Anda di halaman 1dari 6

Buletin Epidemiologi Sulawesi Tengah (BEST)

LAPORAN INVESTIGASI KLB DIARE DI PADANJESE KEL.


DONGGALA KODI KEC. PALU BARAT KOTA PALU
buletinsulteng

8 years ago
Advertisements

I. Pendahuluan

Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit merupakan suatu peristiwa peningkatan timbulnya
penyakit yang bermakna disuatu daerah. Hal ini sering disebut KLB, dimana jumlah kasus
atau penyakit terhitung tidak seperti biasanya. Kejadian penyakit tersebut timbul disuatu
daerah yang belum pernah ada ataupun penyakit yang dalam jumlah kelipatan lebih dari dua
kali angka biasanya secara berturut – turut dan atau pada periode yang sama. Maka hal ini
perlu adanya pemutusan rantai penularan sehingga jumlah angka kesakitan dan kematian
tidak bertambah / menyebar lebih luas lagi, maka perlu adanya sistem kewaspadaan dini di
setiap daerah sehinggga penggulangannya dapat teratasi dengan cepat. Hal ini diperlukan
sistem pelaporan cepat tanggap terhadap kasus yang berpotensi KLB, salah satu diantaranya
adalah diare.

Diare merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri echeria coli (E. Coli) yang biasa
penularannya melalui media air yang tidak di masak. Bagi penderita diare yang terkena
biasanya mempunyai gejala klinis sebagai berikut ; muntah, sakit perut yang hebat, shock,
berak lebih dari 3 kali, turgor jelek, dan penderita lemah. Penularan diare biasanya sangat
cepat jika tidak di tanggulangi dan akan mengalami tingkat kematian yang tinggi, maka KLB
kasus diare sering sekali terjadi dimana- mana, terutama pada hygiene perorangan dan
sanitasi lingkungan yang kurang baik atau tidak memenuhi syarat kesehatan.

Berdasarkan laporan Puskesmas Duyu tanggal 6 Maret 2009 telah terjadi peningkatan kasus
diare dengan jumlah kasus 10 orang dengan kematian 1 orang , peningkatan kasus diare
tersebut tepatnya terjadi di lingkungan Padanjese Kelurahan Donggala Kodi Kecamatan Palu
Barat Kota Palu.

Untuk mengetahui kebenaran laporan tersebut, maka Dinas Kesehatan Kota Palu dan
Puskesmas Duyu kemudian membentuk Tim Investigasi untuk memutuskan mata rantai
penularan. Berdasarkan hasil investigasi yang diketahui bahwa telah terjadi KLB Diare di
wilayah tersebut dengan dengan jumlah 16 kasus dan kematian 1 orang ( AR= 1,58 %,CFR =
6,25%).

Lingkungan Padanjese Kelurahan Donggala Kodi dihuni oleh penduduk sebanyak 275 KK
dengan jumlah penduduk 1012 jiwa. Kondisi geografis lingkungan Padanjese berada di
ketinggian sebelah barat Kota Palu dimana sumber air bersih yang dimanfaatkan adalah
bersumber dari penampungan mata air pegunungan dengan kondisi perumahan yang kurang
bersih. Sarana sanitasi yang ada seperti JAGA sangat terbatas, MCK sebanyak 7 buah.
Dengan kondisi geografis seperti itu sangat memungkinkan terjadinya kasus diare. Keadaan
ini diperberat oleh kondisi lingkungan yang kurang saniter, masih adanya sebagaian
masyarakat yang minum air tanpa dimasak serta perilaku membuang tinja di semak-semak
sekitar rumah tinggal, sedangkan PMA berada disekitar lokasi tersebut.

II. Tujuan

1. Umum

Mengetahui situasi peningkatan kasus diare di lingkungan Padanjese Kelurahan Donggala


Kodi Kecamatan Palu Barat Kota Palu

2. Khusus

1. Memutuskan rantai penularan kasus diare di lingkungan Padanjese Kelurahan Donggala Kodi
Kecamatan Palu Barat Kota Palu.

2. Mengetahui trend angka kesakitan dan kematian berdasarkan epidemiologi (waktu, tempat
dan orang).

3. Mengetahui faktor penyebab terjadinya peningkatan kasus diare di lingkungan Padanjese


Kelurahan Donggala Kodi Kecamatan Palu Barat Kota Palu.

