajian [2]. Sedangkan metodologi riset adalah
Penulis adalah ”Mahyuddin”, NIP 196712251998021001, metodologi tentang pengembangan pengetahuan, yaitu analisis
NIDN 0025126703, ID Scopus 36625890500. teoritis dari tubuh metode dan prinsip-prinsip yang terkait
dengan pengembangan suatu pengetahuan [25].
Riset tentang apapun akan menggunakan metode seba-
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman ten- gai proses yang ditentukan untuk menyelesaikan suatu tugas
tang metodologi riset yang harus ada pada setiap proposal [26]. Tugas yang diembankan oleh fenoma [27]. Ini secara
penelitian maupun kebanyakan karya ilmiah lainnya. Suatu harfiah menghadirkan pengetahuan. Setiap metode demikian
penelitian, mulai dari proposal sampai karya ilmiah, memer- memerlukan dukungan teoritis agar dapat diterapkan pada
lukan metodologi riset. Suatu metodologi berada pada ke- kasus tertentu, dan ini ditawarkan oleh metodologi [28], [29].
dudukan yang mendasar. Metodologi mengakrabkan fenomena Berdasarkan itu, istilah metodologi juga mencakup konsep-
dan paradigma dengan mana objektif-objektif sebagai penaf- konsep seperti paradigma, model teoritis, tahap dan teknik
siran dari rumusan masalah dan dihantar pada target/luaran. kuantitatif atau kualitatif [30], [31].
Dalam riset, pendekatan yang diambil berbentuk eks-
I. P ENDAHULUAN perimen dan pengujian hipotesis memberikan cara untuk
Dalam riset, metodologi menjadi bagian yang menentukan melakukan manipulasi keadaan [32], [33]. Prosedur diubah
dalam perencanaan dan pelaksanaan riset [1]. Bagaimana tidak sedemikian rupa sehingga secara hakikat sama seperti adanya
demikian, sebab metodologi merupakan analisis sistematis [34], [35]. Peubah-peubah dikenali untuk memanipulasi dan
yang mencoba menyandingkan fenomena dan paradigma [2]. hubungan antara peubah-peubah selanjutnya diukur meli-
Walaupun metodologi tidak akan memberikan penyelesaian, batkan teknik-teknik statistika [36], [37]. Metodologi kualitatif
tetapi metodologi terdiri dari analisis teoritis tentang metode (berdasarkan mutu) memberikan penafsiran [38]. Penafsiran
dan prinsip-prinsip yang terkait pada pengembangan penge- dibangun berdasarkan pendekatan yang memperkenankan ke-
tahuan [3]. Oleh karena itu, metodologi riset dari matematika mungkinan adanya pengetahuan, dengan mana pengetahuan
akan berbeda dari metodologi riset ilmu komputer walaupun itu didasari nalar yang berpengaruh pada hasil-hasil yang
kedua-dua pengetahuan tersebut berada dalam satu jalur keil- ditentukan [39]. Sedangkan, berdasarkan teknik kuantitatif,
muan [4], [5]. Bahkan tidak itu saja, di dalam matematika realitas dapat dibedah ke dalam peubah-peubah yang mewakili
sendiri metodologi riset untuk aljabar juga akan berbeda de- konstruk-konstruk bersifat teori berdasarkan fenomena tera-
ngan metodologi riset untuk teori probabilitas [6], [7], [8], mati [40], [41]. Semua peubah dapat selanjutnya dimanipulasi
[9], [10], [11], [12]. Namun, disamping perbedaan itu, terdapat melalui eksperimen dan rumusan yang dapat ditentukan dari
irisan yang terbentuk dari kesamaan antara pengetahuan dan hasil semua manipulasi tersebut [42], [43]. Pada area riset
pengetahuan yang lain, yang memungkinkan terdapat bentuk ini, riset mengandalkan hipotesis yang biasanya berlaku, yang
umum metodologi untuk semua pengetahuan [13]. selanjutnya menguji secara emperis dengan melibatkan veri-
fikasi yang didasarkan atas eksperimen terstruktur [44], [45].
Menyatakan dengan jelas apa yang dibicarakan akan mem- Pengujian ini melibatkan mekanisme statistik kompleks untuk
bentuk pemahaman yang dapat menghubungkan persoalan- menentukan hubungan antara peubah, dan hasil-hasil yang
persoalan dengan cara-cara yang mungkin untuk menyele- lebih luas dalam bentuk rampatisasi terhadap fenomena yang
saikannya [14], dan ini memerlukan pengungkapan metodologi dikaji [46]. Oleh karena itu, perlu rancangan metodologi untuk
untuk riset atau pengembangan pengetahuan [15], termasuk mengungkapkan hubungan antara judul riset sampai kesimpul-
juga metodologi untuk pendidikan [16], pengajaran [17], [18], an, di mana kesimpulan akan mengungkapkan kemungkinan
[19], [20], dan hilirisasi riset [21]. Tulisan ini menguraikan luaran riset [47].
metodologi itu dan menghubungkan antara bagian-bagian
terkait secara sistematis. 1 https://www.merriam-webster.com/dictionary/methodology
III. D ESAIN M ETODOLOGI
Desain atau rancangan metodologi riset berfungsi untuk
mengungkapkan hubungan sistematis antara fenomena dan
paradigma tentang pengembangan suatu bidang pengetahuan
[48], [49]. Judul riset atau sesuatu yang diteliti adalah sesuatu
yang memanifestasikan dirinya kepada peneliti, melalui panca
indera dan secara nalar dapat dipertimbangkan untuk diamati
oleh peneliti [29]. Dengan demikian, judul riset menjadi re-
presentasi dari keseluruhan penelitian yang dinyatakan dalam
rangkaian: rumusan masalah, objektif, metode, landasan teori
atau telaahan, peta jalan, hasil dan evaluasi, yang diakhiri
dengan kesimpulan [50]. Walaupun demikian, rangkaian itu
belum cukup, sebab suatu riset harus mempunyai bukti bahwa
riset telah dilakukan, yaitu luaran-luaran, mulai dari publikasi
sampai kepada produk [52], Gambar 1.
