Anda di halaman 1dari 15

Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang.

Sebagai bagian
dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya
bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan
penyakitnya disebut nefrologi.

Daftar isi

 1Anatomi dasar
o 1.1Letak
o 1.2Struktur detail
o 1.3Vaskularisasi
o 1.4Organisasi
o 1.5Fungsi homeostasis ginjal
 2Penyakit dan ketidaknormalan
o 2.1Diagnosis
o 2.2Bawaan
o 2.3Didapat
 3Dialisis dan transplantasi ginjal
o 3.1Statistik transplantasi ginjal
 4Lihat pula
 5Rujukan
 6Pranala luar

Anatomi dasar[sunting | sunting sumber]


Letak[sunting | sunting sumber]
Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di
kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal
terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).
Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal bagian atas.
Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial. Kedua ginjal terletak
di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk
memberi tempat untuk hati.
Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal
dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam
goncangan.
Potongan membujur ginjal

Struktur detail[sunting | sunting sumber]


Berat dan besar ginjal bervariasi; hal ini tergantung jenis kelamin, umur, serta ada tidaknya ginjal
pada sisi lain.Pada orang dewasa, rata-rata ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11,5 cm, lebar
sekitar 6 cm dan ketebalan 3,5 cm dengan berat sekitar 120-170 gram atau kurang lebih 0,4% dari
berat badan.[1] Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di
tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal,
dan ureter.

Vaskularisasi[sunting | sunting sumber]


Aliran darah ginjal berasal dari arteri renalis yang merupakan cabang langsung dari aorta
abdominalis, sedangkan yang mengalirkan darah balik adalah vena renalis yang merupakan cabang
vena kava inferior. Sistem arteri ginjal adalah tidak ada anastomosis ke cabang arteri lain

Organisasi[sunting | sunting sumber]


Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian paling
dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang
merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh jaringan fibros tipis dan mengkilap
yang disebut kapsula fibrosa ginjal dan di luar kapsul ini terdapat jaringan lemak perirenal. Di
sebelahatas ginjal terdapat kelenjar adrenal. Ginjal dan kelenjar adrenal dibungkus oleh fasia
gerota. Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah
dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut
(terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan
molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi
dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil
akhir yang kemudian diekskresikan disebut urine. Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen
penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran
(tubulus). Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang
berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding
kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring
melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya
tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan
tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen. Di antara
darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula Bowman terdapat tiga lapisan:

1. kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus


2. lapisan kaya protein sebagai membran dasar
3. selapis sel epitel melapisi dinding kapsula Bowman (podosit)
Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari glomerulus, melewati ketiga
lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan dalam kapsula Bowman dalam bentuk filtrat
glomerular. Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah ataupun molekul protein yang besar.
Protein dalam bentuk molekul kecil dapat ditemukan dalam filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal
sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular
per menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.[2]

Jaringan ginjal. Warna biru menunjukkan satu tubulus

Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular
dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung
Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal. Lengkung Henle diberi nama berdasar
penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle pada awal tahun 1860-an. Lengkung Henle
menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang
melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkan
terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral.
Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus
melalui osmosis. Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang
terdiri dari:

 tubulus penghubung
 tubulus kolektivus kortikal
 tubulus kloektivus medularis
Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut aparatus juxtaglomerular,
mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya
sintesis dan sekresi renin
Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang
kemudian dibawa ke kandung kemih melewati ureter.
Fungsi homeostasis ginjal[sunting | sunting sumber]
Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah.
Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan
hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang
melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi.
Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan
segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitaridengan umpan
balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi
air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan
jaringan akan kembali menjadi 98%.

Penyakit dan ketidaknormalan[sunting | sunting sumber]


