Anda di halaman 1dari 8

7 DASAR- DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

I. ARTI SEHAT
Salah satu karunia Tuhan adalah Kesehatan, oleh sebab itu sepantasnya kita syukuri dan
pelihara. Kenapa? karena kesehatan berpergaruh terhadap kelangsungan hidup manusia di dunia.
Dengan ditunjang oleh kondisi sehat tubuh kita dapat melakukan aktivitas lebih banyak, lebih baik
dan lebih lama, berproduktif serta berprestasi. Dalam kondisi sehat kita dapat menikmati hidup,
sebaliknya bila kesehatan tubuh kita terganggu maka kenikmatan hidup akan terganggu, aktivitas
sehari-hari terhenti serta menurunkan stamina, menimbulkan kerugian materi bahkan dapat berakhir
pada kematian. Dengan demikian sehat dapat diartikan sebagai hidup yang sesungguhnya yaitu
hidup sejahtera.

II. KUNCI KESEHATAN


Kunci utama menjaga kesehatan yaitu menjaga kebersihan lingkungan, hal ini
dikarenakan berbagai jenis penyakit dapat timbul karena lingkungan kotor. Kotornya lingkungan
dapat disebabkan oleh kotoran manusia yang dibuang di sembarang tempat, bila kejadian ini
dibiarkan akan mengakibatkan tersebarnya penyakit mencret, muntaber, gatal-gatal dan lain -lain.
Begitu pula sampah anorganik maupun sampah organik yang berserakan, tergenang di air got,
selain menimbulkan bau tidak sedap juga memberi peluang akan munculnya wabah penyakit.

III. SANITASI LINGKUNGAN


Untuk mencegah pencemaran lingkungan yang mengancam kesehatan kita, maka diperlukan
upaya sanitasi lingkungan seperti pembuatan jamban, pembuatan bak sampah, pengadaan air
bersih dan lain sebagainya.

IV. KESEHATAN MASYARAKAT


Kesehatan masyarakat berhubungan erat dengan keadaan kesehatan individu dalam suatu
keluarga, sehingga tingkat kesehatan masyarakat pada umunya dipengaruhi oleh kondisi kesehatan
keluarga, mengapa? Karena dalam keluarga sehari-hari terjadi aktivitas rutin yang memanfaatkan
bahan segar dan organis, memproses bahan tersebut menjadi bahan kebutuhan makan, minum.
Selain itu dalam keluarga juga terjadi proses produksi dan reproduksi dengan menyisakan limbah.
Apabila dalam aktivitasnya sehari-hari tidak memperhatikan faktor kesehatan maka kesehatan
keluarga akan terganggu.
Faktor-faktor yang mempengaruni kesehatan masyarakat adalah:
1. Faktor Keturunan (Genetic Factor)
2. Faktor Pelayanan Kesehatan ( Health Service Factor)
3. Faktor Perilaku Masyarakat (Community Behavior Factor)
4. Faktor Lingkungan (Environment Factor)

1. Faktor Keturunan ( Genetic Factor )


Perkembangan umat manusia di dunia yang dimulai dengan terjadinya perpaduan dua tubuh
dengan kondisi kesehatan tertentu telah menghasilkan generasi baru, generasi yang lahir baik lelaki
maupun perempuan yang lahir membawa sifat gen pendahulunya ( Parenthal Gen). Sifat yang
dimiliki oleh orang tua yang diberikan pada anak-anaknya itulah yang disebut Faktor Keturunan.
Meskipun pengaruh faktor keturunan terhadap tingkat kesehatan masyarakat relatif sangat kecil
dan dapat mengalami penyimpangan, beberapa penyakit bisa menurun dari orang tua kepada
anaknya. Misalnya penyakit kencing manis, asma dan lain-lain. Jadi sifat turun menurun diatas jelas
mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat.

2. Faktor Pelayanan Kesehatan ( Health Service Factor )


Faktor kedua yang turut mempengaruhi kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan
meliputi :
 Pelayanan dalam bentuk pengobatan orang sakit
 Pertolongan persalinan
 Perbaikan Gizi
 Imunisasi
 Pemberantasan penyakit menular, dan sebagainya.
Pelayanan kesehatan bagi masyarakat akan dirasakan manfaatnya bila ditunjang oleh kondisi
lokasi, sarana dan prasarana serta profesionalis tenaga kesehatan. Lokasi terpencil atau sulit
dijangkau oleh pelayanan medis dan informasi kesehatan, sarana dan prasarana medis yang dimiliki
suatu lembaga pelayanan kesehatan serta profesionalitas tenaga kesehatan akan mempengaruhi
mutu dan hasil layanan. Semakin mudah jangkauan layanan, semakin lengkap sarana, memadainya
prasarana maupun tenaga profesional, maka semakin baik dan merata layanan yang diberikan,
sehingga membawa pengaruh besar terhadap perbaikan kesehatan masyarakat.
3. Faktor Perilaku Masyarakat ( Community Behavior Factor )
Yang dimaksud faktor perilaku masyarakat dalam bidang kesehatan yakni kebiasaan
masyarakat yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit dan bahkan kematian, misalnya: minum
minuman beralkohol, minum air tidak dimasak, membuang air besar di sembarang tempat/tidak
dijamban sehat, memakan makanan yang dikerumuni lalat, menyimpan pestisida di tempat
penyimpanan makanan, membiarkan kuku tumbuh kotor dan sebagainya. Sebaliknya perilaku yang
menguntungkan bagi kesehatan masyarakat, misalnya: menjaga kebersihan anggota badan,
mencuci tangan sebelum makan, berolah raga secara teratur, membersihkan dapur dari asap
setelah memasak, menguras kamar mandi, merawat jamban, merapikan tempat tidur, tidak merokok,
menutup makanan/minuman dan lain sebagainya.

4. Faktor Lingkungan ( Environment Factor )


Kondisi lingkungan yang tercemar atau dikotori dapat mengganggu atau membahayakan
kesehatan, Contoh, bila masyarakat membuang kotoran di sungai berarti air sungai
tercemar/terkotori tinja yang dapat membahayakan kesehatan orang banyak. Selain itu pabrik yang
membuang air limbahnya ke sungai, tanah dan udara yang kotor oleh asap kendaraan, asap dapur,
asap pabrik dan sebagainya dapat menimbulkan penyakit.
Menurut para ahli kesehatan dari empat faktor tersebut, faktor lingkungan dan perilaku
masyarakat merupakan faktor terbesar yang rnempengaruhi kesehatan (lihat gambar 1.). dimana
makin besar anak panah, makin besar pengaruhnya, oleh sebab itu lingkungan yang sehat perlu
diusahakan secara sungguh-sungguh dan perilaku masyarakat yang tidak tepat perlu dirubah. Peran
masyarakat mempunyai arti penting dalam meningkatkan status kesehatan.

V. PENYEBARAN PENYAKIT
1. Penyebab Penyakit
DARI MANAKAH PENYAKIT DATANG?
Penyakit yang dapat merasuk pada tubuh setiap orang, dimana saja berada dan kapan saja.
Namun tidak berarti semua penyakit mampu berkembang biak dan bertahan lama. Penyakit yang
mampu bertahan lama dan dapat menurunkan derajat kesehatan seseorang disebut endemy.
Penyakit yang demikian amat sulit disembuhkan.
Penyakit bisa timbul disebabkan oleh adanya bibit penyakit. Tempat Bibit penyakit bisa pada
tubuh (contoh penyakit dalam tubuh misalnya: penyakit dalam paru-paru, penyakit kulit), sedangkan
penyakit di luar tubuh manusia misalnya pada tinja dan di lingkungan air, tanah dan udara dan lain-
lain. Berdasarkan bentuknya bermacam-macam (ada yang besar seperti cacing dan ada yang kecil
seperti bakteri atau yang sangat kecil disebut virus).
MENGAPA ORANG SAKIT?
Pada umumnya orang sakit karena mengandung kuman penyakit yang berbahaya bagi
manusia.
2. Penyebaran Penyakit Melalui Tinja dan Air
Penyebaran penyakit dapat terjadi melalui berbagai media/vektor yaitu:
 Melalui Udara (airborne disease)
 Melalui Air (waterborne disease)
 Melalui Binatang (animal disease)
 Melalui Manusia (body contact disease)
 Melalui Benda/Bahan (material disease)
Penyebaran atau lazim dikenal dengan istilah penularan penyakit dapat terjadi secara
langsung, dari atau ke orang lain maupun tidak langsung dari penderita melalui vektor, bila vektor
tersebut mendukung maka penularan akan terjadi dengan segera pada orang lain.
Proyek CWSH berusaha mengadakan intervensi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
derajat kesehatan masyarakat, khususnya faktor PERILAKU dan faktor LINGKUNGAN sebagai
faktor yang besar pengaruhnya terhadap tingkat kesehatan, disamping faktor pelayanan dan
keturunan.
Harapan proyek terhadap masalah penyebaran penyakit adalah adanya pemutusan rantai
penularan penyakit yang disebabkan atau ditularkan melalui air dan yang bersumber pada tinja
(kotoran manusia). Tujuan pemutusan rantai penularan ialah mencegah jangkauan penyebaran dan
menekan serendah mungkin timbulnya wabah penyakit di tengah masyarakat.
Penyakit yang telah diidentifikasi memiliki rantai penularan melalui air dan tinja adalah DIARE
dan CACINGAN. Berikut ini disajikan diagram F (modifikasi) yang menunjukkan beberapa rantai
penularan yang dimulai dari bahan/kotoran manusia.
Gambar 1. Diagram yang menunjukkan beberapa rantai penularan yang dimulai
dari kotoran manusia

