08 e 00943
08 e 00943
SKRIPSI
Oleh :
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh :
I
rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
ABSTRAK
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu indikator dari tingkat
kesehatan ibu dan anak, dan bayi dengan berat badan lahir rendah merupakan
determinan yang utama pada kematian perinatal dan neonatal.
Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan disain cross sectional study yang
bertujuan untuk melihat karakteristik ibu yang melahirkan BBLR di Rumah SakitSanta
Elisabeth Medan pada tahun 2003-2006. Sampel adalah total populasi, yaitusemua ibu
bersalin yang melahirkan BBLR di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medanpada tahun
2003-2006, yaitu sebanyak 192 orang. Data yang dikumpulkanmerupakan data
sekunder, yang meliputi usia ibu, paritas, pekerjaan suami, jarakkelahiran, kadar Hb ibu
menjelang persalinan dan umur kehamilan.
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan
BBLR umumnya berusia 20-35 tahun (79,2%), memiliki paritas 2-3 (46,4%),
jarakkehamilan 2-4 tahun (74,0%), kadar Hb<11 gram/dl (59,9%), umur kehamilan
<37minggu (79,2%) dan pekerjaan suami sebagai pegawai swasta (31,7%).
Angkakejadian bayi dengan BBLR mengalami fruktuasi dari tahun 2003-2006, tapi
yangpaling tinggi pada tahun 2005.
Pada saat persalinan, diharapkan para petugas kesehatan bukan hanya
melakukan pertolongan persalinan, tetapi juga memberikan penyuluhan
tentangbagaimana merawat kehamilan sehingga tidak melahirkan bayi yang BBLR.
Memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pasien persalinan, khususnya
padawaktu pemeriksaan antenatal, seperti distribusi zat besi, vitamin, asam pholat,
dllyang dimulai sejak pra dan pada saat kehamilan.
rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
I © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah Yang Maha Kuasa atas
baik dalam isi maupun penulisannya, maka pada kesempatan ini penulis berharapbahwa
tulisan ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu, khususnya tentang BeratBadan Lahir
Rendah ( BBLR ). Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasihyang tiada
terhingga kepada semua pihak yang telah mendukung sampai penyelesaianskripsi ini.
Untuk itu dengan hati yang tulus penulis menyampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, Msi, selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat USU.
2. Ibu Juanita, SE, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing akademik Fakultas
Kesehatan Masyarakat USU.
3. Bapak Prof. dr. David .H. Simanjuntak, selaku Dosen Pembimbing I yang
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
5. Ibu Dr. Evawani Yunita Aritonang, Ir, Msi dan Ibu Ernawati Nasution, SKM,
M.Kes, selaku Dosen Penguji I dan II yang telah memberikan
saran/masukandemi perbaikan skripsi ini.
6. Seluruh staf pengajar dan pegawai Fakultas Kesehatan Masyarakat USU,
Akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Pengasih selalu melimpahkan berkat kasih-
Nya kepada kita semua. Amin.
rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
I © 2009
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK .................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................... .…..... … 1
1.2. Perumusan Masalah............................................................................. 5
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
1.3.1. Tujuan Umum ............................................................................ 5
1.3.2. Tujuan Khusus ........................................................................ .. 5
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................. .. 6
rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
BAB IV. HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Rumah Sakit ......................................... .............
24
4.2. Kejadian Bayi BBLR di RS Santa Elisabeth Medan ..................... .. 24
4.2.1 Angka Kejadian Bayi Dengan BBLR di RS Santa Elisabeth
Medan Pada Tahun 2003-2006 ................................................... 24
4.2.2 Perbandingan Angka Kejadian Bayi Dengan BBLR di Tiga RS
Medan............................................................................................. 25
4.2.3 Angka Kejadian bayi dengan BBLR Berdasarkan Berat
Lahir..264.3 Distribusi Frekwensi Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi
dengan
BBLR di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2003-2006 ..................... 26
4.3.1 Usia Ibu .......................................................................................... 26
4.3.2 Paritas ............................................................................................ 27
4.3.3 Jarak Kelahiran ............................................................................. 27
4.3.4 Kadar Hb Ibu Menjelang Persalinan .......................................... 28
4.3.5 Umur Kehamilan ........................................................................... 29
4.3.6 Pekerjaan Suami .......................................................................... 29
BAB V. PEMBAHASAN
5.1 Kejadian Bayi BBLR di RS Santa Elisabeth Medan ........................
31
5.2 Usia Ibu ..................................................................................................
32
5.3 Paritas Ibu ..............................................................................................
34
5.4 Jarak Kelahiran .....................................................................................
34
5.5 Kadar Hb Ibu Menjelang Persalinan ..................................................
35
5.6 Umur Kehamilan ..................................................................................
36
5.7 Pekerjaan ..............................................................................................
36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
I
rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
BAB I
PENDAHULUAN
Kehamilan adalah suatu proses fisiologis yang terjadi hampir pada setiap
wanita. Dari setiap kehamilan yang diharapkan adalah lahirnya bayi yang
sehatsempurna secara jasmaniah dan dengan berat badan lahir yang cukup. Tetapi
adakalanya kelahiran bayi tersebut tidak seperti yang diharapkan, seperti lahirnya
bayi dengan berat lahir rendah yaitu kurang dari 2500 gram. Bayi Berat Lahir
Rendah(BBLR) merupakan salah satu indikator dari tingkat kesehatan ibu dan anak,
dan
bayi dengan berat badan lahir rendah merupakan determinan yang utama pada
kematian perinatal dan neonatal. Menurut WHO bayi berat lahir rendah
merupakanpenyebab dasar kematian neonatus (Depkes, 2000).
Setiap tahun terdapat lebih dari 150 juta ibu hamil di negara berkembang.
Sekitar 500.000 ribu jiwa diantaranya akan meninggal akibat penyebab yangberkaitan
lahir mati (still birth) dan 3 jutanya adalah kematian perinatal dini.
Dari angka tersebut, kira-kira separuhnya berkaitan dengan berat badan lahir
rendah(BBLR) (Sutomo, 2003).
mungkin sejak janin dalam kandungan dan sangat tergantung kepada kesejahteraan
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
ibu termasuk kesehatan dan keselamatan reproduksinya. Oleh karena itu upaya
meningkatkan status kesehatan ibu dan anak di Indonesia merupakan salah satuprogram
prioritas. Meskipun Widya Karya Pangan dan Gizi VII juga mencatatturunnya angka
kematian bayi (AKB) dari 68 per 1000 kelahiran hidup pada tahun1991 menjadi 35 per
1000 kelahiran hidup pada tahun 2002, tetapi angka tersebuttetaplah jauh lebih tinggi
Angka Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Indonesia masih tinggi yaitu
14%. Angka BBLR yang tinggi ini merupakan salah satu penyebab angka kematianbayi
yang juga tinggi. Hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang
besar dan meninggal sebelum berumur satu tahun 17 kali lebih besar dari bayi yang
lahir dengan berat badan lahir yang cukup. Selain itu bayi yang BBLR mengalami
belajar menurun. Menyadari hal itu, pemerintah menetapkan bahwaangka BBLR harus
khususnya bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dilihat dari karakteristiksosial
ekonomi (pendidikan ibu, pekerjaan ibu, status ekonomi), dan riwayatpersalinan (umur
berpengaruhterhadap kejadian BBLR antara lain : faktor sosial demografis (umur ibu,
suku,
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
agama, tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat ekonomi), faktor antropometri
(beratbadan ibu < 39 kg atau > 90 kg, tinggi badan ibu < 145 cm, LILA ibu
< 23,5 cm),faktor biomedis (paritas, jarak kehamilan, umur kehamilan, kadar Hb
Berdasarkan data Profil Kesehatan Kota Medan Tahun 2003, angka kejadian
BBLR sebesar 1,62% dari 187.420 bayi yang lahir di Sumatera Utara. Menurut Azrul
selama periode tahun 1990 – 2000 terdapat 7-14% bayi atau 335.000 – 710.000
bayidengan berat rendah dari 5 juta bayi lahir pertahun (Depkes, 1999)
menemukan bahwa dari berbagai negara selama lebih dari 30 tahun terakhir, anak
yang mempunyai BBLR umumnya dapat bertahan hidup dengan normal sampai
kanak-kanak. Beberapa anak yang lahir dengan BBLR akan mengalami hambatanpada
Masalah utama bayi baru lahir adalah masalah yang sangat spesifik, yang
terjadi pada masa perinatal serta dapat menyebabkan kematian, kesakitan dan
penanganan selama persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, serta perawatan
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
neonatal yang tidak adekuat. Bila ibu meninggal saat melahirkan, kesempatan
hidupyang dimiliki bayinya menjadi semakin kecil (Depkes RI, 1999).
Hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan
ditemukan kejadian BBLR pada tahun 1996 sebesar 5,77% dari 659 bayi dan padatahun
1997 mengalami peningkatan menjadi 7,2% dari 736 bayi dan pada tahun 1998
mengalami penurunan sebesar 0,85% dari 590 bayi dan pada tahun 1999 mengalami
peningkatan sebesar 4,5% dari 717 bayi dan pada tahun 2000 mengalami
peningkatansebesar 7,68% dari 729 bayi (Jumirah, dkk, 2001). Akan tetapi,
berdasarkan datayang penulis dapatkan dari Rekam Medis pada rumah sakit yang sama,
kejadian
BBLR pada tahun 2003 meningkat sebesar 14,28% dari 280 bayi dan pada tahun2004
mengalami penurunan menjadi 10% dari 200 bayi dan pada tahun 2005mengalami
peningkatan menjadi 10,42% dari 240 bayi dan pada tahun 2006
mengalami peningkatan lagi sebesar 13,33% dari 480 bayi. Adapun faktor yang
mempengaruhi tingginya angka BBLR di rumah sakit ini dikarenakan umur ibu > 35
tahun yang beresiko tinggi untuk melahirkan dan Hb darah ibu yang rendah pada
saatmelahirkan bayi (Hb < 11).
Berdasarkan hasil rekapitulasi yang penulis peroleh dari catatan pada bagian
perinatologi Rumah Sakit Pirngadi Medan, angka BBLR pada tahun 2003 sebesar
9,71% dari 422 bayi dan pada tahun 2004 mengalami peningkatan sebesar 9,72% dari
566 bayi dan pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 1,25% dari 3177 bayi
dan pada tahun 2006 mengalami peningkatan kembali sebesar 13,7% dari 334 bayi.
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
Adapun faktor yang mempengaruhi angka kejadian BBLR di rumah sakit ini
dikarenakan umur ibu > 35 tahun yang beresiko tinggi untuk melahirkan dan
Berdasarkan data yang didapat dari Rekam Medis di Rumah Sakit Santa
Elisabeth, ditemukan bahwa kejadian BBLR sejak Januari 2003 sampai Juni
2006sebesar 7,8% (192 kasus) dari 2460 bayi yang dilahirkan. Dalam hal ini peneliti
akan
meneliti karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah(BBLR) di Rumah Sakit Santa Elisabeth pada tahun 2003 – 2006 .
Belum diketahuinya karakteristik ibu yang melahirkan bayi berat badan lahir
Untuk mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan
lahir rendah (BBLR) di Rumah Sakit Santa Elisabeth tahun 2003 – 2006.
1. Untuk mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan
2. Untuk mengetahui kejadian BBLR tahun 2003, 2004, 2005 dan 2006 di
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
1.4. Manfaat Penelitian.
akibat BBLR.
I rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
perawatan diri yang khusus agar ibu dan janin yang dikandungnya dalam keadaan
sehat. Risiko kehamilan bersifat dinamis, karena seorang ibu hamil pada
mulanyanormal namun secara tiba-tiba dapat menjadi risiko tinggi. Kehamilan yang
kelahiran bayidengan berat badan lahir rendah, penyakit janin atau bayi neonatus,
retardasi mental
atau kecacatan atau keadaan lain yang menimbulkan rintangan dan hambatan disebut
Menurut National Academy (1985) yang dikutip oleh Yekti (1995) faktor-
rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
Semakin banyak ditemukan faktor risiko pada ibu hamil, maka semakin tinggi
normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan atau kematian, baik pada ibu
maupun pada bayi. Faktor tersebut meliputi: Hb darah < 8 gr%, tekanan darah
tinggi(systole > 150 mmHG, diastole > 90 mmHg), odema yang nyata, ketuban
pecah dini,penyakit kronis pada ibu (jantung, paru-paru,ginjal) dan riwayat obstretik
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang baru lahir yang berat
Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya, bayi berat lahir rendah
Bayi Berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500 – 2499 gram.
Bayi Berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir 1000 – 1499 gram.
Bayi Berat lahir Ekstrem rendah (BBLER), berat lahir < 1000 gram.
Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah Premature Baby dengan Low
Birth Weight Baby (bayi dengan berat badan lahir rendah), dan kemudian WHO
merubah ketentuan tersebut pada tahun 1977 yang semula Kriteria BBLR ≤
2500menjadi hanya < 2500 gram tanpa melihat usia kehamilan.(Wiknjosastro, 1997).
Berdasarkan usia kehamilan, bayi dengan berat badan lahir rendah dapat
I rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
1. Bayi Prematur
Suatu keadaan yang belum “matang” yang ditemukan pada bayi yang lahir ketika
Prematuritas merupakan penyebab utama dari kelainan dan kematian pada bayi
yang baru lahir. Beberapa organ dalam bayi mungkin belum berkembang
Merupakan bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari semestinya untuk
masa gestasi, yakni dibawah percentil ke 10, yang dapat merupakan bayi
kurangbulan (pre term), cukup bulan (aterm), lewat bulan (post term). Bayi ini
disebutjuga dengan sebutan Small for Gestational Age (SGA) atau Small for
mengalami hambatan.
akut. Gangguan terjadi beberapa minggu sampai beberapa hari sebelum janin
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
lahir. Pada keadaan ini panjang dan lingkar kepala normal akan tetapi berattidak
sesuai dengan masa gestasi. Bayi tampak kurus dan lebih panjang dengantanda-
tanda sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit, kulit kering keriput dan
mudah diangkat.
2. Term: mulai dari 37 minggu sampai kurang dari 42 minggu (259 sampai 293
hari)
Dari berbagai studi yang pernah dilakukan di negara – negara maju maupun di
negara – negara berkembang banyak faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian
berat bayi lahir rendah. Faktor – faktor tersebut dapat berperan secara langsungmaupun
tidak langsung terhadap kejadian berat bayi lahir rendah. Beberapa penelitian
Menurut Thomson (1983) yang dikutip oleh Setiawan (1995), beberapa faktor
1. Faktor biologis : jenis kelamin bayi, paritas, umur ibu, ras, faktor keluarga,
tinggi badan dan berat badan orang tua, pertambahan berat badan selama hamil,
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
Menurut National Academy (1985) yang dikutip oleh Yekti (1995), faktor –
1. Faktor genetik : jenis kelamin, ras, tinggi badan ibu, berat badan ibu sebelum
2. Faktor demografi dan psikososial : umur ibu, status sosial ekonomi (pendidikan,
4. Faktor gizi : pertambahan berat badan selama kehamilan, status gizi (kalori,
protein, vitamin, dll), pengeluaran energi untuk kerja dan aktifitas fisik.
kelamin.
pertama di usia dini semakin lebih besar. Usia muda pada dasarnya berkisar antara 13
sampai 19 tahun, secara umum dinyatakan bahwa wanita usia muda adalah wanita
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
yang berumur dibawah 20 tahun atau yang berumur 19 tahun kebawah. Usia
reproduksi optimal bagi seorang wanita adalah umur antara 20-35 tahun, dibawah dan
diatas usia tersebut akan meningkatkan resiko kehamilan maupun persalinan, karena
dankejiwaan kurang serta fungsi fisiologi yang belum optimal, sehingga lebih
seringterjadi komplikasi yang tidak diinginkan dalam kehamilan. Sebaliknya pada usia
ibuyang lebih tua telah terjadi kemunduran fungsi fisiologis maupun reproduksi
secaraumum, sehingga lebih sering terjadi akibat yang merugikan pada bayi
(Setyowati,dkk, 1996).
disusul dengan kehamilan akan berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan janin
mempunyai resiko melahirkan bayi BBLR 4,1 kali lebih banyak dibandingkan
Dari hasil penelitian Yekti (1995) diketahui bahwa terdapat 17,6% ibu yang
saat melahirkan masih berumur < 20 tahun. Sedangkan untuk kelompok umur >
35
tahun diperoleh angka 2 % dari seluruh ibu hamil. Rata-rata umur lebih muda
disimpulkan kecenderungan untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Pada umumnya bayi dengan BBLR dari wanita yang berusia muda biasanya
disertai dengan kelainan bawaan dan cacat fisik, epilepsi, retardasi mental, kebutaan
dan ketulian. Bila bayi dapat bertahan hidup akan menimbulkan masalah yang besar
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
2.3.2. Tingkat Pendidikan Ibu
tidak mengetahui cara pemeliharaan kesehatan terutama pada saat hamil baik
Hal ini juga sejalan dengan penelitian Sulaiman (1986), bahwa faktor
Ibu dengan berat badan lebih rendah cenderung untuk melahirkan bayi BBLR.
Hal ini mungkin disebabkan ibu dengan berat badan rendah dengan usia kehamilan
yang lebih muda dibandingkan ibu dengan berat badan cukup. Ibu yang mempunyai
yang lebih besar untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang
mempunyai berat badan cukup pada masa sebelum kehamilannya. Ibu dengan
beratbadan kurang (< 45 kg) atau turun sampai 10 kg atau lebih selama
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
Tinggi badan ibu dilaporkan berperan terhadap kejadian BBLR. Hubungan
antara tinggi badan ibu merupakan hubungan positif, dimana semakin tinggi ibu
semakin berat bayi yang dilahirkan. Ibu dengan tinggi badan kurang dari 145 cm
Adanya pengaruh tinggi badan mungkin berhubungan dengan status gizi ibu
pada masa lampau, dimana ibu yang mempunyai tinggi badan yang rendah
Dari hasil penelitian Alisyahbana yang dikutip oleh Sulcan (1996) didapatkan
Resiko Relatif kejadian BBLR pada ibu dengan tinggi badan < 145 cm sebesar 4,3
kali dibandingkan dengan ibu yang tinggi badannya > 145 cm.
2.3.4. Paritas
denganmeningkatnya paritas ibu. Resiko untuk terjadinya BBLR tinggi pada paritas
terhambat. Jika keadaan ini berlangsung lama akan mempengaruhi berat badan
lahirbayi dan kemungkinan besar terjadinya BBLR (Wibowo, 1992).
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
Pada umumnya berat badan lahir meningkat dengan semakin tingginya
paritas. Bayi kedua (paritas 1) sekitar 100 gr lebih berat apabila dibandingkan
denganbayi yang lahir pada kehamilan pertama (Paritas 0). Bayi yang lahir pertama
cenderung mempunyai resiko BBLR lebih tinggi. Hal ini mungkin disebabkan
olehfaktor umur, biologis dan fisiologis (Srimastuti, 1987).
