Anda di halaman 1dari 19

ANATOMI Fungsi pada area cerebral cortex :

• The cortex of the vermis berperan terhadap


CEREBELLUM pergerakan tubuh , leher , bahu thorax abdomen dan
pinggul.
Cerebellum terletak posterior dari brainstem dan inferior dari • Intermediate zone of the cerebellar hemisphere ,yang
cerebrum.memiliki bentuk seperti kupu 2,Pada cerebellum mengontrol otot pada bagian distal pada limb khususnya
terdapat vermis yang membagi cerebellum menjadi 2 pada tangan dan kaki .
hemisphere. Dalam satu hemisphere terdiri dari 2 zona, yaitu : • The lateral zone of each cerebellar hemisphere
- Lateral zone appears to be concerned with the planning of sequential
- Intermadiate zone movements of the entire body and is involved with the
Di dalam hemisphere juga terdapat beberapa lobus, yaitu : conscious assessment of movement errors
- Anterior lobe • The flocculonodular lobe ,bagian dari cerebellum yang
- Posterior lobe yang membantu dalam mengontrol keseimbangan dang
- Floculonodular pergerakan mata.

Pada cerebellum juga terdapat 2 fissure, yaitu : Cerebellum memiliki 3 unit fungsional, yaitu :
- Primary fissure 1. Vestibulo cerebellum
- Horizontal fissure Yang bertanggung jawab terhadap keseimbangan.
2. Spino cerebellum
Yang mengkoordinasi aktivitas otot.
3. Cerebro cerebellum
Yang mengkoordinasi gerakan yang direncanakan.
TELINGA

Secara umum telinga terbagi atas telinga luar, telinga

tengah dan telinga dalam.

a. Internal Ear

Internal ear terdriri dari 2 divisi utama yaitu :


1. Bony labyrinth
Bony labyrinth mengandung perlymph yang
merupakan cairan seperti CSF yang mengelilingi
membranous labyrinth.Terdiri dari 3 area ,yaitu :
 Semisircular canal
 Vestibule
 Cochlea
2. Membranous labyrinth Vaskularisasi
mengandung endolymph , yang terdiri dari dua Dimulai dari common carotid artery  eksternal carotid artery
bagian yaitu :  superior temporal artery dan post auricular artery
1. Membranous labyrinth yang berada pada HISTOLOGI
vestibular terdiri 2 kantung : utricle, saccule CEREBELLUM
2. Membranous labyrinth yang berada pada bony Cerebelum terdiri dari 2 bagian yaitu gray mater di bagian luar

semicircular disebut semicircular duct yang terdiri dari axon tidak bermyelin dan white mater di bagian
dalam yang terdiri dari axon bermyelin. Struktur Cerebelar
cotrtex terdiri dari 3 lapisan yaitu :
 Molekular layer terdiri atas sel satelit dan dendrit
purkinje cell
 Middle layer terdiri atas body purkinje cell
 Granular layer terdiri atas banya small glanular cell
TELINGA
Inner Ear
 Labirynth
Didalam bony labirynth terdapat labirin membranousa
yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu
a. Labirin vestibularis terdiri dari
1. sacule dan utricle yang terdiri dari suatu
selubung tipis jaringan ikat yang di lapisi
epitel selapis gepeng. Terdapat makula
yang di bagian apikalnya terdapat sel
rambut yang memiliki kinolisum dan
sterosilia yang di selimuti oleh otolith
membrane yang berisi kristal otolith.
2. Duktus semicularis nerupakan bagian
labirynth yg bentuknya seperti bony
labirinth yang memiliki ujung yang di sebut
ampula. Di ampula terdpat krista. Setiap
krista memiliki hair cell dan suporting cell.
Dan dibungkus kupula ( masa gelatinus)
b. Labirin cochlearis merupakan suatu bagian labirin
membranosa yang hubunganya dengan sacculus
sangat di hubungkan dengan reseptor suara , labiri
cohclearis terdiri dari 3 lapisan yaitu scala
tympanic, scala vestibuli dan choclear duct.
Pergerakan tubuh yang menstimulasi reseptor untuk

static equilibrium meliputi kemiringan kepala dan

berhubungan dengan akselerasi dan deselarasi

2. Dinamic equilibrium

Mempertahankan posisi tubuh terutama kepala dalam

respon terhadap akselerasi dan deselerasi rotasi

Vestibular System

Vestibular System mengandalkan suatu system dalam pengaturan

keseimbangan, yaitu

- Vestibular Apparatus

- Non-Vestibular Apparatus
PHYSIOLOGI
1. Vestibular Apparatus
Physiology of equilibrium
Reseptor organ untuk equilibrium disebut vestibular apparatus,
Terdapat dua tipe equilibrium, yaitu:
terdiri dari utricle, sacule, dan semicircular duct.
1. Static equilibrium
1. Utricle dan sacule untuk static equilibrium
Untuk mempertahankan posisi tubuh terutama kepala
2. Semicircular duct untuk dinamic equilibrium
terhadap gaya gravitasi.
Aksi Potensial Vestibular Apparatus Fisiologi organ-organ Vestibular
Saat Otolithic dan hair bundle turun

Vestibular apparatus
Stereocilia bergeser ke arah kinosilium

Attachment filament tertarik
↓ Utricle dan saccule 3 jenis semicircular canal
Membuka channel transduksi

Depolarisasi Otolith yang ada didalamnya, respek - posterior semicircular canal ,
↓ terhadap gravitasi merasakan perubahan kepala yang

Melepaskan neurotransmitter miring ke kiri atau ke kanan

↓ - superior semicircular canal ,

Menghasilkan impuls saraf ke neuron yang menginervasi hair cell Untuk merespon perubahan posisi merasakan perubahan kepala
linear acceleration dan perubahan mengangguk, seperti mengatakan
(vestibullocochlear) ‘yes’
posisi kepala
- horizontal semicircular canal ,
merasakan perubahan kepala
menggeleng, seperti mengatakan
‘no’

Untuk merespon perubahan


posisi rotational acceleration
EQUILIBRIUM PATHWAY
2. Non Vestibular apparatus

Non Vestibullar Apparatus Berasal dari

 Impuls Visual (Retina dan Propioreceptif otot-otot mata)

Fungsinya menyampaikan impuls sensory tentang jarak objek-

objek dari mata

 Impuls dari proprioceptive


Fungsinya adalah akan memberikan informasi posisi daripada

organ yang satu (misalnya kepala, tangan, dll) terhadap organ

yang lain.

Nervous pathway keseimbangan Vestibulocerebellar,


Spinocerebellar, Cerebrocerebellar
CLINICAL SCIENCE  Pusing, berputar

VERTIGO  Penglihatan ganda ( diplopia )

Vertigo terbagi 2 : vestibular dan non vestibular  Sukar menelan

Vestibular : sentral dan perifer  Kelumpuhan otot-otot wajah

Non vestibular : somatosensory dan visual  Kesadaran terganggu

Vertigo adalah sensasi abnormal dari tubuh atau lingkungan  Hilangnya koordinasi

sekitarnya.  Mual muntah

VERTIGO VESTIBULAR

1. Vertigo sentral adalah vertigo yang disebabkan oleh 2. Vertigo perifer : vertigo yang terjadi karena adanya

penyakit yang disebabkan oleh SSP. gangguan pada kanalis semisirkular dan CN VIII.

Etiologi Etiologi

 Gangguan hemoragik atau iskemik pada otak kecil, 1. Otologik

nukleus vestibular dan koneksi yang terjadi di  BPPV

dalam batang otak.  Neuritis vestibular

 Tumor pada SSP  Penyakit meniere

 Infeksi  Tumor kompresi CN VIII

 Trauma 2. Singkop

 Multiple sclerosis  Hipotensi

Gejala  Aritmia
 Hipoglikemia menit berbulan bulan

3. Tidak terlokalisir
4. nistagmus + satu arah Kadang – kadang
 Psikogenik
dua arah
 Vertigo post trauma
5. gangguan lain tinnitus -
 Sindroma hiperventilasi
6. fiksasi visual Dihambat Tidak ada
Gejala
nistagmus dan hambatan
 Sensasi berputar
vertigo
 Sensasi pergerakan
7. direction of fall Toward slow Variable
 Ataxia
phase
 Gangguan pendengaran
8. direction of spin Toward fast Variable
 Mual
phase
 Lelah
9. vertical or Tidak pernah ada Kemungkinan ada

purely torsional
Perbedaan vertigo sentral dan perifer
nystagmus
gejala Vertigo perifer Vertigo sentral

1. onset Tiba - tiba Perlahan

2. beratnya keluhan berat ringan VERTIGO NON-VESTIBULAR

3. durasi Beberapa detik, Beberapa jam s/d Definisi :


Merupakan vertigo yang seringkali sulit dideskripsikan biasanya berputar hilang keseimbangan

disertai dengan keluhan pusing yang melayang, kehilangan Serangan Episodic Konstan
keseimbangan, dan gelap mata. Mual / muntah + Kontinu
Faktor yang mempengaruhi : Gangguan +/- -
1. Kurangnya pergerakan aktif, sehingga saat mengalami pendengaran
perubahan posisi tiba-tiba akan timbul sensasi vertigo Gerakan pencetus Gerakan kepala, Stress,
2. Penggguna alcohol akut perubahan kepala hiperventilasi
3. Pernah mengalami operasi otak atau pasca operasi mayor Situasi pencetus - Gerakan objek
Etiologi : visual keramaian,
 Gangguan Visual lalu lintas
- penggunaan kacamata baru atau salah

- timbulnya paresis otot extraokuler yang mendadak

dengan diplopia

 Somatosensorik

- neuropathy perifer atau myelopathy

Perbedaan Vertigo Vestibular dan Non-Vestibular

GEJALA VESTIBULAR NON-

VESTIBULAR

Sifat vertigo Rasa pusing Pusing melayang,


BPPV
Definisi
Adalah sensasi pergerakan abnormal yang ditimbulkan oleh
perubahan posisi tertentu. Posisi tersebut dapat mentriger
pergerakan mata spesifik (nistagmus)
Epidemiologi
Lebih sering terjadi pada perempuan 64%. Kecenderungan
terjadi pada usia lebih tua (51-57 thn)t
Etiologi
- gangguan pada fungsi labyrinth dimana manifestasi
terlihat ketika posisi kepala berubah
- timbul juga pada seluruh tipe vestibular-labyrinth
disease termasuk meniere disease, vetebrobasilar
stroke, tumor, posterior fossa tumor)
- pada pasien usia lebih dari 50 tahun adanya
degenerasi membran otholitic
- trauma pada inner ear setelah operasi
- viral neurolabyrinithis
Faktor resiko
1. Orang Tua
2. Alkoholizm
3. Major surgery
4. CNS disease
5. Otitis media
6. Idiopathic pathology

Patogenesis
Patofisiologi
Manifestasi Klinis = jika diputar kekiri maka nystagmus akan searah jarum jam

- Vertigo Paroksismal & Nystagmus Treatment

ditandai oleh: Watchful waiting : BPPV adalah vertigo jinak yang dapat sembuh

 Terdapat sensasi berputar terutama ketika berbaring, tanpa pengobatan dengan menunggu dari beberapa minggu sampai

berguling, membungkuk, Melihat ke atas, Sedang bulan

berdiri. 1. Betahistine

 Terkadang disertai mual dan muntah Class

 Oscillopsia -> Benda seolah-olah bergerak antiemetic

 Nystagmus terjadi terutama ketika berubah arah dari Indikasi

posisi tidur berubah ke posisi duduk. Vertigo, Tinnitus, dan gangguan yang berhubungan dengan

 Pada tes Dix-Hallpike, terjadi fatigability setelah tes meniere disease.

ke 3 atau 4. Kontraindikasi

Diagnosis  Asma Bronkial.

Hallpike maneuver :  Pheochromocytoma.

= pasien dalam posisi terlentang dengan kepala turun 300  History peptic ulcus, harus diawasi secara ketat.

= kemudian kepala pasien di balikkan ke arah kanan dan kiri  Tumor adrenal.

dengan sudut 600  Hamil dan menyusui.

= kemudian amati tanda dari nystagmus Efek

= jika kepala diputan ke kanan maka nystagmus akan berlawanan Mengurangi kekambuhan vertigo
Efek samping  Memiliki efek langsung pada H1 reseptor yang terletak

 Sakit kepala. pada pembuluh darah di bagian telinga dalam menimbulkan

 Nafsu makan menurun. vasodilatasi lokal dan meningkatkan permeabilitas.

 Insomnia.  Memiliki efek antagonis yang kuat di H3 reseptor,

 Alergi. meningkatkan tingkat neurotransmiter dilepaskan di ujung

 Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan diare. saraf.

Route of elimination Farmakokimia

Ginjal.  Diberikan secara oral.

Toxicity  Half Time 3-4 jam.

 Gejala overdosis (<640 mg) → mual ringan sampai sedang,  Metabolisme betahistine aminoethylpyridine dan

mulut kering, dyspepsia, abdominal pain, dan somnolence. diekskresikan lewat urin diubah menjasi pyridylacetic acid.

 (> 640 mg) → komplikasi : convulsions, komplikasi cardiac,  Protein binding : very low.

dan pulmonar. Dosis

Mekanisme Aksi  Awal 3 x 16 mg/hari.

 Memiliki afinitas yang sangat kuat sebagai antagonis  Selanjutnya 3 x 32 mg /hari.

untuk histamin H3 reseptor dan afinitas rendah sebagai  Apabila serangan menurun maka diturunkan menjadi 3x6-

agonis histamin H1 reseptor. 8 mg/hari.

2. Anti Emetik
Merupakan obat yang mengatasi mual dan muntah ,  Efek samping mulut kering , muka merah , gangguan

antiemetic agent berdasarkan cara kerjanya terdiri dari miksi , retensi urin menurun (pada gangguan prostate)

1. Antihistaminergic (Dymengydrinate , Meclizine) 3. Antidopaminergic (Prochlorperazine dan

 MOA  menghambat interaksi histamin dan reseptor H1 Thiethylperazine)

dan H2  MOA bebas melewati blood brain barier kemudian

 Masa kerja Meclizine (12-24 jam ) dan mestimulus area postrema yaitu CTZ

Dymengydrinate(4-6 jam)  Farmakodinamik efeknya ke saraf pusat , otot rangka

 Bentuk sediaan Meclizine ( tablet 25 mg ) dan ,cardiovaskular

Dymengydrinate ( tablet 50 mg dan suntik 50 mg/ml)  Farmakokinetik absorpsinya baik dengan cara oral

 Dosis Meclizine (25-50 mg) danDymengydrinate (50 maupun parenteral .

mg)  Efek samping Aman ,tapi bisa menyebabkan ikterus

 Efek samping  vertigo, tinitus, lelah,penat,penglihatan ,dermatitis dan leukopenia

kabur ,diplopia ,gelisah,insomnia .  Indikasi  medikasi , toksin dan muntah .

2. Anticholinergic (Sclopalamine ) 4. 5-HT3 antagonist ( Ondansentron ,

 MOA  menghambat reseptor muskarinik granistereon )

 Farmakodinamik efeknya ke saraf pusat , mata saluran  MOA mengantagonisasikan reseptor 5-HT yang

nafas , cardiovaskular , saluran cerna ,kelenjar endokrin terdapat di CTZ area prostema dan mungkin juga pada

 Farmakokinetik  mudah diserap kecuali dikulit aferen vagal saluran cerna .

 Bentuk sediaan 1 mg/tablet.  waktu paruh nya 3 jam


 Farmakokinetik absorpsinya cepat 1-1,5 jam , berikatan  Tujuan :

dengan protein plasma 70-76 %  Melatih gerakan kepala yang mencetuskan vertigo untuk

 Efek samping baik tapi bisa menyebabkan kontipasi, meningkatkan kemampuan mengatasinya secara lambat laun.

skit kepala , flushing mengantuk dan gangguan aluran cerna  Melatih gerakan bola mata, latihan fiksasi pandangan mata.

.  Melatih meningkatkan kemampuan keseimbangan.

 Indikasi mual ,muntah dan pengobatan kanker .  Latihan seperti :

5. Tricyclic antidepressant (amitripilin ,nortriptilin  Berdiri tegak dengan mata dibuka, kemudian dengan mata

) ditutup.

 MOA menghambat ambilan kembali neurotransmitter  Olahraga yang menggerakkan kepala (gerakan rotasi, fleksi,

diotak ekstensi, miring).

 Farmakodinamik efeknya ke saraf pusat psikologis dan  Dari sikap duduk disuruh berdiri dengan mata terbuka,

cardiovascular kemudian dengan mata tertutup.

 Sediaan tablet 25 mg , suntikan 100 mg /10 ml  Jalan di kamar / ruangan dengan mata terbuka kemudian

 Efek samping lemah ,pusing ,hipotensi , sembelit , sukar mata tertutup.

berkemih ,udem dan tremor .  Berjalan tandem.

3. Latihan Fisik  Jalan menaiki dan menuruni bidang miring.

 Latihan yang bertujuan mengatasi gangguan vestibular,  Melirikkan mata ke arah horizontal dan vertikal.

membiasakan atau mengadaptasi diri terhadap gangguan  Melatih gerakan mata dengan mengikuti objek yang

keseimbangan. bergerak dan juga memfiksasi pada objek yang diam.


Rehabilitasi vestibular : terapi non- invasive yang dapat - Meminta pasien untuk menjalankan proses rehabilitasi

berhasil dengan periode panjang (Epley Maneuver) dengan teratur dan sampai selesai

TERAPI FISIK BRAND-DARROF - Setelah dilakukan rehabilitasi, sebaiknya pasien tidak

 Ambil posisi duduk. banyak bergerak hingga 24 jam kedepan

 Arahkan kepala ke kiri, jatuhkan badan ke posisi kanan IIMC

kemudian balik posisi duduk, begitupun sebaliknya. “Shalatlah kamu sambil berdiri, dan jika kamu tidak mampu,
maka sambil duduk, dan jika tidak mampu, maka dengan
 Masing - masing gerakan lamanya sekitar 1 menit, dapat
berbaring”. (HR. Bukhari).
dilakukan berulang kali.

 Untuk awal cukup 1-2 kali kiri kanan, makin lama makin

bertambah.

Prognosis
Cuo Advitam - Tidak mengancam jiwa, Prognosis Ad Bonam
Cuo Adfunction - Mengganggu fungsi keseimbangan tubuh,
Prognosis Ad Malam
Cuo AdSanation - Memiliki tingkat kekambuhan tinggi, Prognosis
Referensi:
Ad Malam
Kesimpulan : Dubia, Ad Malam - Clinical Oriented Anatomy Moore
- Anatomy and Physiology Gerrard J. Tortora
BHP - © DS SS 2012
- Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit yang
- © DS JM 2011
dideritanya - Physiology-Guyton
- Melakukan informed concent - Histology-Junqueira

Anda mungkin juga menyukai