Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah model atau metode yang digunakan peneliti untuk
melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalannya
penelitian (Dharma, 2011).Desain penelitian ditetapkan berdasarkan tujuan
dan hipotesis penelitian. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.Desain penelitian
deskriptif bertujuan untuk memaparkan variable penelitian tanpa melakukan
analisa hubungan antar variabel yang diteliti, sedangkan analitik merupakan
penelitian yang bertujuan mencari hubungan antar variabel yang diteliti,
ditentukan berdasarkan uji statistik. Menurut Dharma (2011) pendekatan cross
sectional adalah suatu penelitian dimana pengambilan data terhadap beberapa
variabel penelitian dilakukan pada satu waktu.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubunganperilaku caring dengan


tingkat kecemasan pasien pre operasi di ruang operasi di RS Hermina Bekasi.

B. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Jiwantoro,
2017). Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti
yang memiliki karakteristik tertentu (Notoatmojo, 2005). Populasi juga
merupakan keseluruhan unit analisis yang karakteristiknya akan diduga.
Adapun anggota dari populasi disebut elemen populasi (Hastono, 2011).
Populasi dapat dibedakan menjadi dua kategori : populasi target yaitu
seluruh unit populasi dan populasi survey yaitu sub unit dari populasi
target

30
31

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang akan dilakukan
operasi di ruang operasi RS Hermina Bekasi Berdasarkan data dari pasien
pada bulan Agustus s.d Oktober2019 jumlah pasien di ruang operasi RS
Hermina Bekasi. adalah sebesar 800 orang.Rata-rata perbulan 266 orang.

2. Sampel
Menurut Nursalam (2013) sampel merupakan bagian populasi yang dapat
dipergunakan sebagai subjek Penelitian melalui sampling.Sampel adalah
bagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi. Sedangkan sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi
dari populasi (Notoatmojo, 2010). Sampel dalam Penelitian ini adalah
seluruh pasien rencana oprasi di Ruang Operasi Rumah Sakit Hermina
Bekasi.
Menurut Nursalam (2008) dalam menentukan besar sampel bila populasi
lebih kecil dari 10.000. dapat menggunakan formula sederhana dari rumus
slovin sebagai berikut:

𝑁
𝑛=
𝑁. 𝑑 2 + 1

Keterangan :

N : Besar Populasi
n : Besar Sampel
d : Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0,05)
32

Berdasarkan rumus sampel dapat ditentukan besar sampel yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu :

266
n=
266 𝑥 (0.05)2 +1

266
n=
266 𝑥 (0,0025)+1

266
n= = 159,7 = 160
1,665

Sampel dalam penelitian ini adalah 160 responden, untuk mencegah


adanya drop out kuesioner maka sampel ditambah 10 % dari jumlah
sampel dengan perhitungan 160 + (160 x 10 %) = 176, maka sampel
menjadi 176 orang responden.

3. Teknik Pengambilan Sampel


Penelitian ini menggunakan tekhnik total sampling yaitu pengambilan
sampel dengan menjadikan seluruh populasi menjadi sampel penelitian.
Menurut Nursalam (2017) sebaiknya dalam penelitian digunakan jumlah
sampel sebanyak mungkin dengan tujuan untuk mengurangi angka
kesalahan. Adapun sampel pada penelitian ini harus memenuhi beberapa
kriteria dibawah ini yaitu :
a. Kriteria inklusi ( Kriteria yang layak diteliti )
Adalah karakteristik umum subyek penelitin dari suatu populasi target
yang terjangkau dan akan diteliti (Jiwantoro, 2017). Adapun kriteria
inklusi, diantaranya adalah :
1) Pasien yang direncanakan operasi di ruang operasi Rumah Sakit
Hermina Bekasi
2) Pasien dewasa Rencana operasi
3) Bersedia sebagai responden.
33

b. Kriteria eksklusi
Adalah menghilangkan /mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria
inklusi dari studi karena berbagai sebab antara lain :
1) Pasien yang tidak sadar
2) Pasien yang batal operasi
3) Tidak bersedia sebagai responden.
4) Pasien nyeri berat.

C. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di ruang operasi Rumah Sakit Hermina Bekasi karena
ditemukan masih banyak masalah dalam hal kecemasan pasien sebelum
dilakukan pembedahan antara lain pasien mengalami peningkatan tekanan
darah, peneliti berdinas di Rumah Sakit Hermina Bekasi, sehingga akan
memudahkan peneliti dalam melakukan Penelitian.
Lokasi penelitian merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian
(Notoatmodjo, 2011). Penelitian ini dilakukan di rawat inap Rumah Sakit
Hermina Bekasi Alasan pemilihan lokasi karena RS Hermina Bekasi telah
berkembang menjadi Rumah Sakit pilihan masyarakat Bekasi dan menjadi
salah satu rumah sakit rujukan wilayah Bekasi dengan layanan kesehatan yang
prima, terpercaya, serta memiliki keunggulan kompetitif , memberikan
layanan kesehatan yang berorientasi kepada keselamatan pasien (patient
safety), kepuasan pelanggan dan ramah lingkunga terkait.