Diagnosis[sunting | sunting sumber]
Diagnosis dapat dilakukan secara Biokimia di Laboratorium Klinik, tetapi kadang-kadang diperlukan
pemeriksaan dengan pencitraan. Pencitraan yang paling sederhana dan aman adalah dengan
melakukan USG, dimana dapat diketahui adanya batu ataupun dinding ginjal atau kandung kemih
yang tidak licin dan berarti terkena infeksi. Penggunaan Radioaktif harus dibedakan 2 jenis, yang
lebih aman justru dengan suntikan radioaktif dengan dosis rendah dan waktu paruh yang pendek,
semakin singkat waktu paruh berarti semakin singkat radiasi berada dalam tubuh kita. Yang paling
aman adalah Renografi dengan 2 probes, karena hanya menggunakan isotop radiasi dengan tingkat
1/4 dari jika menggunakan Kamera Gamma, sedangkan harga investasinya kurang dari 1/10
Kamera Gamma. Oleh karena itu jika menggunakan Renografi dengan 2 probes telah memadai,
maka tidak diperlukan penggunaan peralatan lain yang lebih mahal.[3] Keuntungan penggunaan
Gamma Dual Camera adalah pencitraan 3D-nya yang baik. Yang terpapar dengan radioaktif dengan
tingkat radiasi yang lebih tinggi, justru tidak memerlukan suntikan radioaktif, kecuali zat kontras
untuk menambah pencitraan, karena zat radioaktifnya berada dalam alat tersebut, berturut-turut
adalah CT-Scan dan MRI dimana MRI bagus untuk pencitraan jaringan lunak, tetapi paling mahal.
MSCT 128 Slices Dual Sources adalah CT Scan juga, tetapi lebih mutakhir dengan menggunakan 2
sumber radiasi, sehingga dapat memindai lebih cepat dan tingkat radiasi yang digunakan juga lebih
sedikit. Yang termutakhir adalah PET CT dimana dapat memeriksa fungsi, metabolisme dan
reseptor tubuh sekaligus, dengan tingkat sensitivitas yang tinggi mencapai 90 persen untuk deteksi
dini kaker srtadium awal.[4]

setiap ginjal terbungkus selaput tipis (kapsula renalis) berupa jaringan fibrus berwarna
ungu tua
lapisan ginjal terbagi atas :
– lapisan luar (yaitu lapisan korteks / substantia kortekalis)
– lapisan dalam (yaitu medulla (substantia medullaris)
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla.
Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula
dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus
oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula bowman..C, UNIT
FUNGSIONAL GINJAL
 Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta
buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan
zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian
mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan
lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme
pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut
urin.
 Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau
badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus).
 Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang
berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen.
Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah
dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula
Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang
dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan
meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
 Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan
filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian
selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal.
 Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle di
awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan
arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria
yang menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap
kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam
filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis.
 Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri
dari:
– tubulus penghubung
– tubulus kolektivus kortikal
– tubulus kloektivus medularis
 Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut aparatus
juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular
adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin. Cairan menjadi makin kental di
sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung
kemih melewati ureter.

Fungsi bagian ginjal yang paling utama adalah menyaring zat-zat buangan (limbah) dalam
tubuh, baik yang berasal dari makanan, obat-obatan, maupun zat beracun.
Selain membuang zat-zat sisa dalam tubuh, fungsi bagian ginjal lainnya adalah menyerap
kembali zat-zat yang dibutuhkan tubuh, yaitu asam amino, gula, natrium, kalium, dan nutrisi
lainnya. Fungsi bagian ginjal ini dipengaruhi oleh kelenjar adrenal yang terletak di bagian atas
masing-masing ginjal.

Kelenjar adrenal menghasilkan hormon aldosteron. Hormon ini berfungsi untuk menyerap
kalium dari urine ke pembuluh darah agar bisa dimanfaatkan kembali oleh tubuh.

1. Korteks ginjal

Korteks adalah bagian ginjal paling luar yang dikelilingi oleh kapsul ginjal dan lapisan lemak.
Bagian-bagian ginjal ini berfungsi untuk melindungi struktur dalam ginjal dari kerusakan.

2. Medula ginjal

Medula ginjal termasuk salah satu dari bagian-bagian ginjal yang halus. Medula ginjal terdiri
dari lengkung Henle serta piramida ginjal, yaitu struktur kecil yang berisi nefron dan tubulus.
Tubulus inilah yang berfungsi untuk mengangkut cairan masuk ke ginjal dan mengangkut urine
keluar dari ginjal.

3. Pelvis ginjal

Pelvis ginjal adalah bagian terdalam ginjal yang berbentuk corong. Fungsi bagian ginjal yang
satu ini adalah sebagai jalur bagi cairan untuk berpindah dari ginjal menuju kandung kemih.

