Anda di halaman 1dari 20

Survei Reguler(17 Jun 2019 s/d 19 Jun 2019) - RS Umum Dharma Ibu Ternate - ( Berlaku Sampai Tanggal : 16 Jun

2022 )

Standar No urut Elemen Penilaian

PKPO.1(Pengorganisasian pelayanan
kefarmasian dan penggunaan obat di rumah
sakit harus sesuai dengan peraturan Ada bukti sumber informasi obat yang tepat,
perundangan-undangan dan diorganisir untuk terkini, dan selalu tersedia bagi semua yang
memenuhi kebutuhan pasien.) 4 terlibat dalam penggunaan obat. (D,O,W)

(Pengorganisasian pelayanan kefarmasian dan


penggunaan obat di rumah sakit harus sesuai Terlaksananya pelaporan kesalahan penggunaan
dengan peraturan perundangan-undangan dan obat sesuai dengan peraturan perundang-
diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pasien.) 5 undangan. (D,W)

(Pengorganisasian pelayanan kefarmasian dan Terlaksananya tindak lanjut terhadap kesalahan


penggunaan obat di rumah sakit harus sesuai penggunaan obat untuk memperbaiki sistem
dengan peraturan perundangan-undangan dan manajemen dan penggunaan obat sesuai
diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pasien.) 6 peraturan perundang-undangan. (D,W)

Ada bukti obat dan zat kimia yang digunakan


PKPO.3(Rumah sakit menetapkan tata laksana untuk mempersiapkan obat diberi label yang
pengaturan penyimpanan sediaan farmasi, alat terdiri atas isi/nama obat, tanggal kadaluarsa,
kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang dan peringatan khusus. (lihat juga MFK 5 EP 6).
baik, benar, serta aman.) 2 (D,W)

PKPO.3.3(Rumah sakit menetapkan pengaturan Ada bukti penyimpanan produk nutrisi yang
penyimpanan dan pengawasan penggunaan baik, benar, dan aman sesuai dengan regulasi.
obat tertentu. ) 2 (lihat juga PAP 4). (O,W)

(Rumah sakit menetapkan pengaturan Ada bukti penyimpanan obat dan bahan
penyimpanan dan pengawasan penggunaan radioaktif yang baik, benar, dan aman sesuai
obat tertentu. ) 3 dengan regulasi. (O,W)

(Rumah sakit menetapkan pengaturan Ada bukti penyimpanan obat yang dibawa
penyimpanan dan pengawasan penggunaan pasien sebelum rawat inap yang baik, benar, dan
obat tertentu. ) 4 aman sesuai dengan regulasi. (O,W)

(Rumah sakit menetapkan pengaturan Ada bukti penyimpanan obat yang digunakan
penyimpanan dan pengawasan penggunaan untuk penelitian yang baik, benar, dan aman
obat tertentu. ) 6 sesuai dengan regulasi. (O,W)

Ada bukti pelaksanaan proses untuk mengelola


PKPO.4.1(Regulasi ditetapkan untuk resep khusus, seperti darurat, standing order,
menentukan pengertian dan syarat kelengkapan berhenti automatis (automatic stop order),
resep atau pemesanan.) 4 tapering, dan lainnya. (D,W)
Ada bukti pelaksanaan staf yang menyiapkan
produk steril dilatih, memahami, serta
PKPO.5(Obat disiapkan dan diserahkan di dalam mempraktikkan prinsip penyiapan obat dan
lingkungan aman dan bersih.) 2 teknik aseptik (lihat juga PPI). (D,W)

Ada bukti pelaksanaan pencampuran obat


(Obat disiapkan dan diserahkan di dalam kemoterapi dilakukan sesuai dengan praktik
lingkungan aman dan bersih.) 3 profesi. (lihat juga PPI 7). (O,W)

Ada bukti pelaksanaan pemberian obat


PKPO.6(Rumah sakit menetapkan staf klinis yang dilaksanakan sesuai dengan pembatasan yang
kompeten dan berwenang untuk memberikan ditetapkan, misalnya obat kemoterapi, obat
obat.) 3 radioaktif, atau obat untuk penelitian. (D,W)

PKPO.6.2(Ada regulasi tentang obat yang dibawa


oleh pasien ke rumah sakit untuk digunakan Ada bukti pelaksanaan pengobatan obat oleh
sendiri.) 2 pasien sendiri sesuai dengan regulasi. (D,W)

(Ada regulasi tentang obat yang dibawa oleh Ada proses monitoring terhadap pengobatan
pasien ke rumah sakit untuk digunakan sendiri.) 3 oleh pasien sendiri. (D,W)
PKPO.7(Efek obat dan efek samping obat Ada bukti pelaksanaan pemantauan terapi obat.
terhadap pasien dipantau.) 2 (D,W)

Ada bukti pemantauan efek samping obat


dan pelaporannya sesuai dengan
(Efek obat dan efek samping obat terhadap peraturan perundang-undangan. (D,W)
pasien dipantau.) 3

PKPO.7.1(Rumah sakit menetapkan dan Ada regulasi medication safety yang bertujuan
menerapkan proses pelaporan serta tindakan mengarahkan penggunaan obat yang aman dan
terhadap kesalahan penggunaan obat meminimalisasi kemungkinan terjadi kesalahan
(medication error) serta upaya menurunkan penggunaan obat sesuai dengan peraturan
angkanya.) 1 perundang-undangan. (R)

Ada bukti pelaksanaan rumah sakit


(Rumah sakit menetapkan dan menerapkan mengumpulkan dan memonitor seluruh angka
proses pelaporan serta tindakan terhadap kesalahan penggunaan obat termasuk kejadian
kesalahan penggunaan obat (medication error) tidak diharapkan, kejadian sentinel, kejadian
serta upaya menurunkan angkanya.) 2 nyaris cedera, dan kejadian tidak cedera. (D,W)

(Rumah sakit menetapkan dan menerapkan Ada bukti instalasi farmasi mengirimkan
proses pelaporan serta tindakan terhadap laporan kesalahan penggunaan obat
kesalahan penggunaan obat (medication error) (medication error) kepada tim keselamatan
serta upaya menurunkan angkanya.) 3 pasien rumah sakit. (D,W)
Ada bukti tim keselamatan pasien rumah sakit
menerima laporan kesalahan penggunaan obat
(medication error) dan mencari akar masalah
(Rumah sakit menetapkan dan menerapkan atau investigasi sederhana, solusi dan tindak
proses pelaporan serta tindakan terhadap lanjutnya, serta melaporkan kepada Komite
kesalahan penggunaan obat (medication error) Nasional Keselamatan Pasien. (lihat juga PMKP
serta upaya menurunkan angkanya.) 4 7). (D,W)

(Rumah sakit menetapkan dan menerapkan Ada bukti pelaksanaan rumah sakit melakukan
proses pelaporan serta tindakan terhadap upaya mencegah dan menurunkan kesalahan
kesalahan penggunaan obat (medication error) penggunaan obat (medication error). (lihat juga
serta upaya menurunkan angkanya.) 5 PMKP 7 EP 1).(D,W)
anggal : 16 Jun 2022 )

Fakta dan Analisis Rekomendasi

sediakan Buku Formularium atau


MIMS terbaru dan bukti distribusinya
ada Formularium RS belum tersedia di untuk menunjang pelayanan asuhan
semua unit yang terlibat dalam oleh PPA Terkait dgn Yan JKN
penggunaan obat tersedsianya Buku Fornas

catat dan buat laporan berkala Ka


Instalasi ke Direktur mencakup Insiden
belum ada pencatatan belum ada Kesalahan Penggunaan Obat dgn
pelaporan ke Tim PMKP Tembusan ke Tim PMKP

catat dan buat laporan berkala Ka


Instalasi ke Direktur mencakup Insiden
belum ada pencatatan belum ada Kesalahan Penggunaan Obat dgn
pelaporan ke Tim PMKP Tembusan ke Tim PMKP

ada laporan tidak ada rekonsiliasi obat

ada SPO resep automatic stop order sediakan bukti bila ada resep khusus
pelaksanaan belum ada laksanakan pengelolaan sesuai SPO
berikan pelatihan secara berkala untuk
belum ada bukti pelatihan staf yang menyiapkan produk steril

ada laporan tidak ada pelaksanaan


pengobatan oleh pasien sendiri

ada laporan tidak ada pelaksanaan


pengobatan oleh pasien sendiri
belum ada pelaksanaan pemantauan
terapi obat lakukan pemantauan terapi obat

lakukan pemantauan efek samping


belum ada bukti pemantauan efek obat dokumentasikan buat
samping obat dan pelaporannya pelaporannya

belum ada regulasi medication safety buat Panduan Medication Safety

belum ada pelaporan kesalahan laporkan bila ada kesalahan


penggunaan obat penggunaan obat

belum ada pencatatan namun belum ada buat Laporan berkala Instalasi Farmasi
pelaporan ke Tim PMKP ke Tim PMKP RS
tunjukkan laporan dan analisa
Laporan Inst Farmasi ttg Kesalahan
Penggunaan Obat Hasil analisa di
distribusikan sampai ke Komite
belum ada bukti pelaporan ke KNKP Nasional Keselamatan Pasien

