Anda di halaman 1dari 10

AUDIT SALDO INVESTASI

MAKALAH
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Auditing II

Oleh :
Siti Sri Ratih NIM (1402170061)
Ahmad Ridwan Ananta NIM (1402172203)
Yusril Ichsan NIM (1402174050)
Rahma Dilla NIM (1402174142)
Bulan Dewi NIM (1402174240)
Anggrah Rezka Alifa NIM (1402198333)

Kelas AK-41-01

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM

i|Page
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 1
CONTOH KASUS......................................................................................................................... 4
Bukti Audit ............................................................................................................................ 5
Flowchart .............................................................................................................................. 6
Audit Program dan Prosedur Audit ....................................................................................... 6
Contoh Salah Saji................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 8

ii | P a g e
PEMBAHASAN

Dalam menguji saldo akhir tahun instrumen keuangan, perlu dikumpulkan bukti yang
cukup dan tepat untuk mengevaluasi bahwa akun instrumen keuangan yang
tercantum dalam neraca telah disajikan secara wajar dan diungkapkan secara layak
sesuai dengan delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang digunakan
dalam pengujian atas rincian saldo (eksistensi, kelengkapan, keakuratan, klasifikasi,
pisah batas, detail tie-in, nilai realisasi dan hak)
Metodologi Untuk Mengaudit Instrumen Keuangan Akhir Tahun.
a. Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Instrumen Keunagn
(Tahap I)
Risiko bisnis yang terkait dengan instrumen keuangan akan bervariasi
tergantung pada signifikansi dan agresivitas aktivitas investasi perusahaan.
risiko yang lebih tinggi akan ditanggung oleh perusahaan yang berinvestasi
dalam sekuritas yang kurang likuid atau instrumen keuangan derivatif, dan jika
proporsi investasi lebih besar dari total aset.
b. Menetapkan Materialitas Kinerja dan Menilai Risiko Inheren (Tahap II)
Saldo akun instrumen keuangan mungkin bersifat material tergantung pada
jenis dan frekuensi aktivitas investasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko
inheren atas instrumen keuangan meliputi tujuan manajemen terkait dengan
aktivitas investasi, kompleksitas sekuritas atau derivatif, pengalaman
sebelumnya perusahaan dengan investasi tertentu dan apakah faktor-faktor
eksternal seperti risiko kredit atau risiko suku bunga mempengaruhi asersi
yang relevan. Faktor lainnya yang meningkatkan risiko inheren atas instrumen
keuangan adalah kompleksitas standar akuntnasi yang relevan.

1|Page
c. Menilai Risiko Pengendalian (Tahap I)
Auditor harus memahami efektivitas perancangan dan pengoperasian
pengendalian internal menyangkut inisiasi, otorisasi, pemrosesan,
pengukuran nilai wajar, dan pengungkapan aktivitas investasi.
d. Merancang dan Melaksanakan Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Substantif atas Transaksi (Tahap II)
Pengujian transaksi yang akan dilakukan terkait dengan instrumen keuangan
meliputi pengujian pembelian dan penjualan sekuritas serta derivatif atau
penyelesaian transaksi hedging atau lindung nilai, keuntungan atau kerugian
yang terkait serta bunga dan pendapatan dividen.
e. Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitis (Tahap II)
Prosedur analitis dapat digunakan untuk menguji kewajaran pendapatan
bunga dan dividen. Auditor juga dapat membandingkan presentase relatif
investasi di masing-masing dari tiga kategori nilai wajar (tingkat 1, 2 atau 3)
dari tahun ke tahun untuk menilai perubahan strategi investasi atau risiko
portofolio.
f. Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Instrumen Keuangan (Tahap III)
Titik awal pengujian saldo akhir akun instrumen keuangan adalah
mendapatkan skedul aktivitas investasi selama tahun berjalan. Skedul aktivitas
investasi akan meliputi saldo awal, pembelin dan penjualan instrumen
keungan serta keuntungan dan kerugian terkait, saldo akhir yang dicatat pada
nilai pasar wajar atau nilai lain yang konsisten dengan standar akuntansi.
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Pengujian atas Rincian Saldo bagi Akun
Instrumen Keuangan
Tujuan Audit yang Prosedur Pngujian atas Rincian Saldo
Komentar
Berkaitan dengan Saldo yang Umum
Instrumen keuangan Memfoot skedul aktivitas investasi. Investasi akan
seperti terdaftar pada Membuktikan skedul aktivitas investasi dikategorikan sebagai
skedul aktivitas investasi atas penambahan dan pengurangan. perdagangan, tersedia
telah difoot dengan Menelusuri saldo akhir per kategori ke untuk dijual, dan ditahan
benar dan sesuai dengan buku besar umum. hingga jatuh tempo.

