Disusun oleh :
Nama : Given Maulana
Kelas : D
Nim : 185040201111133
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018
1. Analisis Sejarah Pancasila
b. Cabang-cabang Filsafat
Secara obyektif harus diakui bahwa ilmu pengetahuan manusia
terbatas, karena kemampuan manusia yang terbatas. Disisi lain kemajuan
manusia melahirkan masalah-masalah yang semakin komplek sehingga
menuntut percepatan ilmu-ilmu yang semakin spesifik dalam satuan yang
makin banyak.
1.Ontologi
2.Epistemologi
Adapun logika dilihat dari segi etimologi, perkataan logika berasal dari
bahasa Yunani, logike (kata sifat) yang berhubungan kata benda logo
yang artinya pikiran atau kata sebagai pernyataan dari pikiran itu. Logika
secara terminologi mempunyai arti : ilmu yang memberikan aturan-
aturan berpikir valid (shahih), artinya ilmu yang memberikan prinsip-
prinsip yang harus diikuti suapaya dapat berpikir valid.
3.Aksiologi
Aksiologi berasal dari bahasa Yunani axios yang berarti ‘memiliki harta’,
‘mempunyai nilai’, dan logos yang bermakna ‘teori’. Sebagai suatu istilah,
aksiologi mempunyai arti sebagai teori tentang nilai yang diinginkan atau
teori tentang nilai yang baik dan dipilih. Teori ini berkembang sejak
zaman Plato dalam hubungannya dengan pembahasan mengenai bentuk
atau ide (ide tentang kebaikan).
Kriteria nilai
Yang dimaksud dengan istilah kriteria nilai adalah “pagu” atau
patokan untuk menguji kadar nilai berdasarkan teori psikologis
dan teori logika. Pagu itu diantaranya menyebutkan bahwa
kuantitas kenikmatan indiviualah yang dapat digunakan menjadi
kriteria nilai. Tetapi ada juga yang menyebutkan bahwa kepuasan
masyarakat yang dapat dijadikan pagu untuk tolak ukur nilai.
Penganut aliran yang disebut naturalis beranggapan bahwa
kelestarian hiduplah yang dapat dijadikan tolak ukur penilaian,
sedangkan dewey dan pengikutnya beranggapan bahwa
keseimbanganlah yang dapat dijadikan tolak ukurnya.
sesuai dengan sila pertama yaitu “ketuhanan yang maha esa” dengan pokok pikiran
pengakuan terhadap ketuhanan dan mengharuskan masyarakat untuk beragama
sesuai kepercayaan masing-masing,bahwa semua orang di Indonesia memiliki
kepercayaan kepada tuhan meskipun agam yang dianut berbeda-beda tetapi ini
menunjukan bahwa bangsa indonesia adalah bangsa yang beragama. Sila ketuhanan
yang maha esa memiliki arti mutlak ,bahwa dalam negara indonesia tidak tempat
untuk bertentangan dalam hal ketuhanan atau keagamaan ,bagi sikap dan
perbuatan anti ketuhanan atau anti keagaaman dan bagi paksaan agama,disini
berarti negara indonesia mengharus masyarakat yang ada didalamnya tidak
melanggar sila tersebut dengan tidak mengakui adanya ketuhanan. Perwujudan
untuk sila pertaman ini dapat dilakukan dengan:
-percaya pada tuhan yang maha esa sesuai dengan agama dan keyakinan masing
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
-hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda,sehingga terbina kerukunan hidup
-saling menghormati kegiatan ibadah kepercayaan masing masing
-tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain
-agama dan kepercayaan kepada tuhan yang maha esa ada urusan pribadi manusia
dengan tuhan yang maha esa
kemanusiaan yang adil dan beradab adalah sila kedua yang memiliki hakekat atau
arti dalam wujud bertumbuh kembangnya kesadaran,sikap dan perbuatan manusia
yang didasarkan potensi budi nurani dalan hubungan dengan norma-norma dan
kebudayaan terhadap diri sendiri maupun juga terhadap alam,haruslah dipahami
bahwa individu-individu yang hidup dalam suatu wilayah dan bersatu karena
mempunyai rasa dan tujuan yang sama sebagai satu bangsa indonesia,namun setiap
individu memiliki hak dan kewajiban masing masing jadi kita harus bisa saling
menghargai. Makna dari sila kedua sesuai dengan TAP MPR II/MPR/1978 adalah:
-mengakui persamaan derajat hak dan kewajiban antar sesama
-saling menyayangin antar sesama manusia
-mengembangkan sifat tenggang rasa atau toleransi
-tidak semena mena terhadap sesama
-menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
-gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
-berani membela kebenaran dan keadilan
-mengembangkan sikap menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain