Disusun oleh:
Fatimatuzzahra Khairunisa
J230195101
I. IDENTITAS KLIEN
Nama Pasien : Ny. Putri Saraswati
Pyudoname : Ny. Rhapuncelle
Umur : 23 tahun
Jeniskelamin :Perempuan
Tanggalpengkajian :Rabu, 05 Februari 2020
No RM : 0545xx
Informan : Pasien dan perawat
II. FAKTOR.PRESIPITASI
Pada saat pasien duduk di bangku SMA pasien mengatakan menjadi saksi perceraian
kedua orang tuanya sehingga pasien mulai merasa depresi karena kehilangan sosok
seorang ibu. Saat itu pasien sekolah dan mondok dengan kegiatan yang padat
sehingga pasien kurang berinteraksi dengan teman temannya. Karena merasa tertekan
atas peristiwa perceraian kedua orang tuanya dan tugas tugas di sekolahnya pasien
mulai diam dan mengurung diri. Pasien juga tidak mau berbicara dengan siapapun
dan jika ditanya hanya diam sehingga pasien diperiksakan dan dibawa ke rumah sakit
jiwa. Pasien mulai menjalani rawat inap di rumah sakit jiwa pada saat ia berumur 17
tahun. Setelah pulang dari rumah sakit jiwa pasien hidup bersama ayah dan ibu tirinya
dan pada saat usia 18 tahun pasien menikah dengan suaminya dikaruniai seorang anak
laki laki. Pasien mengatakan keluar masuk rumah sakit jiwa sebanyak 5 kali, pasien
mengatakan sering kambuh dan kambuhnya dalam bentuk menyendiri, tidak mau
diajak komunikasi dan marah marah melempar barang pada orang lain. Apabila
sedang menyendiri pasien berusaha mengalihkanya dengan bermain HP supaya tidak
bosan. Pasien sebelum dibawa ke rumah sakit jiwa pada saat ini mengatakan kambuh
karena kurang patuh dalam meminum obat dan suaminya sibuk bekerja sehingga dia
merasa kurang perhatian dan menyebabkan dirinya marah sehingga melempar gelas
pada suami dan kakak perempuanya.
V. GENOGRAM
= perempuan = laki-laki
= Garis pernikahan
= Garis Keturunan
Jelaskan :
Pasien merupakan anak ketiga dari 7 bersaudara ibu pasien pernah dirawat di RSJ,
setelah berpisah dengan suami, pasien tinggal bersama dengan ke dua orang tuanya.
Selama pasien sakit anaknya diasuh oleh orang tuannya.
Masalahkeperawatan :tidakadamasalahkeperawatan
VI. PSIKOSOSIAL
1. Konsepdiri
a. Gambaran diri :
Pasien mengatakan rambut hitam, pendek, lurus. Bola matawarna coklat dan
putih, hidung pesek, berat badannya 70 kg dan tinggi badannya 160 cm, dari
mata, hidung, rambut, berat badan dan tinggi badan pasien mengatakan suka
kepada muka pasien saat pakai jilbab dan tidak suka dengan badanya yang
gendut.
(Persepsi klien terhadap tubuhnya warna mulai dari rambut, mata dsb.)
b. Identitas :
Pasien anak kedua dari 2 bersaudara, pasien merupakan ibu rumah tangga yang
keseharianya mengerjakan tugas rumah tangga seperti menyapu, mencuci,
memasak dll. Apabila panen jagung pasien membantu orangtuanya jualan dan
pasien merasa senang dapat membantu. Pasien mengatakan dirinya berjenis
kelamin perempuan. Pasien sudah menikah dan dikarunia 1 anak laki- laki.
(Status dan posisi klien sebelum dirawat, anak ke berapa, jenis kelamin, dsb.)
c. Peran :
Pasien mengatakan dirinya berperan sebagai istri seorang ibu untuk anaknya,
pasien sebagai ibu rumah tanga dan jarang mengikuti kegiatan di desanya seperti
pengajian.
(Tanyakan tugas/peran yang diemban dalam keluarga, kelompok, masyarakat)
d. Ideal diri :
Pasien mengatakan ingin menjadi orang yang berguna bagi orang lain, terutama
dapat membahagiakan anak dan suaminya.Pasien ingin masyarakat disekitarnya
baik padanya dan mengerti keadaanya, pasien ingin lebih percaya diri
dalamberinteraksi dengan orang lain dan pasien ingin menjadi pribadi yang lebih
baik dengan tidak ska mengeluh dan dapat melupakan memori yang tidak
diingkan. Pasien kelak ingin mengantar anaknya sekolah ketika anaknya sudah
duduk di bangku sekolah nanti.
(Harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas atau peran; harapan klien terhadap
lingkungan; harapan klien tentang dirinya, cita-cita)
e. Hargadiri :
Pasien mengatakan saat dirumah melakukan hal hal yang paling mampu dia
lakukan dan ia sukai, yang pertama adalah mengurus anak, cuci piring, menyapu
dan cuci baju.
(Penilaian/penghargaan empat komponen konsep diri)
Masalahkeperawatan: tidak ada masalah keperawatan
2. Hubungansosial
a. Orang yang berarti: suami dan anak
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: pasien pernah mengikuti
pengajian keliling
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Pasien merasa susah
berinteraksi dengan orang lain, tidak tau bagaimana cara memulai interaksi karena
tidak percaya diri untuk melakukanya
Masalah.keperawatan: Harga diri rendah
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan: Pasien mengatakan beragama islam, pasien menyadari
bahwa dirinya sedang dirawat di rumah sakit jiwa dan megalami gangguan jiwa.
Pasien mengatakan lingkungan sekitarnya ada yang peduli dan tidak peduli
dengan gangguan jiwa yang dideritanya.
(Tanyakan pandangan dan keyakinan terhadap gangguan jiwa sesuai norma
agama dan budaya yang dianut; pandangan masyarakat setempat tentang
gangguan jiwa)
b. Kegiatan ibadah:
Pasein mengatakan sebelum dirawat dan selama dirawat di rumah sakit jiwa
pasien melaksanakan sholat tepat 5 waktu, dan sesudah sholat pasien
menyempatkan untuk membaca Al-quran.
(Kegiatan ibadah di rumah secara individu dan kelompok; pendapat
klien/keluarga tentang kegiatan ibadah)
Masalahkeperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
VII. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapih
(Dari ujungrambutsampai kaki dilihat mana yang tidakrapi: rambutacak-acakan,
kancing baju tidaktepat, resletingtidakterkunci, baju tidakdiganti-ganti)
Penampilan pakaian tidak sesuai
(Pakaian dalam di pakai di luar dan sebaliknya)
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
(Tidak tepat waktu, tempat, identitas, situasi, kondisi)
Jelaskan: Pasien berpenampilan rapi dengan rambut yang selalu disisir dan diikat.
Pasien juga dapat bersolek sendiri, memakai baju dan celana yang sesuai, dan berganti
baju. Pasien juga merapikan tempat tidurnya sendiri. Pasien mandi 2 kali sehari.
Masalahkeperawatan: tidakadamasalahkeperawatan
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Takmampumemulaipembicaraan
Jelaskan: Pasien dapat berkomunikasi dengan tepat dan baik
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
3. Aktifitas motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
(Agitasi= gerakan motorik yang menunjukkan kegelisahan)
(TIK= gerakan kecil pada otot muka yang tak terkontrol)
(Grimasen= gerakan otot muka yang berubah-ubah yang tidak dapat dikontrol klien)
(Kompulsif= gerakan yang dilakukan berulang kali)
Jelaskan: Pasien merasa dirinya sehat seperti orang pada umumnya dan pasien dapat
berkomunikasi dengan baik
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa
Khawatir Gembira berlebihan
Jelaskan: tidak ada alam perasaan yang psesifik
MasalahKeperawatan: tidak ada masalah keperawatan
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidaksesuai
(Datar= tidak ada perubahan roman muka saat ada stimulus yang menyenangkan atau
menyedihkan)
(Tumpul= hanya bereaksi bila ada stimulus yang kuat)
(Labil= emosi berubah-ubah)
(Tidak sesuai= emosi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan stimulus yang ada)
Jelaskan: Pasien berekspresi sesuai dengan stimulus dari lingkungannya, bila pasien
diminta untuk memasang wajah marah, wajah sedih, dan wajah ceria
Masalah Keperawatan: tida kada masalah keperawatan
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
√Kontak mata Defensif Curiga
(Defensif= selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran sendiri)
(Curiga= menunjukkan sikap/ perasaan tidak percaya pada seseorang)
Jelaskan: Pasien selalu menatap lawan bicaranya, dan berespon dengan baik dan jelas
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidung
(Keyakinan tentang halusinasi, frekuensi, gejala, yang muncul)
Jelaskan:
Pasien tidak memiliki halusinasi pendenaran, pengecapan, pengelihatan, penghidung
dan perabaan
Masalahkeperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
8. Proses pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilanganasosiasi
Flight of idea Blocking Persevasari
