Prosedur Pemasangan PDF
Prosedur Pemasangan PDF
1.1. Bahan
1.2. Jenis dan Mutu
1.3. Macam baja beton
1.4. Cara menentukan diameter
1.5. BataS toleransi yang diizinkan pada batang baja tulangan
1.6. Jaringan kawat baja las (wire mesh
1.7. Kawat pengikat baja tulangan
B.2. PERALATAN – PERALATAN PEKERJAAN PEMBESIAN
5.1. Umum
5.2. Pengikatan baja beton
5.3. Tulangan Balok
5.3.1. Metode kerja I
5.3.2. Metode kerja II
5.4. Tulangan Lantai
5.4.1. Metode kerja I
5.4.2. Metode kerja II
5.5. Tulangan Dinding
5.6. Tulangan Kolom
5.7. Menganyam di industri (sentral) pembengkokkan dan penganyaman
C. PEMERIKSAAN, PELAPORAN DAN EVALUASI
PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBESIAN /
PENULANGAN BETON
C.1. PEMERIKSAAN PEKERJAAN PEMBESIAN
1.1. Pemeriksaan
1.2. Check List
1.3. Piket / Storing
1.4. Bagan Penyelesaian pekerjaan
1.5. Contoh kasus kegagalan pemasangan pembesian
C.2. PELAPORAN DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PEMBESIAN
3 Tangga core AP 12 - 13 / E
4 Lantai 3 AP 13 - 15 / G - H'
- Bekisting 56 M2
- Pembesian 2.7 Kg
- Pengecoran 15 M3
Kalau workshop sudah dibuat maka kita harus menyesuaikan dengan peralatan
yang akan digunakan maupun tenaga kerja yang ditempatkan disitu.
AHSP-2013 Bagian 4: Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Cipta Karya
A.4.1.1.17 Pembesian 10 kg dengan besi polos
atau besi ulir
A.4.1.1.28 Membuat 1 m3 pondasi beton bertulang (150 kg besi + bekisting)
3
A.2. PENJELASAN STANDAR DAN PROSEDUR KERJA
Sebelum mulai pekerjaan di lapangan, mandor harus
memberikan penjelasan dulu kepada para tukang dan
pekerja mengenai hal – hal yang penting pada pelaksanaan
pekerjaan nantinya.
Sehingga proses pelaksanaan pekerjaan menjadi benar,
koordinasi diantara pekerja menjadi baik,
Kekeliruan pekerjaan menjadi minimal dan
Tercapai efektifitas dan efisiensi dilapangan.
Penjelasan harus detail tetapi dengan cara yang
sederhana,
Disesuaikan dengan level kemampuan seorang tukang dan
Mudah dimengerti dan dicerna.
Penjelasan spesifikasi
3 Tangga core AP 12 - 13 / E
4 Lantai 3 AP 13 - 15 / G - H'
- Bekisting 56 M2
- Pembesian 2.7 Kg
- Pengecoran 15 M3
45o ≤ ≤ 70o
sirip melintang
Rusuk memanjang
BjTS Jenis Bambu (Bamboo Type)
sirip melintang
> 70o
Baja bersirip
(BjTS)
Persyaratan pembengkokan di
Tidak boleh terjadi retak
lapangan :
pd sisi luar
• Btng tul tdk boleh dibengkokkan dan
diluruskan dgn cara-cara yg
Sudut lengkung 180 o merusak penampang;
• Membengkok dan melurusan harus
BjTP 24 – 3 Ø dilakukan dlm keadaan dingin,
pemanasan dibolehkan atas
pengawasan perencana;
• Pemanasan dilakukan pada suhu
maks 850o C;
• Batang tulangan yg dibengkok dgn
pemanasan tdk boleh didinginkan
dgn cara disiram air.
BjTP 24, Warna – hitam
Alat
mesin untuk pemotongan dan
pembengkokkan baja beton :
Mesin Potong (Bar Cutter)
Mesin Bengkok (Bar Bender)
Mesin Las
Alat manual untuk pemotongan dan
pembengkokkan baja beton :
Skets Panjang Jumlah Jumlah Sisa Panj. Sisa Jml. Sisa Sisa
Kode Berat Ket.
Bengkokan Pot. Potongan Batang Pot. Pot. Dipakai di
1 25 520 60 30 170 30
2 22
3 25
Cara menghitung volume pekerjaan besi terpasang
a. Pekerjaan besi hanya dihitung pekerjaan yang terpasang jadi tidak termasuk
pekerjaan lain untuk penunjang, misal sisa potongan, meluruskan, buat
gawang besi dan sebagainya. Jadi hasil kerja besi hanya dapat diambil
volume kerja dan yang dapat diperhitungkan ialah :
Besi konstruksi / penulangan
Besi penahan susut
Besi stek
Besi sengkang
b. Pekerjaan pembesian yang tidak diperhitungkan ialah :
Besi – besi sisa potongan
Besi pengganjal kedudukan besi beton
Kawat pengikat dan sebagainya.
c. Ketentuan – ketentuan yang mengatur hal tersebut diatas biasanya terdapat
dalam spesifikasi teknik pekerjaan
Pekerjaan pembesian diukur dalam beratnya