4. Memberikan pemahaman tentang Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS) kepada
masyarakat lingkungan Padanjese Kelurahan Donggala Kodi.
III. Metodologi

Investigasi ini dilaksanakan dengan wawancara langsung kepada penderita atau keluarga
penderita dengan kunjungan dari rumah ke rumah serta melaksanakan pemantauan terhadap
kondisi lingkungan di sekitarnya. Data yang diperoleh dimasukan ke dalam format
pengumpulan data.

1. Lokasi di Lingkungan Padanjese Kelurahan Donggala Kodi Kecamatan Palu Barat.

2. Cara Pengumpulan Data. Data diperoleh melalui observasi terhadap lingkungan


sekitar penderita meliputi sarana air bersih, jamban keluarga, pembuangan air limbah, dll
serta wawancara terhadap semua penderita diare dan mengisi format pengumpul data.
3. Pemeriksaan sampel air yang digunakan masyarakat lingkungan Padanjese Kelurahan
Donggala Kodi Kecamatan Palu Barat.
IV. Pelaksana Investigasi

Sebelum melaksanakan investigasi di lokasi kejadian dibentuk tim dari Dinas Kesehatan Kota
Palu maupun dari Puskesmas Duyu. Tim investigasi dari Dinas Kesehatan Kota Palu antara
lain :

1. Ka. Bidang PMK Dinkes Kota Palu

2. Kasie SEPIMKESMA Dinkes Kota Palu

3. Kasie P2P Dinkes Kota Palu

4. Kasie PL & PDL Dinkes Kota Palu


5. Pengelola Surveilans Dinkes Kota Palu

6. Pengelola Diare Dinkes Kota Palu


Sedangkan Tim investigasi dari Puskesmas Tipo antara lain :

1. Kepala Puskesmas Duyu

2. Pengelola Surveilans Puskesmas Duyu

3. Pengelola Diare Puskesmas Duyu

4. Pengelola Penyehatan Lingkungan Puskesmas Duyu

5. Bidan Poskesdes Padanjase


V. Waktu dan Lokasi Kejadian

1. Lokasi Kejadian : Lokasi kejadian tepatnya di lingkungan Padanjese Kelurahan Donggala


Kodi Kecamatan Palu Barat Kota Palu.

2. Waktu Kejadian : Peningkatan kasus diare secara bermakna terjadi pada tanggal 28
Pebruari sampai dengan 9 Maret 2009.

VI. Hasil Investigasi

a. Berdasarkan Waktu

Hasil investigasi KLB kasus diare di lingkungan Padanjese Kelurahan Donggala Kodi
Kecamatan Palu Barat Kota Palu berdasarkan waktu pada tanggal 28 Februari s.d 9 maret
2009 terlihat dibawah ini;

Grafik. 1

Pada grafik di atas menunjukan bahwa awal KLB kasus diare terjadi pada tanggal 28 Februari
2009 dengan jumlah kasus sebanyak 1 kasus, dari kasus inilah kejadian diare dimulai dan
kemudian jumlahnya meningkat secara terus menerus setiap hari dan puncaknya pada tanggal
6 Maret 2009 dengan jumlah 5 kasus . Kasus meninggal terjadi pada puncak kejadian yaitu
tanggal 6 Maret 2008. KLB Diare ini kasusnya menurun hingga kejadian diare tersebut
berakhir pada tanggal 9 Maret 2009.

Grafik. 2

Pada grafik 2 menunjukan KLB diare terjadi pada minggu 8 sampai dengan minggu 10
dengan jumlah 16 kasus dan kasus kematian terjadi pada minggu 9 dengan jumlah kematian 1
orang, adapun puncak kejadian terjadi pada minggu 9 dengan jumlah 12 kasus.

1. Berdasarkan Tempat
KLB diare terjadi di lingkungan Padanjese Kelurahan Donggala Kodi Kecamatan Palu Barat
dengan jumlah 16 kasus dan kematian 1 orang ( AR= 1,58 %,CFR = 6,25%). Jarak tempat
kejadian dengan Puskesmas Duyu adalah ± 1 km. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
peta dibawah ini :
c. Berdasarkan Orang

Hasil investigasi KLB diare di ingkungan Padanjese Kelurahan Donggala Kodi dengan
jumlah penderita 16 orang dengan kematian 1 orang Berdasarkan hasil wawancara penderita
tersebut mengalami keluhan antara lain muntah, lemas dan berak-berak cair lebih dari 5 kali.
Di bawah ini distribusi penderita diare berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin.