Jarak kelahiran dapat menyebabkan hasil kehamilan yang kurang baik. Jarak
dua kehamilan yang terlalu pendek akan mempengaruhi daya tahan dan gizi ibu
yangselanjutnya akan mempengaruh reproduksi (Wibowo, 1992).
BBLR pada ibu dengan jarak kehamilan 12-23 bulan sebesar 2,2%, 24-59 bulansebesar
1,5% dan pada jarak kehamilan 60-98 bulan sebesar 2,3%. Dari angkatersebut dapat
dikatakan bahwa kejadian BBLR pada ibu dengan jarak kehamilan < 2tahun dan
> 4 tahun adalah 1,5 kali dibandingkan dengan ibu dengan jarak kehamilan
2-4 tahun.
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
Seorang wanita yang melahirkan berturut-turut dalam jangka waktu pendek,
menentukan adanya anemia seorang ibu hamil. Anemia saat ibu hamil dapat
berakibatburuk pada janin ibu dan janin. Menurut SKRT 1995 prevalensi anemia ibu
hamil di
Indonesia sebesar 50,9%. Apabila ibu hamil menderita anemia akan menyebabkan
resiko kelahiran bayi prematur, BBLR dan perdarahan sebelum dan saat melahirkan.
Henry, dkk (1996) yang mengutip dari Depkes (1990) menyimpulkan bahwa
ibu hamil yang menderita anemia dan melahirkan baru pertama kali maka resiko
melahirkan BBLR sebesar 2 kali lipat dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia
Umur kehamilan adalah jumlah minggu lengkap dari haid pertama menstruasi
terakhir sampai anak lahir. WHO (1997) membagi umur kehamilan dalam tiga
kelompok, yaitu :
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
1. Pre-term : kurang dari 37 minggu (<259)
2. Term : mulai dari 37 minggu sampai kurang dari 42 minggu (259-293 hari).
waktu lahir. Sehingga dapat dikatakan bahwa umur kehamilan merupakan faktor
yangmempengaruhi kejadian BBLR yang tidak dapat dihindari.
berbagai upaya pencegahan . Upaya untuk menurunkan angka kejadian BBLR ini
akan lebih efisien apabila Bumil yang mempunyai resiko melahirkan bayi dengan
BBLR dapat dideteksi sedini mungkin. Pemantauan ibu hamil adalah salah satu
sebelum hamil agar setiap pasangan dapat merencanakan sebaik mungkin kehamilan
yang akan datang sehingga dapat melahirkan bayi yang normal dan sehat, yaitu :
rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
I
© 2009
a. Menganjurkan agar melakukan konsultasi atau konseling pra-hamil.
b. Menganjurkan agar calon ibu diimunisasi TT atau imunisasi pra nikah untuk
:pemeriksaan besar rahim, posisi janin dalam rahim dan detak jantung janin.
d. Untuk ibu hamil dianjurkan makan lebih banyak dan lebih sering yang dapat
alkohol dan rokok, karena alkohol dapat mengganggu tumbuh kembang janin
plasentajanin mudah lepas, kelainan bawaan pada bayi dan yang paling
I rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
2.5. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan pada masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini,
Kara kteristik :
- Usia Ibu
- Paritas
- Pekerjaan Suami BERAT BAYI
- Jarak Kelahiran LAHIR RENDAH
- Kadar Hb Ibu
- Umur Kehamilan
2.5.1 Usia Ibu, yaitu umur ibu saat melahirkan dihitung dalam tahun
wanita adalah umur antara 20-35 tahun, dibawah dan diatas usia tersebut
dalam
2.5.2 Paritas, yaitu jumlah persalinan yang pernah dialami ibu. Pada umumnya
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
terjadinya BBLR tinggi pada paritas 1 kemudian menurun pada paritas
2atau 3, selanjutnya meningkat kembali pada paritas 4 (Manuaba, 1998).
pertumbuhan dan
2.5.4 Jarak kelahiran dapat menyebabkan hasil kehamilan yang kurang baik.
(Wibowo,1992).
2.5.5 Hb ibu menjelang persalinan, yaitu kadar haemoglobin dalam darah ibu.
2.5.6 Berat badan bayi bertambah sesuai dengan usia kehamilan. Faktor umur
(Manuaba,1998)
I
rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
BAB III
METODE PENELITIAN
study yang bertujuan untuk melihat karakteristik ibu yang melahirkan BBLR di
Rumah Sakit Santa Elisabeth pada Januari 2003 sampai Desember 2006.
petimbangan bahwa Rumah Sakit Santa Elisabeth merupakan salah satu rumah sakit
swasta dimana angka BBLR tinggi dibandingkan dengan rumah sakit swasta
lainnyayaitu sebanyak 37 kasus dari 319 kelahiran bayi (22,4%) pada tahun 2006 .
Waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2006 sampai Juni 2007.
3.3.1.Populasi
Populasi dalam penelitian adalah semua ibu bersalin yang melahirkan BBLR
di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan pada tahun 2003 – 2006, yaitu sebanyak 192
orang.
3.3.2.Sampel
Record di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan pada tahun 2003 – 2006.
I rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
3.4. Jenis Data
Data yang digunakan berupa data sekunder yang meliputi : umur ibu, paritas,
jarak kelahiran, Hb darah Ibu menjelang persalinan dan umur kehamilan yang
diperoleh dari rekam medik ibu bersalin yang melahirkan BBLR di Rumah Sakit
Data yang dikumpulkan dengan melihat kartu status ibu yang melahirkan bayi
BBLR selama periode Januari 2003 sampai dengan Desember 2006 di Rumah Sakit
3.6.1. Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat
3.6.2. Usia Ibu, yaitu umur ibu saat melahirkan dihitung dalam tahun berdasarkan
ulang tahun terakhir, sesuai dengan yang tertulis pada kartu status.
3.6.3. Paritas, yaitu jumlah persalinan yang pernah dialami ibu sebelum persalinan
3.6.5. Jarak kelahiran, yaitu kurun waktu dalam tahun antara kelahiran terakhir
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
3.6.6. Hb ibu menjelang persalinan, yaitu kadar haemoglobin dalam darah yang
diukur sewaktu mau melahirkan, dalam satuan gram% sesuai dengan yang
3.6.7. Umur kehamilan ibu, yaitu jumlah minggu lengkap terhitung dari haid pertama
- < 20 tahun
- 20 – 35 tahun
- > 35 tahun
- Paritas 1
- Paritas 2-3
- Paritas ≥ 4
I rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
3.7.4. Jarak kelahiran dikategorikan ke dalam :
- < 2 tahun
- 2-4 tahun
- > 4 tahun
- < 37 minggu
- 37 – 41 minggu
- ≥ 42 minggu
Data yang telah dikumpulkan akan diperoleh dengan membuat tabel distribusi
I rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Elisabeth yang terletak di daerah Polinia yang diapit oleh empat jalan yaitu Jl.
