Anda di halaman 1dari 60

KARAKTERISTIK IBU YANG

MELAHIRKANBAYI DENGAN BERAT BADAN


LAHIR RENDAH
(BBLR) DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH
PADA TAHUN 2003 – 2006

SKRIPSI

Oleh :

IRMA D.M. SIANTURI


011000111

BAGIAN GIZI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2007

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal Penelitian Dengan Judul :

KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN


BAYIDENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)
DI
RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH
PADA TAHUN 2003 – 2006

Yang dipersiapkan dan diseminarkan oleh :

IRMA D.M. SIANTURI


011000111

Proposal Penelitian ini telah diperiksa dan disetujui


Untuk diseminarkan dihadapan peserta seminar
Bagian Gizi
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara

Oleh :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof.dr. David H Simanjuntak Dra. Jumirah, Apt, MKes


NIP. 130231537 NIP. 131803342

I
rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
ABSTRAK

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu indikator dari tingkat
kesehatan ibu dan anak, dan bayi dengan berat badan lahir rendah merupakan
determinan yang utama pada kematian perinatal dan neonatal.
Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan disain cross sectional study yang
bertujuan untuk melihat karakteristik ibu yang melahirkan BBLR di Rumah SakitSanta
Elisabeth Medan pada tahun 2003-2006. Sampel adalah total populasi, yaitusemua ibu
bersalin yang melahirkan BBLR di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medanpada tahun
2003-2006, yaitu sebanyak 192 orang. Data yang dikumpulkanmerupakan data
sekunder, yang meliputi usia ibu, paritas, pekerjaan suami, jarakkelahiran, kadar Hb ibu
menjelang persalinan dan umur kehamilan.
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan
BBLR umumnya berusia 20-35 tahun (79,2%), memiliki paritas 2-3 (46,4%),
jarakkehamilan 2-4 tahun (74,0%), kadar Hb<11 gram/dl (59,9%), umur kehamilan
<37minggu (79,2%) dan pekerjaan suami sebagai pegawai swasta (31,7%).
Angkakejadian bayi dengan BBLR mengalami fruktuasi dari tahun 2003-2006, tapi
yangpaling tinggi pada tahun 2005.
Pada saat persalinan, diharapkan para petugas kesehatan bukan hanya
melakukan pertolongan persalinan, tetapi juga memberikan penyuluhan
tentangbagaimana merawat kehamilan sehingga tidak melahirkan bayi yang BBLR.
Memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pasien persalinan, khususnya
padawaktu pemeriksaan antenatal, seperti distribusi zat besi, vitamin, asam pholat,
dllyang dimulai sejak pra dan pada saat kehamilan.

Kata kunci : BBLR, Karakteristik.

rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
I © 2009
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah Yang Maha Kuasa atas

limpahan Berkat dan Kasih setia-Nya sehingga penulis dapat


menyelesaikanpenyusunan skripsi yang berjudul ”Karakteristik Ibu Yang Melahirkan
BayiDengan Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ) Di Rumah Sakit Santa
ElisabethMedan Pada Tahun 2003 – 2006 ”. DIA senantiasa memampukan, menolong
danmengajarkan serta terus hadir dari awal penulis menginjakkan kaki
sampaimengakhirinya di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
ini.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan,

baik dalam isi maupun penulisannya, maka pada kesempatan ini penulis berharapbahwa
tulisan ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu, khususnya tentang BeratBadan Lahir
Rendah ( BBLR ). Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasihyang tiada
terhingga kepada semua pihak yang telah mendukung sampai penyelesaianskripsi ini.
Untuk itu dengan hati yang tulus penulis menyampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, Msi, selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat USU.
2. Ibu Juanita, SE, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing akademik Fakultas
Kesehatan Masyarakat USU.
3. Bapak Prof. dr. David .H. Simanjuntak, selaku Dosen Pembimbing I yang

telah mengarahkan, memotivasi dan membimbing penulis dari awal


hinggapenyelesaian skripsi ini.
4. Ibu Dra. Jumirah , Apt, M.Kes, selaku Kepala Bagian Gizi Kesehatan

Masyarakat dan Dosen Pembimbing II yang telah banyak


memberikanbimbingan dan arahan kepada penulis sejak dari awal sampai
selesainyaskripsi ini.

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
5. Ibu Dr. Evawani Yunita Aritonang, Ir, Msi dan Ibu Ernawati Nasution, SKM,
M.Kes, selaku Dosen Penguji I dan II yang telah memberikan
saran/masukandemi perbaikan skripsi ini.
6. Seluruh staf pengajar dan pegawai Fakultas Kesehatan Masyarakat USU,

khususnya dosen-dosen Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat .


Terimakasihbuat ilmu yang telah diberikan.
7. Ibu Direktur Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan beserta seluruh staf dan

karyawan, khususnya yang ada di bagian Rekam Medis yang telah


banyakmemberi bantuannya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
8. Yang terkasih dan tersayang orang tua Ayahanda Ir. Tupang Sianturi dan
Ibunda Tumiar Simanjuntak, SST, M.Kes serta kakak saya R.Desi Novita. S,SE,
dr. Fera Donna . S dan abang saya Doan Arthur . S, SE yang begitu sabardan
penuh kasih senantiasa mendukung dan mendoakan penulis sepanjanghidup
untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Juga buat keponakanku yang lucudan
kusayangi (Juan Exaudia Sihombing, Kevin Rajagukguk dan
BrianRajagukguk).
9. Teman – teman angkatan ’01, teman – teman yang ada di Peminatan Gizi dan

teman – teman sepelayanan di GBI Medan Plaza yang tidak dapatdisebutkankan


satu persatu, terima kasih buat dukungan dan doanya.

Akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Pengasih selalu melimpahkan berkat kasih-
Nya kepada kita semua. Amin.

Medan, Juni 2007


Penulis

Irma D.M. Sianturi

rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
I © 2009
DAFTAR ISI

Hal
ABSTRAK .................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... vi

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................... .…..... … 1
1.2. Perumusan Masalah............................................................................. 5
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
1.3.1. Tujuan Umum ............................................................................ 5
1.3.2. Tujuan Khusus ........................................................................ .. 5
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................. .. 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Kehamilan Risiko Tinggi .................................................................... 7
2.2. Pengertian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) ................................. 8
2.3. Faktor-faktor yang berhubungan dengan BBLR ............................. . 10
2.3.1. Usia Ibu ...................................................................................... .. 11
2.3.2. Tingkat Pendidikan .................................................................... 13
2.3.3. Berat dan Tinggi Badan Ibu ................................................... .. 13
2.3.4. Paritas .......................................................................................... 14
2.3.5. Pekerjaan Suami............................................................ ........... 15
2.3.6. Jarak Kelahiran ........................................................................ .. 15
2.3.7. Kadar Hb Ibu Menjelang Persalinan ..................................... . 16
2.3.8. Umur kehamilan......................................................................... 16
2.4. Pencegahan BBLR ............................................................................ 17
2.5. Kerangka Konsep Penelitian ........................................................... .. 19

BAB III. METODE PENELITIAN


3.1. Jenis Penelitian ................................................................................. ..
20
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... .
20
3.3. Populasi dan Sampel ........................................................................ ..
20
3.3.1. Populasi...................................................................................... .
20
3.3.2. Sampel...................................................................................... ...
21
3.4. Jenis Data ......................................................................................... ..
21
3.5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................
I 21
3.6. Defenisi Operasional......................................................................... .
21
3.7. Aspek Pengukuran ............................................................................. .
22
3.8. Teknik dan Analisa Data ............................. ...................................... 23

rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
BAB IV. HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Rumah Sakit ......................................... .............
24
4.2. Kejadian Bayi BBLR di RS Santa Elisabeth Medan ..................... .. 24
4.2.1 Angka Kejadian Bayi Dengan BBLR di RS Santa Elisabeth
Medan Pada Tahun 2003-2006 ................................................... 24
4.2.2 Perbandingan Angka Kejadian Bayi Dengan BBLR di Tiga RS
Medan............................................................................................. 25
4.2.3 Angka Kejadian bayi dengan BBLR Berdasarkan Berat
Lahir..264.3 Distribusi Frekwensi Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi
dengan
BBLR di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2003-2006 ..................... 26
4.3.1 Usia Ibu .......................................................................................... 26
4.3.2 Paritas ............................................................................................ 27
4.3.3 Jarak Kelahiran ............................................................................. 27
4.3.4 Kadar Hb Ibu Menjelang Persalinan .......................................... 28
4.3.5 Umur Kehamilan ........................................................................... 29
4.3.6 Pekerjaan Suami .......................................................................... 29

BAB V. PEMBAHASAN
5.1 Kejadian Bayi BBLR di RS Santa Elisabeth Medan ........................
31
5.2 Usia Ibu ..................................................................................................
32
5.3 Paritas Ibu ..............................................................................................
34
5.4 Jarak Kelahiran .....................................................................................
34
5.5 Kadar Hb Ibu Menjelang Persalinan ..................................................
35
5.6 Umur Kehamilan ..................................................................................
36
5.7 Pekerjaan ..............................................................................................
36

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN


6.1. Kesimpulan ..........................................................................................
38
6.2 . Saran ....................................................................................................
38

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

I
rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehamilan adalah suatu proses fisiologis yang terjadi hampir pada setiap

wanita. Dari setiap kehamilan yang diharapkan adalah lahirnya bayi yang
sehatsempurna secara jasmaniah dan dengan berat badan lahir yang cukup. Tetapi

adakalanya kelahiran bayi tersebut tidak seperti yang diharapkan, seperti lahirnya

bayi dengan berat lahir rendah yaitu kurang dari 2500 gram. Bayi Berat Lahir
Rendah(BBLR) merupakan salah satu indikator dari tingkat kesehatan ibu dan anak,
dan

bayi dengan berat badan lahir rendah merupakan determinan yang utama pada

kematian perinatal dan neonatal. Menurut WHO bayi berat lahir rendah
merupakanpenyebab dasar kematian neonatus (Depkes, 2000).

Setiap tahun terdapat lebih dari 150 juta ibu hamil di negara berkembang.

