Anda di halaman 1dari 5

Tugas

Sistem Politik Indonesia

Disusun oleh:
Kelompok 1

DINA DWITICA / 19042118

Dosen :
Lince Magriasti, S.IP, M.Si

Jurusan Ilmu Administrasi Negara


Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang
2019
PENDEKATAN SISTEM DALAM ILMU POLITIK

A. Pendekatan sistem dalam ilmu politik


Sistem politik adalah kesatuan seperangkat struktur politik yang memiliki fungsi
masing-masing yang bekerja untuk mencapai tujuan suatu negara. Pendekatan sistem
politik di maksudkan juga untuk menggantikan pendekatan klasik ilmu politik yang
hanya mengandalkan analisis pada negara dan kekuasaan. Pendekatan sistem politik di
inspirasikan oleh sistem yang berjalan pada mahluk hidup (dari disiplin biologi). Dalam
pendekatan sistem politik masyarakat adalah konsep induk oleh sebab sistem politik yang
hanya merupakan salah satu dari struktur yang membangun masyarakat seperti sistem
ekonomi, sistem sosial dan budaya, sistem kepercayaan dan lain sebagainya. Sistem
politik sendiri merupakan abstraksi (realitas yang di angkat ke dalam konsep) seputar
pendistribusian nilai di tengah masyarakat.

B. Pengertian pendekatan sistem dalam ilmu politik


Cabang ilmu sosial yang membahas teori dan praktik politik serta deskripsi dan
analisis sistem politik dan perilaku politik. Ilmu ini berorientasi akademis, teori, dan riset
lmuwan politik mempelajari alokasi dan transfer kekuasaan dalam pembuatan keputusan,
peran dan sistem pemerintahan termasuk pemerintah dan organisasi internasional,
perilaku politik dan kebijakan publik. Mereka mengukur keberhasilan pemerintahan dan
kebijakan khusus dengan memeriksa berbagai faktor, termasuk stabilitas, keadilan,
kesejahteraan material, dan kedamaian.
Politik sebagai ilmu memiliki cakupan abstrak yang luas. Seiring berkembangnya
jaman, ilmu politik dapat dipahami melalui pendekatan-pendekatan yang dianut pada
periodenya masing-masing. 1.Pendekatan Legal / Institusional / Tradisional Negara
sebagai fokus utama, terutama dalam hal yuridis dan konstitusional. Sehingga
pendekatan ini juga disebut sebagai pendekatan legal atau legal-institusional. Pendekatan
ini lebih bersifat statis dan deskriptif dibandingkan analitis. Serta bersifat normatif
dengan mengasumsikan norma-norma demokrasi barat. 2.Pendekatan Perilaku
Munculnya pendekatan ini antara lain karena sikap deskriptif dalam ilmu politik kurang
memuaskan karena tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi sehari-hari.
Sistem politik adalah subsistem dari sistem sosial. Perspektif atau pendekatan
sistem melihat keseluruhan interaksi yang ada dalam suatu sistem yakni suatu unit yang
relatif terpisah dari lingkungannya dan memiliki hubungan yang relatif tetap di antara
elemen-elemen pembentuknya. isalnya dengan menekankan pada kelembagaan yang ada
kita bisa melihat pada struktur hubungan antara berbagai lembaga atau institusi
pembentuk sistem politik. Hubungan antara berbagai lembaga negara sebagai pusat
kekuatan politik misalnya merupakan satu aspek, sedangkan peranan partai politik dan
kelompok-kelompok penekan merupakan bagian lain dari suatu sistem politik. Dengan
mengubah sudut pandang maka sistem politik bisa dilihat sebagai kebudayaan politik,
lembaga-lembaga politik, dan perilaku politik.

C. Ciri-ciri pendekatan sistem dalam ilmu politik


Sistem politik merupakan salah satu sistem yang ada dalam suatu sistem
pemerintahan suatu negara. Menurut pandangan umum suatu sistem, sistem politik masih
termasuk kedalam bagian sistem sosial, karena dalam sistem politik ada interaksi yang
terjadi antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya ataupun dengan
lingkungan.
1. Miriam Budiardjo : Sistem adalah bagian atau komponen yang saling
bergantung dengan saling berinteraksi.
2. Gabriel Almond : Sistem politik adalah sistem interaksi pada seluruh
lapisan masyarakat merdeka yang melaksanakan fungsi integrasi dan adaptasi
dengan cara penerapan dan ancaman penerapan daya paksa yang sah.
3. David Easton : Sistem politik adalah suatu rangkaian struktur dan proses
yang saling berhubungan, dimana rangkaian struktur ini melaksanakan nilai-
nilai aturan kekuasaan secara sah.