Fenomena yang akan diamati disajikan secara fokus dalam
rumusan masalah, dan tidak mudah untuk mengungkapkan Gambar 1. Hubungan antara fenomena dan paradigma.
masalah dalam bentuk sistematis yang didukung tidak saja
Tabel 1. Rancangan penelitian berdasarkan metodologi.
oleh suatu penalaran tetapi juga kepentingan penelitian [53]. Rancangan Penelitian Pertanyaan Kunci objektif
Berdasarkan metodologi, rumusan masalah dapat diuraikan Kualitatif Apa . . . (what) Penjelasan
Ke/di mana . . . (where) Asal dan Tujuan
menjadi pertanyaan-pertanyaan [1]. Dengan kata lain, nalar ru- Siapa . . . (who/whom) Aktor dan sejarah
musan masalah dibentuk dari pertanyaan-pertanyaan, sehingga Kenapa . . . (why) Alasan
rumusan masalah berbentuk pernyataan bukan pertanyaan Bagaimana . . . (how) Cara
Kuantitatif Berapa Komputasi
[54]. Penalaran rumusan masalah bermakna bahwa terdapatnya . . . (how much) yang didasarkan
pernyataan yang mempunyai nilai dan ini akan terbukti benar . . . (how many) atas formulasi
atau salah melalui metode yang diungkapkan [55]. Tergantung . . . (how long time) baik secara matematika
. . . (how much) ataupun statistika
kepada teknik yang digunakan - kuantitatif atau kualitatif, Hibrid Sejauh mana Gabungan (biasanya
mungkin juga sekaligus kuantitatif dan kualitatif - kedalaman (to what extent) lebih dari satu
objektif)
riset pertama diperlihatkan oleh pertanyaan-pertanyaan riset
atau diungkapkan oleh objektif yang diutarakan mengikuti ru-
musan masalah [56]. Selalu saja, setiap objektif akan memiliki
selesaian dan diumpankan sebagai target pada kesimpulan di sebagian persoalan yang perlu diselesaikan, berdasarkan
dalam laporan penelitian. itu tidak menutup kemungkinan terjadinya kolaborasi riset
apabila riset tertentu ternyata telah mengungkapkan sebagian
Suatu objektif selalu diungkapkan dengan kata kerja, dari penelitian yang akan dilakukan. Ini juga membuktikan
seperti untuk menguraikan, untuk menjelaskan, untuk menya- perlunya melakukan telaahan: paling tidak sekedar ulasan
takan, dan sebagainya, tetapi juga kata ini selalu terkait de- (review) atau sampai kepada perkembangan terkini (state of
ngan kata pertanyaan, misalnya kata apa (what) berkaitan erat the art) [59]. Dengan demikian, riset dapat fokus terhadap
dengan kata kerja untuk objektif seperti untuk menguraikan persoalan yang belum terbukti dengan jelas, dan ini yang
(to describe) [57]. Dalam hal ini, kedalaman satu objektif dimaksudkan oleh pengelolaan pengetahuan dengan mana
dapat ditingkatkan walaupun objektif itu semulanya didasarkan tidak perlu terjadi duplikasi pengembangan pengetahuan
atas pertanyaan tentang apa, tetapi disebabkan oleh penugasan dilakukan [60], [61]. Optimasi pengembangan pengetahuan
dari metodologi untuk mencapai tingkat kesiapan teknologi [31].
(TKT), objektif menguraikan dapat dinyatakan menjadi objek-
tif untuk membuktikan keberadaan sesuatu [58]. Oleh karena IV. D ISKUSI
itu, tentunya penelitian tingkat dasar dapat dikembangkan dan
ditingkatkan menjadi penelitian penerapan [51], dan penelitian Setiap proposal penelitian akan selalu mempunyai ke-
demikian terus berlanjut sampai ke tahap luaran menghasilkan lengkapan seperti judul proposal atau judul riset, pernyataan
suatu produk yang siap dipasarkan [52], atau produk yang siap masalah yang didukung kepentingan penelitian, peta jalan
digunakan dengan mana hilirasi berfungsi untuk mengantarnya dan objektif (tujuan), serta target luaran. Selain itu, suatu
ke masyarakat pengguna [21]. Memang penelitian selalu saja proposal penelitian mengandung peta jalan yang didukung oleh
dimulai dari luaran publikasi ilmiah apakah itu berupa makalah telaahan (dikenal juga sebagai kajian pustaka). Selanjutnya,
pada tingkat konferensi, artikel pada jurnal, sampai kepada di- pada proposal riset terdapat juga metode penelitian, skedul
hasilkannya hak kekayaan intelektual (ciptaan atau paten) [47]. pelaksanaan dan anggaran pelaksanaan [50].
Namun, berhentinya suatu riset pada titik tertentu disebabkan
Sebagai teori, metodologi penelitian berurusan dengan
oleh perlunya dukungan riset yang lain. Dengan demikian,
isu terpenting dalam bidang yang dikaji, yang disistemati-
kedalaman suatu riset juga tergantung kepada kolaborasi riset.
sasi dalam suatu pernyataan masalah atau rumusan masalah
Kedalaman riset untuk mencapai tingkat kesiapan [53]. Setiap rumusan masalah dikembangkan berdasarkan isu-
teknologi, tidak saja terkait dengan objektif penelitian, tetapi isu yang berkembang yang dirasa perlu diselesaikan un-
juga bagaimana telaahan terhadap pustaka dilakukan. Telaahan tuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat [62], [63], mem-
terhadap pustaka atau karya ilmiah akan mengeliminasi beri kontribusi bagi pengembangan pengetahuan [64], [65],
Tabel 2. Rancangan riset.