Tunjukkan bukti Upaya Pencegahan


belum ada upaya mencegah dan dan Penurunan Angka Kesalahan
menurunkan kesalahan penggunaan obat Penggunaan Obat
Capaian PKPO

0.00%
464 23 1793

464 23 1794

464 23 1795

468 23 1807

471 23 1819

471 23 1820

471 23 1821

471 23 1823

475 23 1837
478 23 1844

478 23 1845

480 23 1855

482 23 1860

482 23 1861

483 23 1863

483 23 1864

484 23 1865

484 23 1866

484 23 1867
484 23 1868

484 23 1869
S-A-8533-2165-9042-2018
NO STANDAR/ELEMEN PENILAIAN

PKPO 1
Ada bukti sumber informasi obat yang tepat,
terkini, dan selalu tersedia bagi semua yang terlibat
dalam penggunaan obat. (D,O,W)
Ep 4

Ep 5 Terlaksananya pelaporan kesalahan penggunaan


obat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. (D,W)

Terlaksananya tindak lanjut terhadap kesalahan


penggunaan obat untuk memperbaiki sistem
manajemen dan penggunaan obat sesuai
Ep 6 peraturan perundang-undangan. (D,W)

Ep 4 Ada bukti penyimpanan obat yang dibawa pasien


sebelum rawat inap yang baik, benar, dan aman
sesuai dengan regulasi. (O,W)

Ep 4 Ada bukti pelaksanaan proses untuk mengelola


resep khusus, seperti darurat, standing order,
berhenti automatis (automatic stop order),
tapering, dan lainnya. (D,W)

Ep 2
Ada bukti pelaksanaan staf yang menyiapkan
produk steril dilatih, memahami, serta
mempraktikkan prinsip penyiapan obat dan teknik
aseptik (lihat juga PPI). (D,W)
Ep 2 Ada bukti pelaksanaan pengobatan obat oleh
pasien sendiri sesuai dengan regulasi. (D,W)

Ep 3 Ada proses monitoring terhadap pengobatan oleh


pasien sendiri. (D,W)
Ep 2
Ada bukti pelaksanaan pemantauan terapi obat.
(D,W)
Ep 3
Ada bukti pemantauan efek samping obat dan
pelaporannya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. (D,W)

Ep 1
Ada regulasi medication safety yan g bertujuan
mengarahkan penggunaan obat yang aman dan
meminimalisasi kemungkinan terjadi kesalahan
penggunaan obat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (R)
Ep 2 Ada bukti pelaksanaan rumah sakit mengumpulkan
dan memonitor seluruh angka kesalahan
penggunaan obat termasuk kejadian tidak
diharapkan, kejadian sentinel, kejadian nyaris
cedera, dan kejadian tidak cedera. (D,W)

Ep 3

Ada bukti instalasi farmasi mengirimkan laporan


kesalahan penggunaan obat (medication error)
kepada tim keselamatan pasien rumah sakit. (D,W)
Ep 4 Ada bukti tim keselamatan pasien rumah sakit
menerima laporan kesalahan penggunaan obat
(medication error) dan mencari akar masalah atau
investigasi sederhana, solusi dan tindak lanjutnya,
serta melaporkan kepada Komite Nasional
Keselamatan Pasien. (lihat juga PMKP 7). (D,W)

Ep 5 Ada bukti pelaksanaan rumah sakit melakukan


upaya mencegah dan menurunkan kesalahan
penggunaan obat (medication error). (lihat juga
PMKP 7 EP 1).(D,W)
LANGKAH PEMENUHAN EP METODE PERBAIKAN

RS menyediakan Sumber informasi obat yang tepat, Pengadaan : MIMS, ISO, FORNAS,
terkini dan selalu tersedia di semua yang terlibat dalam Formularium RS
penggunaan obat

IFRS melaksanakan pelaporan kesalahan penggunaan


obat sesuai dengan peraturan perudangan - undangan mencatat kasus kesalahan
penggunaan obat yang terjadi di
rumah sakit dharma ibu dan
laporan

melakukan pengecekan obat yang


IFRS melaksanakan tindak lanjut terhadap kesalahan diminum dan di suntik oleh
penggunaan obat untuk memperbaiki sistem perawat dan mengkaji setiap
managemen dan penggunaan obat sesuai peraturan resep yang masuk sebanyak tiga
perundang - undangan. kali

RS menyediakan bukti penyimpanan obat yang dibawa ada form rekonsiliasi obat di dalam
pasien sebelum rawat inap yang baik,benar,dan aman status pasien mulai dari IGD
sesuai regulasi.

