Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dian Nabila Martiana

NRP/Jurusan : 02211740000081 / Teknik Kimia

Forkom :3

KULIAH ATAU ORGANISASI?

Kuliah dan organisasi adalah kesibukan yang mustahil dipisahkan dari kehidupan
mahasiswa. Keduanya adalah wadah yang tepat untuk menempa skill atau keahlian yang
sesuai dengan minat bakatnya. Di kampus, banyak organisasi kemahasiswaan yang bisa
diikuti, mulai dari forum diskusi, seni budaya, jurnalistik,Himpunan Jurusan, Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan masih banyak lagi yang lainnya.

Umumnya, setiap mahasiswa mengikuti paling tidak satu organisasi yang mereka
suka. Tentu saja hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan pembagian waktu untuk
belajar, kuliah, dan berorganisasi. Maklum saja, pada beberapa hal, berorganisasi
memang terkadang cukup menguras waktu, terutama ketika akan
menggelar event tertentu.

Namun, ada juga mahasiswa yang sama sekali enggan berorganisasi karena
menganggap bahwa kegiatan tersebut tidak terlalu perlu dan hanya akan mengganggu
konsentrasi kuliah. Sebaliknya, ada yang lebih sering menghabiskan waktu untuk
nongkrong di forum-forum diskusi daripada mendengarkan kuliah dari dosen. Jadi

Bagi sebagian mahasiswa, organisasi menjadi suatu hal yang dianggap bisa
menganggu aktivitas kuliah. Hal ini mungkin disebabkan oleh sebagian mahasiswa yang
aktif di organisasi yang tidak bisa mengatur kuliah dan organisasi sehingga di DO oleh
kampus. Ini memang banyak terjadi, karena terlalu sibuk berorganisasi, kuliah mahasiswa
keteteran. Sebenarnya, tidak perlu takut masuk organisasi karena juga banyak manfaatnya
untuk mahasiswa. Poin utama yang harus ditanamkan adalah apakah kuliah yang utama
atau organisasi. Pilihan ini tergantung pada setiap mahasiswa. Menjadikan organisasi
sebagai pilihan utama berarti kuliah akan sedikit kurang maksimal padahal tujuan masuk
kampus adalah untuk kuliah. Jalan tengahnya adalah menjadikan organisasi sebagai
pendukung prestasi di kampus dan untuk pengembangan diri sehingga waktunya harus
disesuaikan dengan kuliah.Berikut ini alasan kenapa mahasiswa wajib berorganisasi:
1.Menambah pengetahuan
Pengetahuan mahasiswa bertambah tidak hanya dengan membaca buku dan mengikuti
kuliah dari dosen tapi juga lewat organisasi. Jika buku dan kuliah mungkin lebih banyak
teori, ikut organisasi pengetahuan yang diperoleh bisa lewat dunia nyata secara
langsung. Orang-orang di organisasi biasanya sering menyusun kegiatan yang
berhubungan dengan masyarakat.

2. Memperluas Jaringan
Masuk organisasi berarti bergabung dalam sebuah jaringan. Biasanya mereka yang
tergabung dalam suatu wadah organisasi yang sama persaudaraannya kuat. Ketika
mengikuti dan menjadi panitia acara tertentu, seorang anggota organisasi bisa saja
terhubung dengan pihak lain yang berkompeten. Tidak heran bila anak-anak yang aktif
organisasi memiliki banyak relasi dari yang sekelas mahasiswa hingga politisi
dan pejabat.

3. Mempunyai banyak teman


Manfaat paling umum yang dirasakan ketika ikut organisasi adalah memiliki banyak
teman baik teman yang terhubung dengan organisasi yang diikuti atau pun yang berasal
dari organisasi lain. Jika fokus kuliah saja, mungkin teman yang dikenal hanya teman
selokal dan sejurusan. Namun, masuk organisasi seorang mahasiswa akan mengenal
lebih banyak orang baik satu kampus maupun beda kampus.

4. Mengasah Kemampuan
Dengan bertemu dan berdiskusi dengan banyak orang, secara tidak langsung
keterampilan interpersonal seseorang semakin terasah. Mahasiswa yang sibuk kuliah
saja dan tertutup mungkin akan cerdas secara intelektual tapi miskin dari segi sosial dan
komunikasi dengan orang lain. Berorganisasi adalah cara untuk mengasah dan
meningkatkan hubungan dengan berbagai orang dengan karakter yang berbeda.