dan melahirkan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan Pernyataan Masalah Syarat Perlu Syarat Cukup
manusia [66], [67], [68]. Misalnya, makalah dengan judul Kuanlitatif Objektif → Target Objektif ← Target
Kuantitatif Proses data → hasil Evaluasi hasil
”Metode dangkal untuk mengekstrak jaringan sosial untuk
akademik menggunakan snipet Web” (Superficial method for
extracting social network for academics using Web snippets )
memiliki rumusan masalah, yaitu ”... peneliti fokus terhadap contoh, objektif yang dinyatakan dengan kata kerja ”untuk
ekstraksi jaringan tetapi tidak mengatasi masalah penamaan menguraikan” terdapat pada kertas kerja: Basic framework of
hubungan atau memberikan petunjuk kepada sifat dari hu- urban design based on natural resources [57]; Calligraphy
bungan. Oleh karena itu, suatu pendekatan dikembangkan design for coconut garbage use [83]; Semantic interpretation
untuk tidak saja hanya menetapkan kekuatan hubungan antara of search engine resultant [84]; Triangle number of Laurent
aktor-aktor sosial, tetapi juga menetapkan hubungan yang polynomial for the closed braids [85]; Social network ex-
mendasarinya yang ada di belakang jalinan itu ...” [69]. traction based on Web: 3. The integrated superficial method
Contoh dalam penerapan matematika, suatu rumusan masalah [86]; No Research without Publication: Early Mining [65];
dinyatakan misalnya seperti ”Teori simpul merupakan analisis dan Information retrieval based on the extracted social net-
tentang kurva-kurva tertutup yang saling asing di dalam ruang work [46]. Dengan demikian, objektif ”menguraikan” yang
berdimensi tiga yaitu dari sekumpulan penggal-penggal tali di digunakan berfungsi untuk maksud yang beragam: mengu-
mana dua ujungnya dihilangkan dengan arti menyambungkan- raikan secara konsep kerangka kerja rancangan urbanisasi
nya rapi tidak berbekas (sebut saja ini dalam kehidupan berdasarkan sumber daya alam; menguraikan secara konsep
sehari-hari sebagai berbentuk lingkaran). Dengan demikian desain suatu lukisan huruf melibatkan sampah alam yang tidak
suatu simpul yang berasal dari seutas tali hanya dapat diubah terpakai; menafsirkan secara semantik hasil-hasil dari mesin
bentuknya ke simpul yang lain dengan membuka simpulnya cari; menguraikan dalam matematika suatu bentuk susunan
sehingga menjadi seutas tali yang tidak tersimpul, selanjutnya angka; menguraikan secara konsep kemungkinan beberapa
menyimpulkannya kebali ke bentuk yang kedua ... Berhadapan metode dapat dipadukan; menguraikan dalam potret tentang
dengan dua susun tali yang saling memintal dimana masing- publikasi ilmiah hasil penelitian; atau menguraikan secara
masing berbentuk lingkaran. Jika yang satu dapat memetakan formal bukti matematika dan bukti eksperimen (hasil) tentang
yang pertama ke konfigurasi yang kedua tanpa memutuskan pengambilan informasi. Dalam hal ini, walaupun melibatkan
tali, maka salah satu dapat menyatakan yang lain adalah kata kerja objektif yang sama, konten tidak saja mengandung
memerlukan pembuktian” [58]. konsep, penafsiran, pembuktian formal matematika dan/atau
pembuktian melibatkan data dalam suatu eksperimen [89],
Bagaimanapun juga, pernyataan masalah tidak secara sis- [90], [91], [92]. Oleh karena itu, kedalaman suatu objektif
tematis muncul, diperlukan pertanyaan-pertanyaan yang meng- penelitian tergantung bagaimana menafsirkan objektif itu, dan
iringi kehadiran masalah, tetapi tidaklah langsung pertanyaan- penafsiran itu akan juga tergantung bagaimana penelaahan
pertanyaan itu menjadi rumusan masalah [70], [71], [72], [74], dilakukan.
seperti pertanyaan tentang hubungan antara anyaman [73] de-
ngan kriptografi [75] atau dengan teori simpul [76]. Misalnya, Dalam rancangan bersifat kualitatif, metodologi menu-
berkaitan dengan rumusan masalah di atas ”... tanpa memu- gaskan suatu pernyataan masalah untuk dibuktikan dengan
tuskan tali, bagaimana salah satu dapat ditentukan?” meru- menafsirkan objektif dalam konten yang memenuhi keper-
pakan pertanyaan yang menuntun untuk menghadirkan ”..., luannya, sedangkan kedalaman penafsiran objektif ke dalam
maka salah satu dapat menyatakan yang lain adalah memer- konten memerlukan kecukupan sebagai syarat. Ini didasarkan
lukan pembuktian”. Oleh karena itu, pertanyaan-pertanyaan kepada bahwa suatu pernyataan dapat berupa implikasi
penelitian menjadi panduan yang memudahkan untuk mem- atau bi-implikasi [93]. Dalam rancangan bersifat kuanti-
bangun suatu rumusan masalah. Pertanyaan-pertanyaan yang tatif, metodologi menugaskan suatu pernyataan masalah un-
dapat dibangun sebagai pertanyaan riset merupakan pilihan tuk dibuktikan dengan menafsirkan data melalui proses yang
untuk membangun pernyataan masalah yang sesuai dan terkait memenuhi syarat perlu dari objektif, sedangkan kedalaman
dengan objektif-objektif yang saling mendukung. Jika per- penafsiran objektif diungkapkan melalui penilaian hasil proses
tanyaan riset cukup banyak, tentunya terdapat susunan rumu- atau membuat perbandingan dengan hasil yang lain sebagai
san masalah yang lebih baik menjadi opsi. Selain itu, untuk analisis [94]. Berdasarkan ini, rancangan riset dapat meli-
menentukan opsi mana yang lebih baik di antaranya, adalah batkan kedua teknik (kualitatif dan kuantitatif), dengan mana
yang mana lebih real baik secara narasi atau nalar menjadi metodologi menugaskan suatu pernyataan masalah mendap-
pertimbangan, Tabel 1. atkan bukti dari penafsiran objektif ke dalam konten yang
mengandung syarat perlu dan syarat cukup [95], [96], Tabel 2.