2|Page
buku besar umum (detail Skedul itu mungkin
tie-in). mencakup sekuritas yang
dinilai menurut estimasi
nilai wajar tingkat 1, tingkat
2, dan tingkat 3.
Instrumen keuangan Konfirmasi kepada broker-dealder. Biasanya, konfirmasi
seperti terdaftar pada Inspeksi fisik sekuritas atau kontrak memberikan bukti yang
skedul aktivitas investasi derivatif. mencukupi sehingga
memang ada (eksistensi). Menginspeksi perjajian yang mendasari. auditor tidak perlu
Instrumen keuangan menginspeksi sekuritas
yang ada sudah dicatat atau kontrak secara fisik.
(kelengkapan). Sekuritas dan kontrak
Instrumen keuangan biasanya akan dipegang
seperti terdaftar pada oleh broker dealer.
skedul aktivitas investasi
sudah akurat
(keakuratan).
Instrumen keuangan Pengujian atas klasifikasi yang tepat Klasifikasi ini didasarkan
telah diklasifikasikan sebagai perdagangan, tersedia untuk pada maksud
secara tepat dalam dijual, atau ditahan hingga jatuh tempo. manajemendan
laporan keuangan Memverifikasi klasifikasi yang tepat pada memerlukan
(klasifikasi). catatan kaki sebagai estimasi nilai wajar pertimbangan.
tingkat 1, 2, atau 3.
Transaksi instrumen Memeriksa transaksi tertentu mendekati Pisah batas jauh lebih
keungan dicatat dlama akhir tahun dan nasihat broker terkait penting dalam menguji
periode yang tepat (pisah untuk menentukan apakah hal itu dicatat transaksi jika klien mungkin
batas). pada periode yang sesuai. ingin mencatat keuntungan
atau kerugian penjualan
pada akhir tahun
Instrumen keungan yang Memverifikasi harga pasar yang Ini adalah tujuan paling
tercantum dalam skedul ditetapkan. sulit diuji, dan prosedurnya
aktivitas investasi pada Menguji klasifikasi manajemen. akan bervariasi tergantung
akhir tahun telah Menguji asumsi manajemen terkait pada strategi investasi klien
dinyatakan pada jumlah dengan penilaian. serta jenis instrumen
yang tepat sesuai dengan Memeprtimbangkan penggunaan jasa keuangan.
standar akuntansi (nilai spesialis untuk menguji estimasi nilai
realisasi). wajar.
Mempertimbangkan apakah diperlukan
penurunan nilai kerugian.
Entitas memiliki hak atas Memeriksa dokumendan kontak yang Hak diuji bersamaan
instrumen keungan yang mendasari. dengan pengujian
tercantum dalam skedul Mengkonfirmasi syarat-syarat yan eksistensi dan keakuratan
aktivitas investasi (hak) signifikan dengan pihak terkait dalam ketika mereview pembelian
kontak derivatif.
Mereview notulen rapat dewan untuk
menentukan apakah ada sekuritas yang
digadaikan sebagai agunan.