5. Belajar kepemimpinan
Organisasi merupakan salah satu cara untuk mengembangkan dasar-dasar
kepemimpinan dalam diri seseorang. Meskipun dalam kelas juga ada pembagian kinerja
seperti ketua kelas, bendahara, sekretaris dan sebagainya. Sedikit berbeda dengan
organisasi di mana ruang lingkupnya lebih luas. Dengan pembagian kerja berdasarkan
tim, setiap anggota organisasi menjadi terasah kepercayaan diri dan dalam
mempengaruhi orang lain pada sebuah tujuan

Suatu organisasi yang baik dan ideal menurut saya adalah organisasi yang selalu
berusaha untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis antara pemimpin dan
anggota, untuk mempertahankan kondisi tersebut diperlukan seorang pemimpin yang
dapat memberikan pengaruh yang besar dan dapat memotivasi para anggotanya dalam
bekerja, agar dapat lebih optimal kinerjanya. Pemimpin yang efektif harus bisa
memberikan arahan, evaluasi, dan koreksi terhadap usaha-usaha yang dilakukan oleh
anggota dalam mencapai tujuan organisasi. Tanpa pemimpin yang baik, hubungan antara
tujuan perseorangan dengan tujuan organisasi mungkin menjadi biasa dan kurang tepat
sasaran, keadaan ini menimbulkan suatu kondisi dimana anggota bekerja dengan kurang
efektif dan efisien serta dapat mengganggu keseluruhan kegiatan organisasi dalam
pencapaian sasarannya. Organisasi mempunyai dua prinsip yaitu harus bertahan (survive)
dan berkembang (develop). Dalam organisasi manapun tidak akan mencapai tujuan
apabila di dalamnya tidak terjadi komunikasi yang baik antara pemimpin dan anggotanya
maupun sebaliknya. Hubungan yang harmonis diantara para anggota disebabkan oleh
komunikasi timbal balik yang baik.

Pemimpin organisasi juga sebaiknya selalu menyediakan waktu untuk


berkomunikasi secara personal (sharing) dengan para anggota sebagai sarana untuk
memperhatikan dan saling memberikan masukan. Karena komunikasi berperan penting
dalam meningkatkan semangat kerja anggota. Hal tersebut diupayakan agar komunikasi
dalam organisasi selalu terjalin dengan baik. Dengan begitu, organisasi yang dapat
terjalin dengan baik, akan memunculkan suatu keberhasilan yang ingin dicapai

Selain itu, Pemimpin juga harus memiliki sifat humble, friendly dalam
berkomunikasi kepada sesama petinggi atau bawahannya agar tercipta organisasi yang
harmonis karna dengan empat elemen tersebut serta sifat humble dan friendly cukup
untuk pemimpin menjalin komunikasi yang baik kepada anggotanya. Banyak sekali gaya
pemimpin dalam berkomunikasi seiring dengan perkembangan zaman ini. beberapa gaya
komunikasi pemimpin tersebut ialah The Controlling style, The Equalitarian style, The
Structuring Style, The Dynamic Style, The Relinguishing Style, The Withdrawal Style

Dalam berkomunikasi juga terkadang pemimpin memiliki hambatan-hambatan


yang menggangu komunikasi terhadap sesama pemimpin dan anggota, beberapa
hambatan tersebut ialah; Hambatan sematik, yaitu hambatan yang disebabkan oleh faktor
bahasa antara pemimpin dan anggotanya, hambatan antropologis, yaitu hambatan yang
disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat tentang suatu hal, hambatan psikologis, dan
lain sebagainya. Pentingnya pemimpin berkomunikasi dengan baik dan benar akan sangat
mempengaruhi organisasi dalam mencapai tujuan mereka, dengan adanya komunikasi
yang baik antara pemimpin dan bawahan juga akan menimbul kan ruang harmonis dalam
organisasi tersebut sehingga organisasi tersebut menjadi kompak dan solit dalam
menjalankan setiap tugasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ruslan, Rosady, 2005. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada

http://cdc.eng.ui.ac.id/index.php/menu-artikel/1053-manfaat-aktif-di-organisasi-bagi-
mahasiswa.html

https://www.kompasiana.com/rafiidwip/5b565c73677ffb4112770052/peranan-
komunikasi-dalam-kepemimpinan?page=all

Anda mungkin juga menyukai