Anda di halaman 1dari 6

LAMPIRAN : Keputusan Direktur RSUD Sumberrejo

Nomor :440/0102/412.202.2/2018
Tanggal : 17 Februari 2018

PANDUAN PELAYANAN PASIEN TERINTEGRASI DENGAN EARLY


WARNING SYSTEM ( EWS )
RSUD SUMBERREJO

BAB I
DEFINISI

A. Pengertian
Early Warning System (EWS) adalah Sekoring status fisiologis pasien sehingga
apabila terjadi perburukan dan dapat segera terdeteksi dan mendapatkan tindakan sesuai
kebutuhan. EWS secara langsung dapat berperan serta dalam peningkatan mutu dan
keselamatan pasien Rumah Sakit. EWS adalah suatu sistem permintaan bantuan untuk
mengatasi masalah kesehatan pasien secara dini. EWS didasarkan atas penilaian
terhadap perubahan keadaan pasien melalui pengamatan yang sistematis terhadap semua
perubahan fisiologi pasien. System ini merupakan konsep pendekatan proaktif untuk
meningkatkan keselamatan pasien dan hasil klinis pasien yang lebih baik dengan
standarisasi pendekatan asesmen dan menetapkan skoring parameter fisiologis yang
sederhana dan mengadaptasi pendekatan ini dari Royal College of Physicians – National
Health Services, 2012.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Ruang lingkup pasien EWS :


EWS dilakukan terhadap semua pasien pada asesmen awal dengan kondisi penyakit akut
dan pemantauan secara berkala pada semua pasien yang mempunyai risiko tinggi
berkembang menjadi sakit kritis selama berada di rumah sakit. Pasien-pasien tersebut
adalah:
1. Pasien yang keadaan umumnya dinilai tidak nyaman (uneasy feeling)
2. Pasien yang datang ke unit gawat darurat
3. Pasien dengan keadaan hemodinamik tidak stabil
4. Pasien yang baru dipindahkan dari ruang rawat intensif ke bangsal rawat inap.
5. Pasien yang akan dipindahkan dari ruang rawat ke ruang rawat lainnya
6. Pasien paska operasi dalam 24 jam pertama sesuai dengan ketentuan penatalaksanaan
pasien pasca operasi.
7. Pasien dengan penyakit kronis,
8. Pasien yang perkembangan penyakitnya tidak menunjukkan perbaikan
9. Pasien yang akan dipindahkan dari RSUD Sumberrejo ke rumah sakit lainnya
10. EWS digunakan sebagai alat bantu dalam asesmen klinis, bukan sebagai pengganti
pertimbangan klinis yang kompeten. EWS tidak digunakan pada anak usia kurang dari
5 tahun
Secara sistematik EWS dapat menjangkau seluruh area yang ada di Rumah Sakit.

2
BAB III
TATA LAKSANA

A. Alur Deteksi Perburukan pasien


1. Identifikasi awal pasien dengan EWS
Identifikasi bisa dilakukan oleh dokter atau perawat
Parameter yang dinilai dalam EWS mencakup 7 (tujuh) parameter yaitu :
a. Tingkat kesadaran
b. Respirasi/ Pernapasan
c. Saturasi oksigen
d. Oksigen tambahan (non-rebreathing mask, rebreathing mask, nasal kanula)
e. Suhu
f. Denyut nadi
g. Tekanan darah sistolik

INDIKATOR :

Hijau : Pasien dalam kondisi stabil


Kuning : Pengkajian ulang tiap 2 jam
Orange : Monitor atau pengkajian ulang tiap 30 menit.
Merah : Melakukan tatalaksana kegawatan pada pasien, dokter jaga dan DPJP
diharuskan hadir disamping pasien dan berkolaborasi untuk menentukan rencana
perawatan pasien selanjutnya. Perawat pelaksana harus memonitor tanda vital setiap jam
(setiap15 menit-30 menit-60 menit). Dengan Mengukur dan mencatat hasil EWS dalam
grafik observasi pasien di setiap unit.
 Penanganan pasien kritis dapat dilakukan dengan konsultasi dengan ICU atau dengan
dokter anestesi
Biru : Pasien mengalami henti jantung, henti nafas atau nafas tersengal
- Panggil bantuan ( No Code Blue 100 ) RJP dengan alat bantu nafas
- Aktifasi code blue
Setelah pasien teratasi pasien dapat ditentukan tingkat perawatan lanjutan.
A. Pasien dengan kondisi stabil, perawatan di ruang rawat ianp umum

3
B. Potensial penurunan kondisi tetapi masih cukup stabil dilakukan perawatan di
ruang rawat inap biasa dengan pengawasan khusus
C. Memerlukan observasi ketat dan intervensi termasuk suprort untuk single
ataupun lebih organ system perawatan ICU
D. Setelah pasien ditentukan masuk ruang ICU observasi secoring perburukan
keadaan pasien tidak dilakukan pada format EWS tetapi dilakukan pada Format
observasi ICU. Setelah pasien dinyatakan pindah ke ruang perawatan secoring
EWS dilakukan pada format EWS.

4
BAB IV
DOKUMENTASI

1. SPO EWS
2. Pendokumentasian penanganan non code blue atau EWS dilakukan di lembar
pencatatan atau form EWS

Ditetapkan di : Bojonegoro
Pada tanggal : 17 Februari 2018
DIREKTUR RSUD SUMBERREJO

dr. ANI PUJININGRUM, MM.Kes


Pembina
NIP .19731008 200312 2 006

5
6

Anda mungkin juga menyukai