Misbah, Jl. Slamet Ryadi, Jl. Kyai Dahlan, Jl. Imam Bonjol. Selesai dan rampung
Rumah Sakit Santa Elisabeth mengalami perkembangan dari tahun ke tahun hingga
pada saat ini. Rumah Sakit Santa Elisabeth sendiri sudah memiliki fasilitas rawat
inapmulai dari mulai dari kelas VIP sampai kelas IV, dan diklasifikasikan menurut jenis
penyakit yang dirawat seperti: unit penyakit dalam, unit bedah, unit anak dan lain-lain.
Rumah Sakit Santa Elisabeth juga memiliki fasilitas lainnya seperti: Unit Gawat
4.2.1 Angka Kejadian Bayi Dengan BBLR di RS Santa Elisabeth Medan Pada
Tahun 2003-2006.
Angka kejadian bayi dengan BBLR di RS Santa Elisabeth pada tahun 2003-2006
rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
I
© 2009
Tabel 4.1 Angka Kejadian Bayi Dengan BBLR di RS Santa Elisabeth Medan
Berdasarkan Waktu Pada Tahun 2003-2006
No Tahun BBLR Jumlah Kelahiran
Bayi
n % n
1 2003 60 27,1 760
2 2004 52 19,3 676
3 2005 43 31,3 705
4 2006 37 22,4 319
Jumlah 19 100, 2460
2 0
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa angka kejadian bayi dengan BBLRtertinggi
terjadi pada tahun 2003, yaitu sebanyak 60 orang (27,1%), sedangkan angkakejadian
terendah terjadi pada tahun 2006 yaitu sebanyak 37 orang (22,4%).
Angka kejadian bayi dengan BBLR di RS Santa Elisabeth Medan tersebut juga
60
50
40
2003
2004
30
2005
2006
20
10
Grafik 4.1: Angka Kejadian Bayi Dengan BBLR di RS Santa Elisabeth Medan
Berdasarkan Waktu Pada Tahun 2003-2006
I rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
4.2.2 Perbandingan Angka Kejadian Bayi dengan BBLR di tiga RS Medan
Tahun 2003-2006
Tabel 4.2 Perbandingan Angka Kejadian Bayi dengan BBLR di tiga RS Medan
Tahun 2003-2006
Proporsi Bayi Dengan BBLR (%)
No Tahun RS Santa RSU H Adam RSU Pirngadi
Elisabeth Malik Medan
1 2003 7,02 14,28 9,71
2 2004 7,70 10,00 9,72
3 2005 6,10 10,42 8,47
4 2006 11,60 13,33 13,70
Jika dibandingkan dengan dua rumah sakit lainnya yaitu RSU H Adam Malik
dan RSU Pirngadi Medan, maka angka kejadian bayi dengan BBLR di RS Santa
Elisabeth Medan dari tahun ke tahun lebih rendah dari dua rumah sakit tersebut.
Perbandingan angka kejadian bayi dengan BBLR di tiga rumah sakit tersebut
16
14
12
10
2003
8
2004
6 2005
4 2006
0
RS Santa Elisabeth RSU H Adam Malik RSU Pirngadi
Medan
Grafik 4.2 Perbandingan Angka Kejadian Bayi dengan BBLR di tiga RS Medan
Tahun 2003-2006
I rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
4.2.3 Angka Kejadian Bayi dengan BBLR Berdasarkan Berat Lahir
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Bayi dengan BBLR Berdasarkan Berat Badan di
RS Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2006
No Berat Bayi Lahir Jumlah
(gram) n %
1 1500 - <2500 146 76,0
2 1000 - <1500 35 18,3
3 <1000 11 5,7
Jumlah 192 100,0
Dari segi berat badan bayi baru lahir dapat dilihat bahwa angka kejadian bayi
dengan BBLR tertinggi pada golongan 1500-2500 gram, sedangkan angka kejadian
4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR
di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2006
usia ibu di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2006 dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR
Berdasarkan Usia Ibu di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2006
No Usia Ibu Jumlah
(tahun) n %
1 <20 11 5,7
2 20-35 152 79,2
3 >35 29 15,1
Jumlah 192 100,0
Dari segi karakteristik usia ibu dapat dilihat bahwa, umumnya ibu yang
melahirkan bayi dengan BBLR terbanyak dilahirkan oleh ibu dengan usia antara 20-
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
35 tahun sebanyak 152 orang (79,2%), usia > 35 tahun sebanyak 29 orang
(15,1%)dan usia ibu terendah terdapat pada usia <20 tahun sebanyak 11 orang
5,7(%)
4.3.2 Paritas
paritas ibu di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2006 dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR
Berdasarkan Paritas Ibu di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2006
No Paritas Jumlah
n %
1 0 25 13.0
2 1 46 24.0
3 2-3 89 46,4
4 ≥4 32 16,7
Jumlah 192 100,0
Paritas atau jumlah persalinan yang dialami ibu, di bagi atas empat kategori
yaitu, 0, 1, 2-3, dan ≥4. Dari keempat kategori tersebut, ibu yang melahirkan
(13,0%).
jarak kelahiran di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2006 dapat dilihat pada
tabel berikut:
rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
Tabel 4.6 Distribusi Frekwensi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR
Berdasarkan Jarak Kelahiran di RS Santa Elisabeth Medan tahun2003-2006
No Jarak Kelahiran Jumlah
(tahun) n %
1 <2 35 18,2
2 2-4 142 74.0
3 >4 15 7,8
Jumlah 192 100,0
Ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR terbanyak dilahirkan oleh ibu dengan
jarak kelahiran 2-4 tahun, yaitu sebanyak 142 orang (74%), sedangkan jarak
kelahiran<2 tahun sebanyak 35 (18,2%) dan jarak kelahiran yang terendah terdapat
pada jarakkelahiran >4 tahun yaitu sebanyak 15 orang (7,8%).
kadar Hb ibu menjelang persalinan ibu di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2003-
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR
Berdasarkan Kadar Hb Ibu Menjelang Persalinan Ibu di RS SantaElisabeth
Medan tahun 2003-2006
No Kadar Hb Jumlah
n %
1 <11 gram/dl 115 59,9
2 ≥ 11 gram/dl 77 40,1
Jumlah 192 100,0
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR
terbanyak dilahirkan oleh ibu dengan kadar Hb <11 gram/dl sebanyak 115
orang(59,9%). Sedangkan ibu yang melahirkan bayi BBLR dengan kadar Hb ≥11
sebanyak77 (40,1%).