Pelvis ginjal terdiri dari dua bagian. Bagian pertama pelvis ginjal terdiri dari calyces, yaitu ruang
berbentuk cangkir yang berfungsi untuk mengumpulkan cairan sebelum ke kandung kemih.
Selanjutnya, cairan tersebut akan masuk ke hilum, yaitu lubang kecil yang akan mengalirkan
cairan tadi menuju kandung kemih.
Selain bagian-bagian ginjal yang utama, ginjal juga terdiri dari nefron. Nefron ini terletak di
sepanjang korteks hingga medula ginjal. Fungsi nefron itu sendiri adalah untuk menyaring
darah, menyerap nutrisi, dan mengalirkan zat-zat buangan ke urine.

Nefron terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

1. Badan malphigi, disebut juga korpus ginjal. Badan malphigi terdiri dari dua bagian, yaitu
glomerulus atau kumpulan kapiler yang menyerap protein dari darah; dan kapsul Bowman.

2. Tubulus ginjal, yaitu kumpulan tabung yang menjalar dari kapsul Bowman menuju tabung
pengumpul (tubulus kolektivus). Tubulus ginjal terdiri dari tubulus proksimal, lengkung Henle,
dan tubulus distal.

Beragam penyakit ginjal


Jika Anda tidak menjaga kesehatan bagian-bagian ginjal secara optimal, Anda harus berhati-
hati dengan risiko terkena penyakit ginjal. Pasalnya, kebanyakan penyakit ginjal tidak
menimbulkan gejala apa pun sampai penyakitnya memasuki stadium lanjut.

Namun, beberapa gejala penyakit ginjal yang paling umum di antaranya:

 Sulit tidur
 Mudah cemas
 Sulit berkonsentrasi
 Kulit kering dan gatal
 Perubahan frekuensi buang air kecil
 Nyeri saat buang air kecil
 Kencing berdarah
 Kencing berbusa
 Bengkak di sekitar mata dan kaki
 Nafsu makan berkurang
 Kram otot

Seiring bertambahnya usia, hampir seluruh organ tubuh akan mengalami penurunan fungsi.
Begitu pula pada ginjal. Akibatnya, kemampuan ginjal untuk menyaring darah menjadi tidak
optimal. Karena itulah, lansia umumnya mengalami salah satu atau beberapa gejala penyakit
ginjal di atas.
Beda dengan penurunan fungsi ginjal yang diakibatkan oleh penyakit ginjal, hal ini dapat
memicu masalah kesehatan yang lebih serius. Jika fungsi ginjal berkurang sebanyak 10 sampai
15 persen, ini artinya seseorang dianggap menderita penyakit gagal ginjal. Alhasil, penderita
membutuhkan cuci darah (dialisis) atau bahkan transplantasi ginjal supaya ginjalnya bisa tetap
bekerja secara optimal.

Berbagai penyakit ginjal yang dapat terjadi adalah sebagai berikut:

1. Gagal ginjal akut

Gagal ginjal adalah kondisi saat ginjal sudah tidak mampu lagi menyaring zat-zat sisa dari
dalam darah. Hal ini dapat disebabkan oleh batu saluran kemih, obat-obatan, dehidrasi berat,
atau trauma pada ginjal.

Gejala gagal ginjal dapat berupa penurunan jumlah urine, bengkak di bagian kaki, sesak napas,
nyeri dada, kecemasan, kejang, hingga koma. Jika tidak segera ditangani, hal ini dapat
mengancam nyawa penderitanya.

2. Batu ginjal

Batu ginjal adalah kristal yang terbentuk di dalam ginjal. Anda mungkin lebih umum
mengenalnya sebagai kencing batu. Meskipun namanya terfokus pada bagian-bagian ginjal,
penyakit ini nyatanya tidak hanya bersarang di ginjal saja. Batu ginjal juga bisa pindah ke
sepanjang saluran kemih Anda, baik di ureter, kandung kemih, atau uretra.

Jika batu ginjal sudah berpindah ke saluran kemih, kristal tersebut dapat menggesek dan
melukai dinding-dinding saluran kemih. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya bercak darah
pada urine.

3. Glomerulonefritis

Glomerulonefritis adalah peradangan pada glomerulus atau pembuluh darah kecil yang
menyaring darah. Karena glomerulus mengalami peradangan, ginjal tidak dapat menyaring
darah dengan normal dan Anda dapat mengalami gagal ginjal.

Mirip dengan penyakit ginjal lainnya, gejala glomerulonefritis dapat berupa kencing berdarah,
tekanan darah tinggi, jarang buang air kecil, nyeri perut, kencing berbusa, dan pembengkakan
di wajah, tangan, kaki, dan perut karena penumpukan cairan dalam tubuh.

