Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

GENETIKA DASAR

PENYAKIT KELAINAN GENETIK YANG DISEBABKAN INCEST

DOSEN PENGAMPU
Dr. Ir. DEPISON, M.P.

OLEH
RIO WIBISONO
E10018027

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmatnya, penulis dapat meyelesaikan makalah yang berjudul Penyakit
Kelainan Genetik Yang Disebabkan Incest. Dalam penulisan makalah ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang telah diberi kesehatan dan
kemudahan selama proses penulisan makalah.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Genetika Dasar,
serta diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca guna mengembangkan
ilmu pengetahuan. Sebagai manusia tentunya tidak terlepas dari kesalahan, begitu
pula dalam penulisan makalah ini. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna memperbaikinya dalam penulisan selanjutnya.

Jambi, Mei 2019

Rio Wibisono

2
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................... 2
1.3. Manfaat Makalah ...................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 3
BAB III. PEMBAHASAN ........................................................................ 8
3.1. Pengertian Penyakit Genetik dan Incest ................................... 8
3.2. Albino ....................................................................................... 8
3.3. Asimetri wajah .......................................................................... 9
3.4. Kerdil ........................................................................................ 10
3.5. Hemofilia .................................................................................. 10
3.6. Mikrosefali ................................................................................ 11
3.7. Malformasi kongenital .............................................................. 12
3.8. Penyakit lanjutan ...................................................................... 13
3.9. Masalah sistem imun ................................................................ 14
BAB IV. PENUTUP ................................................................................. 15
3.1. Kesimpulan ............................................................................... 16
3.2. Saran ......................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit genetik atau kelainan genetik adalah sebuah kondisi yang


disebabkan oleh kelainan oleh satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah
kondisi fenotipe klinis. Di sini saya akan membahas tentang peyakit genetik yang
disebabkan oleh incest.
Incest merupakan perkawinan antara saudara kandung atau kerabat dekat
yang menimbulkan banyak kontroversi. Salah satunya, incest dikaitkan dengan
berbagai risiko pada kelainan genetik.
Incest sendiri merupakan hal yang tabu atau ilegal dilakukan hampir di
seluruh dunia. Salah satu alasannya karena perilaku incest bisa berhubungan dengan
menyebarnya penyakit kelainan genetik. Ada beberapa penyakit yang dapat
diakibatkan dari incest atau perkawinan saudara kandung yaitu, Albino, Asimetri
wajah, Kerdil, Fused limb, Misshapen Skulls, Hemofilia, Mikrosefali, Malformasi
kongenital, Penyakit lanjutan, Masalah sistem imun.
Albinisme atau albino adalah kelainan keturunan yang ditandai dengan
berkurangnya produksi melanin (pigmen yang memberi warna pada kulit, rambut
dan mata) sepenuhnya atau sebagian.
Dwarfisme adalah kondisi yang ditandai dengan pertumbuhan tulang yang
lebih pendek daripada umumnya. Kependekan ini dapat terjadi pada tangan, kaki
atau bagian tubuh. Penderita dwarfisme sering disebut sebagai orang kerdil atau
cebol.
Fused limb atau anggota badan yang tergabung juga berkaitan dengan
keturunan incest. Biasanya kondisi ini disebut sirenomelia atau mermaid syndrome
(sindrom duyung).
Hemofilia adalah penyakit darah yang muncul karena mutasi genetik
menyebabkan seseorang kekurangan faktor pembekuan darah. Seorang penyandang
hemofilia sangat rentan terhadap cedera karena tubuhnya kesulitan menghentikan
perdarahan.

4
1.2. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan Inces?


b. Apa saja penyakit yang disebabkan oleh incest?
c. Kenapa incest bisa menyebabkan penyakit genetik?

1.3 Manfaat Makalah

a. Agar kita dapat mengetahui apa itu incest


b. Agar kita dapat mengetahui apa saja penyakit yang disebabkan oleh incest
c. Agar kita dapat mengetahui dapat mencegah penyaki genetika yang di
sebabkan oleh incest

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Genetika populasi mengenali arti penting dari sifat kuantitatif, karena cara
menentukan penyebaran alel tersebut dilakukan secara matematis. Salah satu saja
frekuensi dari suatu gen diketahui dapat digunakan untuk memprediksi frekuensi
gen yang lain. Hal tersebut dapat diaplikasikan dalam mendiagnosa penyakit
genetik (Arisuryanti & Daryono, 2007).
Konsep yang benar sebagaimana dinyatakan bahwa hubungan DNA dengan
gen adalah segmen DNA dalam panjang tertentu yang mengekspresikan sifat
tertentu disebut sebagai gen.gen adalah segme DNA dengan panjang nukleotida
tertentu (Gardner, 1991).
Malformasi anorektal (MAR) merupakan malformasi septum urorektal
secara parsial atau komplet akibat perkembangan abnormal hindgut, allantois dan
duktus Mulleri. Malformasi anorektal merupakan spektrum penyakit yang luas
melibatkan anus dan rektum serta traktus urinarius dan genitalia (Irene Lokananta,
Rochadi, 2002).
Satu studi dalam jurnal melihat dampak para pelaku incest pada kesehatan
keturunannya tumbuh dewasa. Disebutkan bahwa sekitar 23-48 persen penyakit
jantung koroner, kanker, hingga depresi pada populasi keturunan dapat berkaitan
dengan perilaku incest orang tuanya (Medical Genetics tahun, 2003).
Kromosom merupakan tempat DNA atau zat dasar genetik yang mencetak
manusia. Kromosom adalah untaian materi genetik (DNA) di dalam setiap sel
makhluk hidup. Setiap sel normal mempunyai 46 kromosom yang terdiri dari 22
pasang kromosom kromosom tubuh (autosom, kromosom 1 s/d kromosom 22) dan
satu pasang kromosom seks (kromosom X dan Y) yang menentukan jenis kelamin
(Nussbaum et al, 2007) .
Asimetri mandibula adalah asimetri yang terjadi pada sepertiga wajah
bagian bawah. Berdasarkan penelitian di University of North Carolina, frekuensi
lateralitas wajah sebesar 5%, 36% dan 74% pada masing-masing sepertiga bagian
atas, tengah dan bawah wajah dijumpai pada 34% (n=495) pasien asimetri wajah
dari total 1460 pasien yang diteliti( Severt dan Proffit, 1977).

6
Asimetri wajah merupakan ketidakseimbangan yang terjadi pada bagian
yang homolog pada wajah dalam hal ukuran, bentuk dan posisi pada sisi kiri dan
kanan (Surwandi Walianto, 2003).
Hemofilia adalah penyakit gangguan pembekuan darah yang paling
seringdan dapat menimbulkan masalah yang kompleks dalam penanganannya
(Sugiarto Ridwan T, 2005).
Salah satu suku minoritas dijambi yang hidup nomaden dalkukan penelitian
dengan hasil yang didapatkan sebagian besar 21,7% balita pendek dan 24% balita
gizi kurang hal ini dikarenkan pola perkawinan kebanyakan dilakukan diantara
keluarga atau memiliki kekerabatan (kawin sedarah), (Ummi Kalsum dkk, 2018).
Komplikasi yang sering ditimbulkan oleh penyakin hemophilia ialah
komplikasi musculoskeletal dan reaksi auto-antibodi (inhibitor) terhadap faktor
pembekuan darah sendiri baik terhadap faktor VIII atau faktor IX (Yoshua
Vincentius, 2013).
Gejala yang paling sering terjadi pada penyakit anemia ialah perdarahan,
baik di dalam tubuh (internal bleeding) maupun di luar tubuh (exsternal bleeding)
(Yoshua Vincentius, 2013).