Objektif-objektif dihadirkan secara khusus dari pertanyaan-
pertanyaan riset dengan melibatkan kata kerja infinitif seperti Kedalaman konten dan tingkat kesiapan luaran riset tidak
to describe atau untuk menguraikan (dalam bahasa Indonesia). saja berkaitan dengan objektif yang disajikan untuk menaf-
Misalnya, dalam beragam kertas kerja apakah itu makalah atau sirkan pernyataan masalah, tetapi penafsiran objektif sejauh
artikel dimungkinkan objektifnya berbeda atau sama, yaitu yang mungkin dilakukan tergantung kepada telaah yang di-
untuk memetakan [77], untuk memperkenalkan [14], untuk dasarkan kepada daftar pustaka. Penelaahan dengan demikian
menemukan kembali [78], untuk mengungkapkan [79], [80], difungsikan oleh metodologi untuk meningkatkan kedalaman
[81], [39], [82], untuk menguraikan [57], [83], [84], [85], [86], penafsiran objektif selain memberi fokus atau arah riset,
[65], [46], untuk menganalisis [87], untuk mengenali [61], Gambar 1. Namun demikian, penelahaan dari sudut peneliti
atau untuk mempertingkatkan [88], sehingga kata kerja yang atau organisasi penelitian selalu dimulai dari jejak rekam
digunakan tidak menghadirkan kesamaan, tetapi direalisasikan keilmuan yang telah dikembangkan. Jejak rekam ini dikendali
secara berbeda dalam kandungan makalah atau artikel. Sebagai sebagai peta jalan. Seorang peneliti harus memiliki peta jalan,
demikian juga satu organisasi penelitian. Berdasarkan pertim- V. P ENUTUP
bangan pengelolaan pengetahuan, dengan mana tidak terjadi
Metodologi menyandingkan setiap fenomena dengan
tumpang tindih pengembangan pengetahuan, setiap peneliti
paradigma secara umum, namun secara khusus menafsirkan
melakukan riset berdasarkan peta jalan dengan mana peta
pernyataan masalah menjadi objektif di dalam suatu riset.
jalan digunakan untuk menjadi dasar pengembangan telaahan
Objektif dibuktikan dengan apa yang menjadi konten riset,
terhadap daftar pustaka. Contoh:
sehingga hasil-hasil diperoleh, dan luaran mungkin dinyatakan.

Peta Jalan 1: Riset ekstraksi jaringan sosial. R EFERENCES


Berdasarkan beberapa objektif suatu riset tentang eks- [1] M. K. M. Nasution, ”Cara Menulis Karya Ilmiah”, Teknik Penulisan
traksi jaringan sosial didasarkan atas jejak rekam Karya Ilmiah, Bagian 2, Februari 2017.
di mana fondasi misalnya adalah karya ilmiah [32], [2] M. K. M. Nasution, & S. A. Noah, ”A methodology to extract
yang telah diuraikan ke dalam beberapa bagian, yaitu social network from the Web snippet”, Cornelll University Library,
suatu rumusan masalah [97], pengembangan metode arXiv:1211.5877 [cs.SI], 2012.
[69], meningkatkan metode [98], dan mengembangkan [3] M. K. M. Nasution, ”Konsep penelitian dalam teknologi informasi”,
Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science 1(1): 33-40, 2005.
evalusi [100]. Kemudian, dengan membangun peta
jalan, riset berikutnya menyejajarkan beberapa peneli- [4] M. K. M. Nasution, and S. Sitorus, ”Memilih pendekatan dan metode
dalam penelitian matematika”, Epsilon: Jurnal Matematika dan Tera-
tian tentang Social network extraction based on Web pannya 3(1): 15-24.
dengan luaran publikasi terkait tentang: Ulasan ten- [5] M. K. M. Nasution, & M. S. Lydia, ”Metodologi pengelolaan proyek
tang metode-metode dangkal yang digunakan [87]; sistem informasi”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science 1(4):
Perbandingan antara metode-metode dangkal untuk 47-51, 2005.
mengulas secara mendalam kinerjanya [79]; Ulasan [6] M. K. M. Nasution, ”Algebraic on magic square of odd order n”,
tentang strategi yang digunakan untuk mengatasi pe- Proceedings of The 1st IMT-GT Regional Conference on Mathematics,
rilaku sumber informasi [99]; Ulasan tentang keter- Statistics and Their Application, Toba Lake, Sumatera Utara, Indonesia :
29-36, arXiv:1207.5117 [cs.DM], 2012.
paduan beberapa metode dangkal yang saling men-
[7] M. K. M. Nasution, ”Tinjauan matematika terhadap diagnosa penyakit
dukung [86]. Untuk mendapatkan hubungan antara berbahaya sebagai langkah awal dalam pengobatan”, Media Farmasi:
aktor-aktor sosial dikembangkan suatu pengukuran An Indonesian Pharmaceutical Journal , 2006.
kesamaan secara teori [101]. Selain itu, secara teori [8] M. K. M. Nasution, ”Karakteristik model ARMA berbasis fungsi
juga dikembangkan juga penambangan jaringan sosial spektral”, Komunikasi Penelitian 13(2): 438-425, 2001.
[102]. [9] M. Harahap, & M. K. M. Nasution, ”Fungsi kulit konveks berdasarkan
teorema”, Seminar PPD - HEDS, 29-30 Agustus 2001.
Peta Jalan 2: Riset hukum teknologi informasi . [10] M. Harahap, & M. K. M. Nasution, ”Proses titik Poisson menurut kulit
konveks”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science 1(4): 19-29,
Kajian hukum dimulai dengan bandingan terhadap 2005.
pengembangan hukum terkait dengan teknologi infor- [11] Rahmawati Pane, & M. K. M. Nasution, ”Model dan sifat asimtotik
masi yang saat dibuat akan disatukan dengan Kitab keandalan perangkat lunak”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) [103], ka- Science 1(2): 17-26, 2005.
jian terus dilanjutkan dengan mempertimbangkan be- [12] M. K. M. Nasution, & S. A. M. Noah, ”Probabilistic generative model
berapa idealisasi: menyatakan konsep hukum terkait of social network based on web features”, Interior, Sumut-Aceh, 241-
teknologi informasi [104], pandangan terhadap ran- 250, 2011.
cangan undang-undang yang dibuat [105], hak peng- [13] M. K. M. Nasution, M. Elfida, & S. Mahfudz, ”Diskoveri pengetahuan:
suatu kritik”, Prosiding Seminar Nasional Ilmu Komputer : 309-318,
gunaan teknologi informasi [106]. Kemudian, pada 2010.
kesempatan lain diulas hal-hal terkait dengan hukum [14] M. K. M. Nasution, ”SumutSiana”, IOP Conference Series: Materials
teknologi informasi [107]. Science and Engineering 309(1), 2018.
[15] M. K. M. Nasution, S. Mahfudz, & M. Elfida, ”Diskoveri pengetahuan:
Peta Jalan 3: Forensik Informasi. Suatu kritik”, Seminar nasional Ilmu Komputer (snikom2010), 2010.
Lanjutan dari kedua peta jalan terdahulu sekaligus [16] M. Zarlis, & M. K. M. Nasution, ”Sekolah dan Teknologi Informasi”,
melahirkan satu riset lanjutan yang terkait dengan Harian Waspada , hal 4, 20 Desember 2005.
forensik informasi: Pertama mengungkapkan kelom- [17] M. K. M. Nasution, ”Konsep pembuatan bahan OCW (Open Course-
Ware): Suatu Pendahuluan”, Workshop Pembuatan Bahan OCW - Lem-
pok isu negatif dan asal-usulnya dalam Web [108]. Ke- baga Penjaminan Mutu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) , Medan,
dua sebagai lanjutan menyajikan metode untuk men- 2013.
gungkapkan asal usul dan isu negatif di dalam Web [18] M. K. M. Nasution, ”Konsep pembuatan bahan OCW (Open Course-
berdasarkan berita [109]. Pada sisi lain, dikembangkan Ware): Potensi pendidikan terkini - Kearah OCW”, Workshop Pembu-
satu teori untuk mendapatkan dan mengungkapkan atan Bahan OCW - Lembaga Penjaminan Mutu Institut Agama Islam
proses hukum dan keandalan suatu hukum [80]. Negeri (IAIN), Medan, 2013.
[19] M. K. M. Nasution, ”Konsep pembuatan bahan OCW (Open Course-
Ware): OCW”, Workshop Pembuatan Bahan OCW - Lembaga Penjam-
inan Mutu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) , Medan, 2013.
Beberapa riset tidak saja menghasilkan luaran produk atau
teknologi tepat guna, tetapi juga mengungkapkan metode yang [20] M. K. M. Nasution, ”Konsep pembuatan bahan OCW (Open Course-
Ware): Pembuatan Konten OCW”, Workshop Pembuatan Bahan OCW -
sesuai bagi setiap permasalahan yang diteliti. Melalui metode Lembaga Penjaminan Mutu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) , Medan,
yang sesuai dapat dipastikan bahwa objektif dapat ditransfor- 2013.
masikan oleh metodologi menjadi target yang diungkapkan [21] M. K. M. Nasution, ”Hilirisasi Penelitian Berbasis Teknologi pada
dalam kesimpulan riset. Perguruan Tinggi”, Harian Analisa, Sep 2016.
[22] M. K. M. Nasution, ”Metodologi heuristic”, EPSILON: Jurnal Matem- Melati Hasibuan, Jelly Leviza, Hamidah Hanum, Jonatan Ginting, Tavi
atika dan Terapannya 5(1), 31-37, 2004. Supriana, Johannes Tarigan, Syahrizal, Irvan, Prihatin Lumbanraja, H.
[23] P. Sianipar, & M. K. M. Nasution, ”Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Sakti Siregar, A. Nurbaity Lubis, Sondang Pintauli, R. O. Nasution,
Teknologi”, SEMIRATA, UNTAN Pontianak, 5-7 Juli 1995. Mohammad Zulkarnain, Mauly Purba, Heristina Dewi, Ikhwanuddin
Nasution, Nursahara Pasaribu, Pengarapen Bangun, Saharman Gea,
[24] M. K. M. Nasution, ”Penguasaan sains dan teknologi”, Pengajaran Husni Thamrin, M. Arifin Nasution, Hendra Harahap, Nurmaini, In-
Berbantuan Komputer (PBK), Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, dra Chahaya S., Heru Santosa, P. A. Zaitun Hasibuan, Khairunnisa,
BK-1. Marianne, E. D. Jaya Ginting, Ferry Novliadi, Rika Eliana, S. Eka
[25] M. K. M. Nasution, ”Teknologi pengetahuan”, Dies Fasilkom-TI USU, Wahyuni, C. Trisa Siregar, S. Saidah Nasution, E. Muisa Zamzami, M.
Medan, 2013. F. Syahputra, M. Silvi Lidya, Rudi Hartono, Samsuri, A. Heri Iswanto,
[26] M. K. M. Nasution, ”Karya Ilmiah Dosen & Mahasiswa”, Harian Dwi Suryanto, Suwardi Lubis, R. P. Wibowo, Muhammad Husni, G.
Waspada, Mar 2016. A. W. Siregar, Erwin Sitorus, Hakim Bangun, Rina Bukit, E. Pascawira
Sinulingga, Fadli, Darma Bakti, Chairani Hanum, Irnawati Marsaulina,
[27] M. K. M. Nasution, ”Fenomena Riset”, Harian Analisa, May 2016.
Himsar Ambarita, Elvina Herawati, Onrizal, Iskandar Muda, Yuandani,
[28] M. K. M. Nasution, ”Ontologi”, Ontologi dan Taksonomi 1, 2018 P. C. Eyanoer, Rondang Tambun, R. F. Rahmat, Ridwan Siregar, Jonner
[29] M. K. M. Nasution, ”Ontology”, SEMIRATA ICST, 2018. Hasugian, Diana Chalil, T. I. Nasution, Indra Surya, Rosmalinda, M. A.
[30] M. K. M. Nasution, ”Dari realitas ke realitas dalam penelitian matem- Muchtar, T. H. Nasution, Maria Elfida, ”TALENTA”, SEMIRATA ICST,
atika”, EPSILON: Jurnal Matematika dan Terapannya 3(2), 25-34, 2018.