IFRS membuat proses untuk mengelolah resep khusus, mencatat, mengumpulkan resep
seperti darurat, standing order, berhenti automatis dan melaporkan ada dan tidaknya
( automatic stop order), tapering, dan lainya. resep automatic stop order

RS melakukan pelatihan staf untuk menyiapkan produk mengikuti pelatihan


steril untuk memahami serta mempraktikan prinsip
penyiapan obat dan teknik aseptik

melaksanakan pengobatan obat oleh pasien sendiri mencatat dan membuat laporan
ada atau tidaknya pengobatan
sendiri oleh pasien

memonitoring pengobatan oleh pasien sendiri mencatat dan membuat laporan


ada atau tidaknya pengobatan
sendiri oleh pasien
RS melaksanakan pemantauan terapi obat mengikuti visite pasien bersama
tim dan visite mandiri oleh
apoteker

RS melakukan pemantauan efeksamping obat dan menyediakan form efeksamping


pelaporannya sesuai dengan peraturan perundang - obat di dalam status pasien
undangan

IFRS membuat regulasi medication safety yang Membuat Regulasi Medication


bertujuan mengarahkan penggunaan obat yang aman Safety
dan meminimalisasi kemungkinan terjadi kesalahan
penggunaan obat sesuai dengan peraturan perundang
- undangan

RS mengumpulkan dan memonitor seluruh angka mencatat dan pelaporan


kesalahan penggunaan obat termasuk kejadian tidak
diharapkan,kejadian sentinel, kejadian nyaris cedera,
dan kejadian tidak cedera

IFRS mengirimkan laporan kesalahan penggunaan obat pencatatan dan pelaporan


(medication error) kepada tim keselamatan pasien
rumah sakit

RS membentuk tim keselamatan pasien rumah sakit pelaporan ke KNKP


menerima laporan kesalahan penggunaan obat
( medication error) dan mencari akar masalah atau
investigasi sederhana, solusi dan tindak lanjutnya, serta
melaporkan kepada Komite Nasional Keselamatan
Pasien.

RS melaksanakan upaya mencegah dan menurunkan melakukan Double check


kesalahan penggunaan obat (medication error)
INDIKATOR PENCAPAIAN WAKTU PENANGGUNGJA KETERANGAN
WAB

Tersedia MIMS, ISO, Juli 2019 Ka. Instalasi


FORNAS, dan Farmasi
formularium RS di semua
instalasi pelayanan dalam
penggunaan obat

Juli 2019 Ka. Instalasi


ada laporan baik yang Farmasi
terjadi maupun yang
belum terjadi

Juli 2019 Ka. Instalasi


mengkaji resep dari Farmasi
dokter dan
mengkomunikasikan
resep yang tidak terbaca
baik

Ada laporan rekonsiliasi Juli 2019 ka. Instalasi


obat dimana pasien tidak Farmasi
membawa obat sendiri
dan tidak melakukan
pengobatan sendiri saat
dirawat di rumah sakit

ada laporan baik yang Januari 2020 Ka. Instalasi


terjadi maupun yang Farmasi
belum terjadi

pelatihan Interen Februari 2020 Ka. Instalasi


Farmasi

melaporkan ada atau Juli 2019 Ka. Instalasi


tidaknya pengobatan Farmasi
sendiri oleh pasien

melaporkan ada atau


tidaknya pengobatan
sendiri oleh pasien Ka. Instalasi
Juli 2019 Farmasi
Laporan Januari 2020 Ka. Instalasi
Farmasi

Laporan ada atau Januari 2020 Ka. Instalasi


tidaknya efeksamping Farmasi
obat

Tersedia Regulasi Januari 2020 Ka. Instalasi


medication safety Farmasi

laporkan ada dan Januari 2020 Ka. Instalasi


tidaknya masalah Farmasi
penggunaan obat

Laporan Juli 2019 Ka. Instalasi


Farmasi

Laporkan dan analisa Januari 2020


laporan instalasi farmasi
tentang kesalahan
penggunaan obat dan
hasilnya didistribusikan Ka. Instalasi
sampai ke komite Farmasi
Nasional Keselamatan
Pasien

melakukan pencatatan Juli 2019 Ka. Instalasi


double check Farmasi

Anda mungkin juga menyukai