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Penyakit Genetik dan Incest


Penyakit genetik atau kelainan genetik adalah sebuah kondisi yang
disebabkan oleh kelainan oleh satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah
kondisi fenotipe klinis. Di sini saya akan membahas tentang peyakit genetik yang
disebabkan oleh incest.
Incest merupakan perkawinan antara saudara kandung atau kerabat dekat
yang menimbulkan banyak kontroversi. Salah satunya, incest dikaitkan dengan
berbagai risiko pada kelainan genetik.
Incest sendiri merupakan hal yang tabu atau ilegal dilakukan hampir di
seluruh dunia. Salah satu alasannya karena perilaku incest bisa berhubungan dengan
menyebarnya penyakit kelainan genetik. Ada beberapa penyakit yang dapat
diakibatkan dari incest atau perkawinan saudara kandung yaitu, Albino, Asimetri
wajah, Kerdil, Hemofilia, Mikrosefali, Malformasi kongenital, Penyakit lanjutan,
Masalah sistem imun antara lain sebagai berikut

3.2. Albino
Kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya albino. Yaitu kondisi di
mana tubuh kekurangan melanin, suatu pigmen yang memberi warna pada rambut,
kulit, dan mata. Pada orang albino, matanya cenderung terang, kulitnya pucat, dan
rambutnya hampir putih keseluruhan.
Kondisi ini adalah penyakit resesif autosom yang merupakan
perkembangbiakan dari gen yang serupa. Biasanya terjadi pada perkawinan dengan
anak, saudara kandung, atau sepupu. Di Puerto Rico memiliki kepadatan albino
tertinggi di dunia, karena di sana jarang didapati banyak keragaman genetik.
Albinisme atau albino adalah kelainan keturunan yang ditandai dengan
berkurangnya produksi melanin (pigmen yang memberi warna pada kulit, rambut
dan mata) sepenuhnya atau sebagian. Sebagai hasilnya, orang dengan albinisme
atau yang sering disebut orang albino memiliki rambut, kulit, dan mata dengan
warna yang terang atau tidak berwarna. Perbedaan ini membuat mereka terisolasi

8
secara sosial atau mengalami diskriminasi. Beberapa dari mereka juga sensitif
terhadap paparan matahari dan berisiko mengalami kanker kulit.
Albino merupakan penyakit turunan, yang berarti jika anak lahir dengan
kondisi albino maka gen tersebut masing-masing didapatkan dari orang tuanya.
Kebanyakan anak yang mengalami albino lahir dari orang tua yang memiliki
produksi melanin normal serta tidak menunjukkan adanya tanda-tanda memiliki
gen albino, seperti dikutip dari Medicine, Rabu (2/9/2009).
Tidak ada penyembuhan untuk albinisme, namun orang dengan albinisme
dapat mengambil langkah untuk melindungi kulit dan memaksimalkan pandangan
mereka.

3.3. Asimetri wajah


Asimetri mandibula adalah asimetri yang terjadi pada sepertiga wajah
bagian bawah. Berdasarkan penelitian Severt dan Proffit., (1977) di University of
North Carolina, frekuensi lateralitas wajah sebesar 5%, 36% dan 74% pada masing-
masing sepertiga bagian atas, tengah dan bawah wajah dijumpai pada 34% (n=495)
pasien asimetri wajah dari total 1460 pasien yang diteliti.
Generasi incest dapat menimbulkan cacat bawaan lahir, seperti asimetri
wajah yang drastis. Biasanya pada kondisi normal, bayi baru lahir cenderung
memiliki kedua sisi wajah identik, seperti letak mata, hidung, telinga, dan mulut.
Berbeda dengan keturunan incest, kedua sisi wajahnya tidak sama persis.
Matanya bisa lebih tinggi atau lebih rendah, atau mungkin ukurannya berbeda.
Posisi kedua telinga mungkin tidak rata, dan mulutnya bisa menjadi miring.
Asimetri wajah merupakan ketidakseimbangan yang terjadi pada bagian
yang homolog pada wajah dalam hal ukuran, bentuk dan posisi pada sisi kiri dan
kanan. Karena wajah yang asimetri sering disertai ketidaksimetrisan dental, maka
keadaan ini merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam merawat suatu maloklusi.
Dalam mendiagnosis harus diketahui bahwa asimetri wajah merupakan fenomena
alami dan bukanlah merupakan hal yang abnormal. Asimetri keseluruhan struktur
wajah dapat dideteksi dengan cara membandingkan bagian yang homolog pada sisi
sebelah dari wajah yang sama, distorsi pola pertumbuhan karena luka atau penyakit