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
4.3.5 Umur Kehamilan
umur kehamilan ibu di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2006 dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR
Berdasarkan Umur Kehamilan Ibu di RS Santa Elisabeth Medantahun 2003-
2006
No Umur Kehamilan Jumlah
(minggu) n %
1 <37 152 79,2
2 37-41 26 13,5
3 ≥42 14 7,3
Jumlah 192 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa, dari tiga kelompok usia kehamilan ibu,
maka bayi BBLR terbanyak dilahirkan oleh ibu dengan usia kehamilan <37 yaitu
sebanyak 152 orang (79,2%), sedangkan terendah terdapat pada umur kehamilan ≥
42minggu yaitu sebanyak 14 orang (7,3%).
4.3.6 Pekerjaan
pekerjaan suami di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2006 dapat dilihat pada
tabel berikut:
I rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR
Berdasarkan Pekerjaan Suami di RS Santa Elisabeth Medan tahun2003-
2006
No Jenis Pekerjaan Jumlah
n %
1 PNS 40 20,8
2 Wiraswasta 46 24,0
3 Pegawai Swasta 61 31,7
4 Bertani 35 18,4
Jumlah 192 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR
terbanyak dilahirkan oleh ibu dengan pekerjaan suami sebagai pegawai swasta,
4.4.1 Tabulasi Silang Usia Ibu Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Tabel 4.10: Tabulasi Silang Usia Ibu Dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) di RS Santa Elisabet Medan tahun 2003-2006
Berat Bayi Lahir (gram)
Usia Ibu 1500 - < 1000 - < 1000
No 2500 <1500 n %
(Tahun)
n % n % n %
1. < 20 7 63,6 4 36,4 0 0,0 11 100,0
2. 20-35 109 72,2 33 21,8 9 6,0 151 100,0
3. > 35 25 83,3 4 13,3 1 3,3 30 100,0
Dari Tabel 4.10. di atas dapat dilihat bahwa, dari 11 responden yang berusia
<20 tahun, 7 responden (63,6%) diantaranya memiliki bayi dengan berat badan
1500-<2500 gram, 4 responden (36,4%) memiliki berat badan 1000-<1500 gram,
sedangkan untuk berat badan < 1000 gram tidak ada responden. Pada kelompok
usiaibu 20-35 tahun terdapat 151 kasus BBLR, 109 responden (72,2%) memiliki bayi
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
dengan berat badan 1500-<2500 gram, 33 responden memiliki bayi dengan
beratbadan 1000-<1500 gram, dan 9 responden (6%) memiliki bayi dengan berat
badan
<1000 gram. Pada kelompok usia > 35 terdapat 30 kasus BBLR. Dari 30 kasus
gram,4 responden (13,3) memiliki bayi dengan berat badan 1000-<1500 gram,
4.4.2 Tabulasi Silang Paritas dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Tabel 4.11: Tabulasi Silang Paritas dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
di RS Santa Elisabet Medan tahun 2003-2006
Berat Bayi Lahir (gram)
No Paritas 1500 - < 1000 - < 1000 n %
2500
n % <1500
n % n %
1. 0 19 73,1 7 26,9 0 0,0 26 100,0
2. 1 48 75,0 12 18,8 4 6,3 64 100,0
3. 2-3 52 72,2 16 22,2 4 5,6 72 100,0
4 ≥4 22 73,3 6 21,0 2 6,7 30 100,0
Pada Tabel 4.11. di atas dapat dilihat bahwa, dari 26 responden yang
gram. Sedangkan untuk berat badan < 1000 gram tidak ada responden. Pada paritas
badan1500-<2500 gram, dan 12 responden (18,8) memiliki bayi dengan berat badan
1000-<1500 gram, dan 4 responden (6%) memiliki bayi dengan berat badan
<1000 gram.
Pada responden yang memiliki paritas 2-3 terdapat 72 kasus BBLR. Dari 72
kasusBBLR tersebut, 52 responden (72,2%) memiliki bayi dengan berat badan 1500-
<2500
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
gram, 16 responden (22,2) memiliki bayi dengan berat badan 1000-<1500
memiliki
4.4.3 Tabulasi Jarak Kelahiran dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Tabel 4.12: Tabulasi Silang Jarak Kelahiran dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) di RS Santa Elisabet Medan tahun 2003-2006
Jarak Berat Bayi Lahir (gram)
No Kelahiran 1500 - < 1000 - < 1000 n %
(tahun) 2500
n % <1500
n % n %
1. < 2 26 72,2 8 22,2 2 5,6 36 100,0
2. 2-4 98 72,1 31 22,8 7 5,1 136 100,0
3. > 4 17 85.0 2 10,0 1 5,0 20 100,0
Pada Tabel 4.12. di atas dapat dilihat bahwa, dari 36 responden yang
1000-<1500 gram, dan 2 responden (5,6%) memiliki berat badan < 1000 gram.
Padajarak kelahiran 2-4 tahun terdapat 136 kasus BBLR, 98 responden (72,2%)
memiliki bayidengan berat badan 1000-<1500 gram, dan 7 responden (6%) memiliki
bayi denganberat badan <1000 gram. Pada responden yang memiliki jarak kelahiran
>4 tahun
Tabel 4.13: Tabulasi Silang Hb Ibu dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
di RS Santa Elisabet Medan tahun 2003-2006
Berat Bayi Lahir (gram)
Hb Ibu
No 1500 - < 1000 - < 1000 n %
(gram/dl) 2500 <1500 %
n % n % n
1. < 11 90 70,3 31 24,2 7 5,5 128 100,0
2. ≥ 11 51 79,7 10 15,6 3 4,7 64 100,0
Pada Tabel 4.13. di atas dapat dilihat bahwa, dari 128 responden yang
badan1000-<1500 gram, dan 7 responden (5,5%) memiliki berat badan < 1000
4.4.5 Tabulasi Umur Kehamilan dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Tabel 4.14: Tabulasi Silang Umur Kehamilan dengan Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) di RS Santa Elisabet Medan tahun 2003-2006
Umur Berat Bayi Lahir (gram)
No Kehamilan 1500 - < 1000 - < 1000 n %
(tahun) 2500
n % <1500
n % n %
1. < 37 103 72,5 32 22,5 7 5,0 142 100,0
2. 37-41 26 70,3 8 21,6 3 8,1 37 100,0
3. ≥ 42 12 92.3 1 7,7 0 0,0 13 100,0
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
Pada Tabel 4.14. di atas dapat dilihat bahwa, dari 142 responden yang
beratbadan 1000-<1500 gram, dan 7 responden (5,0%) memiliki berat badan <
1000 gram.
