METODE
2. Indepth Interview
Untuk memperoleh data dan untuk menggali emosi serta pendapat dari subjek
terhadap suatu masalah penelitian, peneliti menggunakan metode indepth
interview yang diakukan oleh peneliti pada seluruh informan. Kerangka pedoman
wawancara berupa wawancara mendalam, sehingga dapat menelaah masalah
skabies secara menyeluruh. Berikut ini adalah kerangka pertanyaan mengenai
penyakit skabies di masyarakat desa Sumber Rejo
1. Pengetahuan informan mengenai penyakit skabies.
2. Perilaku dalam mencegah terjadinya penyakit skabies.
3. Perilaku warga tentang perilaku hidup bersih sehat.
4. Perilaku warga dalam mengobati penyakit skabies.
PROFIL KOMUNITAS
Desa Sumberejo merupakan salah satu dari empat desa/kelurahan yang termasuk
ke dalam wilayah kerja Puskesmas Kemiling. Desa sumberejo memiliki luas
wilayah 257,4 Km2 dengan jumlah penduduk 12.124 jiwa. Desa sumberejo
merupakan salah satu desa yang memiliki jarak tempuh ke fasilitas kesehatan
(Puskesmas Kemiling) terdekat dibandingkan dengan tiga desa lainnya.
Sarana dan prasarana merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sarana dan prasarana yang
terdapat di Puskesmas Rawat Inap Kemiling terbagi dalam peralatan non medis
dan peralatan medis. Peralatan medis yang dimiliki oleh Puskesmas Rawat Inap
Kemiling adalah diagnostik set; peralatan untuk pemeriksaan kesehatan gigi,
peralatan untuk pelayanan persalinan, pelayanan kontasepsi atau bidan kit,
peralatan untuk pemeriksaan laboratorium sederhana
Sedangkan peralatan non medis yang dimiliki oleh Puskesmas Rawat Inap
Kemiling adalah perlengkapan meubel berupa kursi, lemari dan meja, Satu Unit
Mobil Ambulance, Tiga buah speda motor, Satu buah genset, Satu unit pesawat
telepon + speedy (Internet), Enam unit TV, CCTV 8 titik, AC 6 buah, Dua buah
kulkas Vaksin, Tiga buah kulkas Rumah tangga, Lima unit computer,
Speaker/TOA 1 buah dan Satu unit Tape recorder untuk penyuluhan. Sarana
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Kemiling dapat dilihat pada
tabel 3.
BAB VI
6.1 Simpulan
1. Masalah komunitas yang terjadi di lingkungan Puskesmas Kemiling
merupakan penyakit skabies yang berulang di masyarakat. Hal ini disebabkan
oleh perilaku masyarakat yang memungkinkan tingginya penularan penyakit
skabies diantaranya adalah penggunaan handuk bersama dan jarang
mengganti seprai.
2. Prioritas penyebab masalah yang paling utama setelah diidentifikasi adalah
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit skabies.
3. Alternatif pemecahan masalah antara lain melakukan pembentukan kader di
setiap posyandu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
penyakit skabies dan membuat jadwal penjemuran kasur dan karpet minimal
1 kali setiap 2 minggu serta membentuk program kerja tambahan di
Puskesmas tentang penyakit skabies.
4. Advokasi yang dilakukan adalah mengajukan pembentukan kader penyakit
skabies di setiap posyandu kepada kepala Puskesmas.
6.2 Saran
1. Membentuk kader di setiap posyandu untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang penyakit skabies.
2. Menjadwalkan kegiatan menjemur kasur setiap dua minggu sekali.
3. Membentuk program kerja tambahan di Puskesmas tentang penyakit skabies.
DAFTAR PUSTAKA
4. Burns DA. Diseases Caused by Arthropod and Other Noxious Animals. In:
Burns T, Breathnac S, Cox N, and Griffiths C, ed. Rook’s Textbook of
Dermatology. 7th ed. Oxford: Blackwell; 2004.p. 33.37-33.46.
6. Handoko R.P. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. pp: 122- 125
7. Handoko R.P., 2009. Skabies. In: Djuanda A., Hamzah M., and Aisah S.
Ed. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 5. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta: 122-125.
10. Weller R, Hunter J, and Savin J. Infestations. In: Weller R, Hunter J, and
Savin J, ed. Clinical Dermatology. 4th ed. Oxford: Blackwell; 2008.p.
262-6
11. Stone SP, Goldfarb JN, and Bacalieri RF. Scabies, Other Mites, and
Pediculosis. In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller
AS, Leffell DJ, ed. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 7th
ed. New York: Mc-Graw Hill; 2008.p. 2029-32.
12. Puskesmas Kemiling. 2019. Buku Profil Puskesmas Tahun 2019. Bandar
Lampung: Puskesmas Kemiling.