Oleh :
Kelas III.A Kelompok 4
CI Akademik CI klinik
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PADANG
TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. LATAR BELAKANG
Diabetes Mellitus adalah penyakit metabolisme yang merupakan suatu kumpulan
gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar glukosa
darah di atas nilai normal. Penyakit ini disebabkan gangguan metabolisme
glukosa akibat kekurangan insulin baik secara absolut maupun relatif. (Kemenkes,
2013).
Faktor resiko tingi terjadinya Diabetes Mellitus antara lain dispedemia, hipertensi,
stress, merokok, obesitas, kurang olahraga, usia, riwayat keluarga, serta kebiasaan
makan yang tidak sehat (Agung Pranoto,2016)
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Agar peserta penyuluhan dapat memahami dan mengaplikasikan materi
penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.
A. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik : Pendidikan Kesehatan Diabetes Mellitus dengan
mengontrol berat badan dan meningkatkan kegiatan
jasmani Di RT 02 RW 08 Kelurahan Kurao Pagang
2. Sasaran dan Target
a. Sasaran : Masyarakat yang memiliki riwayat
penyakit DM,
dan berisiko terhadap penyakit DM
b. Target : Mayarakat yang mengikuti penyuluhan
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab dan diskusi
4. Media dan alat
a. Lembar balik
b. Leaflet
c. Power point
d. Infocus
e. Laptop
f. Pengeras suara
5. Waktu dan Tempat
a. Hari / Tanggal : Kamis /November 2019
b. Waktu : 10.00 – 11.00 WIB
c. Tempat : Posyandu Kurao Pagang RT 2 RW 8
6. Pengorganisasian
a. Struktur
1)Leader : Ulul Azmi
2)Moderator : Shinta Dwinata Ananda
b. Penugasan
1) Penyaji
Tugas :
a) Mempresentasikan materi penyuluhan.
b) Bersama audiens menyimpulkan materi penyuluhan.
c) Ikut serta menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
klien.
2) Moderator
Tugas :
a) Membuka acara.
b) Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing.
c) Menjelaskan tujuan dan topik.
d) Menjelaskan kontrak waktu.
e) Mengarahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri.
f) Mengarahkan alur diskusi.
g) Memimpin jalannya diskusi.
h) Menutup acara.
i) Ikut serta Menjawab pertanyaan yang muncul.
3) Observer
Tugas :
a) Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal
sampai
akhir.
b) Mengobservasi prilaku semua anggota kelompok
4) Fasilitator
Tugas :
a) Meminta persetujua/mengontrak klien.
b) Berdiri disamping klien untuk mendampingi klien.
c) Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam
jalannya penyuluhan.
d) Mempersiapkan absen.
e) Berdiri disamping klien untuk mendampingi klien.
f) Memotivasi klien untuk berperan aktif dalam
jalannya penyuluhan.
g) Mempersiapkan ruangan.
h) Memotivasi klien untuk berperan aktif dalam
jalannya penyuluhan.
i) Mempersiapkan ruangan, infokus, dan laptop.
j) Memotivasi klien untuk berperan aktif dalam
jalannya penyuluhan.
5) Notulen
Tugas :
a) Mencatat semua pertanyaan yang diajukan oleh
klien.
b) Mencatat semua jawaban yang disampaikan oleh
setiap
anggota kelompok..
c) Mencatat hasil kesimpulan dari observer.
7. Setting Tempat
Keterangan :
: Klien : Penyaji
: Fasilitator : Moderator
B. KEGIATAN PENYULUHAN
3. 5 menit PENUTUP
Bersama – sama
Bersama peserta
menyimpulkan
menyimpulkan apa yang
telah disampaikan Menjawab
Evaluasi materi anemia
pertanyaan
dengan mengajukan
Memperhatikan
pertanyaan
Melakukan terminasi dan mendengarkan
Menjawab
Memberikan salam untuk
salam
menutup pertemuan
C. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
a) Sasaran 50 % masyarakat penderita Diabetes mellitus dan
yang beresiko menderita Diabetes Mellitus
b) Penyuluhan diadakan di Mushala Nurul Yaqin
c) Undangan disebarkan sehari sebelum penyuluhan dilakukan
d) Alat yang digunakan lembar balik, leaflet, pengeras suara
dan infokus
e) Peralatanseperti infokus, pengeras suara, laptop memadai
dan berfungsi.
f) Ketepatan waktu pelaksanaan, dilaksankan WIB
b. Evaluasi Proses
c. Evaluasi Hasil
a. 85% peserta mampu menyebutkan pengertian diabetes
mellitus
b. 85% peserta mampu menyebutkan tipe- tipe penyakit
diabetes mellitus
c. 85% peserta mampu menyebutkan penyebab penyakit
diabetes militus
d. 85% peserta mampu menyebukan tanda dan gejala penyakit
diabetes mellitus
e. 85% peserta mampu menyebutkan komplikasi penyakit
diabetes mellitus
f. 85% peserta mampu menyebutkan cara perawatan dan
mengontrol penyakit diabetes mellitus
g. 85% peserta mampu menyebutkan cara pencegahan
diabetes mellitus
h. 85 % peserta mampu menyebutkan pendidikan kesehatan
diabetes mellitus dalam mengontrol berat badan dan meningkatkan
kegiatan jasmani
B. Tipe-tipe penyakit DM
1. Diabetes melitus yang tergantung insulin ( DM tipe 1): disebabkan
kekurangan produksi insulin. DM ini dapat terjadi karena kerusakan sel beta
langerhans dikelenjar pankreas akibat proses kekebalan tubuh (autoimun)
terjadi pelisisan (pembunuhan) sel tubuh oleh sistem imunitasnya sendiri.