(8,1%)
memiliki bayi dengan berat badan <1000 gram. Pada responden yang memiliki usia
responden
yang memiliki bayi dengan berat badan <1000 gram tidak ada..
4.4.6 Tabulasi Silang Pekerjaan dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Tabel 4.11: Tabulasi Silang Pekerjaan dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) di RS Santa Elisabet Medan tahun 2003-2006
Berat Bayi Lahir (gram) n %
No Pekerjaan 1500 - < 1000 - <
2500
n % <1500
n % n1000%
1. PNS 27 67,5 9 22,5 4 10,0 40 100,0
2. Wiraswasta 29 65,9 14 31,8 1 2,3 44 100,0
3. Pegawai Swasta 47 77,0 12 19,7 2 3,3 61 100,0
4 Bertani 38 80,9 6 12,8 3 6,3 47 100,0
Pada Tabel 4.11. di atas dapat dilihat bahwa, dari 40 responden yang
29responden (65,9%) memiliki bayi dengan berat badan 1500-<2500 gram, dan
14responden (31,8) memiliki bayi dengan berat badan 1000-<1500 gram, dan
1responden (2,3%) memiliki bayi dengan berat badan <1000 gram. Pada
Dari 61kasus BBLR tersebut, 47 responden (77,0%) memiliki bayi dengan berat badan
1500-<2500 gram, 12 responden (19,7) memiliki bayi dengan berat badan 1000-
Dari 47kasus BBLR tersebut, 38 responden (80,9%) memiliki bayi dengan berat badan
1500-<2500 gram, 6 responden (12,8) memiliki bayi dengan berat badan 1000-
rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
I © 2009
BAB V
PEMBAHASAN
Santa Elisabeth Medan, terdapat 2460 bayi yang lahir dengan jumlah BBLR sebanyak
7,8% dari seluruh kelahiran hidup. Jika dilihat dari segi waktu, secara berturut-
turutjumlah kejadian bayi dengan BBLR di RS Santa Elisabeth Medan adalah 7,02%
pada
tahun 2003, 7,7% pada tahun 2004, 6,1% pada tahun 2005 dan 11,6% pada tahun
2006.
Jika dibandingkan dengan jumlah kejadian bayi lahir dengan BBLR di dua
RSU di Kota Medan (RSU Haji Adam Malik dan RSU Pirngadi Medan), makajumlah
kejadian BBLR di RS Santa Elisabeth Medan tersebut masih lebih rendah dari
Jumlah bayi dengan BBLR di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan pada tahun
2003 lebih rendah 7,26% dari jumlah bayi dengan BBLR di RSU H Adam
Malik(14,28%) dan lebih rendah 2,69% dari jumlah bayi dengan BBLR di RSU
PirngadiMedan (9,71%). Pada tahun 2004 jumlah bayi dengan BBLR di Rumah Sakit
SantaElisabeth Medan sebesar 7,70%, lebih rendah 2,30% dari jumlah bayi dengan
BBLRdi RSU H Adam Malik (10,00%) dan lebih rendah 2,02% dari jumlah bayi
denganBBLR di RSU Pirngadi Medan (9,72%). Pada tahun 2005 jumlah bayi dengan
BBLRdi Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan sebesar 6,10 lebih rendah 4,31% dari
jumlahbayi dengan BBLR di RSU H Adam Malik (10,42%) dan lebih rendah 2,37%
darijumlah bayi dengan BBLR di RSU Pirngadi Medan (9,71%). Pada tahun 2006
jumlah
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
bayi dengan BBLR di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan sebesar 11,60%,
lebihrendah 1,73% dari jumlah bayi dengan BBLR di RSU H Adam Malik (13,33%)
dan
lebih rendah 2,10% dari proporsi bayi dengan BBLR di RSU Pirngadi Medan(13,7%).
Kecenderungan Bayi Baru Lahir dengan BBLR di Rumah Sakit Umum Langsa pada
Tahun 2002-2005. Menurut hasil penelitiannya, angka kelahiran bayi dengan BBLR
cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan olehkeadaan
perekonomian rakyat yang semakin membaik, berjalannya kembali
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah bayi dengan BBLR tertinggi pada
berat lahir 1500-2500 gram, yaitu sebanyak 146 orang (76%), dan yang terendah
adalah bayi dengan berat badan lahir lebih kecil dari 1000 gram, yaitu sebanyak
11orang (5,7%).
disebabkan oleh ukuran berat bayi lahir yang sudah mendekati normal dan
rentangukuran yang lebih panjang dibanding dengan penggolangan berat badan bayi
lahiryang lain. Sedangkan rendahnya jumlah bayi berat lahir <1000 disebabkan
olehkejadiannya yang hanya terjadi pada kondisi yang ekstrim atau tidak biasa seperti
ibu
dengan status gizi buruk, anemi, malaria, dan menderita penyakit menular
seksual(PMS) sebelum konsepsi atau ketika hamil (Sarimawar, 2003).
rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
5.2 Usia Ibu
Berdasarkan data yang diperoleh mengenai faktor usia ibu yang melahirkan
BBLR di RS Elisabeth pada tahun 2003-2006, seperti pada tabel 4.4, ternyata
jumlahkejadian bayi dengan BBLR tertinggi pada usia ibu 20-35 tahun yaitu sebanyak
152orang (79,2%). Besarnya kejadian BBLR pada kelompok umur tersebut yang
tergolong aman untuk melahirkan terkait dengan adanya pergeseran usia menikah
dikalangan masyarakat yang dulu pernah memiliki budaya menikah di usia dini,seperti
setelah menstruasi pertama datang, menjadi setelah setelah tamat SLTA atau
Hal ini dapat dijelaskan karena sebagian masyarakat telah banyak mengetahui
akibat buruk dari perkawinan muda. Menurut Paryati (1990), menyatakan bahwa
seperti sistim nilai di pedesaan yang menganggap bahwa wanita pantas menikah
setelah menstruasi, pandangan negatif terhadap perawan tua dan keinginan untuk
reproduksi. Masyarakat secara umum sudah mulai mengerti masa perkawinan yang
ideal sesuai dengan kematangan berbagai aspek, seperti reproduksi, mental, sosial
danberbagai aspek lain (Liliek, 2002).
