Laporan Pendahuluan Ca Buli-Buli
Laporan Pendahuluan Ca Buli-Buli
CA BULI – BULI
Dinding buli terdiri dari 3 lapisan otot detrusor yang arah seratnya saling
menyilang sedemikian rupa sehingga kontraksi otot-otot tersebut
menyebabkan buli mengkerut, dengan demikian terjadi pengosongan isi
rongga. Ureter bermuara pada trigonum buli dengan menembus otot detrusor
1. PENGERTIAN
3. KLASIFIKASI
Klasifikasi menurut system TMN :
Tis : Karsinoma insitu
Ta : Karsinoma papiler terbatas pada epitel
T1 : Masuk ke jaringan supepitel
T2 : Masuk permukaan otot
T3 a : Masuk otot lebih ½
T3 b : Masuk jaringan lunak sekitar vesika
T4 : Masuk ke organ sekitarnya
N1 Kelenjer tunggal < 2 cm
N 2 Kelenjer tunggal 2-5 cm, multiple <5 cm
N 3 Kelenjer > 5cm
M1 Metastase jauh
4. PATOFISIOLOGI
Sel tumor transisional invasi ke dinding kandung kemih. Invasi ke
lamina propia dan merusak otot sebelum masuk ke lemak perivesikal dan
organ lain lainnya. Penyebaran secara hematogen atau limfatogenous
menunjukkan metastasis tumor pada kelenjar limfe regional, paru, tulang
5. MANIFESTASI KLINIK
1) Kencing campur darah yang intermitten (hematuria)
2) Merasa panas waktu kencing
3) Merasa ingin kencing
4) Sering kencing terutama malam hari dan pada fase selanjutnya sukar
kencing
5) Nyeri suprapubik yang konstan
6) Panas badan dan merasa lemah
7) Nyeri pinggang karena tekanan saraf
8) Nyeri pda satu sisi karena hydronephrosis
6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan bimanual sangat berguna untuk menentukan infiltrasi.
Pada sistografi dan pielografi intravena nampak lesi defek isian dalam
kandung kemih. Endoskopy dilakukan untuk melihat bentuk dan besar
tumor. Perubahan dalam kandung kemih,dan melakukan biopsy.
Pemeriksaan sitologi membantu diagnosis.
Karsinoma kandung kemih perlu dibedakan dari tumor ureter yang
menonjol dalam kandung kemih,karsinoma prostat,dan hipertrofi prostat
7. PENATALAKSANAAN
1. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
i. Hb menurun oleh karena kehilangan darah, infeksi,
uremia, gros atau micros hematuria
ii. Lukositosis bila terjadi infeksi sekunder dan terdapat
pus dan bakteri dalam urine
iii. RFT normal
iv. Lymphopenia (N = 1490-2930)
b. Radiology
i. Excretory urogram biasanya normal, tapi mungkin
dapat menunjukkan tumornya.
ii. Retrograde cystogram dapat menunjukkan tumor
iii. Fractionated cystogram adanya invasi tomor dalam
dinding buli-buli
iv. Angography untuk mengetahui adanya metastase lewat
pembuluh lymphe
c. Cystocopy dan biopsy
i. Cystoscopy hamper selalu menghasilkan tumor
ii. Biopasi dari pada lesi selalu dikerjakan secara rutin.
2. Terapi
a. Operasi
Reseksi tranurethral untuk single/multiple papiloma
Dilakukan pada stage 0,A,B1 dan grade I-II-low grade
Total cystotomy dengan pegangkatan kel. Prostate dan
urinary diversion untuk :
1. Transurethral cel tumor pada grade 2 atau lebih
2. Aquamosa cal Ca pada stage B-C
b. Radioterapy
Diberikan pada tumor yang radiosensitive seperti
undifferentiated pada grade III-IV dan stage B2-C.
Radiasi diberikan sebelum operasi selama 3-4 minggu,
dosis 3000-4000 Rads. Penderita dievaluasi selam 2-4
minggu dengan iinterval cystoscopy, foto thoraks dan
IVP, kemudian 6 minggu setelah radiasi direncanakan
operasi. Post operasi radiasi tambahan 2000-3000
Rads selam 2-3 minggu.
c. Chemoterapi
Obat-obat anti kanker :
Citral, 5 fluoro urasil
Topical chemotherapy yaitu Thic-TEPA, Chemotherapy
merupakan paliatif. 5- Fluorouracil (5-FU) dan
doxorubicin (adriamycin) merupakan bahan yang paling
sering dipakai. Thiotepa dapat diamsukkan ke dalam
Buli-buli sebagai pengobatan topikal. Klien dibiarkan
menderita dehidrasi 8 sampai 12 jam sebelum
8.KOMPLIKASI
a. Infeksi sekunder bil atumor mengalami ulserasi
b. Retensi urine bil atumor mengadakan invasi ke bladder neck
c. Hydronephrosis oleh karena ureter menglami oklusi
C.KONSEP KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Gejala :
Gejala :
Integritas Ego
Eliminasi
Gejala :
Makanan/cairan
Gejala :
Nyeri/keamanan
Gejala :
Gejala :
Gejala :
Demam
Ruam kulit, ulserasi
Seksualitas
Gejala :
Gejala :
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pola eliminasi BAK berhubungan dengan tumor kandung
kemih atau ca buli dan reseksi intravesika atau kemoterapi.
2. Nyeri berhubungan dengan obstruksi urine dan metastasi
retroperitoneal atau tulang.
3. Gangguan perfusi jaringan : perifer, kandung kemih berhubungan
dengan kanker kandung kemih atau efek radioterapi.
4. Cemas berhubungan dengan prognosis tumor kandung kemih pada
tahap lanjut.
3. RENCANA KEPERAWATAN
1. Gangguan pola eliminasi BAK berhubungan dengan tumor kandung
kemih atau ca buli dan reseksi intravesika atau kemoterapi.