9
dapat menimbulkan asimetri yang parah, ketidaksimetrisan struktur wajah tidak
mutlak dapat dirawat dengan perawatan ortodontik

3.4. Kerdil

Dwarfisme adalah kondisi yang ditandai dengan pertumbuhan tulang yang


lebih pendek daripada umumnya. Kependekan ini dapat terjadi pada tangan, kaki
atau bagian tubuh. Penderita dwarfisme sering disebut sebagai orang kerdil atau
cebol.
Kerdil atau cebol atau dwarfisme dikaitkan dengan perkembangbiakan
incest, namun bukan menjadi penyebab satu-satunya. Kondisi ini mungkin terjadi
pada perkawinan sedarah atau gen serupa.
Hal ini ditemukan pada pemukiman yang dengan Pennsylvania yang disebut
Lancaster yang memiliki banyak keturunan yang dihasilkan dari perkawinan
sedarah pada tahun 1700-an. Anak-anak tidak berkembang sebagaimana mestinya,
terdapat masalah kemandulan. Pengerdilan secara ekstrem juga terjadi pada
jantung. Ini dikaitkan dengan kurangnya keragaman gen di Lancaster.
Menurut beberapa penelitian, terdapat lebih dari 300 kondisi yang dapat
menimbulkan dwarfism dan kelainan pertumbuhan tulang. Kebanyakan kelainan
ini diakibatkan oleh mutasi spontan pada sel telur atau sperma sebelum pembuahan.
Beberapa kelainan genetik lainnya diturunkan oleh salah satu atau kedua orang tua.

3.5. Hemofilia

Hemofilia adalah penyakit darah yang muncul karena mutasi genetik


menyebabkan seseorang kekurangan faktor pembekuan darah. Seorang penyandang
hemofilia sangat rentan terhadap cedera karena tubuhnya kesulitan menghentikan
perdarahan.
Incest dalam hal ini diketahui menjadi salah satu faktor risiko untuk
terjadinya mutasi tersebut. Beberapa tokoh terkenal hasil hubungan incest yang
menyandang hemofilia seperti contohnya Pangeran Leopold anak dari Ratu Inggris
Victoria.

10
Hemofilia ditandai dengan gejala awal yang biasanya terjadi adalah
perdarahan yang sulit berhenti. Bagi pengidap hemofilia sebaiknya mewaspadai
terjadinya perdarahan intrakranial atau perdarahan di dalam tengkorak kepala.
Biasanya hal ini terjadi apabila pengidap hemofilia mengalami cedera di kepala dan
jarang terjadi secara spontan. Gejala perdarahan intrakranial yakni sakit kepala
hebat, muntah, leher tegang, kelumpuhan di sebagian atau seluruh otot wajah,
pengelihatan berbayang.
Pada hemofilia, terdapat mutasi gen yang menyebabkan tubuh tidak cukup
memiliki faktor pembekuan tertentu. Untaian DNA atau sebutan lainnya adalah
kromosom merupakan suatu rangkaian instruksi lengkap yang mengendalikan
produksi berbagai faktor. Kromosom bukan hanya menentukan jenis kelamin pada
bayi, namun juga mengatur kinerja sel-sel di dalam tubuh. Semua manusia memiliki
sepasang kromosom seks di mana komposisi pada wanita adalah XX dan pada pria
adalah XY. Hemofilia adalah penyakit yang diwariskan melalui mutasi pada
kromosom X. Oleh sebab itu pria cenderung menjadi pengidap, sementara wanita
cenderung menjadi pewaris atau pembawa mutasi gen tersebut.