Lee & Corpuz (1988) juga menemukan 14.5% dari bayi yang lahir dari ibu
usia di bawah 15 tahun dan 9.4% dari ibu usia antara 15-19 tahun mengalami BBLR.
Sejalan dengan dengan hasil tadi, hanya 6.4% bayi yang lahir dari ibu usia di atas 20
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
tahun mengalami BBLR. BBLR memiliki hubungan dalam meningkatkan
morbiditasdan mortalitas neonatal. (Winter, 1990).
Berdasarkan data yang diperoleh mengenai faktor usia ibu yang melahirkan
BBLR di RS Elisabeth pada tahun 2003-2006, seperti pada tabel 4.5, ternyata
angkakejadian bayi dengan BBLR tertinggi pada paritas 2-3 sebanyak 89 orang
(46,4%).
denganmeningkatnya paritas ibu. Resiko untuk terjadinya BBLR tinggi pada paritas
paritas. Bayi kedua (paritas 1) sekitar 100 gr lebih berat apabila dibanding denganbayi
yang lahir pada kehamilan pertama (paritas 0). Bayi yang lahir pada kehamilan
pertama cenderung mempunyai resiko BBLR lebih tinggi. Hal ini mungkindisebabkan
oleh faktor umur, biologis, dan fisiologis (Srimastuti, 1987)
Santa Elisabeth Medan pada tahun 2003-2006 ditemukan bahwa, angka kejadian
bayidengan BBLR tertinggi pada jarak kelahiran 2-4 tahun, yaitu sebanyak 142
orang(74%).
Jarak kehamilan yang terlalu pendek akan mempengaruhi daya tahan dan gizi
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
melahirkan berturut-turut dalam jangka waktu pendek, tidak sempat memulihkan
kesehatannya serta harus membagi perhatiannya kepada kedua anak dalam waktuyang
dilakukan oleh Ridwan (2000), ditemukan bahwa jarak kehamilan < 2 tahunberisiko
Santa Elisabeth Medan pada tahun 2003-2006 ditemukan bahwa, angka kejadian bayi
dengan BBLR tertinggi pada kadar Hb <11 gram/dl yaitu sebanyak 115
orang(59,9%). Angka ini juga menunjukkan angka kejadian yang lebih tinggi dari
orang(40,1%).
menentukan adanya anemia seorang ibu hamil. Anemia saat ibu hamil dapat
berakibatburuk pada janin merupakan ibu dengan resiko tinggi terhadap BBLR. Ibu
hamil
yang menderita anemia dan melahirkan baru pertama kali mempunyai resiko
melahirkan BBLR sebesar 2 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang
tidakanemia (Trisnany, 2000).
kadar Hb ibu hamil dengan berat bayi lahir, dimana semakin tinggi kadar Hb ibu
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
merupakan resiko untuk melahirkan BBLR. Hal ini mungkin karena belum
Kadar Hb dapat juga dijadikan salah satu indikator keadaan gizi ibu hamil
dapat mengetahui status gizi ibu selama hamil. Bila ternyata ibu menderita anemia,
maka tingkat konsumsi makanan ibu selama hamil akan berkurang, dan hal ini
Santa Elisabeth Medan pada tahun 2003-2006 ditemukan bahwa, angka kejadian bayi
dengan BBLR tertinggi pada umur kehamilan <37 minggu sebanyak 152
tinggidibandingkan dengan angka kejadian bayi dengan BBLR pada kelompok umur
yang
lain.
Menurut Lin (1986), menyatakan bahwa berat badan bayi bertambah sesuai
dengan usia kehamilan. Faktor umur kehamilan mempengaruhi kejadian bayi dengan
BBLR, karena semakin pendek usia kehamilan, maka semakin kurang sempurna
waktu lahir. Sehingga dapat dikatakan bahwa umur kehamilan merupakan faktor
yangmempengaruhi kejadian BBLR yang tidak dapat dihindari.
rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
5.7 Pekerjaan
bayi dengan BBLR di RS Elisabeth pada tahun 2003-2006, seperti pada tabel
4.6,ternyata proporsi kejadian bayi dengan BBLR tertinggi terjadi pada wiraswasta.
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan kejadianbayi dengan
BBLR. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan hanya penyebab yangtidak langsung
kejadian bayi dengan BBLR. Hal ini juga disebabkan oleh tingkatpendapatan yang
rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
I
© 2009
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Angka kejadian ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR umumnya terjadi
pada ibu yang mempunyai usia 20-35 tahun (79,2%), paritas 2-3 (46,4%),jarak
2. Angka kejadian bayi dengan BBLR mengalami penurunan jumlah dari tahun
6.2 Saran
BBLR.
pada waktu pemeriksaan atenatal, seperti distribusi zat besi, vitamin, asamfolat
yang dimulai sejak pra dan pada saat kehamilan.
rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009
I
DAFTAR PUSTAKA
Lestari Handayani, M.Med, 2003. Tanaman Obat untuk Masa Kehamilan dan
Pasca-Melahirkan, Cet.1. AgroMedia Pustaka, Jakarta.
Manuaba Ida G, 1998. Ilmu Kebidanan Dan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta.
Prajoga, K, 1994. Faktor Resiko Ibu Hamil dan Berat Badan Lahir : Studi
Kohort for Health Research anf Development. Ministry of Health.
Saifuddin, AB, 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Cetakan II, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo, Jakarta.
Setiawan, R.H, 1995. Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Pada
Kehamilan Remaja. Berita Kedokteran Masyarakat XI (1)
Setyowati, dkk. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Bayi Dengan Berat Badan
Rendah.www.Situs.kespro.info, Jakarta 25 Juni 2005
Sulcan Sofoewan, HM, 1996. Faktor Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir
Rendah. Berita Kedokteran Masyarakat, No.6.
rma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
I
© 2009
Sulaiman, Z, 1986. Beberapa Faktor Resiko Wanita Pada Wanita Hamil. Dalam
Hasil Seminar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Gizi dan
KesehatanIbu Hamil, Cipanas.
Wiknjosastro Hanifa, 1997. Ilmu Kebidanan, Edisi III. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo, Jakarta.
Yekti. K.S.A, 1995. Perbedaan Beberapa Faktor Ibu Menurut Berat Badan Bayi
Lahir. Majalah Kedokteran Diponegoro, vol.30.
Http://google.com
Irma D.M. Sianturi : Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)..., 2007USU e-Repository
© 2009