Ciri-Ciri sistem ilmu politik:


1. sistem politik memiliki tujuan atau target yang ingin dicapai
2. sistem politik memiliki komponen-komponen yang menjadi penggerak dari
sistem tersebut
3. masing-masing komponen dari sistem politik memiliki fungsi yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya
4. antar komponen sistem politik memiliki interaksi antara satu dengan yang
lain
5. dalam sistem politik ada struktur kerja yang telah diatur secara jelas atau
disebut juga dengan mekanisme kerja
6. dalam setiap komponen sistem politik terdapat suatu kekuasaan dengan
tingkat yang berbeda-beda (kekuasaan tersebut berfungsi untuk mengatur
kinerja maupun interaksi dalam komponen)
7. sistem politik memiliki suatu kebudayaan yang berisi prinsip dan pemikiran,
dan menjadi pemicu berkembangnya sistem yang telah ada

Ciri-ciri Sistem Politik Menurut David Easton

David Easton menyatakan bahwa dalam sistem politik terdapat dua hal yang
menjadi ciri utama yaitu adanya input dan output. Kedua hal ini menjadi penentu
keberlangsungan kegiatan dan pelaksanaan sistem politik. Berikut ini ciri-ciri sistem
politik lebih lengkap menurut David Easton.
Sistem politik memiliki identitas yang berbeda dengan sistem lainnya, antara lain :

 Unit sistem politik : unsur yang menjadi alasan terbentuknya sistem politik
(berupa tindakan politik, peranan politik maupun kelompok politik).

 Batas sistem politik : semua tindakan yang berkaitan dengan keputusan yang
mengatur masyarakat.

 Sistem politik memiliki input dan output Output dari sistem politik adalah berupa
keputusan yang dibuat dan diberlakukan bagi kepentingan bersama masyarakat.

 Sistem politik memiliki diferensiasi

 Kebutuhan masyarakat terbagi atas berbagai macam jenis kepentingan yang


berbeda antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian disebut input.

D. Keterkaitan sistem politik lingkungannya


1. Lingkungan intrasocietal merupakan bagian dari lingkungan fisik serta sosial
Sistem biologis adalah suatu sistem yang bercorak genetis dan mempengaruhi
kehidupan manusia. David Easton menyatakan bahwa sistem biologi memiliki derajat
pengaruh yang tidak boleh diabaikan begitu saja dalam proses politik. Ia merujuk pada
pendapat psikoanalis Sigmund Freud bahwa di dalam diri manusia terkandung unsur id,
suatu unsur yang agresif. Unsur-unsur ini harus diperhatikan di dalam mengkaji pengaruh
sistem biologi terhadap sistem politik. Ciri-ciri genetik pada suatu masyarakat
mengimplikasikan pengaruh tertentu terhadap sistem politik. Misal dari sistem biologi
adalah aspek ras dan keturunan penduduk di suatu negara seperti melayu, arya, semit,
anglo-saxon, mongoloid, austronesia, dan sejenisnya.
Sistem psikologis berkisar pada aspek internal dari individu-individu yang ada di
suatu negara seperti kepercayaan, emosi, pengetahuan dan sejenisnya. Sistem psikologi
merupakan unsur yang signifikansinya terlihat semakin kuat setelah dikenalnya
pendekatan behavioralisme dalam ilmu politik. Pendekatan ini melihat motif-motif
individual psikologis dalam perilaku politik. Sistem psikologi ini meliputi bagaimana
nilai, perilaku, identitas sosial, emosi, dan pengetahuan akan politik mempengaruhi
pandangan individu terhadap sistem politiknya. Sistem psikologi ini kemudian dapat
dijelaskan melalui teori psikologi politik. Psikologi ini banyak berguna dalam
menganalisis kondisi politik di suatu negara seperti ekstrimisme, konflik suku,
nasionalisme, dan sejenisnya.

2. Hubungan antara sistem politik dengan lingkungan luar (extra societal) yaitu :
Lingkungan extrasocietal diyakini memiliki dampak yang juga signifikan bagi
keberlangsungan suatu sistem politik. Dampak ini jadi semakin mengemuka di suatu era
yang umum disebut globalisasi. Dalam globalisasi, suatu kejadian di level internasional
secara mudah langsung memberi dampak di tingkat sistem politik suatu negara.

Anda mungkin juga menyukai