2002. [49] M. K. M. Nasution, R. Syah, & M. Elveny, ”Studies on behaviour of
[31] M. K. M. Nasution, ”The ontology of knowledge based optimization”, information to extract the meaning behind the behaviour”, Journal of
Prosiding Seminar Nasional Matematika Bandung dan Terapan (SiMan- Physics: Conference Series, 801 (1).
Tap), Bandung: Citapustaka, 11-31, 2010. [50] M. K. M. Nasution, ”Struktur proposal penelitian”, Al-Khawarizmi
[32] M. K. M. Nasution, ”Superficial method for extracting academic social Journal of Computer Science 2(3), 1-12, 2006.
network from the Web”, Ph.D. Dissertation, 2013. [51] M. K. M. Nasution, ”Multimedia: Koridor prima pendidikan dan dunia
[33] O. S. Sitompul, & M. K. M. Nasution, ”Data dan pengetahuan: Suatu usaha/industri”, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia ,
tinjauan”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science , Vol. 2(2): 1- Medan : FMIPA USU, 29-30 November 2004.
11, 2006. [52] M. K. M. Nasution, ”Karya Ilmiah”, Teknik Penulisan Karya Ilmiah,
[34] A. S. Harahap, & M. K. M. Nasution, ”Analisis matematis algoritma Bagian 2, Februari 2017.
pembangkit kurva berdasarkan operasi primitif”, Seminar PPD - HEDS, [53] M. K. M. Nasution, ”Merancang pernyataan masalah”, Desain Riset,
29-30 Agustus 2001. Bagian 2, November 2017.
[35] M. K. M. Nasution, ”Model pengukuran keandalan gita pada robot [54] M. K. M. Nasution, ”Abstrak - Suatu Karya Ilmiah”, Teknik Penulisan
berderajat dua”, EPSILON: Jurnal Matematika dan Terapannya 4(1), Karya Ilmiah, Bagian 3, 2017.
1-10, 2003.
[55] M. S. Siregar, & M. K. M. Nasution, ”Dimensi informasi dalam
[36] Sutarman, & M. K. M. Nasution, ”Proses sampel seragam menurut kulit bahasa”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science 1(2): 47-53,
konveks”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science 1(4): 41-45, 2005.
2005.
[56] O. S. Sitompul, & M. K. M. Nasution, ”Implementasi hubungan bahasa
[37] I. Lubis, K. M. Nasution Mahyuddin, ”Probability model for designing dan logika dalam objektivitas penelitian”, Al-Khawarizmi: Journal of
environment condition”, Journal of Physics: Conference Series 801(1), Computer Science 1(3): 27-31, 2005.
2017.
[57] I. Lubis, M. K. M. Nasution, M. Maulina, ”Basic framework of urban
[38] M. K. M. Nasution, ”Modelling and Simulation of Search Engine”, design based on natural resources”, IOP Conference Series: Earth and
Journal of Physics: Conference Series, 801 (1). Environmental Science 126(1), 2018.
[39] M. Elveny, R. Syah, M. Elfida, M. K. M. Nasution, ”Information [58] Mahyuddin (M. K. M. Nasution), ”Studi Pembuktian Eksistensi Simpul
Retrieval on Social Network: An Adaptive Proof”, IOP Conference Normal dari Polinomial Simpul”, Jurusan Matematika, FMIPA USU,
Series: Materials Science and Engineering 300(1), 2018. 1992.
[40] M. K. M. Nasution, ”Kolmogorov Complexity: Clustering Objects and [59] M. K. M. Nasution, ”Penelaahan literatur”, Teknik Penulisan Karya
Similarity”, Bulletin of Mathematics 3(1), 1-16, 2011. Ilmiah Bagian 3, 2017.
[41] M. K. M. Nasution, M. Hardi, & R. Syah, ”Mining of the social network [60] M. K. M. Nasution, ”Theory of sharing knowledge: An introduction”,
extraction”, Journal of Physics: Conference Series, 801 (1). Bulletin of Mathematics , to print.
[42] M. K. M. Nasution, ”Pangkalan data untuk rangkaian DNA”, Al-
[61] M. K. M. Nasution, ”Indonesia Knowledge Dissemination: A snapshot”,
Khawarizmi: Journal of Computer Science 1(2): 7-12, 2005. Journal of Physics: Conference Series 978(1), 2018.
[43] M. Harahap, & M. K. M. Nasution, ”Model dan enumerasi pengukuran
[62] M. K. M. Nasution, ”Aplikasi hipergraf berarah terhadap sistem transit
kinerja antarmuka aplikasi Kabupaten Road Management systems”, Al-
kota”, EPSILON: Jurnal Matematika dan Terapannya 1(2): 1-10, 2000.
Khawarizmi: Journal of Computer Science 1(2): 39-47, 2005.
[63] K. Tanjung, & M. K. M. Nasution, ”Rancangan dan penerapan kontrol
[44] M. K. M. Nasution, ”Enumerasi keandalan sistem informasi berdasarkan
logika kabur untuk industri”, Jurnal Sistem Teknik Industri 6(2): 75-78,
graf alir”, SEMIRATA, Universitas Andalas: Padang, 9-11 Juli 2006.
2005.
[45] M. K. M. Nasution, S. A. M. Noah, & S. Saad, ”Social network
[64] M. K. M. Nasution, ”Basis sains dan teknologi sebagai basis perekono-
extraction: Superficial method and information retrieval”, Proceeding
of International Conference on Informatics for Development (ICID11 mian”, Suara USU, edisi 24 April, 2001.
), Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, c2-110-c2-115, 2011. [65] M. K. M. Nasution, ”No Research without Publication: Early Mining”,
[46] M. K. M. Nasution, R. Syah, & M. Elfida, ”Information retrieval based The 2nd International Conference on Computing and Applied Infor-
on the extracted social network”, Advances in Intelligent Systems and matics (ICCAI), 2017.