3.6. Mikrosefali
Mikrosefali adalah kelainan ukuran kepala yang kecil pada bayi baru lahir
akibat otak yang tidak berkembang sempurna. Satu studi yang dipublikasikan di
Annals of Translational Medicine 2016 menyusun rumus tingkat mutasi yang
berhubungan dengan mikrosefali pada daerah dengan aktivitas incest.
Anak yang lahir dengan mikrosefali ada kemungkinan untuk mengalami
kecacatan dan tingkat inteligensinya rendah.
Mikrosefali dapat disebabkan oleh banyak hal, contohnya paparan zat
berbahaya selama perkembangan janin, atau mungkin berhubungan dengan
masalah genetik atau sindrom keturunan yang cenderung diturunkan dalam satu
keluarga. Beberapa masalah di bawah ini adalah beberapa faktor risikoyang dapat
menyebabkan terjadinya mikrosefali, di antaranya:
 paparan bahan kimia atau zat berbahaya
 Keracunan methylmercury
 Kekurangan vitamin dan nutrisi yang tepat dalam diet

11
 Infeksi pada ibu hamil cytomegalovirus, rubella, atau varicella
 Cedera otak yang terjadi sebelum atau sesudah kelahiran (trauma, kondisi
hipoksia)
 Mengonsumsi obat dan alkohol ilegal
 Fenilketonuria yang tidak diobati
Mikrosefali dapat terjadi sendiri atau terjadi akibat
masalah kesehatan lainnya, dan dapat terjadi akibat penyakitgenetik. Acquired
microcephaly dapat terjadi setelah lahir karena berbagai cedera otak seperti
kekurangan oksigenatau infeksi.

Penyebab Mikrosefali
Hingga kini penyebab mikrosefali belum diketahui dengan pasti. Namun
terdapat beberapa hal yang menyebabkan munculnya mikrosefali, di antaranya:
 Masalah dengan gen (mikrosefali kongenital)
 Pengaruh lingkungan (mikrosefali akuisita)
Mikrosefali kongenital diturunkan melalui keluarga. Ini disebabkan oleh
cacat pada gen yang terkait dengan perkembangan otak awal. Mikrosefali sering
terlihat pada anak-anak dengan down syndrome dan kelainan genetik.
Sementara itu, mikrosefali akuisita berarti otak anak mengalami kontak
dengan sesuatu yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan otaknya
ketika di dalam rahim. Beberapa hal yang dapat menyebabkan hal ini yaitu:
 Infeksi virus, termasuk rubella (campak Jerman), cacar, dan mungkin Zika
yang disebarkan oleh nyamuk.
 Infeksi parasit, seperti toksoplasmosis atau sitomegalovirus.
 Bahan kimia toksik seperti timbal.
 Tidak mendapatkan makanan atau nutrisi yang cukup.
 Alkohol.
 Obat-obatan.
 Ketidaknormalan kromosom.
 Menurunnya kadar oksigen ke otak janin.
 Mikrosefali akuisita juga dapat disebabkan oleh hal-hal lain, seperti:
 Perdarahan atau penyumbatan pembuluh darah otak pada bayi baru lahir.

