Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembuatan dan Penuangan Medium

Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrient) yang
dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme juga
merupakan mahluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan medium yang harus
mengandung semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya, yaitu antara lain senyawa-
senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin). Medium digunakan
untuk melihat gerakan dari suatu gerakan mikroorganisme apakah bersifat motil atau non
motil, medium ini ditambahkan bahan pemadat 50% (Hadietomo, 1990).

Mikroorganisme dapat menggunakan makanan dalam bentuk padat dan dapat pula
yang hanya menggunakan bahan-bahan dalam bentuk cairan atau larutan. Mikroorganisme
yang menggunakan makanannya dalam bentuk padat tergolong tipe holozoik.
Mikroorganisme yang dapat menggunakan makanannya dalam bentuk cairan atau larutan
disebut holofitik. Ada beberapa mikroorganisme yang dapat menggunakan makanannya
dalam bentuk padatan, tetapi makanan tersebut sebelumnya harus dicerna, di luar sel dengan
bantuan enzim ekstraseluler (Anonim, 2009).

Peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai
aseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yangmenghasilkan energi). Oleh
karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon,
sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan, dan nitrogen. Selain itu,
secara umum nutrien dalam media pembenihan harus mengandung seluruh elemen yang
penting untuk sintesis biologik oranisme baru (Hadietomo, 1990).

Tiap sel harus mensintesis sendiri konstituen tubuhnya dari zat-zat sederhana yang
ditemukan dalam lingkungannya. Kebanyakan dari zat-zat ini berupa makanan dalam bentuk
suspensi atau larutan yang ditemukan dalam air laut, sungai, danau, air selokan, atau bahan-
bahan organik lain yang mengalami penguraian, dan sebagainya. Sifat kimia dan fisika dari
habitat ini menentukan jenis organisme yang dapat tumbuh atau hidup di lingkungan itu
(Irianto, 2006).

2.2 Penanaman Bakteri

Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindhkan
bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat
tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusahakan agar
semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar
menghindari terjadinya kontaminasi.

Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media agar


memungkinkannya tumbuh denga nagak berjauhan dari sesamanya, juga memungkinkan
setiap selnya berhimpun membentuk koloni, yaitu sekkelompok massa sel yang dapat dilihat
dengan mata telanjang. Bahan yang diinokulasikan pada medium disebut inokulum, dengan
menginokulasi medium agar agar nutrient dengan metode agar tuang atau media agar sebar,
sel-sel mikroorganisme akan terpisah sendiri-sendiri. Setelah inkubasi, sel-sel mikroba
individu memperbanyak diri secara cepat sehingga dalam waktu 24 jam terbentuklah massa
sel yang dapat dilihat dan dinamakan koloni. Koloni dapatt terlihat oleh mata telanjang.
Setiap koloni merupakan biakan murni satu macam mikroorganisme.

Suatu jenis koloni mikroba yang terpisah dari koloni campurannya akan lebih mudah
untuk diamati. Selain itu teknik untuk memisahkan dan mendapatkan koloni tunggal serta
pemeliharaannya terdapat beberapa jenis. Teknik-teknik tersebut memiliki kelebihan dan
kelemahan. Beberapa cara dapat dilakukan untuk menentukan jumlah bakteri yang terdapat
pada bahan pemeriksaan. Cara yang paling sering digunakan adalah cara perhitungan koloni
pada lempeng pembuatan (plate count) atau juga dapat dilakukan perhitungan langsung
secara mikroskopis.

Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup merupakan suatu hal
yang penting untuk diketahui. Pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan mikroba sangat penting di dalam mengendalikan mikroba. Berikut ini faktor-
faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba yaitu suplai energi,
suhu/temperature, keasaman atau kebasaan (pH), dan ketersediaan oksigen.

Noviyanti, D. 2016. Laporan Mikrobiologi - Sterilisasi dan Pembuatan Media. Diambil

pada 18 Februari 2020, dari :

https://www.academia.edu/15297850/Laporan_Mikrobiologi_-
_Sterilisasi_dan_Pembuatan_Media

Umketeto, T. 2015. LAPORAN INOKULASI MIKROORGANISME. Diambil pada 18

Februari 2020, dari :

https://www.academia.edu/12318322/LAPORAN_INOKULASI_MIKROORGANI
SME

Anda mungkin juga menyukai