Computing 662: 220-226, 2018. [66] M. K. M. Nasution, & S. Sitorus, ”Pengajaran berbantuan komputer
[47] M. K. M. Nasution, ”Carut Marut Menulis Karya Ilmiah”, Harian analisis dan rancangan”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science
Waspada, Apr 2016. 1(4): 73-85, 2005.
[48] M. K. M. Nasution, Runtung Sitepu, Rosmayati, M. F. Ganis Siregar, [67] M. K. M. Nasution, & S. Nasution, ”Beberapa isu persoalan dalam pen-
Bustami Syam, Luhut Sihombing, Farhat, A. S. Rambe, Budiman gajaran berbantuan komputer”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer
Ginting, Hasanuddin, Seri Maulina, Ramli, Trelia Boel, Budi Agustono, Science 2(1): 53-59, 2006.
Kerista Sebayang, Muriyanto Amin, Ida Yustina, Masfria, Zulkarnain, [68] M. K. M. Nasution, & S. Sitorus, ”Dukungan papan cerita pada tahap
Setiawan, O. S. Sitompul, Siti Latifah, Robert Sibarani, Erman Munir, pengembangan”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science 2(4):
Tulus, I. Budi Putra, Zaimah Z. Tala, D. Keumala Sari, Saidin, P. 39-48, 2006.
[69] M. K. M. Nasution, & S. A. M. Noah, ”Superficial method for extracting [94] M. K. M. Nasution, O. S. Sitompul, E. P. Sinulingga, & S. A. Noah, ”An
social network for academics using web snippets”, Rough Set and extracted social network mining”, Proceedings of 2016 SAI Computing
Knowledge Technology , LNCS-LNAI Vol. 6401: 483-490, 2010. Conference, SAI 2016
[70] M. K. M. Nasution, ”Implementasi grup bebas pada anyaman”, Jurnal [95] M. K. M. Nasution, ”New method for extracting keyword for the social
BEST: Bisnis, Ekonomi, Sains, dan Teknologi 2(1): 92-101, 2000. actor”, Lecture Notes in Computer Science (including subseries Lecture
[71] S. Ariswoyo, & M. K. M. Nasution, ”Penataan grup anyaman”, Seminar Notes in Artificial Intelligence and Lecture Notes in Bioinformatics)
PPD - HEDS, 29-30 Agustus 2001. 8397 LNAI (PART 1), pp. 83-92.
[72] M. K. M. Nasution, ”Mutasi pada anyaman”, EPSILON: Jurnal Matem- [96] Mahyuddin K. M. Nasution. (2016) ”Social network mining (SNM):
atika dan Terapannya 2(2): 29-32, 2001. A definition of relation between the resources and SNA.” International
Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology
[73] M. K. M. Nasution, ”Fuzzy braid group: A concept”, SEMIRATA ICST 6(6): 975-981.
2018.
[97] M. K. M. Nasution, & S. A. M. Noah, ”Extracting social networks
[74] M. K. M. Nasution, & A. S. Harahap, ”Quandle dan pewarnaan from web documents”, In Book of Abstracts CAIT, The 1st National
anyaman”, SEMIRATA 2007, Jakarta: UINS Hidayatullah, 9-10 Juli Doctoral Seminar on Artificial Intelligence Technology CAIT UKM :
2007. 278-281, 2010.
[75] M. K. M. Nasution, ”Kriptosistem menggunakan grup anyaman”, Al- [98] M. K. M. Nasution, & S. A. M. Noah, ”Extraction of academic social
Khawarizmi: Journal of Computer Science , Vol. 2(1): 13-18, 2006. network from online database”, IEEE Proceedings of 2011 Interna-
[76] M. K. M. Nasution, ”Kalkulus grup bebas dalam simpul”, Seminar PPD tional Conference on Semantic Technology and Information Retrieval
- HEDS, 29-30 Agustus 2001. (STAIR11), 64-69, 2011.
[77] M. K. M. Nasution, R. Sitepu, Rosmayati, D. Bakti, S. M. Hardi, ”Re- [99] M. K. M. Nasution, ”Social network extraction based on Web: 2.
search mapping in North Sumatra based on Scopus”, IOP Conference Strategies in superficial methods”, SEMIRATA ICST, 2018.
Series: Materials Science and Engineering 309(1), 2018. [100] M. K. M. Nasution, & S. A. M. Noah, ”Information retrieval model:
[78] M. K. M. Nasution, & Sawaluddin, ”Redefining the magic square on A social network extraction perspective”, IEEE Proceedings of Interna-
numerical characters”, IOP Conference Series: Materials Science and tional on Information Retrieval & Knowledge Management (CAMP12),
Engineering 308(1), 2018. 2012.
[79] M. K. M. Nasution & S. A. Noah, ”Social network extraction based [101] K. M. N. Mahyuddin, O. S. Sitompul, S. Nasution, H. Ambarita, ”New
on Web. A comparison of superficial methods”, Procedia Computer similarity”, IOP Conference Series: Materials Science and Engineering
Science 124: 86-92, 2017. 180(1), 2016.
[80] M. K. M. Nasution, D. Sitompul, & M. Harahap, ”Modeling reliability [102] M. K. M. Nasution, ”Extracted Social Network Mining”, 5th
measurement of interface on information system: Towards the forensic Proceeding of International Conference on Information Technoogy
of rules”, IOP Conference Series: Materials Science and Engineering and Engineering Application (ICIBA), 86-91, February 19-20, 2016.
308(1), 2018. (arXiv:1604.0697v1).
[81] M. K. M. Nasution & H. Ambarita, ”Reliability enumeration model [103] M. K. M. Nasution, ”Hak dan kewajiban berkarya dalam bidang
for the gear in a multi-functional machine”, IOP Conference Series: informatika dan telematika”, Indonesia Media Law & Policy Centre
Materials Science and Engineering 308(1), 2018. (IMPLC), Doc. No. 0015/IMPLC/Mdn/IX/05, 2005.
[82] M. Elfida, M. K. M. Nasution, & O. S. Sitompul, ”Enhancing to method [104] S. Mahfudz, & M. K. M. Nasution, ”Konsep hukum untuk teknologi
for extracting social network by the relation existence”, IOP Conference informasi”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science 1(1): 61-66,
Series: Materials Science and Engineering 300(1), 2018. 2005.