12
 Cedera pada otak setelah lahir.
 Cacat medulla spinaslis atau otak.

3.7. Malformasi kongenital

Cacat lahir atau malformasi kongenital adalah kecacatan yang terjadi akibat
kelainan perkembangan janin di kandungan. Studi dalam jurnal Reproductive
Health tahun 2009 melihat angka cacat lahir tinggi pada populasi warga arab yang
menikah dengan saudaranya.
Studi lainnya dalam jurnal Genetic Counseling 2012 menyebut kalau
pernikahan di antara saudara sepupu meningkatkan prevalensi cacat lahir antara 1,7
sampai 2,8 persen.
Penyebab dan Faktor Risiko Munculnya Kelainan Kongenital
Sekitar 50 persen kasus kelainan kongenital tidak bisa di hubungkan ke
suatu penyebab spesifik. Namun beberapa faktor dapat berkontribusi terhadap
munculnya kelainan kongenital pada janin. Beberapa faktor tersebut adalah:
Faktor Genetik.
Genetik merupakan faktor yang sangat berpengaruh di dalam kemunculan
kelainan kongenital. Kelainan kongenital yang disebabkan oleh faktor genetik dapat
muncul akibat kelainan genetic yang diturunkan dari orang tua atau terjadinya
mutasi pada gen tertentu. Perkawinan orangtua sedarah (konsanguniti)
meningkatkan risiko munculnya kelainan genetik yang jarang terjadi dan
meningkatkan risiko kematian bayi, cacat mental, serta kelainan lainnya hingga dua
kali lipat. Hal ini lah yang terjadi jika didapatkan kasus orang tua yang kawin
saudara kandung.
Faktor Sosioekonomi dan Demografi.
Pendapatan rendah dapat berkontribusi secara tidak langsung terhadap
munculnya kelainan kongenital, terutama pada keluarga atau negara dengan angka
kecukupan gizi yang rendah. Kebanyakan kelainan kongenital muncul pada ibu
hamil yang berasal dari keluarga dengan pendapatan rendah, disebabkan karena
kurangnya asupan gizi. Selain itu, risiko paparan infeksi serta kurangnya layanan
kesehatan pada ibu hamil dari keluarga berpendapatan rendah dapat berpengaruh
terhadap munculnya kelainan kongenital pada janin. Usia ibu hamil juga

13
berpengaruh pada risiko munculnya kelainan pada janin. Kehamilan di usia lanjut
dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan kromosom pada janin, salah satunya
adalah sindrom D

Faktor Lingkungan.
Paparan dari lingkungan terhadap ibu hamil, terutama berupa senyawa
kimia berbahaya dapat berkontribusi terhadap munculnya kelainan pada janin.
Contoh senyawa kimia yang berbahaya bagi ibu hamil dan janin adalah pestisida,
alkohol, tembakau, radiasi, dan obat-obatan tertentu. Bekerja atau tinggal di dekat
pengolahan limbah, pabrik peleburan besi, atau pertambangan juga dapat
mengganggu kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin.

Infeksi.
Infeksi maternal pada ibu hamil (misalnya sifilis dan rubella) merupakan
penyebab utama munculnya kelainan kongenital, terutama pada keluarga ekonomi
rendah dan menengah. Baru-baru ini, infeksi virus zika pada ibu hamil diduga kuat
sebagai penyebab kelainan mikrosefali pada bayi.

Malnutrisi pada Ibu Hamil.


Kekurangan asam folat pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko janin
yang mengalami gangguan organ saraf pusat. Sedangkan kelebihan asupan vitamin
A dapat memengaruhi perkembangan embrio dan janin pada ibu hamil.

3.8. Penyakit lanjutan


Satu studi dalam jurnal Medical Genetics tahun 2003 melihat dampak para
pelaku incest pada kesehatan keturunannya tumbuh dewasa. Disebutkan bahwa
sekitar 23-48 persen penyakit jantung koroner, kanker, hingga depresi pada
populasi keturunan dapat berkaitan dengan perilaku incest orang tuanya.
Disebutkan juga bahwa sekitar 36 persen kejadian hipertensi terjadi dalam
populasi keturunan berhubungan dengan incest. Incest menyebabkan timbulnya
penyakit-penyakit ini yang biasa disebabkan oleh mutasi gen. sehingga
menimbulkan timbulnya penyakit-penyakit lanjutan.

14
3.9. Masalah sistem imun

Akibat berkurangnya keragaman genetik, keturunan dari pelaku incest bisa


memiliki masalah sistem imun. Ini karena informasi genetik sistem imun dari orang
tua yang mirip dapat membuat keturunannya kesulitan untuk beradaptasi dengan
kondisi lingkungan.
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh seharusnya melindungi tubuh dari
zat berbahaya dari virus, bakteri, racun, dan lainnya. Tapi bila sistem imun
mengalami gangguan, justru akan menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh
yang sehat
Gangguan ini disebut gangguan atau penyakit autoimun. Gangguan
autoimun adalah suatu kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara
keliru menyerang dan menghancurkan jaringan sehat.
Orang tua yang berasal dari pernikahan saudara kandung menyebabkan
sistem imun tubuhnya lemah. Sehingga menimbulkan banyak terjangkitnya
penyakit-penyakit lainnya.

15
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Incest merupakan perkawinan antara saudara kandung atau kerabat dekat


yang menimbulkan banyak kontroversi. Salah satunya, incest dikaitkan dengan
berbagai risiko pada kelainan genetik. Ada beberapa penyakit yang dapat
diakibatkan dari incest atau perkawinan saudara kandung yaitu, Albino, Asimetri
wajah, Kerdil, Hemofilia, Mikrosefali, Malformasi kongenital, Penyakit lanjutan,
Masalah sistem imun. Oleh karena itu lebih baik mencegah melakukan incest atau
kawin dengan saudara kandung karena untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut
muncul kembali.

4.2. Saran

Saran dari saya adalah untuk melakukan penghindaran dari Incest atau
kawin dengan saudara kandung, selain tidak etis atau perbuatan yang tercela, incest
ini juga dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya, jadi lebih baik menghidari
hal tersebut.

16
DAFTAR PUSTAKA

Arisuryanti & Daryono, 2007. Determination of Gene Locus in Plant


Chromosomes with DNA Marker. Pendidikan Biologi-Universitas
Negeri Malang. vol 2 issn 2252.

Gardner, E.J.Simmons, M.J, Snustad, D.P. 1991. Princples of genetics.Eight


edition.New York: John Wiley & Sons Inc.Alen
Geosience Education .28(4) 123-135.
Irene Lokananta, Rochadi. 2002. Malformasi Anorektal. Faculty of Medicine
Gadjah Mada University Yogyakarta.
Levitt M., Pena A. 2010. Imperforate anus and cloacal malformations. In: G.W.
Holcomb III, J.P. Murphy, D.J. Ostlie (Ed.): Aschraft’s Pediatric Surgery
5th ed. Elsevier-Inc, Philadelphia pp: 468-90.

Nussbaum RL, McInnes RR, Willard HF 2007. Thomson & Thomson Genetics in
Medicine. Seventh Ed. Philadelphia, Saunders Co.
Prianto, Juni. 2010. Atlas Parasitologi Kedokteran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik). Bandung:
Alfabeta.
Severt dan Proffit. 1977. Asimetri Mendula. University of North Carolina.
Sugiarto Ridwan T. 2005. Pemberian Antihemopluic Factor Secara drip Kontinyu
dan Bolus Hubungannya dengan Kadar Faktor VIII Plasma Terukur Pada
anak Hemofilia A setelah sirkulasi (seri kasus). Berkala Ilmu Kedokteran
2005, XXXVII (4).
Surwandi Walianto, Bagian Ortodonsia. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Mahasaraswati Denpasar.
Surwandi Walianto. 2003. Asimetri Wajah. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Mahasaraswati Denpasar ABSTRACT Orthodontic treatment has been
associated with dental and facial esthetics.

17
Ummi Kalsum, Halim Rd, Fitri Adelina. 2018. Pola Perkawinan, Pola Konsumsi
Dan Status Gizi Balita Orang Rimba Di Sungai Terap Dan Hajaran.
Kesmas universitas Jambi.
Vincentius Yoshua. 2013. Rehabilitasi Medik Pada Hemofilia. Biomedik. FK
UNSRAT. Kampus Bahu Manado.

18

Anda mungkin juga menyukai