4. Nefritis akut

Nefritis akut adalah peradangan (pembengkakan) pada nefron ginjal. Kondisi ini menyebabkan
sel-sel abnormal dari darah masuk ke urine dan menyebabkan peradangan. Sel-sel tersebut
biasanya berupa eosinofil atau sejenis sel darah putih.

Ketika peradangan sudah menyebabkan nefritis, penderita akan mengalami demam, muntah,
hipertensi, nyeri punggung, dan gangguan kencing (sensasi terbakar, perubahan frekuensi, air
kencing berbusa, atau kencing berdarah).
5. Infeksi saluran kencing

Infeksi saluran kencing terjadi ketika bakteri menginfeksi saluran kencing Anda, bisa dari ginjal
hingga saluran uretra. Gejalanya adalah demam, nyeri saat berkemih, dan meningkatnya
frekuensi berkemih. Biasanya dokter akan menyarankan untuk minum air yang cukup serta
memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi tersebut.

6. Asidosis

Asidosis adalah kondisi saat tubuh dipenuhi oleh darah yang bersifat asam. Normalnya, pH
tubuh tidak terlalu asam atau tidak terlalu basa, yaitu sekitar 7,4.

Dalam kondisi asidosis, pH tubuh cenderung kurang dari 7,35. Hal ini dapat disebabkan oleh
banyaknya kadar karbondioksida dalam tubuh, diare, penurunan jumlah insulin, atau karena
ginjal gagal menyaring zat basa dalam tubuh.

7. Uremia

Uremia adalah penumpukan urea dalam darah yang menyebabkan iritasi pada sistem
saraf. Pada awalnya, penderita uremia tidak merasakan gejala apa pun. Namun, lama
kelamaan penderita akan mengalami kram kaki, hilang nafsu makan, sakit kepala, kelelahan
parah, muntah, dan sulit berkonsentrasi.

8. Ginjal polikistik (PKD)

Jika ada salah satu anggota keluarga yang terkena penyakit ginjal polikistik, artinya Anda
berisiko terkena penyakit yang sama. Ya, penyakit ginjal polikistik termasuk penyakit keturunan
yang disebabkan karena adanya beberapa kista di dalam ginjal.

Penderita ginjal polikistik sering kali tidak merasakan gejala apa pun. Gejala kista ginjal baru
akan terasa jika kista tersebut sudah mulai tumbuh sebesar tiga sentimeter atau lebih besar.
Gejalanya meliputi kencing berdarah, perut terasa ditekan, infeksi saluran kencing, dan
sebagainya.

9. Gagal ginjal kronis

Gagal ginjal kronis adalah penurunan fungsi ginjal di bawah batas normal lebih dari 3 bulan.
Bila Anda menderita gagal ginjal kronis, ini artinya fungsi bagian ginjal Anda sudah tidak
mampu lagi menyaring kotoran, mengontrol jumlah air dalam tubuh, juga kadar garam dan
kalsium dalam darah.

Penyakit ini umumnya disebabkan karena hipertensi dan diabetes yang tidak segera ditangani.
Gejala gagal ginjal kronis ditandai dengan sesak napas, muntah, nyeri tulang, bengkak di
sekitar mata dan kaki, pingsan, tangan dan kaki kebas, dan penurunan berat badan.

Jenis pemeriksaan fungsi ginjal


Salah satu cara untuk mengetahui baik atau buruknya fungsi ginjal Anda adalah dengan
melakukan pemeriksaan fungsi ginjal. Terlebih kalau Anda berisiko tinggi terkena penyakit
ginjal, misalnya mengidap diabetes, hipertensi, penyakit jantung, atau ada riwayat keluarga
yang terkena penyakit ginjal. Bila demikian, Anda harus rutin melakukan pemeriksaan fungsi
ginjal setidaknya satu kali dalam setahun.

Ada dua jenis pemeriksaan fungsi ginjal, yaitu tes darah dan tes urine. Mari kita kupas satu per
satu.

1. Tes darah

Tes darah diperlukan untuk mengetahui seberapa optimal bagian-bagian ginjal Anda dalam
menyaring darah. Pemeriksaan fungsi ginjal yang satu ini disebut sebagai laju filtrasi glomerulus
(GFR).

Pada tes ini, darah Anda akan diuji dengan melihat kadar kreatininnya. Kreatinin adalah produk
limbah yang dihasilkan oleh jaringan otot dan akan dikeluarkan melalui proses ekskresi.

