UJI BORAKS
OLEH :
2. Wadah 1 buah
3. Tisu 1 bungkus
B. BAHAN
No. Nama Bahan Jumlah
2. Ambil air abu dan tetesi ke tisu kemuadian ditetesi kembali dengan
ekstrak kunyit, amati perubahan warna dan jadikan sebagai acuan
(Indokator) dalam praktikum.
4. Lalu tunggu dan amati bahan makanan tersebut selama beberapa menit
hingga terjadi perubahan warna pada permukaannya.
2. Mie Lidi Cap Alam Semesta Kuning Merah Bata Positif (+)
3. Mie Lidi Cap Buah Duku Kuning Tua Merah Bata Positif (+)
4. Mie Lidi Cap Kapal Api Kuning Tua Merah Bata Positif (+)
5. Mie Lidi Cap Harimau Putih Kuning Pucat Merah Bata Positif (+)
10. Supermie Kaldu Ayam Kuning Muda Merah Bata Positif (+)
12. Saus Cap Dua Ikan Merah Nyala Ungu Positif (+)
13. Saus Cap Kapal Api Merah Pucat Ungu Positif (+)
VIII. KESIMPULAN
1. Boraks merupakan bahan kimia yang banyak dipergunakan utuk industri
kertas, pengawet, kayu, pengontrol, dan industri keramik.
2. Karakteristik boraks biasanya berbentuk serbuk Kristal putih, tidak
berbau, udah larut dalam air, tetapi boraks tidak dapat larut dalam
alkohol.
3. Kelebihan boraks pada industri adalah sebagai bahan pembuatan produk
industri lainnya yang akan dihasilkan menjadi lebih keras dan awet.
Sedangkan kelebihan boraks pada makanan adalah mengawetkan
makanan, mengenyalkan serta apabila makanan tersebut dicicipi maka
rasa pada makanan pun menjadi gurih dan sedap.
4. Efek samping mengonsumsi makanan yang mengandung boraks dalam
waktu yang lama adalah akan terakumulasi atau tertimbun dalam organ
hati, otak, dan testis. Boraks menyebabkan pusing, muntah kejang perut,
demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem
saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun,
kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian.
5. Setelah menguji sampel makanan ternyata semua sampel makanan yang
diuji mengandung boraks, mulai dari jumlah yang sedikit hingga jumlah
yang cukup banyak. Hal itu dapat dilihat dari perubahan warna yang
terjadi pada sampel makanan. Semakin mirip dengan indikator maka
semakin tinggi kadar boraksnya.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Agus Mulyanto., (2009), Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Cahyadi, Wisnu., (2008), Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan
Tambahan Pangan. Jakarta, Bumi Aksara.
Ditjen POM., (1995), Materia Medika Indonesia Jilid VI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Indra., (2013), Identifikasi Dan Penetapan Kadar Boraks Dalam Bakso
Jajanan Di Kota Manado, Jurnal Kimia Farmasi; 2 (4), 2302 – 2493.
Triastuti, Endang., (2013), Analisis Boraks Pada Tahu Yang
Diproduksi di Kota Manado, Jurnal Kimia Farmasi; 2 (1), 2302 –
2493.