Sekitar 500.000 ribu jiwa diantaranya akan meninggal akibat penyebab yangberkaitan

dengan kehamilan, dan 50 juta lainnya akan menderita karenakehamilannya mengalami

komplikasi. Selain itu, telah terjadi 7 juta kematianperinatal yang diakibatkan

permasalahan kesehatan maternal, 4 juta adalah kejadian

lahir mati (still birth) dan 3 jutanya adalah kematian perinatal dini.

Dari angka tersebut, kira-kira separuhnya berkaitan dengan berat badan lahir
rendah(BBLR) (Sutomo, 2003).

Upaya untuk meningkatkan kualitas manusia seyogyanya harus dimulai sedini

mungkin sejak janin dalam kandungan dan sangat tergantung kepada kesejahteraan

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
ibu termasuk kesehatan dan keselamatan reproduksinya. Oleh karena itu upaya

meningkatkan status kesehatan ibu dan anak di Indonesia merupakan salah satuprogram

prioritas. Meskipun Widya Karya Pangan dan Gizi VII juga mencatatturunnya angka

kematian bayi (AKB) dari 68 per 1000 kelahiran hidup pada tahun1991 menjadi 35 per

1000 kelahiran hidup pada tahun 2002, tetapi angka tersebuttetaplah jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan negara tetangga ASEAN (Depkes,1999 ).

Angka Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Indonesia masih tinggi yaitu

14%. Angka BBLR yang tinggi ini merupakan salah satu penyebab angka kematianbayi
yang juga tinggi. Hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang

BBLR akan mempunyai kemungkinan meninggal neonatal 20 sampai 30 kali lebih

besar dan meninggal sebelum berumur satu tahun 17 kali lebih besar dari bayi yang

lahir dengan berat badan lahir yang cukup. Selain itu bayi yang BBLR mengalami

gangguan perkembangan mental sehingga mengakibatkan kecerdasan dankemampuan

belajar menurun. Menyadari hal itu, pemerintah menetapkan bahwaangka BBLR harus

diturunkan dari 14% menjadi 7% (Depkes, 2000).

Beberapa faktor yang mempunyai pengaruh terhadap kejadian bayi lahir

khususnya bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dilihat dari karakteristiksosial

ekonomi (pendidikan ibu, pekerjaan ibu, status ekonomi), dan riwayatpersalinan (umur

ibu, urutan anak, keguguran/lahir mati dan pelayanan antenatal)

frekuensi periksa hamil, tenaga periksa hamil, umur kandungan saat

memeriksakehamilannya). Menurut Saraswati (1998) bahwa beberapa faktor yang

berpengaruhterhadap kejadian BBLR antara lain : faktor sosial demografis (umur ibu,

suku,

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
agama, tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat ekonomi), faktor antropometri

(beratbadan ibu < 39 kg atau > 90 kg, tinggi badan ibu < 145 cm, LILA ibu

< 23,5 cm),faktor biomedis (paritas, jarak kehamilan, umur kehamilan, kadar Hb

menjelangpersalinan, tekanan darah ibu sewaktu hamil) pelayanan medis, prilaku

danlingkungan (Setyowati, 1995).

Berdasarkan data Profil Kesehatan Kota Medan Tahun 2003, angka kejadian

BBLR sebesar 1,62% dari 187.420 bayi yang lahir di Sumatera Utara. Menurut Azrul

Azwar, melalui Kasubdin Surveilans Gizi Tatang S Falah menyebutkan bahwa

selama periode tahun 1990 – 2000 terdapat 7-14% bayi atau 335.000 – 710.000
bayidengan berat rendah dari 5 juta bayi lahir pertahun (Depkes, 1999)

Menurut penelitian Agustina, dkk yang dikutip oleh Yekti (1995),

menemukan bahwa dari berbagai negara selama lebih dari 30 tahun terakhir, anak

yang mempunyai BBLR umumnya dapat bertahan hidup dengan normal sampai

kanak-kanak. Beberapa anak yang lahir dengan BBLR akan mengalami hambatanpada

pertumbuhan otak (berupa gangguan fungsi psikomotorik, retardasi mental

danhambatan pada perkembangan intelektual/kecerdasan), mempunyai risiko tinggi

terhadap penyakit infeksi, serta hambatan pertumbuhan fisik.

Masalah utama bayi baru lahir adalah masalah yang sangat spesifik, yang

terjadi pada masa perinatal serta dapat menyebabkan kematian, kesakitan dan

kecacatan. Timbulnya masalah pada masa perinatal merupakan akibat dari


kondisikesehatan ibu yang jelek, perawatan selama kehamilan yang tidak adekuat,

penanganan selama persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, serta perawatan

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
neonatal yang tidak adekuat. Bila ibu meninggal saat melahirkan, kesempatan
hidupyang dimiliki bayinya menjadi semakin kecil (Depkes RI, 1999).

Hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

ditemukan kejadian BBLR pada tahun 1996 sebesar 5,77% dari 659 bayi dan padatahun
1997 mengalami peningkatan menjadi 7,2% dari 736 bayi dan pada tahun 1998

mengalami penurunan sebesar 0,85% dari 590 bayi dan pada tahun 1999 mengalami

peningkatan sebesar 4,5% dari 717 bayi dan pada tahun 2000 mengalami

peningkatansebesar 7,68% dari 729 bayi (Jumirah, dkk, 2001). Akan tetapi,

berdasarkan datayang penulis dapatkan dari Rekam Medis pada rumah sakit yang sama,

kejadian

BBLR pada tahun 2003 meningkat sebesar 14,28% dari 280 bayi dan pada tahun2004

mengalami penurunan menjadi 10% dari 200 bayi dan pada tahun 2005mengalami

peningkatan menjadi 10,42% dari 240 bayi dan pada tahun 2006

mengalami peningkatan lagi sebesar 13,33% dari 480 bayi. Adapun faktor yang

mempengaruhi tingginya angka BBLR di rumah sakit ini dikarenakan umur ibu > 35

tahun yang beresiko tinggi untuk melahirkan dan Hb darah ibu yang rendah pada
saatmelahirkan bayi (Hb < 11).

Berdasarkan hasil rekapitulasi yang penulis peroleh dari catatan pada bagian

perinatologi Rumah Sakit Pirngadi Medan, angka BBLR pada tahun 2003 sebesar

9,71% dari 422 bayi dan pada tahun 2004 mengalami peningkatan sebesar 9,72% dari

566 bayi dan pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 1,25% dari 3177 bayi

dan pada tahun 2006 mengalami peningkatan kembali sebesar 13,7% dari 334 bayi.

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
Adapun faktor yang mempengaruhi angka kejadian BBLR di rumah sakit ini

dikarenakan umur ibu > 35 tahun yang beresiko tinggi untuk melahirkan dan

keekonomian keluarga yang rendah.

Berdasarkan data yang didapat dari Rekam Medis di Rumah Sakit Santa

Elisabeth, ditemukan bahwa kejadian BBLR sejak Januari 2003 sampai Juni
2006sebesar 7,8% (192 kasus) dari 2460 bayi yang dilahirkan. Dalam hal ini peneliti
akan

meneliti karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah(BBLR) di Rumah Sakit Santa Elisabeth pada tahun 2003 – 2006 .

1.2. Perumusan Masalah

Belum diketahuinya karakteristik ibu yang melahirkan bayi berat badan lahir

rendah (BBLR) pada tahun 2003 – 2006 di RS Santa Elisabet Medan.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan

lahir rendah (BBLR) di Rumah Sakit Santa Elisabeth tahun 2003 – 2006.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan

lahir rendah (BBLR), yang meliputi : umur, paritas, pekerjaan, jarakkelahiran,


Hb darah Ibu menjelang persalinan dan umur kehamilan.

2. Untuk mengetahui kejadian BBLR tahun 2003, 2004, 2005 dan 2006 di

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
1.4. Manfaat Penelitian.

1. Bagi Dinas Kesehatan sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan

dan prioritas dalam menyusun program penurunan morbiditas dan mortalitas

akibat BBLR.

2. Sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya.

I rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kehamilan Risiko Tinggi

Kehamilan merupakan proses reproduksi yang normal, namun perlu

perawatan diri yang khusus agar ibu dan janin yang dikandungnya dalam keadaan

sehat. Risiko kehamilan bersifat dinamis, karena seorang ibu hamil pada

mulanyanormal namun secara tiba-tiba dapat menjadi risiko tinggi. Kehamilan yang

disertaidengan faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya

keguguran,kematian janin, persalinan prematur, retardasi pertumbuhan intra uteri,

kelahiran bayidengan berat badan lahir rendah, penyakit janin atau bayi neonatus,

retardasi mental

atau kecacatan atau keadaan lain yang menimbulkan rintangan dan hambatan disebut

kehamilan risiko tinggi.

Menurut National Academy (1985) yang dikutip oleh Yekti (1995) faktor-

faktor yang berhubungan dengan kehamilan risiko tinggi antara lain :

1. Usia ibu < 20 tahun atau > 35 tahun

2. Anak lebih dari 4 orang

3. Jarak persalinan dan kehamilan < 2 tahun

4. Tinggi badan < 145 cm dan berat badan < 45 kg

5. Ukuran lingkar lengan atas < 23,5 cm

6. Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis, hipertensi.

rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
Semakin banyak ditemukan faktor risiko pada ibu hamil, maka semakin tinggi

risiko kehamilannya. Risiko tinggi kehamilan merupakan keadaan menyimpang dari

normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan atau kematian, baik pada ibu

maupun pada bayi. Faktor tersebut meliputi: Hb darah < 8 gr%, tekanan darah

tinggi(systole > 150 mmHG, diastole > 90 mmHg), odema yang nyata, ketuban

pecah dini,penyakit kronis pada ibu (jantung, paru-paru,ginjal) dan riwayat obstretik

buruk(riwayat bedah Caesar dan komplikasi kehamilan).

2.2. Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang baru lahir yang berat

badannya saat lahir kurang dari 2500 gram.

Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya, bayi berat lahir rendah

dibedakan dalam (Saifuddin, 2001) :

Bayi Berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500 – 2499 gram.