Saat seseorang terkena penyakit ginjal, ginjalnya akan sulit mengeluarkan kreatinin dari dalam
darah. Jadi, semakin besar kreatininnya, maka semakin baik fungsi ginjal Anda.
Meski begitu, tes darah ini tidak hanya berpatokan pada jumlah kreatinin saja. Hasil kreatinin ini
akan dikombinasikan dengan usia, ras, tinggi badan, berat badan, dan jenis kelamin Anda untuk
mengetahui nilai akhir GFR.

Ada lima fase GFR yang menggambarkan keparahan fungsi ginjal seseorang, yaitu:

 Fase 1: GFR > 90, fungsi ginjal cenderung normal


 Fase 2: GFR 60-89, gangguan fungsi ginjal tingkat ringan
 Fase 3a: GFR 59-45, gangguan fungsi ginjal tingkat sedang
 Fase 3b: GFR 30-44, gangguan fungsi ginjal tingkat sedang menuju berat
 Fase 4: GFR 15-29, gangguan fungsi ginjal berat
 Fase 5: GFR < 15, gagal ginjal

Jika hasil pemeriksaan fungsi ginjal dengan GFR menunjukkan angka kurang dari 60, maka
dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan medis lainnya, seperti USG, CT
scan, atau biopsi ginjal. Hal ini dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya batu ginjal, tumor,
atau penyebab sakit ginjal lainnya.

2. Tes urine

Pemeriksaan fungsi ginjal yang satu ini dilakukan dengan melihat kondisi urine pasien.
Tujuannya adalah untuk melihat seberapa banyak albumin (sejenis protein) yang ikut larut
bersama air seni.

Ginjal yang sehat tidak akan membiarkan albumin masuk ke dalam urine. Pasalnya, albumin
seharusnya berada di dalam darah, bukan zat sisa yang harus dikeluarkan lewat urine. Adanya
albumin dalam urine disebut sebagai albuminuria.

Dilansir dari National Kidney Foundation, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk memeriksa
kadar albumin dalam urine, yaitu:

 Uji dipstick urine, yaitu pengujian dengan mencelupkan strip ke dalam sampel urine. Strip
tersebut akan berubah warna jika ada kelainan seperti jumlah kelebihan protein, darah, nanah,
bakteri, dan gula.
 Perbandingan albumin dan kreatinin dalam urin (UACR), yaitu prosedur pemeriksaan fungsi
ginjal dengan membandingkan jumlah albumin dengan kreatinin yang ada di urine selama 24
jam. Bila hasil UACR melebihi 30 miligram per gram, maka ini bisa menjadi pertanda adanya
gangguan ginjal.

1. GINJAL
Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari kavum abdominalis di belakang peritonium pada kedua
sisi vertebra lumbalis III, dan melekat langsung pada dinding abdomen.
Bentuknya seperti biji buah kacang merah (kara/ercis), jumlahnaya ada 2 buah kiri dan kanan, ginjal kiri
lebih besar dari pada ginjal kanan.

Pada orang dewasa berat ginjal ± 200 gram. Dan pada umumnya ginjal laki – laki lebih panjang dari pada
ginjal wanita.

Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil di sebut nefron. Tiap – tiap nefron terdiri atas
komponen vaskuler dan tubuler. Komponen vaskuler terdiri atas pembuluh – pembuluh darah yaitu
glomerolus dan kapiler peritubuler yang mengitari tubuli. Dalam komponen tubuler terdapat kapsul
Bowman, serta tubulus – tubulus, yaitu tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, tubulus
pengumpul dan lengkung Henle yang terdapat pada medula.

Kapsula Bowman terdiri atas lapisan parietal (luar) berbentuk gepeng dan lapis viseral (langsung
membungkus kapiler golmerlus) yang bentuknya besar dengan banyak juluran mirip jari disebut podosit
(sel berkaki) atau pedikel yang memeluk kapiler secara teratur sehingga celah – celah antara pedikel itu
sangat teratur.

Kapsula bowman bersama glomerolus disebut korpuskel renal, bagian tubulus yang keluar dari korpuskel
renal disabut dengan tubulus kontortus proksimal karena jalannya yang berbelok – belok, kemudian
menjadi saluran yang lurus yang semula tebal kemudian menjadi tipis disebut ansa Henle atau loop of
Henle, karena membuat lengkungan tajam berbalik kembali ke korpuskel renal asal, kemudian berlanjut
sebagai tubulus kontortus distal.

a. Bagian – Bagian Ginjal

Bila sebuh ginjal kita iris memanjang, maka aka tampak bahwa ginjal terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian
kulit (korteks), sumsum ginjal (medula), dan bagian rongga ginjal (pelvis renalis).

1. Kulit Ginjal (Korteks)

Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas melaksanakan penyaringan darah yang disebut nefron.
Pada tempat penyarinagn darah ini banyak mengandung kapiler – kapiler darah yang tersusun
bergumpal – gumpal disebut glomerolus. Tiap glomerolus dikelilingi oleh simpai bownman, dan gabungan
antara glomerolus dengan simpai bownman disebut badan malphigi

Penyaringan darah terjadi pada badan malphigi, yaitu diantara glomerolus dan simpai bownman. Zat –
zat yang terlarut dalam darah akan masuk kedalam simpai bownman. Dari sini maka zat – zat tersebut
akan menuju ke pembuluh yang merupakan lanjutan dari simpai bownman yang terdapat di dalam
sumsum ginjal.

2. Sumsum Ginjal (Medula)

Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut piramid renal. Dengan dasarnya
menghadap korteks dan puncaknya disebut apeks atau papila renis, mengarah ke bagian dalam ginjal.
Satu piramid dengan jaringan korteks di dalamnya disebut lobus ginjal. Piramid antara 8 hingga 18 buah
tampak bergaris – garis karena terdiri atas berkas saluran paralel (tubuli dan duktus koligentes). Diantara
pyramid terdapat jaringan korteks yang disebut dengan kolumna renal. Pada bagian ini berkumpul ribuan
pembuluh halus yang merupakan lanjutan dari simpai bownman. Di dalam pembuluh halus ini terangkut
urine yang merupakan hasil penyaringan darah dalam badan malphigi, setelah mengalami berbagai
proses.

3. Rongga Ginjal (Pelvis Renalis)

Pelvis Renalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong lebar. Sabelum
berbatasan dengan jaringan ginjal, pelvis renalis bercabang dua atau tiga disebut kaliks mayor, yang
masing – masing bercabang membentuk beberapa kaliks minor yang langsung menutupi papila renis dari
piramid. Kliks minor ini menampung urine yang terus kleuar dari papila. Dari Kaliks minor, urine masuk ke
kaliks mayor, ke pelvis renis ke ureter, hingga di tampung dalam kandung kemih (vesikula urinaria).

b. Fungsi Ginjal:

1. Mengekskresikan zat – zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogennitrogen,


misalnya amonia.
2. Mengekskresikan zat – zat yang jumlahnya berlebihan (misalnya gula dan vitamin) dan
berbahaya (misalnya obat – obatan, bakteri dan zat warna).
3. Mengatur keseimbangan air dan garam dengan cara osmoregulasi.
4. Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa.

c. Tes Fungsi Ginjal Terdiri Dari :

1. Tes untuk protein albumin

Bila kerusakan pada glomerolus atau tubulus, maka protein dapat bocor masuk ke dalam urine.

2. Mengukur konsentrasi urenum darah

Bila ginjal tidak cukup mengeluarkan urenum maka urenum darah naik di atas kadar normal (20 – 40)
mg%.

3. Tes konsentrasi

Dilarang makan atau minum selama 12 jam untuk melihat sampai seberapa tinggi berat jenisnya naik.

d. Peredaran Darah dan Persyarafan Ginjal

Peredaran Darah

Ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan arteria renalis, yang
berpasangan kiri dan kanan dan bercabang menjadi arteria interlobaris kemudian menjadi arteri akuata,
arteria interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi kapiler membentuk gumpalan yang
disebut dengan glomerolus dan dikelilingi leh alat yang disebut dengan simpai bowman, didalamnya
terjadi penyadangan pertama dan kapilerdarah yang meninggalkan simpai bowman kemudian menjadi
vena renalis masuk ke vena kava inferior.
Persyarafan Ginjal

Ginjal mendapat persyarafan dari fleksus renalis (vasomotor) saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah
darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf inibarjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke
ginjal. Anak ginjal (kelenjar suprarenal) terdapat di atas ginjal yang merupakan senuah kelenjar buntu
yang menghasilkan 2(dua) macam hormon yaitu hormone adrenalin dan hormn kortison.

Anda mungkin juga menyukai