Kelompok 3 (Inverter Satu Fasa)
Kelompok 3 (Inverter Satu Fasa)
KELOMPOK 3 :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan limpahan
rahmat-Nya sehingga Tugas Elektronika Daya “INVERTER SATU FASA” dalam
mata kuliah Elektronika Daya dapat terselesaikan dengan baik.
Tugas ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh di Politeknik
Negeri Ujung Pandang. Tugas ini ditulis sebagai pelengkap tugas yang telah
dilaksanakan selama 1 semester.
Penulis menyadari bahwa penyelesaian laporan ini bukanlah buah pikiran dari
penulis sendiri, tapi juga berasal dari beberapa referensi yang penulis dapatkan. Maka
pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini yaitu:
1. Dosen pembimbing (Ahmad Rosyid Idris.ST.,MT), yang telah membantu
penulis dalam memberikan pengarahan untuk menyelesaikan tugas ini.
2. Rekan-rekan mahasiswa kelas III A listrik yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini.
Akhir kata semoga penyusunan laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua
sebagai mahasiswa Teknik Elektro pada umumnya, bagi mahasiswa Teknik Listrik
khususnya, dan utamanya bagi penulis walaupun laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena keterbatasan kemampuan penulis.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ....................................................................................................................... i
2.9 Solder............................................................................................................ 12
iii
2.12 Trafo Charger ............................................................................................ 14
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Membuat alat elektronik yang dapat mengubah tegangan DC menjadi
tegangan AC, dan
b. memahami prinsip kerja alat elektronik yang telah dibuat.
1
BAB II
TEORI DASAR
Arus direct current yang dirubah rata rata adalah baterai/ accu karena tegangan accu
adalah DC/Direct current. sedangkan output yang keluar yang dihasilkan dari
outputinverter adalah Alternatingcurrent/ seperti halnya arus PLN sehingga anda bisa
2
menggunakan untuk memback-up peralatan listrik. Baterai berfungsi menyimpan arus
listrik yang dihasilkan oleh tegangan listrik sebelum dimanfaatkan untuk
menggerakkan beban. Beban dapat berupa lampu penerangan atau peralatan
elektronik lainnya yang membutuhkan listrik.
3
dll. Inverter juga memerlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan perputaran
yang presisi. Inverter terdiri dari dua jenis yaitu :
2.3.1 Inverter Satu Fasa
a. Inverter Setengah Jembatan Satu Fasa
4
b. Inverter Jembatan Satu Fasa
5
Gambar 3 merupakan rangkaian dasar inverter jembatan tigafasa dengan beban
resistif dan bentuk gelombangnya. Seperti halnya pada rangkaian inverter setengah-
jembatan di atas, dalam rangkaian ini diperlukan dua buah kapasitor untuk
menghasilkan titik N agar tegangan pada setiap kapasitor Vi/2 dapat dijaga konstan.
Terdapat tiga sisi sakelar, yaitu: sakelar S1+ dan S1- serta S2+ dan S2-. Kedua sisi
sakelar ini, sakelar S1 dan S4, S3 dan S4, serta S5 dan S2. Masingmasing sakelar,
S1 dan S4, atau S3 dan S4, atau S5 dan S2, tidak boleh bekerja secara serempak/
simultan, karena akan terjadi hubung singkat rangkaian. Kondisi ON dan OFF dari
kedua sisi sakelar ditentukan dengan teknik modulasi, dalam hal ini menggunakan
prinsip PWM, seperti jelaskan pada inverter setengah-jembatan satu fasa di atas.
2.4 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau
membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika.
Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah
satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai
resistansi suatu resistor disebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω).
Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya. Selain nilai resistansinya (Ohm) resistor juga memiliki nilai
yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya.
Semua nilai yang berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam
perancangan suatu rangkaian elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu
mencantumkan dalam kemasan resistor tersebut.
6
Gambar 4 Simbol resistor
Kapasitas daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang mampu
dilewatkan oleh resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini dapat dikenali dari
ukuran fisik resistor dan tulisan kapasitas daya dalamsatuan Watt untuk resistor
dengan kemasan fisik besar. Menentukan kapasitas daya resistor ini penting
dilakukan untuk menghindari resistor rusak karena terjadi kelebihan daya yang
mengalir sehingga resistor terbakar dan sebagai bentuk efisiensi biaya dan tempat
dalam pembuatan rangkaian elektronika.
7
resistor dengan fisik kemasan besar. Resistor yang banyak dijual dipasaran pada
umumnya resistor 5% dan resistor 1%.
8
Dipasaran resistor jenis ini dapat kita jumpai dengan kapasitas daya 1/16
Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.
9
lampu indikator merah menyala motor bekerja dan lampu indikator hijau menyala
motor berhenti.
2.6 Kapasitor
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang
dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor memiliki satuan yang
disebut Farad dari nama Michael Faraday. Pertama disebut oleh Alessandro
Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore),
berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang
tinggi dibanding komponen lainnya. Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki
dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya
berbentuk tabung.
10
2.7 Kotak Kontak
11
pencetakan untuk keperluan elektronika dan yang ada hubungannya dengan
kelistrikan.
2.9 Solder
12
2.10 USB (Universal Serial Bus)
2.11 Transistor
13
inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang
sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya, transistor memiliki 3
terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu
terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang
lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output
Kolektor.
14
2.13 Timah
15
BAB III
ALAT DAN BAHAN
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
17
4.3 Prinsip Kerja
Dimulai dari input dari trafo yaitu kaki 4 dihubungkan ke base transistor TIP41C
yang dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya dan
kaki 6 dihubungkan ke comitter. Setelah itu kaki emitter dihubungkan ke netral
(ground). Kaki 5 dan 3 pada transformator dihubungkan dengan menggunakan R =
100 Ω yang menimbulkan tegangan pada basis transistor dan disambungkan dengan
kaki positif pada kapasitor (1000 μF) yang memberikan filter tegangan input dan
dapat menstabilkan triple tegangan diserikan dengan kabel USB. Kaki ground dari
kapasitor dihubungkan ke netral. Setelah itu output dari transformator adalah kaki 1
dan 2 dimana kaki 1 merupakan fasa dan kaki 2 merupakan netral.
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kerja yang dilakukan oleh penulis dan rekan-rekan dalam
pembuatan alat elektronik inverter yang mengubah tegangan DC menjadi tegangan
AC, yaitu :
19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.tneutron.net/elektro/lampu-indikator-motor-listrik/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kondensator
https://alexdumyati17.wordpress.com/2014/11/12/pengertian-usb-universal-
serial-bus-jenis-jenis-usb-dan-perbedaannya/
http://zonaelektro.net/resistor-karakteristik-nilai-dan-fungsinya/
20