Dari arah panah diatas dapat dilihat terdapat berbagai rantai penularan penyakit akibat tinja
(kotoran manusia) dan air, baik dibantu media maupun tanpa media. Penularan penyakit pada
akhirnya memberikan resiko terjadinya peristiwa SAKIT KEMUDIAN MATI atau menimbulkan
KEMATIAN SEGERA. Dari arah panah juga ditunjukkan bahwa kemungkinan tanpa resiko sakit atau
mati hanya mungkin bila dilakukan pemutusan rantai baik pada tahap awal penularan maupun setelah
melewati sakit, hal terakhir ini tentu memerlukan upaya pengobatan. Sementara itu bila intervensi
terhadap pemutusan rantai penyebaran dilakukan pada tahap awal (pencegahan) lebih memberikan
kemudahan bagi masyarakat bila dibandingkan dengan upaya pengobatan.
VI. LANGKAH PENCEGAHAN
Langkah - langkah pencegahan penularan penyakit akibat kotoran manusia dan sampah dapat
dilakukan dengan berbagai alternatif, antara lain:
1. Penggunaan jamban
2. Mencuci Tangan dengan sabun dan sikat kuku
3. Menutup makanan dengan tutup saji atau
4. Menekan populasi lalat dengan mengelola sampah secara sehat
5. Penerapan teknologi penyimpanan makanan
6. Penggunaan air bersih dengan cara dimasak
7. Pemakaian sepatu khusus untuk mencegah persentuhan kuku kaki dengan larva cacing
tambang.
8. Upaya pengawasan/pemantauan

VII. OPSI KEGIATAN KESEHATAN MASYARAKAT


Penanganan/pengelolaan masalah sampah, kotoran manusia (tinja), air limbah dan drainase
merupakan tanggung jawab bersama dari semua komponen masyarakat.
Berdasarkan pemikiran diatas opsi kegiatan kesehatan masyarakat yang dapat digerakkan
dalam rangka penanganan air limbah, sampah dan tinja ialah:
1. Bidang Persampahan
 Setiap anggota keluarga pada satu rumah menyediakan wadah/tempat sampah sendiri
 Menyediakan gerobak pengangkut sampah untuk pengangkutan bersama
 Menyediakan tempat penampungan sementara (TPS)
 Membuat tempat pembuangan akhir (TPA) yang jauh dari pemukiman
 Mengadakan petugas / pendamping / motivator khusus sampah
 Memupuk modal pengelolaan sampah bersama warga di sekitarnya.
2. Bidang Kotoran Manusia (Tinja)
Di sekitar rumah sendiri mengupayakan:
 Memiliki jamban yang bersih dengan cubluk tinja yang cukup jauh dari sumber air bersih
 Memiliki sarana pengolahan air tinja dengan sistem resapan
 Membuat saluran air hujan agar tidak terjadi infiltrasi ke dalam onggokan tinja
 Menanam pohon di halaman rumah untuk membantu resapan air hujan mempercepat
distribusi unsur hara dari koton
Pengelolaan bersama dengan mengupayakan:
 Membuat jamban/kakus bersama dan memelihara dengan tenaga dan dana bersama
 Mengadakan alat sedot tinja berteknologi memadai untuk menghemat pembangunan cubluk
 Memproduksi tinja kering sebagai banan pupuk organik

3. Bidang Pengelolaan Air


 Secara bergotong royong membuat saluran air
 Menjaga dan memelihara saluran dari kerusakan, kemampetan dan pendangkalan
 Mencegah pembuangan sampah dan kotoran tinja ke dalam saluran
 Tidak mendirikan bangunan di sekitar saluran air
4. Bidang Peningkatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Program Peningkatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) menyasarkan pada murid SD, orang
tua murid yang bersangkutan dan guru dengan tujuan agar sasaran menyadari dan termotivasi
untuk melakukan peran aktif merubah perilaku dan kondisi kesehatan lingkungannya, sehingga pada
akhirnya mampu meningkatkan derajat kesehataan masyarakat.
Bidang kesehatan murid SD memerlukan perhatian khusus, hal ini karena murid SD
merupakan bagian komunitas masyarakat kecil yang hampir sepertiga aktivitasnya dihabiskan di
lingkungan sekolah bersama teman-teman sebayanya, dimana sama-sama belajar memahami arti
hidup sehat.
Opsi kegiatan UKS antara lain:
a. Inspeksi Sanitasi
b. Pengambilan Sampel Tanah
c. Pengumpulan data pengetahuan dan sikap
d. Pemeriksaan kebersihan tangan dan kuku
e. Ceramah hidup sehat
f. Pengumpulan sampel tinja
g. Pengobatan kecacingan
h. Pengadaan dan rehabilitasi serta penggunaan sarana termasuk pengenalan SODIS
i. Evaluasi
j. Kegiatan Penunjang
Pelaksanaan kegiatan Inspeksi Sanitasi, pengambilan sampel tanah, pengumpulan data
pengetahuan dan sikap, pemeriksaan kebersihan tangan dan kuku, ceramah serta pengobatan
kecacingan hendaknya dievaluasi dua kali setahun.

Anda mungkin juga menyukai