Bayi Berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir 1000 – 1499 gram.

Bayi Berat lahir Ekstrem rendah (BBLER), berat lahir < 1000 gram.

Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah Premature Baby dengan Low

Birth Weight Baby (bayi dengan berat badan lahir rendah), dan kemudian WHO

merubah ketentuan tersebut pada tahun 1977 yang semula Kriteria BBLR ≤
2500menjadi hanya < 2500 gram tanpa melihat usia kehamilan.(Wiknjosastro, 1997).

Berdasarkan usia kehamilan, bayi dengan berat badan lahir rendah dapat

dibedakan menjadi 2 tipe yaitu :

I rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
1. Bayi Prematur

Suatu keadaan yang belum “matang” yang ditemukan pada bayi yang lahir ketika

usia kehamilan belum mencapai 37 minggu.

Prematuritas merupakan penyebab utama dari kelainan dan kematian pada bayi

yang baru lahir. Beberapa organ dalam bayi mungkin belum berkembang

sepenuhnya sehingga bayi memiliki risiko tinggi untuk menderita


penyakittertentu.(Depkes, 1995)

2. Bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)

Merupakan bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari semestinya untuk

masa gestasi, yakni dibawah percentil ke 10, yang dapat merupakan bayi

kurangbulan (pre term), cukup bulan (aterm), lewat bulan (post term). Bayi ini

disebutjuga dengan sebutan Small for Gestational Age (SGA) atau Small for

Date(SDA). Hal ini dikarenakan janin mengalami gangguan pertumbuhan

didalamuterus (Intra Uterine Growth Retardation) sehingga pertumbuhan janin

mengalami hambatan.

KMK dibagi atas :

a. Proportionate Intra Uterine Growth Retardation (IUGR), adalah janin yang

menderita distress yang lama, dimana gangguan pertumbuhan terjadi

berminggu-minggu sampai berbulan-bulan sebelum lahir, sehingga berat,panjang


kepala dan lingkar kepala dalam proporsi yang seimbang, akan tetapi

keseluruhannya masih berada di bawah masa gestasi yang sebenarnya.

b. Disproportionate Intra Uterine Growth Retardation, terjadi akibat distress sub-

akut. Gangguan terjadi beberapa minggu sampai beberapa hari sebelum janin

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
lahir. Pada keadaan ini panjang dan lingkar kepala normal akan tetapi berattidak

sesuai dengan masa gestasi. Bayi tampak kurus dan lebih panjang dengantanda-

tanda sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit, kulit kering keriput dan

mudah diangkat.

WHO (1979) membagi umur kehamilan dalam 3 kelompok :

1. Preterm : kurang dari 37 minggu (kurang dari 259 hari)

2. Term: mulai dari 37 minggu sampai kurang dari 42 minggu (259 sampai 293

hari)

3. Post-term : 42 minggu atau lebih (294 hari atau lebih)

2.3. Faktor - faktor Yang Berhubungan Dengan BBLR

Dari berbagai studi yang pernah dilakukan di negara – negara maju maupun di

negara – negara berkembang banyak faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian

berat bayi lahir rendah. Faktor – faktor tersebut dapat berperan secara langsungmaupun
tidak langsung terhadap kejadian berat bayi lahir rendah. Beberapa penelitian

mengklasifikasikan faktor – faktor tersebut dengan hasil yang berbeda-beda.

Menurut Thomson (1983) yang dikutip oleh Setiawan (1995), beberapa faktor

yang berhubungan dengan kejadian BBLR adalah :

1. Faktor biologis : jenis kelamin bayi, paritas, umur ibu, ras, faktor keluarga,

tinggi badan dan berat badan orang tua, pertambahan berat badan selama hamil,

riwayat kehamilan terdahulu, hipertensi dan preeklamsi, odema ibu, komplikasi

kehamilan dan ukuran plasenta.

2. Faktor lingkungan : status sosio ekonomi, status gizi dan merokok.

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
Menurut National Academy (1985) yang dikutip oleh Yekti (1995), faktor –

faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR, yaitu :

1. Faktor genetik : jenis kelamin, ras, tinggi badan ibu, berat badan ibu sebelum

hamil, tinggi dan berat badan ayah.

2. Faktor demografi dan psikososial : umur ibu, status sosial ekonomi (pendidikan,

pendapatan dan pekerjaan), status perkawinan dan faktor psikologi ibu.

3. Faktor kehamilan : paritas, jarak kehamilan, aktifitas seksual dan riwayat

kehamilan terdahulu (abortus, kelahiran mati).

4. Faktor gizi : pertambahan berat badan selama kehamilan, status gizi (kalori,

protein, vitamin, dll), pengeluaran energi untuk kerja dan aktifitas fisik.

5. Morbiditas umum : malaria, infeksi saluran kencing, infeksi saluran alat

kelamin.

6. Keracunan : merokok, alkohol dan obat-obat terlarang.

7. Pelayanan antenatal : kunjungan pertama antenatal, jumlah kunjungan

pelayanan dan kualitas antenatal.

2.3.1. Usia Ibu

Kemajuan di bidang sosial ekonomi, termasuk peningkatan akses terhadap

kesempatan kerja dan pendidikan menyebabkan terdensi untuk menikah di usia


mudabagi kaum wanita semakin berkurang. Namun masih banyak terjadi di masyarakat

pedesaan, wanita menikah di usia sangat muda. Kemungkinan mempunyai anak

pertama di usia dini semakin lebih besar. Usia muda pada dasarnya berkisar antara 13

sampai 19 tahun, secara umum dinyatakan bahwa wanita usia muda adalah wanita

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
yang berumur dibawah 20 tahun atau yang berumur 19 tahun kebawah. Usia

reproduksi optimal bagi seorang wanita adalah umur antara 20-35 tahun, dibawah dan

diatas usia tersebut akan meningkatkan resiko kehamilan maupun persalinan, karena

perkembangan organ-organ reproduksi yang belum optimal, kematangan emosi

dankejiwaan kurang serta fungsi fisiologi yang belum optimal, sehingga lebih

seringterjadi komplikasi yang tidak diinginkan dalam kehamilan. Sebaliknya pada usia

ibuyang lebih tua telah terjadi kemunduran fungsi fisiologis maupun reproduksi

secaraumum, sehingga lebih sering terjadi akibat yang merugikan pada bayi

(Setyowati,dkk, 1996).

Beberapa studi telah melaporkan bahwa perkawinan di usia muda yang

disusul dengan kehamilan akan berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan janin

yang sedang dikandungnya. Salah satunya adalah meningkatnya resiko kelahiranBBLR.


Setiawan (1995), melaporkan bahwa ibu hamil pada usia remaja (< 20 tahun)

mempunyai resiko melahirkan bayi BBLR 4,1 kali lebih banyak dibandingkan

dengan ibu hamil di usia lebih 20 tahun.

Dari hasil penelitian Yekti (1995) diketahui bahwa terdapat 17,6% ibu yang

saat melahirkan masih berumur < 20 tahun. Sedangkan untuk kelompok umur >
35

tahun diperoleh angka 2 % dari seluruh ibu hamil. Rata-rata umur lebih muda

disimpulkan kecenderungan untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

Pada umumnya bayi dengan BBLR dari wanita yang berusia muda biasanya

disertai dengan kelainan bawaan dan cacat fisik, epilepsi, retardasi mental, kebutaan

dan ketulian. Bila bayi dapat bertahan hidup akan menimbulkan masalah yang besar

dan mengalami pertumbuhan yang lambat.

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
2.3.2. Tingkat Pendidikan Ibu

Latar belakang pendidikan ibu yang rendah menyulitkan berlangsungnya

suatu penyuluhan kesehatan terhadap ibu karena mereka kurang menyadari

pentingnya informasi-informasi tentang kesehatan ibu saat hamil, akibatnya mereka

tidak mengetahui cara pemeliharaan kesehatan terutama pada saat hamil baik

menyangkut gizi, kebersihan, makanan yang bernilai tinggi.

Penelitian Setyowati, dkk pada tahun 1996, menunjukkan bahwa pendidikan

ibu yang rendah terutama yang sekolah/pendidikan SD kebawah lebih cenderung

untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan pendidikan SLTP dan SLTA.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian Sulaiman (1986), bahwa faktor

pendidikan ibu memegang peranan terhadap kejadian bayi BBLR. Wanita-wanita

hamil dengan pendidikan SD 1 – 3 tahun, buta huruf, tinggi kemungkinannya

melahirkan bayi BBLR.

2.3.3. Berat dan Tinggi Badan Ibu

Ibu dengan berat badan lebih rendah cenderung untuk melahirkan bayi BBLR.

Hal ini mungkin disebabkan ibu dengan berat badan rendah dengan usia kehamilan

yang lebih muda dibandingkan ibu dengan berat badan cukup. Ibu yang mempunyai

berat badan rendah sebelum masa kehamilannya ternyata mempunyai kemungkinan

yang lebih besar untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang

mempunyai berat badan cukup pada masa sebelum kehamilannya. Ibu dengan

beratbadan kurang (< 45 kg) atau turun sampai 10 kg atau lebih selama

kehamilan,mempunyai resiko terjadinya BBLR (Sulaiman, 1986).

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
Tinggi badan ibu dilaporkan berperan terhadap kejadian BBLR. Hubungan

antara tinggi badan ibu merupakan hubungan positif, dimana semakin tinggi ibu

semakin berat bayi yang dilahirkan. Ibu dengan tinggi badan kurang dari 145 cm

merupakan ibu yang beresiko untuk BBLR.

Adanya pengaruh tinggi badan mungkin berhubungan dengan status gizi ibu

pada masa lampau, dimana ibu yang mempunyai tinggi badan yang rendah

mempunyai status gizi yang kurang pada masa lampaunya.

Dari hasil penelitian Alisyahbana yang dikutip oleh Sulcan (1996) didapatkan

Resiko Relatif kejadian BBLR pada ibu dengan tinggi badan < 145 cm sebesar 4,3

kali dibandingkan dengan ibu yang tinggi badannya > 145 cm.