Tabel. 1

Distribusi Penderita Diare Menurut Gol Umur dan Jenis Kelamin Di Padanjese Kelurahan
Donggala Kodi Kecamatan Palu Barat Maret 2009

Gol Umur (th) Laki-Laki CFR(%) Perempuan CFR(%) Jumlah CFR(%)

Kasus Mati Kasus Mati Kasus Mati

0–5 11 1 9,09 4 0 0 15 1 6,66

>5 0 0 0 1 0 0 1 0 0

11 1 9,09 5 0 0 16 1 6,25

Sumber: hasil investigasi Maret 2009

Tabel 1 menunjukan kasus diare lebih banyak terjadi pada usia balita dengan angka fatalitas
6,66 %, hal ini terjadi karena pada usia balita sangat rentan dengan kesakitan apalagi
ditunjang dengan gizi kurang dan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang masih
memprihatinkan, maka akan sangat mendukung terjadinya penyakit diare dan bila tidak cepat
mendapat pertolongan akan sangat menyebabkan kematian.

Grafik.3

1. VII. Hambatan/Masalah
Hambatan / masalah yang terjadi di lapangan antara lain sebagai berikut :

1. 1. Masih ada sebagian masyarakat ingkungan Padanjese minum air yang tidak dimasak
terlebuh dahulu.

2. 2. Sebagian masyarakat lingkungan Padanjese membuang air besar (tinja) disemak-semak


karena tidak mempunyai sarana jamban;

3. 3. Bak penangkap air sebagai aliran sumber air minum dan MCK sudah tidak memenuhi
syarat kesehatan;

4. 4. Pembuangan air limbah masih disekitar rumah dan terbuka.

5. 5. Kebersihan lingkungan masih sangat kurang.

6. 6. Pemilikan sarana kesehatan lingkungan di lingkungan Padanjese masih sangat kurang.

1. VIII. Upaya-Uapaya Yang Dilakukan


Uapaya yang telah dilakukan dalam penangan dan penanggulangan yang dilakukan oleh tim
investigasi di lapangan antara lain :
1. 1. Pembentukan posko KLB Diare.

2. 2. Melacak kasus diare sampai jumlahnya dinyatakan aman.

3. 3. Pemeriksaan klinis oleh tim medis dan para medis.

4. 4. Pemberian zinc dan oralit pada penderita diare.

5. 5. Pemeriksaan air secara bakteriologis pada 2 (dua) titik sampel di lokasi kejadian.

6. 6. Penyuluhan tentang PHBS kepada masyarakat sekitar lokasi kejadian


IX. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

1. Kejadian diare di Lingkungan Padanjese Kelurahan Duyu Kecamatan Palu Barat


merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB).

2. Jumlah penderita 16 orang dan kematian 1 orang dengan AR = 1,58 %,CFR = 6,25%

3. Kejadian dimulai dari tanggal 28 Februari sampai dengan 9 Maret 2009.

4. Sanitasi lingkungan masih kurang memadai.

5. Kejadian Luar Biasa ini bersifat Propagated karena sumber penularannya dicurigai
dari berbagai faktor seperti air, JAGA dan kebersihan lingkungan dan waktu berlangsungnya KLB
lama.
2. Saran.

Untuk memperkecil kejadian diare dan mencegah hal yang sama berulang kembali di
Lingkungan Padanjese Kelurahan Donggala Kodi, maka ada beberapa hal yang dapat
diperhatikan dan dilaksanakan anatara lain:

1. Sistim kewaspadaan dini terhadap penyakit diare perlu lebih ditingkatkan, sehingga ada
peningkatan kasus diare dapat cepat terdeteksi sedini mungkin.

2. Diupayakan perbaikan sarana MCK sebagai tempat membuang hajat.

3. Memberdayakan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat Lingkungan Padanjese
Kelurahan Donggala Kodi dengan penyuluhan secara terus-menerus.

4. Membudayakan memasak air sebelum dikonsumsi.

5. membudayakan prilaku untuk membuang hajat di jamban. ***


Advertisements

Categories: 2009, Diare

Leave a Comment

Buletin Epidemiologi Sulawesi Tengah (BEST)

Create a free website or blog at WordPress.com.


Back to top
Advertisements

Anda mungkin juga menyukai