[83] M. K. M. Nasution, M. Maulina, ”Calligraphy design for coconut [105] S. Mahfudz, & M. K. M. Nasution, ”Pandangan terhadap rancangan
garbage use”, IOP Conference Series: Earth and Environmental Science undang-undang hukum pidana tentang informasi elektronika dan do-
126(1), 2018. main”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science 1(2): 63-70, 2005.
[84] M. K. M. Nasution, ”Semantic interpretation of search engine resultant”, [106] S. Mahfudz, & M. K. M. Nasution, ”Hak akses komputer dan
IOP Conference Series: Materials Science and Engineering 300(1), sistem elektronik dalam rancangan Undang-Undang Hukum Pidana”,
2018. Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science , Vol. 1(3): 77-83, 2005.
[85] M. K. M. Nasution, A. S. Harahap, S. Nasution, & E. Herawati, [107] M. K. M. Nasution, O. S. Sitompul, & S. Nasution, ”Perspektif hukum
”Triangle number of Laurent polynomial for the closed braids σ 2j , IOP teknologi informasi”, Dies Natalis ke-60 Fakultas Hukum USU .
Conference Series: Materials Science and Engineering 300(1), 2018. [108] M. K. M. Nasution, M. Hardi, & R. Sitepu, ”Using social networks
[86] M. K. M. Nasution, O. S. Sitompul, & S. A. Noah, ”Social network to assess forensic of negative issues”, Proceedings of 2016 4th Inter-
extraction based on Web: 3. The integrated superficial method”, Journal national Conference on Cyber and IT Service Management , CITSM
of Physics: Conference Series 978(1), 2018. 2016.
[87] M. K. M. Nasution, ”Social network extraction based on Web: 1. [109] M. K. M. Nasution, M. Hardi, R. Sitepu, & E. Sinulingga, ”A method
Related superficial methods”, IOP Conference Series: Materials Science to extract the forensic about negative issues from Web”, IOP Conference
and Engineering 300(1), 2018. Series: Materials Science and Engineering 180(1), 2017.
[88] M. K. M. Nasution, & O. S. Sitompul, ”Enhancing extracting method [110] M. K. M. Nasution, ”Tinjauan terhadap kriptosistem menggunakan
for aggregating strength relation between social actors”, Advances in grup anyaman”, SEMIRATA, Universitas Andalas: Padang, 9-11 Juli
Intelligent Systems and Computing 573: 312-321, 2017. 2006.
[89] M. K. M. Nasution, ”Grup dan subgrup kabur”, EPSILON: Jurnal [111] M. K. M. Nasution, ”The numbers triangle of Laurent Polynomial
Matematika dan Terapannya 5(2), 31-37, 2004. on knots”, EPSILON: Jurnal Matematika dan Terapannya 3(2), 15-24,
2002.
[90] M. Elfida, & M. K. M. Nasution, ”Perancangan antarmuka sistem
informasi”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science 1(1): 11-17, [112] M. K. M. Nasution, ”Penilaian keterpuasan di dalam sistem”, EP-
2005. SILON: Jurnal Matematika dan Terapannya 2(2): 7-14, 2001.
[91] S. Ariswoyo, & M. K. M. Nasution, ”Pemahaman diskrit dalam teori [113] M. K. M. Nasution, ”Jurnal nasional”, Teknik Penulisan Karya Ilmiah
grup melalui teori anyaman”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer Bagian 4, 2017.
Science 1(3): 85-91, 2005. [114] M. K. M. Nasution, ”Tinjauan pemotongan pada hipergrap”, EP-
[92] M. K. M. Nasution, ”Penentuan relasi grup bebas dan grup simetri SILON: Jurnal Matematika dan Terapannya 1(1): 1-8, 2000.
kabur”, SEMIRATA, Universitas Andalas: Padang, 9-11 Juli 2006. [115] M. K. M. Nasution, ”Benteng berangka (digital fortress)”, Al-
[93] M. K. M. Nasution, ”The uncertainty: A history in mathematics”, Khawarizmi: Journal of Computer Science 2(1): 11-20, 2006.
SEMIRATA ICST, 2018. [116] M. K. M. Nasution, & S. Efendi, ”Karakteristik kriptograpi dalam
pengiriman pesan”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science 2(4):
1-6, 2006.
[117] M. K. M. Nasution, ”Prototipe pangkalan data pengelolaan adminis-
trasi apotek”, Media Farmasi: An Indonesian Pharmaceutical Journal
10(2): 129-141, 2002.
[118] M. K. M. Nasution, ”Pharmacy Inventory Management System Based
on Decision Support System Principle”, FTSM, UKM, 2003.
[119] M. K. M. Nasution, ”Menggali Potensi Ujian Nasional”, Harian
Waspada, Apr 2016.
[120] M. K. M. Nasution, & M. Elfida, ”Terrorist Network: Towards an
analysis”, SiManTap, U. Malikulsaleh, Aceh, 2011.
[121] M. K. M. Nasution, Pengantar DBMS, Medan: USU Press, 1995.
(ISBN: 979-458-067-8)
[122] M. K. M. Nasution, ”Studi tentang Pembuktian Anyaman Normal dari
Polinomial Simpul”, Matematika, FMIPA USU, 1992.
[123] M. K. M. Nasution, ”Model pengukuran keandalan jaringan”, Bulletin
STTH, 1995.
[124] D. Lestari, M. Harahap, & M. K. M. Nasution, ”Algoritma augmenting
path maximal flow minimal cost”, Al-Khawarizmi: Journal of Computer
Science 2(1): 21-31, 2006.
[125] M. K. M. Nasution, S. Nasution, & S. Sitorus, Grafika Komputer,
Medan: USU Press, 2006, (ISBN: 979-458-269-7).
[126] M. K. M. Nasution, Pengantar Pemrograman Bahasa Rakitan, Medan:
USU Press, 2006, (ISBN: 979-458-263-8).

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai