Tafsir Ayat-Ayat Alquran Tentang Ilmu Pe PDF
Tafsir Ayat-Ayat Alquran Tentang Ilmu Pe PDF
Dosen Pengampu:
Ridholloh, M.Pd.I
Disusun oleh:
Kelompok 9
Sahara Adjie Samudera 11160110000055
Lufita Lusiana 11160110000115
Windy Rahmatika 11160110000088
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
BAB III
PENUTUP ............................................................................................................ 17
A. Kesimpulan ................................................................................................ 17
B. Saran ........................................................................................................... 17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Allah menciptakan manusia disertai akal yang ada padanya tidak lain agar
manusia berpikir terhadap berbagai kejadian atau fenomena yang terjadi di bumi ini
sehingga dapat mengenal berbagai macam tanda kebesaran Tuhannya. Allah
melengkapi manusia dengan bakat dan pemahaman yang baik melalui akal tersebut
yang memungkinkan manusia mengetahui kenyataan-kenyataan besar di alam raya
ini. Fitrah manusia mukmin mengarah ke alam raya untuk mengungkap rahasia dan
tujuan penciptaannya serta berakhir dengan memahami posisi dirinya di alam raya
ini dan menentukan bagaimana ia harus berbuat dan bersikap di dalamnya.
Untuk memahami isi dari Alquran lebih jauh, kita perlu menggali lebih dalam
ayat, terjemah, isi kandungan termasuk tafsirannya. Sebagaimana kita tahu pula, di
dalam Alquran ini terdapat keterangan-keterangan tentang ilmu pengetahuan. Oleh
karenanya di dalam makalah ini kami tuliskan dalam empat surah yaitu Surah Al-
Nahl [16]: 78, Al-Zumar [39]: 9, Al-Najm [53]: 27-30, Al-Mujadilah [58]: 11.
Keempat ayat tersebut memiliki kekhasan isi kandungan dan tafsirannya yang akan
kami paparkan satu per satu.
1
2
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan silabus mata kuliah Tafsir disertai hasil diskusi kelompok, maka
kami memutuskan perumusan masalah sebagai berikut:
C. Tujuan Penulisan
Ada pun tujuan penulisan makalah ini pada dasarnya adalah sebagai
peningkatan ilmu bagi kita, di antaranya:
Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”
1
Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah jilid 6, (Jakarta : Lentera Hati, 2002), 672.
3
4
2
Quraish Shihab, ... , 672.
5
Dalam suatu riwayat dikemukakan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber
dari Ibnu Umar bahwa yang dimaksud dengan, ‘amman huwa qanit .... (Apakah
kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat
...) dalam ayat ini (Q.S.Az-Zumar : 9) ialah Utsman bin Affan (yang selalu
bangun malam sujud kepada Allah swt).
Menurut riwayat Ibnu Sa’ad dari al-Kalbi, dari Shalih, yang bersumber
dari Ibnu ‘Abbas, orang yang dimaksud dalam ayat ini (Q.S. Az-Zumar:9)
adalah ‘Ammar bin Yasir. Menurut riwayat Juwaibir yang bersumber dari Ibnu
Abbas, orang-orang yang dimaksud dalam ayat ini ialah Ibnu Mas’ud, ‘Ammar
bin Yasir, dan Salim pelayan Abu Hudzaifah”. Menurut riwayat Juwaibir juga
6
yang bersumber dari Ikrimah, orang yang dimaksud dalam ayat ini ialah
‘Ammar bin Yasir.3
3
Qamaruddin Shaleh dkk, Asbabun Nuzul, Latar Belakang Historis Turunnya Ayat-ayat al-
Qur’an ,(Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2000), 464.
4
Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah Jilid 11, (Jakarta : Penerbit Lentera Hati,2002), hal. 453
5
Quraish Shihab, Al-Lubab, (Ciputat: Lentera Hati, 2012), Hal, 419
6
Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah Jilid 11, (Jakarta : Penerbit Lentera Hati,2002), hal. 454.
7
7
Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah Jilid 11, (Jakarta : Penerbit Lentera Hati, 2002), 454.
8
Quraish Shihab, ..., 454.
9
Quraish Shihab, ..., 455.
8
yang tidak dimilikinya. Hanya saja, jika makna ini yang dipilih, harus
digarisbawahi bahwa ilmu pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan
yang bermanfaat yang menjadikan seseorang mengetahui hakikat sesuatu lalu
menyesuaikan diri dan amalnya dengan pengetahuannya itu. 10
Kata ( )يتذ ّكرyatadzakkaru terambil dari kata ( )ذكرdzikr, yakni
pelajaran/peringatan. Penambahan huruf ( )تta’ pada kata yang digunakan ayat
ini mengisyaratkan banyaknya pelajaran yang dapat diperoleh oleh Ulul Albab.
Ini berarti bahwa selain mereka pun dapat memperoleh pelajaran, tetapi tidak
sebanyak Ulul Albab. 11
Adapun pelajaran yang dapat diambil dari ayat di atas yaitu:
1. Yang taat kepada Allah swt., tercermin sikapnya, secara lahiriah pada
ketekunannya sujud dan ruku, sedangkan secara batiniah tercermin dari
rasa takut dan prihatin yang disertai dengan harapan
2. Seorang mukmin hendaknya tidak merasa takut menghadapi kehidupan
duniawi, karena apa pun yang terjadi, selama ia bertakwa, maka itu tidak
masalah, bahkan dapat merupakan sebab ketinggian derajatnya di akhirat.
Adapun rahmat, maka ia mesti mengharapkannya dalam bentuk
menyeluruh, bukan hanya di akhirat, tetapi juga di dunia.
3. Takut dan harap menjadikan seseorang selalu waspada, namun tidak
berputus asa.
ۡه َٰٓ ۡ
1. Ayat dan Terjemahan Surah Al-Najm [53]: 27 - 30
ۡ َ َ
ََوما٢٧َنث َ خرَة َِّل هيس ُّمونَٱلملئِّكةََت ۡس ِّميةَٱۡل
َٰ ِّ نَٱَّلِّينَََلَيهؤم هِّنونََب ِّٱٓأۡل
َ ِّ إ
ۡ ۡ َۡ َ َ َ َ َ ه َ ۡ
َقَشيَا َِّ نََلَيغ ِِّنَمِّنَٱۡل َ نَِإَونَٱلظ َ ل ههمَب ِّ َهِّۦَم ِّۡنَعِّلمٍَۖإِّنَيتب ِّ هعونَإَِّلَٱلظ
ۡ ُّ َٰ ۡ َ ۡ ۡ ه ۡ َ َ ض َع ۡ ۡ
ََ َذَٰل ِّك٢٩َ ٱدلنيا َ َنَمنَتو ََّٰل َعنَذِّك ِّرناَولم َي ِّرد َإَِّل َٱۡليوة َ َفأع ِّر٢٨
10
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah ...hal,455
11
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah ...hal,455
9
Kata ) )يس ّمونyusammun terambil dari kata ) )إسمism yang dapat berarti
nama, yakni kata yang digunakan menunjuk dan membedakan seseorang dari
yang lain dan dapat juga berarti kata yang menunjuk satu makna tertentu
dengan lain sifat. Ia tidak jarang juga digunakan untuk mengukuhkan makna
sesuatu yang sedang diungkap. Salah satu contohnya –menurut sementara
ulama – adalah penyebutan kata ism pada Basmalah. Di sana Dia mengukuhkan
perintah untuk memulai aktivitas dengan mengingat Allah bukan sekedar
mengingat nama-Nya. Yang dimaksud oleh ayat di atas adalah menyifati. Ayat
di atas tidak menunjuk secara tegas siapa yang menyifati malaikat dengan sifat
perempuan, tetapi menunjuk sifat mereka, yakni orang-orang yang tidak
beriman kepada kehidupan akhirat. Ini mengesankan keburukan penamaan itu
dan bahwa yang berani menyatakan demikian hanyalah mereka yang tidak
memercayai adanya kiamat, dan karena itu pula mereka wajar mendapat siksa
pada hari itu.13
12
Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Ciputat: Lentera Hati, 2009), 193.
13
Quraish Shihab, ....,193 - 194.
11
Dalam buku Al-Quran dan Tafsirnya oleh Departemen Agama RI, pada
ayat 27, Allah menerangkan bahwa orang-orang yang tidak beriman kepada
hari akhirat dan apa-apa yang terjadi di alam akhirat sebagaimana yang telah
disampaikan para rasul; mereka itu menambah kekafiran dengan kebodohan
perkataan mereka yang menganggap bahwa malaikat itu adalah anak
perempuan Tuhan (Mahasuci Allah dari apa yang mereka katakan). Allah swt.
mencap orang-orang yang seperti itu sebagai orang-orang yang tidak beriman
dan sebagai isyarat bahwa perkataan mereka telah sampai kepada batas
kekejian yang tidak mungkin berasal dari orang-orang yang percaya adanya
hisab dan pembalasan. Kemudian pada ayat 28 menjelaskan bahwa perkataan
yang demikian itu adalah suatu tanda bahwa mereka tidak mendapat petunjuk
Tuhan berupa pengetahuan yang membawa mereka ke jalan benar yang
menyebabkan mereka mengatakan seperti itu. Mereka hanya terpengaruh oleh
prasangka yang menjauhkan mereka dari kebenaran. Sesungguhnya suatu
pengetahuan yang benar haruslah berdasarkan keyakinan, bukan hanya
perkiraan atau persangkaan. Adapun orang musyrik itu hanyalah mengikuti
14
Quraish Shihab, ...., hlm. 194-195
12
Pada ayat 29, Allah memerintahkan Rasul agar berpaling dari orang-
orang kafir dan musyrik yang telah berpaling dari Al-Quran, dan mereka tidak
mau menjadikannya sebagai pedoman hidup, padahal seharusnya mereka sadar
bahwa Al-Quran bisa menuntun mereka untuk meraih kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat. Kemudian pada ayat 30, Allah swt. menegaskan bahwa
sesungguhnya Dia Maha Mengetahui orang-orang yang memikirkan tanda-
tanda kekuasaan-Nya di alam semesta ini serta memikirkan apa-apa yang
terkandung dalam seruan Rasul-Nya sehingga ia mendapat petunjuk ke jalan
yang kebenaran yang menyelamatkannya pada hari kebangkitan dan mendapat
keredaan Tuhannya.16
15
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Tafsirnya, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2009),
539 – 540.
16
Departemen Agama RI, ...., 540 – 541.
17
Ahmad Mustafa al-Maraghy, Tafsir al-Maraghy, diterjemahkan oleh Bahrun Abu Bakar,
Hery Noer Aly, K. Anshori Umar Sitanggal, (Semarang: CV. Toha Putra, 1989), 92 – 93.
13
18
Ahmad Mustafa al-Maraghy, ...., 94 – 95.
19
Quraish Shihab, Al-Lubab, (Ciputat: Lentera Hati, 2012), 96.
14
Muhammad berlaku adil, tetapi ternyata tidak!”. Nabi yang mendengar kritik
itu bersabda, “Allah merahmati siapa yang memberi kelapangan bagi
saudaranya”. Kaum beriman menyambut tuntunan Nabi tersebut dan ayat ini
turun sebagai pengukuhan perintah dan sabda nabi itu.20
Kata tafassahu dan ifsahu terambil dari kata fasaha, yakni lapang.
Sedang, kata unsyuzy terambil dari kata nusyuz, yakni tempat yang tinggi.
20
Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Jilid 13, (Ciputat: Lentera Hati, 2017), 489.
21
Jalaludin Al-Mahalli dan Jalaludin Al-Suyuti, Tafsir Jalalain, (Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar, 2017), 543.
22
Jalaludin Al-Mahalli dan Jalaludin Al-Suyuti, ... , 543.
23
Quraish Shihab, ... , 488 – 489.
16
Perintah tersebut pada mulanya berarti beralih ke tempat yang tinggi. Yang
dimaksud di sini pindah ke tempat lain untuk memberi kesempatan kepada
yang lebih wajar duduk atau berada di tempat yang wajar pindah itu atau
bangkit melakukan aktivitas positif. Ada juga yang memahaminya berdirilah
dari rumah Nabi, jangan berlama-lama di sana, karena boleh jadi ada
kepentingan Nabi ﷺyang lain dan perlu segera beliau hadapi.
Kata majalis adalah bentuk jamak dari kata majlis. Pada mulanya berarti
tempat duduk. Dalam konteks ayat ini adalah tempat Nabi Muhammad ﷺ
memberi tuntunan agama ketika itu. Tetapi, yang dimaksud di sini adalah
tempat keberadaan secara mutlak, baik tempat duduk, tempat berdiri, maupun
tempat berbaring. Karena tujuan perintah atau tuntunan ayat ini adalah
memberi tempat yang wajar serta mengalah kepada orang-orang yang
dihormati atau yang lemah.
Ayat di atas tidak menyebut secara tegas bahwa Allah akan meninggikan
derajat orang berilmu. Tetapi, menegaskan bahwa mereka memiliki derajat-
derajat, yakni yang lebih tinggi daripada yang sekadar beriman. Tidak
disebutnya kata meninggikan itu sebagai isyarat bahwa sebenarnya ilmu yang
dimilikinya itulah yang berperan besar dalam ketinggian derajat yang
diperolehnya, bukan akibat dari faktor di luar ilmu itu.
Tentu saja yang dimaksud dengan alladzina utu al-‘ilm / yang diberi
pengetahuan adalah mereka yang beriman dan menghiasi diri mereka dengan
pengetahuan. Ini berarti ayat di atas membagi kaum beriman kepada dua
kelompok besar, yang pertama sekadar beriman dan beramal saleh, dan yang
kedua beriman dan beramal saleh serta memiliki pengetahuan. Derajat
kelompok kedua ini menjadi lebih tinggi, bukan saja karena nilai ilmu yang
disandangnya, tetapi juga amal dan pengajarannya kepada pihak lain, baik
secara lisan, atau tulisan, maupun dengan keteladanan.24
24
Quraish Shihab, ... , 490 – 491.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam ialah agama yang menjunjung tinggi peran akal dalam mencari
pengetahuan atas sesuatu. Peran akal ini sangat penting sekaligus pembeda antara
manusia dengan makhluk Allah yang lain. Manusia diberi karunia tersebut
diharapkan mampu berbuat sebaik mungkin di dalam kehidupannya. Oleh
karenanya, Allah memberikan tuntunan kepada manusia melalui ayat-ayat dan
firman-Nya dalam Alquran.
B. Saran
Di samping itu, kami menyadari bahwa kami selaku pemakalah masih jauh
dari kata sempurna, ke depannya kami akan lebih fokus dan lebih detail dalam
menjelaskan apa yang terkandung dalam makalah di atas disertai sumber - sumber
yang lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
90% Unique
Total 11580 chars (2000 limit exceeded) , 256 words, 13 unique sentence(s).