3|Page
CONTOH KASUS
Untuk mengetahui berapa nilai kerugian negara dalam kasus proyek investasi PT
Kereta Api Indonesia (PT KAI) dengan PT Optima Karya Capital Manajemen (OKCM),
penyidik Satuan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Jabar berkoordinasi dengan
BPKP. Permohonan untuk mengaudit proyek tersebut, sudah diajukan penyidik
beberapa waktu lalu.
Dengan adanya audit maka akan diketahui berapa kerugian negara akibat kasus
tersebut. Hasil audit tersebut memakan waktu berbulan-bulan. Ia berharap BPKP bisa
melakukan audit secara cepat sehingga kasus ini semakin jelas.
Dana investasi yang ditanamkan PT KAI ke PT OKCM jumlahnya Rp 100 miliar. Dana
investasi tersebut sampai saat ini belum dikembalikan oleh pihak PT OKCM. Kalau
dikembalikan tentunya tak ada kerugian negara, sampai saat ini belum ada dana yang
dikembalikan.
Kasus Perdata
(Direktur Keuangan PT KAI), Triweka Rinanti, SH, MH, menilai kasus proyek investasi
merupakan persoalan perdata. Antara PT KAI dengan PT OKCM tentang pengembalian
dana Rp 100 juta sudah dituangkan dalam kesepakatan bersama.
Dokumen perjanjian pembayaran utang-piutang itu, bisa menjadi bukti kuat bahwa
persoalan tersebut merupakan kasus perdata. Selain masalah tersebut, ia juga
mempertanyakan penahanan kliennya. Sedangkan tersangka dari PT OKCM sampai
saat ini tidak ditahan.
Kesimpulan:

1. PT KAI menderita kerugian sebesar Rp 100 miliar terhadap investasi pada PT


OKCM karena dana investasi tersebut tidak dikembalikan.
2. Proses audit yang memakan waktu cukup lama.
3. Kasus ini dijadikan kasus pidana, padahal seharusnya masuk ke ranah
perdata.

4|Page
Bukti Audit
1. Sertifikat saham, Dokumen ini menunjukan jumlah saham yang dimiliki klien
sebagai salah satu pemegang saham. Dokumen ini memberikan pembuktian
akan eksistensi saham tersebut
2. Sertifikat Obligasi, Dokumen ini menunjukan jumlah obligasi yang dimiliki
klien sebagai salah satu pemegang obligasi. Dokumen ini memberikan
pembuktian akan eksistensi obligasi tersebut
3. Bond Indenture, Kontrak yang memberikan peryataan atau syarat syarat
obligasi oleh perusahaan yang mengeluaran obligasi
4. Anjuran Makelar, Dokumen yang dikeluarkan oleh makelar (penghubung
antara 2 belah pihak yang berkepentingan) yang memberi spesifikasi harga
mengenai transaksi investasi. Dokumen ini merupakan sumber utama
pencatatan transaksi investasi
5. Book Of original Entry, buku jurnal yang digunakan untuk mencatat segala
transaksi yang berhubungan dengan Investasi.
6. Investment Subsidiary ledger, merupakan buku pembantu investasi yang
digunakan untuk mencatat berbagai portofolio investasi maupun bentuk
sekuritas.

5|Page
Flowchart

Audit Program dan Prosedur Audit


Pengujian Pengendalian Pengujian Substantif
1. Verifikasi terhadap kecermatan
berbagai saldo, daftar dan buku
pembantu
2. Menerapkan prosedur analitikal
3. Inspeksi perhitungan sekuritas di
tangan
4. Konfirmasi sekuritas pada pihak lain
5. Melakukan penelusuran ke rekening
investasi
6. Menghitung kembali pendapatan yang
telah diterima
7. Penelaahan dokumentasi harga pasar
saham
8. Membandingkan penyajian statement
dengan GAAP

6|Page
Contoh Salah Saji
1. Pencatatan saldo investasi dalam neraca tidak mencerminkan jumlah investasi
yang terjadi sesuai tanggal neraca
2. Pendapatan investasi, Gain atau Losses tidak disajikan dalam jumlah yang
wajar

7|Page
DAFTAR PUSTAKA

[1] A. Arens, R. Elder and M. Beasley, Auditing and Assurance Services, Fifteenth Edition,
Jakarta: Penerbit Erlangga, 2014.

8|Page

Anda mungkin juga menyukai