D. Waktu Penelitian
Waktu penelitian sejak pembuatan proposal dilakukan selama 2 bulan, mulai
bulan November 2019 sampai bulan Januari 2020.

E. Etika Penelitian
Manusia sebagai subyek penelitian adalah mahluk yang holistik, merupakan
integrasi aspek fisik, psikologis, sosial, dan spiritual yang tidak bisa
dipisahkan. Masalah yang terjadi pada salah satu aspek dapat menyebabkan
masalah pada aspek- aspek yang lain. Sehingga penelitian keperawatan perlu
34

dikawal dengan etika penelitian yang memberikan jaminan bahwa


keuntungan yang didapat dari penelitian jauh melebihi efek samping yang
ditimbulkan.
Secara umum terdapat empat prinsip utama dalam etik penelitian keperawatan
(Milton, 1999; Loiselle, Profetto-McGrath, Polit & beck, 2004) dalam Darma,
2011:
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Manusia sebagai subjek penelitian memiliki hak asasi dan kebebasan
untuk menentukan pilihan ikut atau menolak penelitian (autonomy).
Pada tahap ini peneliti memberikan penjelasan seputar penelitian yang
meliputi tujuan, manfaat, prosedur penelitian dan kerahasiaan informasi.
Data yang didapatkan hanya semata-mata untuk kegiatan penelitian dan
tidak akan digunakan untuk kepentingan lainnya.
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek (respect for privacy and
confidentiality)
Manusia sebagai subjek penelitian memiliki privasi dan hak asasi untuk
mendapatkan kerahasiaan informasi.Pada tahap ini, untuk menjaga
privasi pasien maka pada kuesioner hanya mencantumkan inisial nama
dan penggunaan kode.
3. Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for justice inclusiveness)
Prinsip keterbukaan mengandung makna bahwa penelitian dilakukan
secara jujur, tepat, cermat, hati- hati dan dilakukan secara
professional.Sedangkan prinsip keadilan mengandung makna bahwa
penelitian memberikan keuntungan dan beban secara merata sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan subjek.Pada penelitian ini, tidak ada
pemaksaan terhadap pasien dalam mengisi kuesioner.
4. Memperhitungkan manfaaat dan kerugian yang ditimbulkan
(balancingharm and benefits)
Setiap penelitian harus mempertimbangkan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi subjek penelitian dan populasi dimana hasil penelitian
akan diterapkan. Pasien tetap mendapatkan pelayanan yang sesuai
dengan kebutuhannya.
35

F. Alat Pengumpulan Data


1. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk
mengobservasi, mengkur atau menilai suatu fenomena (Dharma, 2011).
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo,2012). Alat pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.Kuesioner tersebut
disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner terdiri dari tiga bagian yaitu :
a. Bagian pertama berisi karakteristik responden yang meliputi nomor
responden, usia, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan. Responden
memilih jawaban dengan cara check list pada jawaban yang disediakan
oleh peneliti.
b. Bagian kedua berisi kuesioner tentang perilaku caring perawat pre
operasi menggunakan skala Likert, seperti pernyataan (SS) skor 4, (S)
skor 3, (TS) skor 2, (STS) skor 1. Dengan modifikasi dari materi
Aspek caring 10 %. Pada penelitian ini dari 23 pernyataan, peneliti
menggunakan 18 pernyataan penelitian.
c. Bagian ketiga berisi kuesioner tentang kecemasan pasien dalam pre
operasi dengan menggunakan skalaHARS, seperti pernyataan 0= Tidak
ada gejala sama sekali, 1= Satu dari gejala yang ada, 2= Sedang/ ada
separuh dari gejala, 3= Berat/ lebih dari setengah gejala, 4= sangat
berat, semua gejala ada.Sebelum kuesioner diberikan kepada
responden, kuesioner akan dilakukan uji kemampuan instrumen
terlebih dahulu dengan melakukan uji validitas (kesahihan) dan
reabilitas (konsisten).