a. Biasanya terdiagnosis di bawah umur 35 tahun
b. Tidak gemuk
2. Diabetes melitus yang tidak tergantung pada insulin ( DM tipe 2 ) : akibat
kegagalan relatif sel beta langerhans dikelenjar pankreas sehingga produksi
insulin yang terjadi dengan kualitas rendah tidak mampu merangsang sel
tubuh agar menyerap gula darah. Misalnya karena obesitas, pola makan yang
tidak benar.
a. Biasanya terdiagnosis diatas umur 40 tahun
b. Biasanya gemuk
c. Gejala timbul perlahan-lahan (kronis)
3. Diabetes melitus disebabkan penyakit lain misalnya: sirosis hati, penyakit
kelenjar pankreas, infeksi, obat-obatan.
4. Diabetes melitus gastrointestinal, gejala-gejala yang muncul menyertai
penyakit ini adalah polifagia (makan banyak),poliuria (kencing banyak) dan
polidipsi (minum banyak). Kondisi lain yang muncul biasanya dapat berupa
penurunan berat badan, gatal, kesemutan, mata kabur, mudah lelah, luka yang
tidak sembuh, dan sering timbul infeksi kulit.
Berikut ini ada beberapa metode sehat untuk mengendalikan berat badan,
yaitu :
a. Makanlah lebih sedikit kalori
Mengurangi makanan setiap 500 kalori setiap hari, akan menurunkan
berat badan satu pon satu pekan, atau lebih kurang 2 kg dalam
sebulan. Tampaknya seperti kemajuan yang sangat lambat, tetapi
sebenarnya cara itulah yang aman dan ukuran ideal penurunan berat
badan.
b. Jangan makan diantara makan yang ditetapkan
Makanan kecil akan menambah kalori tambahan yang sebenarnya
tidak diperlukan oleh pasien DM. Mereka harus tetap pada tiga kali
makan sehari tanpa sesuatu di antaranya
c. Hindari makan berlebihan
Tetapkan kebutuhan makanan, berapa kalori yang dibutuhkan kepada
ahli gizi, dokter ataupun tenaga kesehatan lainnya. Batasi diri dalam
jumlah yang sudah ditentukan
d. Kurangi jumlah lemak dalam diet sehari hari
Lemak akan menyebabkan insulin sulit untuk mengizinkan glukosa
masuk ke sel tubuh, sehingga tubuh akan lebih banyak memproduksi
insulin. Keadaan seperti ini menyebabkan tubuh tidak sanggup untuk
menambah produksi insulin yang diperlukan, maka terjadilah penyakit
diabetes
e. Hati-hati dengan lemak yang tersembunyi dan penyedap makanan
Hindari makanan yang di goreng dan jauhi makanan juckfood dan
fastfood serta seperti makanan kue-kue kering dan makanan yang
berlemak tinggi lainnya. Mengenai penggunaan bumbu garam, MSG,
kecap, dan bahan perasa lainnya dapat menyebabkan tekanan darah
tinggi. Pada penderita DM mempunyai resiko penyakit jantung dan
ginjal maka harus berhati-hati dalam menggunakan bumbu-bumbu ini.
f. Makanlah makanan yang belum dimurnikan
Makanan seperti serat-serat alami dapat menurunkan jumlah lemak
dan gula yang beredar di dalam peredaran darah. Makanan ini seperti
sayur-sayuran, buah-buahan semua yang tidak di kupas kulitnya
sebelum dimakan, biji-bijian yang belum dimurnikan seperti terigu
dan gandum, buncis, kacang-kacangan.
g. Hindari minuman beralkohol
Alkohol memiliki kalori yang sangat tinggi bahkan dapat mendorong
tubuh menyimpan banyak lemak. Pada pasien yang juga merokok,
dapat terjadi penyempitan pembuluh darah. Rokok juga dapat
menambah lemak yang beredar dalam peredaran darah yang bukan
hanya menganggu tapi juga bisa mematikan.
2. Latihan jasmani
Kegiatan jasmani sehari- hari dan latihan jasmani secara teratur (3- 4 kali
seminggu selama kurang lebih 30 menit), merupakan salah satu pilar dalam
pengelolaan penyakit DM. Kegiatan sehari- hari seperti berjalan kaki ke
pasar, menggunakan tangga, berkebun harus tetap dilakukan. Latihan jasmani
selain untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat badan dan
memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa
darah. Latihan jasmani yang dianjurkan berupa latihan jasmani yang bersifat
aerobik seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging, dan berenang. Latihan
jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani.
Untuk mereka yang relatif sehat, intensitas latihan jasmani bisa ditingkatkan,
sementara yang sudah mendapat komplikasi DM dapat dikurangi. Hindarkan
kebiasaan hidup yang kurang gerak atau bermalas- malasan.
DAFTAR PUSTAKA
Pranoto, Agung. 2012. Terapi Insulin Pada Penderita Diabetes Mellitus. Surabaya
: Universitas Airlangga.
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang
Kemenkes RI
Hasil observe dan notulen
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
3. Pengorganisasian
4. Evaluasi hasil