2.3.4. Paritas

Paritas merupakan jumlah persalinan yang dialami ibu sebelum persalinan

atau kehamilan sekarang. Pada umumnya BBLR meningkat sesuai

denganmeningkatnya paritas ibu. Resiko untuk terjadinya BBLR tinggi pada paritas

1kemudian menurun pada paritas 2 atau 3, selanjutnya meningkat kembali pada

paritas4 (Manuaba, 1998).

Komplikasi-komplikasi yang terjadi pada ibu golongan paritas tinggi akan

mempengaruhi perkembangan janin yang dikandungnya. Hal ini disebabkan


adanyagangguan plasenta dan sirkulasi darah ke janin, sehingga pertumbuhan janin

terhambat. Jika keadaan ini berlangsung lama akan mempengaruhi berat badan
lahirbayi dan kemungkinan besar terjadinya BBLR (Wibowo, 1992).

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
Pada umumnya berat badan lahir meningkat dengan semakin tingginya

paritas. Bayi kedua (paritas 1) sekitar 100 gr lebih berat apabila dibandingkan
denganbayi yang lahir pada kehamilan pertama (Paritas 0). Bayi yang lahir pertama

cenderung mempunyai resiko BBLR lebih tinggi. Hal ini mungkin disebabkan
olehfaktor umur, biologis dan fisiologis (Srimastuti, 1987).

2.3.5. Pekerjaan Suami

Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan suami bersifat menghasilkan uang

dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Menyatakan bahwa jenispekerjaan

akan mempengaruhi jumlah pendapatan. Selanjutya pendapatan keluargayang memadai

akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak karena orangtua dapat

menyediakan semua kebutuhan anak (Soetjiningsih, 1995)

2.3.6. Jarak Kelahiran

Jarak kelahiran dapat menyebabkan hasil kehamilan yang kurang baik. Jarak

dua kehamilan yang terlalu pendek akan mempengaruhi daya tahan dan gizi ibu
yangselanjutnya akan mempengaruh reproduksi (Wibowo, 1992).

Dari hasil penelitian Prajoga (1994) di Surabaya didapatkan angka kejadian

BBLR pada ibu dengan jarak kehamilan 12-23 bulan sebesar 2,2%, 24-59 bulansebesar

1,5% dan pada jarak kehamilan 60-98 bulan sebesar 2,3%. Dari angkatersebut dapat

dikatakan bahwa kejadian BBLR pada ibu dengan jarak kehamilan < 2tahun dan

> 4 tahun adalah 1,5 kali dibandingkan dengan ibu dengan jarak kehamilan

2-4 tahun.

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
Seorang wanita yang melahirkan berturut-turut dalam jangka waktu pendek,

tidak sempat memulihkan kesehatannya serta harus membagi perhatiannya kepada

kedua anak dalam waktu yang sama.

2.3.7. Kadar Hb Ibu Menjelang Persalinan

Kadar Hb menjelang persalinan digunakan sebagai indikator untuk

menentukan adanya anemia seorang ibu hamil. Anemia saat ibu hamil dapat
berakibatburuk pada janin ibu dan janin. Menurut SKRT 1995 prevalensi anemia ibu
hamil di

Indonesia sebesar 50,9%. Apabila ibu hamil menderita anemia akan menyebabkan

resiko kelahiran bayi prematur, BBLR dan perdarahan sebelum dan saat melahirkan.

Hasil pemeriksaan Hb dapat digolongkan dalam :

- Hb 11 gr/dl : tidak anemia

- Hb 9-10 gr/dl : anemia sedang

- Hb 7-8 gr/dl : anemia sedang

- Hb < 7 gr/dl : anemia berat

Henry, dkk (1996) yang mengutip dari Depkes (1990) menyimpulkan bahwa

ibu hamil yang menderita anemia dan melahirkan baru pertama kali maka resiko

melahirkan BBLR sebesar 2 kali lipat dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia

dan melahirkan anak kedua sampai keempat.

2.3.8. Umur Kehamilan

Umur kehamilan adalah jumlah minggu lengkap dari haid pertama menstruasi

terakhir sampai anak lahir. WHO (1997) membagi umur kehamilan dalam tiga

kelompok, yaitu :

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
1. Pre-term : kurang dari 37 minggu (<259)

2. Term : mulai dari 37 minggu sampai kurang dari 42 minggu (259-293 hari).

3. Post-term : 42 minggu atau lebih (294 hari).

Menurut Manuaba (1998), menyatakan bahwa berat badan bayi bertambah

sesuai dengan usia kehamilan. Faktor umur kehamilan mempengaruhi kejadian

BBLR karena semakin pendek masa kehamilan semakin kurang sempurna

pertumbuhan alat-alat tubuhnya sehingga akan turut mempengaruhi berat badan

waktu lahir. Sehingga dapat dikatakan bahwa umur kehamilan merupakan faktor
yangmempengaruhi kejadian BBLR yang tidak dapat dihindari.

2.4. Pencegahan BBLR

Untuk menurunkan angka kejadian BBLR pemerintah telah melakukan

berbagai upaya pencegahan . Upaya untuk menurunkan angka kejadian BBLR ini

akan lebih efisien apabila Bumil yang mempunyai resiko melahirkan bayi dengan

BBLR dapat dideteksi sedini mungkin. Pemantauan ibu hamil adalah salah satu

upayauntuk mendeteksi faktor resiko terjadinya BBLR. Pemantauan ini

merupakantindakan mengikuti perkembangan ibu dan janin meningkatkan kesehatan

optimumdan diakhiri dengan kelahiran bayi yang sehat (Wiknjosastro, 1997).

Menurut Handayani (2003), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

sebelum hamil agar setiap pasangan dapat merencanakan sebaik mungkin kehamilan

yang akan datang sehingga dapat melahirkan bayi yang normal dan sehat, yaitu :

rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
I
© 2009
a. Menganjurkan agar melakukan konsultasi atau konseling pra-hamil.

Maksudnya, mempersiapkan seorang wanita mengahadapi kehamilan sampai

persalinan dengan berbagai risikonya, baik secara fisik maupun batin.

b. Menganjurkan agar calon ibu diimunisasi TT atau imunisasi pra nikah untuk

mencegah penyakit tetanus.

c. Menganjurkan agar ibu rajin untuk pemeriksaan kehamilan.

Maksudnya, ibu memeriksakan kehamilannya ke dokter untuk

memantauperkembangan kesehatan ibu dan janin, khususnya pemantauan

akanpertumbuhan dan perkembangan janin dalam perut ibu. Contohnya

:pemeriksaan besar rahim, posisi janin dalam rahim dan detak jantung janin.

d. Untuk ibu hamil dianjurkan makan lebih banyak dan lebih sering yang dapat

memenuhi kesehatan gizi bagi ibu hamil dan janinnya.

e. Untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat dianjurkan agar ibu menghindari

alkohol dan rokok, karena alkohol dapat mengganggu tumbuh kembang janin

sementara rokok akan menyebabkan kelahiran prematur atau kelainan

letakplasenta (ari-ari) pada janin.Selain itu, rokok juga dapat menyebabkan

plasentajanin mudah lepas, kelainan bawaan pada bayi dan yang paling

membahayakanketuban pecah (dini) tidak pada waktunya.

I rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
2.5. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan pada masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini,

maka kerangka konsep dalam penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

Kara kteristik :
- Usia Ibu
- Paritas
- Pekerjaan Suami BERAT BAYI
- Jarak Kelahiran LAHIR RENDAH
- Kadar Hb Ibu
- Umur Kehamilan

2.5.1 Usia Ibu, yaitu umur ibu saat melahirkan dihitung dalam tahun

berdasarkan ulang tahun terakhir. Usia reproduksi optimal bagi seorang

wanita adalah umur antara 20-35 tahun, dibawah dan diatas usia tersebut

akan meningkatkan resiko kehamilan maupun persalinan, karena

perkembangan organ-organ reproduksi yang belum optimal,


kematanganemosi dan kejiwaan kurang serta fungsi fisiologi yang belum

optimal,sehingga lebih sering terjadi komplikasi yang tidak diinginkan

dalam

kehamilan. Berbagai aspek tersebut mengakibatkan proses

perkembanganjanin menjadi tidak optimal dan menghasilkan anak yang

lahir denganberat badan lahir rendah (BBLR) (Setyowati, dkk, 1996).

2.5.2 Paritas, yaitu jumlah persalinan yang pernah dialami ibu. Pada umumnya

BBLR meningkat sesuai dengan meningkatnya paritas ibu. Resiko untuk

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
terjadinya BBLR tinggi pada paritas 1 kemudian menurun pada paritas
2atau 3, selanjutnya meningkat kembali pada paritas 4 (Manuaba, 1998).

2.5.3 Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan suami bersifat menghasilkan

uang dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Menyatakanbahwa jenis pekerjaan akan mempengaruhi jumlah pendapatan.

Selanjutyapendapatan keluarga yang memadai akan menunjang

pertumbuhan dan

perkembangan anak karena orang tua dapat menyediakan semuakebutuhan


anak (Soetjiningsih, 1995)

2.5.4 Jarak kelahiran dapat menyebabkan hasil kehamilan yang kurang baik.

Jarak dua kehamilan yang terlalu pendek akan mempengaruhi daya

tahandan gizi ibu yang selanjutnya akan mempengaruh reproduksi

(Wibowo,1992).

2.5.5 Hb ibu menjelang persalinan, yaitu kadar haemoglobin dalam darah ibu.

Apabila ibu hamil menderita anemia akan menyebabkan resiko kelahiran

bayi prematur, BBLR dan perdarahan sebelum dan saat melahirkan(WHO,


1997)

2.5.6 Berat badan bayi bertambah sesuai dengan usia kehamilan. Faktor umur

kehamilan mempengaruhi kejadian BBLR karena semakin pendek masa

kehamilan semakin kurang sempurna pertumbuhan alat-alat

tubuhnyasehingga akan turut mempengaruhi berat badan waktu lahir

(Manuaba,1998)

I
rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan desain cross sectional

study yang bertujuan untuk melihat karakteristik ibu yang melahirkan BBLR di

Rumah Sakit Santa Elisabeth pada Januari 2003 sampai Desember 2006.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RS.Santa Elisabeth. Pemilihan lokasi atas

petimbangan bahwa Rumah Sakit Santa Elisabeth merupakan salah satu rumah sakit

swasta dimana angka BBLR tinggi dibandingkan dengan rumah sakit swasta
lainnyayaitu sebanyak 37 kasus dari 319 kelahiran bayi (22,4%) pada tahun 2006 .

Waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2006 sampai Juni 2007.

3.3.Populasi dan Sampel

3.3.1.Populasi

Populasi dalam penelitian adalah semua ibu bersalin yang melahirkan BBLR

di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan pada tahun 2003 – 2006, yaitu sebanyak 192

orang.

3.3.2.Sampel

Sampel adalah seluruh populasi (total populasi) yang tercatat di Medical

Record di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan pada tahun 2003 – 2006.

I rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
3.4. Jenis Data

Data yang digunakan berupa data sekunder yang meliputi : umur ibu, paritas,

jarak kelahiran, Hb darah Ibu menjelang persalinan dan umur kehamilan yang

diperoleh dari rekam medik ibu bersalin yang melahirkan BBLR di Rumah Sakit

Santa Elisabeth Medan pada tahun 2003 – 2006.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dengan melihat kartu status ibu yang melahirkan bayi

BBLR selama periode Januari 2003 sampai dengan Desember 2006 di Rumah Sakit

Santa Elisabeth Medan.

3.6. Definisi Operasional

3.6.1. Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat

badan lahir < 2500 gram.

3.6.2. Usia Ibu, yaitu umur ibu saat melahirkan dihitung dalam tahun berdasarkan

ulang tahun terakhir, sesuai dengan yang tertulis pada kartu status.

3.6.3. Paritas, yaitu jumlah persalinan yang pernah dialami ibu sebelum persalinan

sekarang, sesuai yang tertulis pada kartu status.

3.6.4. Pekerjaan, yaitu kegiatan/aktivitas suami untuk memperoleh penghasilan guna

memenuhi kebutuhan hidupnya sehari – hari.

3.6.5. Jarak kelahiran, yaitu kurun waktu dalam tahun antara kelahiran terakhir

dengan kelahiran sekarang, sesuai yang tertulis pada kartu status.

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
3.6.6. Hb ibu menjelang persalinan, yaitu kadar haemoglobin dalam darah yang

diukur sewaktu mau melahirkan, dalam satuan gram% sesuai dengan yang

tertulis pada kartu status.

3.6.7. Umur kehamilan ibu, yaitu jumlah minggu lengkap terhitung dari haid pertama

sampai haid terakhir sampai anak lahir.

3.7. Aspek Pengukuran (Syaifuddin, 2001)

3.7.1. Berat bayi lahir rendah dikategorikan ke dalam :

- 1500 – 2499 gram

- 1000 – 1499 gram

- < 1000 gram

3.7.2. Umur ibu dikategorikan ke dalam :

- < 20 tahun

- 20 – 35 tahun

- > 35 tahun

3.7.3. Paritas dikategorikan ke dalam :

- Paritas 0 (kelahiran anak pertama)

- Paritas 1

- Paritas 2-3

- Paritas ≥ 4

I rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
3.7.4. Jarak kelahiran dikategorikan ke dalam :

- < 2 tahun

- 2-4 tahun

- > 4 tahun

3.7.5. Hb ibu dikategorikan ke dalam :

- Anemia (Hb < 11 ram/dl)

- Tidak anemia (Hb ≥ 11 gram/dl)

3.7.6. Umur kehamilan dikategorikan ke dalam :

- < 37 minggu

- 37 – 41 minggu

- ≥ 42 minggu

3.8. Teknik dan Analisa Data

Data yang telah dikumpulkan akan diperoleh dengan membuat tabel distribusi

frekuensi, tabulasi silang dan grafik.

I rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Rumah Sakit

Sejarah berdirinya Rumah Sakit Elisabeth tidak terlepas dari sekelumit

peristiwa yang terjadi di Breda, Belanda, yang kemudian berakibat pengiriman


parabiarawati (suster) Santa Elisabeth ke Sumatera.

Tanggal 11 Pebruari 1929, peletakan batu pertama Rumas Sakit Santa

Elisabeth yang terletak di daerah Polinia yang diapit oleh empat jalan yaitu Jl.

Misbah, Jl. Slamet Ryadi, Jl. Kyai Dahlan, Jl. Imam Bonjol. Selesai dan rampung

pembangunanya serta diresmikan pada tanggal 19 Nopember 1930.

Sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan dunia kedokteran, maka

Rumah Sakit Santa Elisabeth mengalami perkembangan dari tahun ke tahun hingga

pada saat ini. Rumah Sakit Santa Elisabeth sendiri sudah memiliki fasilitas rawat
inapmulai dari mulai dari kelas VIP sampai kelas IV, dan diklasifikasikan menurut jenis

penyakit yang dirawat seperti: unit penyakit dalam, unit bedah, unit anak dan lain-lain.
Rumah Sakit Santa Elisabeth juga memiliki fasilitas lainnya seperti: Unit Gawat

Darurat, poliklinik dan pemeriksaan diagnostik.

4.2 Kejadian bayi BBLR di RS Santa Elisabeth Medan

4.2.1 Angka Kejadian Bayi Dengan BBLR di RS Santa Elisabeth Medan Pada
Tahun 2003-2006.

Angka kejadian bayi dengan BBLR di RS Santa Elisabeth pada tahun 2003-2006

dapat dilihat pada tabel berikut:

rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
I
© 2009
Tabel 4.1 Angka Kejadian Bayi Dengan BBLR di RS Santa Elisabeth Medan
Berdasarkan Waktu Pada Tahun 2003-2006
No Tahun BBLR Jumlah Kelahiran
Bayi
n % n
1 2003 60 27,1 760
2 2004 52 19,3 676
3 2005 43 31,3 705
4 2006 37 22,4 319
Jumlah 19 100, 2460
2 0
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa angka kejadian bayi dengan BBLRtertinggi
terjadi pada tahun 2003, yaitu sebanyak 60 orang (27,1%), sedangkan angkakejadian
terendah terjadi pada tahun 2006 yaitu sebanyak 37 orang (22,4%).

Angka kejadian bayi dengan BBLR di RS Santa Elisabeth Medan tersebut juga

dapat dilihat dalam grafik berikut:

60

50

40
2003
2004
30
2005
2006
20

10

Grafik 4.1: Angka Kejadian Bayi Dengan BBLR di RS Santa Elisabeth Medan
Berdasarkan Waktu Pada Tahun 2003-2006

I rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
4.2.2 Perbandingan Angka Kejadian Bayi dengan BBLR di tiga RS Medan
Tahun 2003-2006

Tabel 4.2 Perbandingan Angka Kejadian Bayi dengan BBLR di tiga RS Medan
Tahun 2003-2006
Proporsi Bayi Dengan BBLR (%)
No Tahun RS Santa RSU H Adam RSU Pirngadi
Elisabeth Malik Medan
1 2003 7,02 14,28 9,71
2 2004 7,70 10,00 9,72
3 2005 6,10 10,42 8,47
4 2006 11,60 13,33 13,70

Jika dibandingkan dengan dua rumah sakit lainnya yaitu RSU H Adam Malik

dan RSU Pirngadi Medan, maka angka kejadian bayi dengan BBLR di RS Santa

Elisabeth Medan dari tahun ke tahun lebih rendah dari dua rumah sakit tersebut.

Perbandingan angka kejadian bayi dengan BBLR di tiga rumah sakit tersebut

dapat dilihat dalam grafik berikut ini:

16

14

12

10
2003
8
2004
6 2005
4 2006

0
RS Santa Elisabeth RSU H Adam Malik RSU Pirngadi
Medan

Grafik 4.2 Perbandingan Angka Kejadian Bayi dengan BBLR di tiga RS Medan
Tahun 2003-2006

I rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
4.2.3 Angka Kejadian Bayi dengan BBLR Berdasarkan Berat Lahir

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Bayi dengan BBLR Berdasarkan Berat Badan di
RS Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2006
No Berat Bayi Lahir Jumlah
(gram) n %
1 1500 - <2500 146 76,0
2 1000 - <1500 35 18,3
3 <1000 11 5,7
Jumlah 192 100,0
Dari segi berat badan bayi baru lahir dapat dilihat bahwa angka kejadian bayi

dengan BBLR tertinggi pada golongan 1500-2500 gram, sedangkan angka kejadian

terendah pada golongan <1000 gram.

4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR
di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2006

4.3.1 Usia Ibu

Distribusi frekwensi ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR berdasarkan

usia ibu di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2006 dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR
Berdasarkan Usia Ibu di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2006
No Usia Ibu Jumlah
(tahun) n %
1 <20 11 5,7
2 20-35 152 79,2
3 >35 29 15,1
Jumlah 192 100,0
Dari segi karakteristik usia ibu dapat dilihat bahwa, umumnya ibu yang

melahirkan bayi dengan BBLR terbanyak dilahirkan oleh ibu dengan usia antara 20-

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
35 tahun sebanyak 152 orang (79,2%), usia > 35 tahun sebanyak 29 orang
(15,1%)dan usia ibu terendah terdapat pada usia <20 tahun sebanyak 11 orang
5,7(%)

4.3.2 Paritas

Distribusi frekuensi ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR berdasarkan

paritas ibu di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2006 dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR
Berdasarkan Paritas Ibu di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2006
No Paritas Jumlah
n %
1 0 25 13.0
2 1 46 24.0
3 2-3 89 46,4
4 ≥4 32 16,7
Jumlah 192 100,0
Paritas atau jumlah persalinan yang dialami ibu, di bagi atas empat kategori

yaitu, 0, 1, 2-3, dan ≥4. Dari keempat kategori tersebut, ibu yang melahirkan

bayidengan BBLR terbanyak pada paritas 2-3 yaitu, sebanyak 89 orang

(46,4%),sedangkan yang terendah adalah pada paritas 0 yaitu sebanyak 25 orang

(13,0%).

4.3.3 Jarak Kelahiran

Distribusi frekuensi ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR berdasarkan

jarak kelahiran di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2006 dapat dilihat pada

tabel berikut:

rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
Tabel 4.6 Distribusi Frekwensi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR
Berdasarkan Jarak Kelahiran di RS Santa Elisabeth Medan tahun2003-2006
No Jarak Kelahiran Jumlah
(tahun) n %
1 <2 35 18,2
2 2-4 142 74.0
3 >4 15 7,8
Jumlah 192 100,0
Ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR terbanyak dilahirkan oleh ibu dengan

jarak kelahiran 2-4 tahun, yaitu sebanyak 142 orang (74%), sedangkan jarak

kelahiran<2 tahun sebanyak 35 (18,2%) dan jarak kelahiran yang terendah terdapat
pada jarakkelahiran >4 tahun yaitu sebanyak 15 orang (7,8%).

4.3.4 Kadar Hb Ibu Menjelang Persalinan

Distribusi frekuensi ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR berdasarkan

kadar Hb ibu menjelang persalinan ibu di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2003-

2006 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR
Berdasarkan Kadar Hb Ibu Menjelang Persalinan Ibu di RS SantaElisabeth
Medan tahun 2003-2006
No Kadar Hb Jumlah
n %
1 <11 gram/dl 115 59,9
2 ≥ 11 gram/dl 77 40,1
Jumlah 192 100,0
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR

terbanyak dilahirkan oleh ibu dengan kadar Hb <11 gram/dl sebanyak 115

orang(59,9%). Sedangkan ibu yang melahirkan bayi BBLR dengan kadar Hb ≥11

sebanyak77 (40,1%).

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
4.3.5 Umur Kehamilan

Distribusi frekuensi ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR berdasarkan

umur kehamilan ibu di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2006 dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR
Berdasarkan Umur Kehamilan Ibu di RS Santa Elisabeth Medantahun 2003-
2006
No Umur Kehamilan Jumlah
(minggu) n %
1 <37 152 79,2
2 37-41 26 13,5
3 ≥42 14 7,3
Jumlah 192 100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa, dari tiga kelompok usia kehamilan ibu,

maka bayi BBLR terbanyak dilahirkan oleh ibu dengan usia kehamilan <37 yaitu

sebanyak 152 orang (79,2%), sedangkan terendah terdapat pada umur kehamilan ≥
42minggu yaitu sebanyak 14 orang (7,3%).

4.3.6 Pekerjaan

Distribusi frekuensi ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR berdasarkan

pekerjaan suami di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2006 dapat dilihat pada

tabel berikut:

I rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR
Berdasarkan Pekerjaan Suami di RS Santa Elisabeth Medan tahun2003-
2006
No Jenis Pekerjaan Jumlah
n %
1 PNS 40 20,8
2 Wiraswasta 46 24,0
3 Pegawai Swasta 61 31,7
4 Bertani 35 18,4
Jumlah 192 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR

terbanyak dilahirkan oleh ibu dengan pekerjaan suami sebagai pegawai swasta,

yaitusebanyak 61 orang (31,7%), sedangkan terendah pada jenis pekerjaan bertani

yaitusebanyak 35 orang (18,4%).

4.4 Tabulasi Silang Karakteristik Ibu Dengan Kejadian BBLR

4.4.1 Tabulasi Silang Usia Ibu Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

Tabel 4.10: Tabulasi Silang Usia Ibu Dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) di RS Santa Elisabet Medan tahun 2003-2006
Berat Bayi Lahir (gram)
Usia Ibu 1500 - < 1000 - < 1000
No 2500 <1500 n %
(Tahun)
n % n % n %
1. < 20 7 63,6 4 36,4 0 0,0 11 100,0
2. 20-35 109 72,2 33 21,8 9 6,0 151 100,0
3. > 35 25 83,3 4 13,3 1 3,3 30 100,0

Dari Tabel 4.10. di atas dapat dilihat bahwa, dari 11 responden yang berusia

<20 tahun, 7 responden (63,6%) diantaranya memiliki bayi dengan berat badan
1500-<2500 gram, 4 responden (36,4%) memiliki berat badan 1000-<1500 gram,

sedangkan untuk berat badan < 1000 gram tidak ada responden. Pada kelompok
usiaibu 20-35 tahun terdapat 151 kasus BBLR, 109 responden (72,2%) memiliki bayi

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
dengan berat badan 1500-<2500 gram, 33 responden memiliki bayi dengan
beratbadan 1000-<1500 gram, dan 9 responden (6%) memiliki bayi dengan berat
badan

<1000 gram. Pada kelompok usia > 35 terdapat 30 kasus BBLR. Dari 30 kasus

BBLRtersebut, 25 responden (83,3%) memiliki bayi dengan berat badan 1500-<2500

gram,4 responden (13,3) memiliki bayi dengan berat badan 1000-<1500 gram,

sedangkan 1responden (3,3%) memiliki berat badan <1000 gram.

4.4.2 Tabulasi Silang Paritas dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

Tabel 4.11: Tabulasi Silang Paritas dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
di RS Santa Elisabet Medan tahun 2003-2006
Berat Bayi Lahir (gram)
No Paritas 1500 - < 1000 - < 1000 n %
2500
n % <1500
n % n %
1. 0 19 73,1 7 26,9 0 0,0 26 100,0
2. 1 48 75,0 12 18,8 4 6,3 64 100,0
3. 2-3 52 72,2 16 22,2 4 5,6 72 100,0
4 ≥4 22 73,3 6 21,0 2 6,7 30 100,0

Pada Tabel 4.11. di atas dapat dilihat bahwa, dari 26 responden yang

memiliki paritas 0, 19 responden (73,1%) diantaranya memiliki bayi dengan beratbadan


1500-<2500 gram, 7 responden (26,9%) memiliki berat badan 1000-<1500

gram. Sedangkan untuk berat badan < 1000 gram tidak ada responden. Pada paritas

1terdapat 64 kasus BBLR, 48 responden (75,0%) memiliki bayi dengan berat

badan1500-<2500 gram, dan 12 responden (18,8) memiliki bayi dengan berat badan

1000-<1500 gram, dan 4 responden (6%) memiliki bayi dengan berat badan

<1000 gram.

Pada responden yang memiliki paritas 2-3 terdapat 72 kasus BBLR. Dari 72
kasusBBLR tersebut, 52 responden (72,2%) memiliki bayi dengan berat badan 1500-
<2500
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
gram, 16 responden (22,2) memiliki bayi dengan berat badan 1000-<1500

gram,sedangkan 4 responden (5,6%) memiliki berat badan <1000 gram. Sedangkan

untukparitas ≥ 4 terdapat 30 kasus. Dari 30 kasus BBLR tersebut, 22 responden

(73,3%)memiliki bayi dengan berat badan 1500-<2500 gram, 6 responden (21,0)

memilikibayi dengan berat badan 1000-<1500 gram, sedangkan 2 responden (6,7%)

memiliki

berat badan <1000 gram.

4.4.3 Tabulasi Jarak Kelahiran dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

Tabel 4.12: Tabulasi Silang Jarak Kelahiran dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) di RS Santa Elisabet Medan tahun 2003-2006
Jarak Berat Bayi Lahir (gram)
No Kelahiran 1500 - < 1000 - < 1000 n %
(tahun) 2500
n % <1500
n % n %
1. < 2 26 72,2 8 22,2 2 5,6 36 100,0
2. 2-4 98 72,1 31 22,8 7 5,1 136 100,0
3. > 4 17 85.0 2 10,0 1 5,0 20 100,0

Pada Tabel 4.12. di atas dapat dilihat bahwa, dari 36 responden yang

memiliki jarak kelahiran < 2 tahun, 26 responden (72,2%) diantaranya memiliki


bayidengan berat badan 1500-<2500 gram, 8 responden (22,2%) memiliki berat
badan

1000-<1500 gram, dan 2 responden (5,6%) memiliki berat badan < 1000 gram.

Padajarak kelahiran 2-4 tahun terdapat 136 kasus BBLR, 98 responden (72,2%)

memilikibayi dengan berat badan 1500-<2500 gram, dan 31 responden (18,8%)

memiliki bayidengan berat badan 1000-<1500 gram, dan 7 responden (6%) memiliki

bayi denganberat badan <1000 gram. Pada responden yang memiliki jarak kelahiran

>4 tahun

terdapat 20 kasus BBLR. Dari 20 kasus BBLR tersebut, 17 responden (85,0%)memiliki


bayi dengan berat badan 1500-<2500 gram, 2 responden (10,0) memiliki
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
bayi dengan berat badan 1000-<1500 gram, sedangkan 1 responden (5,0%) memiliki

berat badan <1000 gram.

4.4.4 Tabulasi Hb Ibu dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

Tabel 4.13: Tabulasi Silang Hb Ibu dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
di RS Santa Elisabet Medan tahun 2003-2006
Berat Bayi Lahir (gram)
Hb Ibu
No 1500 - < 1000 - < 1000 n %
(gram/dl) 2500 <1500 %
n % n % n
1. < 11 90 70,3 31 24,2 7 5,5 128 100,0
2. ≥ 11 51 79,7 10 15,6 3 4,7 64 100,0

Pada Tabel 4.13. di atas dapat dilihat bahwa, dari 128 responden yang

memiliki kadar Hb < 11 gram/dl, 90 responden (70,3%) diantaranya memiliki

bayidengan berat badan 1500-<2500 gram, 31 responden (24,2%) memiliki berat

badan1000-<1500 gram, dan 7 responden (5,5%) memiliki berat badan < 1000

gram. Padakadar Hb ≥ 11 gram/dl terdapat 64 kasus BBLR, 51 responden (79,7%)

memiliki bayidengan berat badan 1500-<2500 gram, dan 10 responden (15,6%)

memiliki bayidengan berat badan 1000-<1500 gram, dan 3 responden (4,7%)

memiliki bayi dengan

berat badan <1000 gram.

4.4.5 Tabulasi Umur Kehamilan dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

Tabel 4.14: Tabulasi Silang Umur Kehamilan dengan Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) di RS Santa Elisabet Medan tahun 2003-2006
Umur Berat Bayi Lahir (gram)
No Kehamilan 1500 - < 1000 - < 1000 n %
(tahun) 2500
n % <1500
n % n %
1. < 37 103 72,5 32 22,5 7 5,0 142 100,0
2. 37-41 26 70,3 8 21,6 3 8,1 37 100,0
3. ≥ 42 12 92.3 1 7,7 0 0,0 13 100,0

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
Pada Tabel 4.14. di atas dapat dilihat bahwa, dari 142 responden yang

memiliki umur kehamilan < 37 tahun, 103 responden (72,5%) diantaranya

memilikibayi dengan berat badan 1500-<2500 gram, 32 responden (22,5%) memiliki

beratbadan 1000-<1500 gram, dan 7 responden (5,0%) memiliki berat badan <

1000 gram.

Pada usia kehamilan 37-41 tahun terdapat 37 kasus BBLR, 26 responden

(70,3%)memiliki bayi dengan berat badan 1500-<2500 gram, dan 8 responden

(21,6%)memiliki bayi dengan berat badan 1000-<1500 gram, dan 3 responden

(8,1%)

memiliki bayi dengan berat badan <1000 gram. Pada responden yang memiliki usia

kehamilan ≥ 42 tahun terdapat 13 kasus BBLR. Dari 13 kasus BBLR tersebut,

12responden (92,3%) memiliki bayi dengan berat badan 1500-<2500 gram, 1

responden(7,7%) memiliki bayi dengan berat badan 1000-<1500 gram, sedangkan

responden

yang memiliki bayi dengan berat badan <1000 gram tidak ada..

4.4.6 Tabulasi Silang Pekerjaan dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

Tabel 4.11: Tabulasi Silang Pekerjaan dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) di RS Santa Elisabet Medan tahun 2003-2006
Berat Bayi Lahir (gram) n %
No Pekerjaan 1500 - < 1000 - <
2500
n % <1500
n % n1000%
1. PNS 27 67,5 9 22,5 4 10,0 40 100,0
2. Wiraswasta 29 65,9 14 31,8 1 2,3 44 100,0
3. Pegawai Swasta 47 77,0 12 19,7 2 3,3 61 100,0
4 Bertani 38 80,9 6 12,8 3 6,3 47 100,0

Pada Tabel 4.11. di atas dapat dilihat bahwa, dari 40 responden yang

memiliki pekerjaan sebagai PNS, 27 responden (67,5%) diantaranya memiliki


bayidengan berat badan 1500-<2500 gram, 9 responden (22,5%) memiliki berat
badan
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
1000-<1500 gram dan 4 responden (10,0%) untuk berat badan < 1000 gram.

Padaresponden yang memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta terdapat 44 kasus BBLR,

29responden (65,9%) memiliki bayi dengan berat badan 1500-<2500 gram, dan

14responden (31,8) memiliki bayi dengan berat badan 1000-<1500 gram, dan

1responden (2,3%) memiliki bayi dengan berat badan <1000 gram. Pada

respondenyang memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta sebanyak 61 kasus BBLR.

Dari 61kasus BBLR tersebut, 47 responden (77,0%) memiliki bayi dengan berat badan

1500-<2500 gram, 12 responden (19,7) memiliki bayi dengan berat badan 1000-

<1500gram, sedangkan 2 responden (3,3%) memiliki berat badan <1000 gram.

Sedangkanuntuk responden yang memiliki pekerjaan sebagai petani terdapat 47 kasus.

Dari 47kasus BBLR tersebut, 38 responden (80,9%) memiliki bayi dengan berat badan

1500-<2500 gram, 6 responden (12,8) memiliki bayi dengan berat badan 1000-

<1500 gram,sedangkan 3 responden (6,3%) memiliki berat badan <1000 gram.

rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository

I © 2009
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Kejadian bayi BBLR di RS Santa Elisabeth Medan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh selamat tahun 2003-2006 di RS

Santa Elisabeth Medan, terdapat 2460 bayi yang lahir dengan jumlah BBLR sebanyak

7,8% dari seluruh kelahiran hidup. Jika dilihat dari segi waktu, secara berturut-
turutjumlah kejadian bayi dengan BBLR di RS Santa Elisabeth Medan adalah 7,02%
pada

tahun 2003, 7,7% pada tahun 2004, 6,1% pada tahun 2005 dan 11,6% pada tahun

2006.

Jika dibandingkan dengan jumlah kejadian bayi lahir dengan BBLR di dua

RSU di Kota Medan (RSU Haji Adam Malik dan RSU Pirngadi Medan), makajumlah
kejadian BBLR di RS Santa Elisabeth Medan tersebut masih lebih rendah dari

dua rumah sakit tersebut dalam kurun waktu tahun 2003-2006.

Jumlah bayi dengan BBLR di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan pada tahun

2003 lebih rendah 7,26% dari jumlah bayi dengan BBLR di RSU H Adam

Malik(14,28%) dan lebih rendah 2,69% dari jumlah bayi dengan BBLR di RSU

PirngadiMedan (9,71%). Pada tahun 2004 jumlah bayi dengan BBLR di Rumah Sakit

SantaElisabeth Medan sebesar 7,70%, lebih rendah 2,30% dari jumlah bayi dengan

BBLRdi RSU H Adam Malik (10,00%) dan lebih rendah 2,02% dari jumlah bayi

denganBBLR di RSU Pirngadi Medan (9,72%). Pada tahun 2005 jumlah bayi dengan

BBLRdi Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan sebesar 6,10 lebih rendah 4,31% dari

jumlahbayi dengan BBLR di RSU H Adam Malik (10,42%) dan lebih rendah 2,37%

darijumlah bayi dengan BBLR di RSU Pirngadi Medan (9,71%). Pada tahun 2006

jumlah
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
bayi dengan BBLR di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan sebesar 11,60%,
lebihrendah 1,73% dari jumlah bayi dengan BBLR di RSU H Adam Malik (13,33%)
dan

lebih rendah 2,10% dari proporsi bayi dengan BBLR di RSU Pirngadi Medan(13,7%).

Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Jihanidar (2005) tentang

Kecenderungan Bayi Baru Lahir dengan BBLR di Rumah Sakit Umum Langsa pada

Tahun 2002-2005. Menurut hasil penelitiannya, angka kelahiran bayi dengan BBLR

cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan olehkeadaan
perekonomian rakyat yang semakin membaik, berjalannya kembali

operasional berbagai fasilitas kesehatan pasca konflik Aceh.

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah bayi dengan BBLR tertinggi pada

berat lahir 1500-2500 gram, yaitu sebanyak 146 orang (76%), dan yang terendah

adalah bayi dengan berat badan lahir lebih kecil dari 1000 gram, yaitu sebanyak
11orang (5,7%).

Tingginya jumlah bayi BBLR, dengan berat lahir 1500-2500 gram,

disebabkan oleh ukuran berat bayi lahir yang sudah mendekati normal dan

rentangukuran yang lebih panjang dibanding dengan penggolangan berat badan bayi

lahiryang lain. Sedangkan rendahnya jumlah bayi berat lahir <1000 disebabkan

olehkejadiannya yang hanya terjadi pada kondisi yang ekstrim atau tidak biasa seperti

ibu

dengan status gizi buruk, anemi, malaria, dan menderita penyakit menular
seksual(PMS) sebelum konsepsi atau ketika hamil (Sarimawar, 2003).

rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
5.2 Usia Ibu

Berdasarkan data yang diperoleh mengenai faktor usia ibu yang melahirkan

BBLR di RS Elisabeth pada tahun 2003-2006, seperti pada tabel 4.4, ternyata

jumlahkejadian bayi dengan BBLR tertinggi pada usia ibu 20-35 tahun yaitu sebanyak

152orang (79,2%). Besarnya kejadian BBLR pada kelompok umur tersebut yang

tergolong aman untuk melahirkan terkait dengan adanya pergeseran usia menikah

dikalangan masyarakat yang dulu pernah memiliki budaya menikah di usia dini,seperti
setelah menstruasi pertama datang, menjadi setelah setelah tamat SLTA atau

usia seperti 20 tahun ke atas.

Hal ini dapat dijelaskan karena sebagian masyarakat telah banyak mengetahui

akibat buruk dari perkawinan muda. Menurut Paryati (1990), menyatakan bahwa

faktor-faktor yang mendorong perkawinan usia muda didalam masyarakat menurun

seperti sistim nilai di pedesaan yang menganggap bahwa wanita pantas menikah

setelah menstruasi, pandangan negatif terhadap perawan tua dan keinginan untuk

mengurangi ketergantungan ekonomi terhadap orang tua.

Tingginya usia perkawinan pada kelompok usia tersebut juga dipengaruhi

oleh tingkat pengetahuan masyarakat yang semakin baik tentang kesehatan

reproduksi. Masyarakat secara umum sudah mulai mengerti masa perkawinan yang

ideal sesuai dengan kematangan berbagai aspek, seperti reproduksi, mental, sosial
danberbagai aspek lain (Liliek, 2002).

Lee & Corpuz (1988) juga menemukan 14.5% dari bayi yang lahir dari ibu

usia di bawah 15 tahun dan 9.4% dari ibu usia antara 15-19 tahun mengalami BBLR.

Sejalan dengan dengan hasil tadi, hanya 6.4% bayi yang lahir dari ibu usia di atas 20

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
tahun mengalami BBLR. BBLR memiliki hubungan dalam meningkatkan
morbiditasdan mortalitas neonatal. (Winter, 1990).

5.3 Paritas Ibu

Berdasarkan data yang diperoleh mengenai faktor usia ibu yang melahirkan

BBLR di RS Elisabeth pada tahun 2003-2006, seperti pada tabel 4.5, ternyata
angkakejadian bayi dengan BBLR tertinggi pada paritas 2-3 sebanyak 89 orang
(46,4%).

Pada umumnya kejadian bayi lahir dengan BBLR meningkat sesuai

denganmeningkatnya paritas ibu. Resiko untuk terjadinya BBLR tinggi pada paritas

1,kemudian menurun pada paritas 2 atau 3, selanjutnya meningkat kembali pada

paritas4 (Manuaba, 1998).

Pada umumnya berat badan lahir meningkat dengan semakin tingginya

paritas. Bayi kedua (paritas 1) sekitar 100 gr lebih berat apabila dibanding denganbayi
yang lahir pada kehamilan pertama (paritas 0). Bayi yang lahir pada kehamilan

pertama cenderung mempunyai resiko BBLR lebih tinggi. Hal ini mungkindisebabkan
oleh faktor umur, biologis, dan fisiologis (Srimastuti, 1987)

5.4 Jarak Kelahiran

Berdasarkan pada data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan di RS

Santa Elisabeth Medan pada tahun 2003-2006 ditemukan bahwa, angka kejadian

bayidengan BBLR tertinggi pada jarak kelahiran 2-4 tahun, yaitu sebanyak 142

orang(74%).

Jarak kehamilan yang terlalu pendek akan mempengaruhi daya tahan dan gizi

ibu yang selanjutnya akan mempengaruhi reproduksi. Seorang wanita yang

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
melahirkan berturut-turut dalam jangka waktu pendek, tidak sempat memulihkan

kesehatannya serta harus membagi perhatiannya kepada kedua anak dalam waktuyang

hampir bersamaan (Wibowo, 1992). Demikian juga dengan hasil penenlitianyang

dilakukan oleh Ridwan (2000), ditemukan bahwa jarak kehamilan < 2 tahunberisiko

bagi ibu melahirkan BBLR 2 kali lebih besar (p=0.01).

5.5 Kadar Hb Ibu Menjelang Persalinan

Berdasarkan pada data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan di RS

Santa Elisabeth Medan pada tahun 2003-2006 ditemukan bahwa, angka kejadian bayi

dengan BBLR tertinggi pada kadar Hb <11 gram/dl yaitu sebanyak 115

orang(59,9%). Angka ini juga menunjukkan angka kejadian yang lebih tinggi dari

angkakejadian bayi dengan BBLR pada kadar Hb ≥ 11 gram/dl yaitu sebanyak 77

orang(40,1%).

Kadar Hb ibu menjelang persalinan digunakan sebagai indikator untuk

menentukan adanya anemia seorang ibu hamil. Anemia saat ibu hamil dapat
berakibatburuk pada janin merupakan ibu dengan resiko tinggi terhadap BBLR. Ibu
hamil

yang menderita anemia dan melahirkan baru pertama kali mempunyai resiko

melahirkan BBLR sebesar 2 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang
tidakanemia (Trisnany, 2000).

Hasil penelitian Jumirah, dkk. (1999) menunjukkan bahwa ada hubungan

kadar Hb ibu hamil dengan berat bayi lahir, dimana semakin tinggi kadar Hb ibu

semakin tinggi berat badan bayi yang dilahirkan. Sedangkan penelitian


EdwiSaraswati, dkk. (1998) menemukan bahwa anemia pada batas 11 gr/dl bukan

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
merupakan resiko untuk melahirkan BBLR. Hal ini mungkin karena belum

berpengaruh terhadap fungsi hormon maupun fisiologis ibu.

Kadar Hb dapat juga dijadikan salah satu indikator keadaan gizi ibu hamil

dapat mengetahui status gizi ibu selama hamil. Bila ternyata ibu menderita anemia,

maka tingkat konsumsi makanan ibu selama hamil akan berkurang, dan hal ini

akanmengakibatkan pertumbuhan janin yang dikandungnya kurang sempurna,

sehinggamenyebabkan BBLR (Rochjati, et al, 1986).

5.6 Umur Kehamilan

Berdasarkan pada data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan di RS

Santa Elisabeth Medan pada tahun 2003-2006 ditemukan bahwa, angka kejadian bayi

dengan BBLR tertinggi pada umur kehamilan <37 minggu sebanyak 152

orang(79,2%). Angka ini juga menunjukkan selisih angka kejadian yang

tinggidibandingkan dengan angka kejadian bayi dengan BBLR pada kelompok umur

yang

lain.

Menurut Lin (1986), menyatakan bahwa berat badan bayi bertambah sesuai

dengan usia kehamilan. Faktor umur kehamilan mempengaruhi kejadian bayi dengan

BBLR, karena semakin pendek usia kehamilan, maka semakin kurang sempurna

pertumbuhan alat-alat tubuhnya sehingga akan turut mempengaruhi berat badan

waktu lahir. Sehingga dapat dikatakan bahwa umur kehamilan merupakan faktor
yangmempengaruhi kejadian BBLR yang tidak dapat dihindari.

rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
5.7 Pekerjaan

Berdasarkan data yang diperoleh mengenai karakterisitik ibu yang melahirkan

bayi dengan BBLR di RS Elisabeth pada tahun 2003-2006, seperti pada tabel
4.6,ternyata proporsi kejadian bayi dengan BBLR tertinggi terjadi pada wiraswasta.

Namun besanya kejadian BBLR pada kelompok pekerjaan wiraswasta tersebut


tidakmenunjukkan selisih yang terlalu tinggi dibanding jenis pekerjaan yang lain.

Pada dasarnya pekerjaan tidak memberikan kontribusi yang bermakna pada

kejadian bayi dengan BBLR. Menurut penelitian (Trisnany, 2000) menunjukkanbahwa

tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan kejadianbayi dengan

BBLR. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan hanya penyebab yangtidak langsung

terhadap kejadian bayi dengan BBLR. Pekerjaan akan mempengaruhi

tingkat pendapatan, dan pada akhirnya pendapatanlah yang berkontribusi besarterhadap

kejadian bayi dengan BBLR. Hal ini juga disebabkan oleh tingkatpendapatan yang

tidak ditentukan oleh pekerjaan, khusunya petani dan wiraswasta

yang tingkat pendapatannya yang tidak seragam.

rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
I
© 2009
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan:

1. Angka kejadian ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR umumnya terjadi

pada ibu yang mempunyai usia 20-35 tahun (79,2%), paritas 2-3 (46,4%),jarak

kehamilan 2-4 tahun (74,0%), kadar Hb<11 gram/dl (59,9%), umurkehamilan

<37 minggu (79,2%) dan pekerjaan suami sebagai pegawai swasta(31,7%).

2. Angka kejadian bayi dengan BBLR mengalami penurunan jumlah dari tahun

ke tahun dalam kurun waktu tahun 2003-2006.

6.2 Saran

1. Pada saat persalinan, diharapkan para petugas kesehatan bukan hanya

melakukan pertolongan persalinan, tetapi juga memberikan penyuluhan

tentang bagaimana merawat kehamilan sehingga tidak melahirkan bayi yang

BBLR.

2. Memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pasien persalinan, khususnya

pada waktu pemeriksaan atenatal, seperti distribusi zat besi, vitamin, asamfolat
yang dimulai sejak pra dan pada saat kehamilan.

rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009

I
DAFTAR PUSTAKA

D epartemen Kesehatan RI. Penyakit Penyebab Kematian Bayi Baru Lahir


(Neonatal) dan Sistem Pelayanan Kesehatan Yang Berkaitan di Indonesia.
www.digilib.litbang.Depkes.go.id. Jakarta.25 Juni 2005.

Depkes RI, 1999, Pedoman Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar, Pelayanan


Kesehatan Neonatal Esensial. Direktorat Jenderal Pembinaan
KesehatanMasyarakat, Jakarta.

-------------, 2000, Standar Pelayanan Kesehatan, IBI, Jakarta.

Jihanidar, 2005. Kecenderungan Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)


Di Rumah Sakit Umum Langsa Dan Faktor Yang Mempengaruhi
(Skripsi), FKM-USU, Medan.

Lestari Handayani, M.Med, 2003. Tanaman Obat untuk Masa Kehamilan dan
Pasca-Melahirkan, Cet.1. AgroMedia Pustaka, Jakarta.

Manuaba Ida G, 1998. Ilmu Kebidanan Dan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta.

Prajoga, K, 1994. Faktor Resiko Ibu Hamil dan Berat Badan Lahir : Studi
Kohort for Health Research anf Development. Ministry of Health.

Prawihardjo, S, 2001. Ilmu Kebidanan, Edisi III, Bina Pustaka, Jakarta.

Saifuddin, AB, 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Cetakan II, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo, Jakarta.

Setiawan, R.H, 1995. Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Pada
Kehamilan Remaja. Berita Kedokteran Masyarakat XI (1)

Setyowati, dkk. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Bayi Dengan Berat Badan
Rendah.www.Situs.kespro.info, Jakarta 25 Juni 2005

Srimastuti K, 1987. Hubungan Beberapa Ukuran Antropometrik Ibu dan Tinggi


Fundus Uteri dengan Berat Badan Lahir. Bagian Obstetri dan GinekologiFK –
UI, Jakarta.

Sulcan Sofoewan, HM, 1996. Faktor Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir
Rendah. Berita Kedokteran Masyarakat, No.6.

rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
I
© 2009
Sulaiman, Z, 1986. Beberapa Faktor Resiko Wanita Pada Wanita Hamil. Dalam
Hasil Seminar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Gizi dan
KesehatanIbu Hamil, Cipanas.

Sutomo S, 2003. Cakupan Bayi Berat Lahir Rendah Yang Ditangani.


http:/www.jawatengah.go.id/dinkes/new/SPM/bab1.htm. 04 Agustus
2005Wibowo, A, 1992. Faktor – Faktor Penentu Pemantauan Antenatal Care (ANC),
Disertasi, Seminar Hasil Penelitian, Depok.

--------------, 1992. Pemanfaatan Layanan Antenatal : Faktor – Faktor Yang


Mempengaruhi Dan Hubungannya Dengan BBLR. Disertasi Doktor
IlmuKesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok.

Wiknjosastro Hanifa, 1997. Ilmu Kebidanan, Edisi III. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo, Jakarta.

Yekti. K.S.A, 1995. Perbedaan Beberapa Faktor Ibu Menurut Berat Badan Bayi
Lahir. Majalah Kedokteran Diponegoro, vol.30.

Http://google.com

Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009

Anda mungkin juga menyukai