2. Uji validitas dan reliabilitas


Untuk mengetahui apakah instrumen yang dibuat dapat digunakan sebagai alat
pengumpul data maka harus dilakukan uji validas dan reliabilitas.
a. Uji Validitas
Adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesalahan
suatu instrumen (Arikunto, 2010) .Prinsip validasi adalah pengukuran dan
36

pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam


mengumpulkan data (Nursalam, 2013).
.
Rumus yang digunakan adalah korelasi product moment yaitu:

N(∑XY)˗(∑X)(∑Y)
𝑟=
√{N(∑X 2 )˗(∑X)2 (N(∑Y 2 )˗(∑Y)2 )}

Keterangan :
r : Koefisien korelasi/indeks korelasi
N : Jumlah responden
∑X : Jumlah skor item
∑Y : Jumlah skor total item
XY : Skor item dikali skor total

Setelah dihitung seluruh korelasi setiap pertanyaan dengan total skornya,


kemudian dibandingkan dengan tabel nilai product moment untuk
mengetahui nilai korelasinya signifikan atau tidak.

Pada penelitian ini dengan sampel uji coba 30 responden maka dengan
menggunakan rumus df = n-2 didapatkan nilai product momen df = 30-2 =
28, maka pada tingkat kemaknaan 5% ditemukan “r” tabel = 0,361.
Pernyataan dikatakan valid jika “r” hitung ≥ 0,361 demikian sebaliknya
bila “r” hitung < 0,361 maka kuesioner dikatakan tidak valid.

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas

Variabel Pernyataan Pernyataan Valid “r” Hitung


Caring 23 18 0,490 - 0,881

Tabel 4.1 menunjukan bahwa dari 23 pernyataan yang dilakukan uji


validitas sebanyak 18 pernyataan valid dengan nilai “r” hitung terendah
yaitu 0,490 dan nilai tertinggi 0,881.
37

b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
dapat dipercaya (Notoatmodjo, 2010). Menurut Sugiyono (2012)
instrumen yang reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Penelitian ini menggunakan teknik reliabilitas internal karena penulis
dalam menganalisis data hanya memberikan kuesioner kepada responden
satu kali pengetesan saja. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji
reliabilitas adalah rumus koefisien reliabilitas alpha cronbach, yaitu :
Uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha cronbachyaitu :

k ΣSi
r = [ ][1- ]
k−1 St
Keterangan :
r : Reliabilitas instrumen
k : Mean kuadrat antara subyek
∑Si : Mean kuadrat kesalahan
St : Varians total

Tabel 4.2 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Cronbach


Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 – 0,20 Kurang Reliabel
˃0,20 – 0,40 Agak Reliabel
˃0,40 – 0,60 Cukup Reliabel
˃0,60 – 0,80 Reliabel
˃0,80 – 1,00 Sangat Reliabel
Sumber : Sugiyono (2014)
38

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Nilai Alpha Cronbach’s Keterangan
Caring 0,902 Sangat Reliabel

Hasil uji reliabilitas didapatkan nilai Alpha Cronbach0,902 artinya


kuesioner sangat reliabel dalam penelitian.

G. Prosedur Pengumpulan data


Menurut Hastono (2001) dalam Ni Nyoman (2009) mengatakan bahwa
data yang dikumpulkan menyangkut variabel bebas dan terikat.Data yang
telah dikumpulkan kemudian diolah.
1. Prosedur Administratif :
a. Pengumpulan data dilakukan Setelah proposal disetujui oleh
pembimbing, kemudian peneliti mengajukan surat ijin Penelitian ke
STIKES Pertamedika.
b. Peneliti menyerahkan surat ijin Penelitian dari STIKESPertamedika
ke Rumah Sakit Hermina.
c. Setelah izin Penelitian dikeluarkan dari Rumah Sakit
HerminaBekasi peneliti melakukan pengambilan data untuk
Penelitian.

2. Prosedur Teknis :
a. Penelitian mengumpulkan responden diduang pre operasi ruang
operasi saat dipagi hari.
b. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan Penelitian, manfaat
Penelitian serta menjamin kerahasiaan identitas responden dan
hasil kuisioner.
c. Peneliti memberikan lembar persetujuan ( informed concent ) pada
pasien yang bersedia menjadi responden.
d. Peneliti menjelaskan tata cara pengisian kuisiner.
e. Peneliti memberikan kuisioner kepada responden.
39

f. Peneliti mendampingi dan memberikan waktu kepada responden


selama waktu sebelum operasi.
g. Peneliti mengumpulkan lembar kuisioner yang telah diisi lengkap
oleh responden.
h. Peneliti memberikan kenang-kengan kepada responden dan
mengucapkan terima kasih.

H. Pengolahan Data
Setelah uji validitas dan reliabilitas dilakukan maka diperoleh beberapa butir
soal yang valid untuk dilakukan analisis hasil penelitian. Kemudian kuesioner
yang telah diisi oleh responden maka data tersebut diolah melalui 4
tahapan/proses (Notoatmodjo, 2012) yaitu :
1. Editing data
Adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian kuesioner.Peneliti
meneliti kembali apakah isian dalam lembar kuesioner sudah lengkap
terisi semua atau tidak.Setelah dilakukan pengecekan didapatkan setiap
kuesioner terisi lengkap.

2. Coding data
Adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau
bilangan.Untuk perilaku caringpeneliti menggunakan kode 1 jika perilaku
baik dan kode 2 jika perilaku kurang baik. sedangkan untuk kecemasan
peneliti menggunakan kode 1 jika tidak ada kecemasan, kode 2 jika
kecemasan ringan, kode 3 jika kecemasan sedang dan kode 4 jika
kecemasan berat.

3. Processing data
Data yang sudah berbentuk kode (angka) dimasukkan kedalam program
computer yaitu menggunakan paket program pengelolaan statistik.
4. Cleaning data
Melakukan cek ulang untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya
kesalahan kode dan ketidaklengkapan, kemudian dilakukan koreksi.
40

I. Tehnik Analisa Data


1. Uji Normalitas
Menurut Priyanto (2014) uji normalitas adalah hal yang penting karena
dengan data yang terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat
mewakili populasi. Uji normalitas bisa dilakukan dengan uji Skewness
(kecondongan) yaitu suatu kurva dapat dilihat dari perbedaan letak
mean,median dan modusnya. Jika ketiga ukuran pemusatan data tersebut
berada pada titik yang sama, maka dikatakan simetris atau data
berdistribusi normal. Sedangkan jika tidak berarti data tidak simetris atau
tidak berdistribusi normal.Ukuran kecondongan data terbagi menjadi tiga
bagian yaitu :
a. Kecondongan data kearah kiri (condong negatif) dimana nilai modus
> mean.
b. Kecondongan data simetris (distribusi normal) dimana nilai mean =
modus
c. Kecondongan data kearah kanan (condong positif) dimana nilai mean >
modus.

Rumus untuk koefisien Skewness menurut Pearson :


3 (x−Me)
sk =
sd
Keterangan :
sk : koefisien kemencengan pearson
x : rata-rata hitung
Me : nilai median
sd atau s : standar deviasi
Interpretasi :
a. Distribusi simetris (normal) atau sk = 0
b. Skewness to the left (kurva menceng kiri) atau sk < 0
c. Skewness to the right (kurva menceng kanan) atau sk > 0
41

Hasil uji normalitas variabel caring didapatkan hasil nilai skewness dibagi
standar eror, -0,203 : 0,192 = -1,05. Dengan demikian maka disimpulkan
variabel caring berdistribusi normal.

2. Analisa Univariat
Analisis univariate bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penulis
mendeskripsikan variabel penelitian yaitu variabel independen (perilaku
caring perawat), varibael dependen (tingakat kecemasan pre operasi) dan
identitas dengan membuat tabel .
Distribusi frekuensi dan prosentase karena semua data berbentuk
kategorik. Analisa univariate menggunakan rumus sebagai berikut :
𝑓
P= x 100%
𝑁

Keterangan :
P : Presentase
f : Frekuensi tiap kategori
N : Jumlah sampel

3. Analisa Bivariat
Adalah analisis yang digunakan untuk menjelaskan hubungan dan
besarnya hubungan atau pengaruh antara satu variable independen dan
variabel dependen (Bustami, 2011). Analisa bivariat penelitian ini untuk
melihat hubungan variabel independen perilaku caring perawat dan
variabel dependen tingkat kecemasan pre operasi menggunakan uji
statistic chi square karena data baik variabel independen dan variabel
dependen berbentuk kategori. Menurut Sabri dan Hartono (2014) uji
hipotesis yang digunakan adalah uji statistic Chi Square (x²) dengan
batasan kemaknaan α (alfa) atau p = 0,05 dengan rumus sebagai berikut :
42

(0 − E)
X² = ∑
E
Keterangan :
X² : Nilai Chi Square
0 : Nilai hasil pengamatan untuk tiap kategori
E : Nilai hasil yang diharapkan untuk tiap kategori

Persyaratan metode Chi square adalah data berkelompok atau


dikelompokkan dalam tabel frekuensi, cocok untuk data dengan
banyaknya angka besar.Menurut Riyanto (2009) pembuktian uji statistic
digunakan uji chi square. Pengujian hipotesis ini untuk mengambil
keputusan apakah ada hubungan antara variabel, maka digunakan p value
yang dibandingkan dengan tingkat kesalahan (alpha) yang digunakan yaitu
5% (0,05). Apabila p value< 0,05, maka Ho di tolak. Berarti ada hubungan
antara variabel dependen dengan independen. Dan apabila p value> 0,05,
maka Ho diterima atau gagal ditolak. Berarti tidak ada hubungan antara
variabel dependen dengan independen.

Anda mungkin juga menyukai