(Sirkumstansial= pembicaraan berbelit-belit tapi sampai pada tujuan pembicaraan)
(Tangensial= pembicaraan berbelit-belit tapi tidak sampai pada tujuan pembicaraan)
(Kehilangan asosiasi= pembicaraan tak ada hubungan antara satu kalimat dengan
kalimat lainnya, dank lien tidak menyadari)
(Flight of idea= pembicaraan yang melompat dari satu topic ke topic lainnya, tidak
sampai pada tujuan)
(Blocking= pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa pengaruh eksternal)
(Perseverasi= pembicaraan yang diulang berkali-kali)
Jelaskan:
Pasien dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan benar serta dapat empertahankan
konsistensi jawaban dari setiap pertanyaan
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
(Obsesi= pikiran yang selalu muncul meski berusaha menghilangkan)
(Phobia= ketakutan yang patologis/tidak logis pada objek/situasi tertentu)
(Hipokondria= keyakinan thdp adaanya gangguan organ dalam tubuh yang sebenarnya
tidak ada)
(Depersonalisasi= perasaan yang asing terhadap diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan)
(Ide yang terkait= keyakinan terhadap kejadian yang terjadi di lingkungan yang
bermakna dan terkait terhadap dirinya)
(Pikiran magis= yakin mampu melakukan hal-hal mustahil)
(Nihilistik= yakin bahwa dirinya sudah meninggal, diucapkan berkali-kali, tidak sesuai
dengan kenyataan)
(Sisip piker= ada ide orang lain yang disisipkan dalam pikirannya)
(Siar piker= yakin bahwa orang lain tau apa yang dipikirkan)
(Kontrol piker= yakin bahwa pikirannya dikontrol oleh pikiran dari luar)
Jelaskan: Tingkat berpikir pasien baik, tidak ada masalah.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
9. Kegiatan di luarrumah
Belanja √ Ya Tidak
Transportasi √ Ya Tidak
Lain-lain √ Ya Tidak
Jelaskan: Saat dirumah pasien mampu melakukan kegiatan untuk berbelanja kebutuhan
rumah tangga, mengendarai sepeda motor untuk berpergian dan melakukan kegiatan
lain diluar rumah
Masalahkeperawatan: tidakadamasalahkeperawatan
XVI. INTERVENSI
NO DIAGNOSA NOC NIC
1 Selama perawatan pasien mampu: Definisi : Berisiko melakukan
1. Dapat mengidentifikasi faktor yang perilaku yakni individu menunjukan
menyebabkan perilaku kekerasan bahwa ia dapat membahayakan
2. Dapat mengidentifikasi cara orang lain secara fisik, emosional,
mengontrol emosi dengan nafas dan atau seksual
dalam Intervensi keperawatan yang
3. Tidak menganiyaya orang lain disarankan untuk menyelesaikan
secara fisik dan emosi masalah :
4. Dapat menahan diri dari perilaku - Dukungan perlindungan
kekerasan terhadap kekerasan :
pasangan
Bantuan control marah :
- Teknik menenangkan
- Pengalihan
Latihan control implus :
- Pemberian obat
XVII. IMPLEMENTASI
No Tanggal & Diagnosa Implementasi Respon Pasien Ket
Waktu
1 - Memberi dukungan - Pasien dapat
perlindungan terhadap menerima dukungan
kekerasan : pasangan dan mengatakan
- Mengajarkan teknik sangat mencintai
menenangkan suaminya
- Mengajarkan - Pasien mampu
pengalihan ketika melakukan teknik
emosi relaksai nafas dalam
- Memberikan obat ketika emosi
- Pasien mengatakan
saat emosi tiba dan
ingin menyendiri
pasien berusaha
menyibukkan diri
seperti bermain hp
- Pasien mau
meminum obat
2 - memberikan dukungan - Pasien dapat
emosional menerima dukungan
- membantu pasien dan mau untuk
dalam peningkatan meningkatkan peran
peran dan menyadari peran
- membantu pasien sebagai istri dan ibu
dalam peningkatan - Pasien mengatakan
kesadaran diri ingin memenuhi
- memfasilitasi tanggung tanggung jawabnya
jawab diri sebagai istri dan ibu
- Terapi kelompok yang baik untuk
- Manajemen berat keluarganaya
badan - Pasien mengatakan
- mau berinteraksi
engan kelompok
- Pasien mengatakan
ingin
memperbaiakidiri
dengan diet yang
dianjurkan rumah
sakit
XVIII. EVALUASI
Tanggal & Waktu Diagnosa Evaluasi Paraf
Selasa, 24 S: Pasien mengatakan akan rajin minum
Desember 2019 obat, pasien mengatakan jika marah akan
melakukan kegiatan untuk mengalihkaya dan
pasien mengatakan bisa melakukan nafas
dalam sebagai sarana pelatihan
O: Pasien nampak memperagakan tehnik
nafas dala dan pasien nampak rutin dalam
meminum obat. Pasien juga dapat
berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik.
A: Masalah resiko perilaku kekerasan
terhadap orang lain teratasi sebagian
P: Melanjutkan intervensi
- Dukungan perlindungan terhadap
kekerasan : pasangan
- Teknik menenangkan
- Pengalihan
S: Pasien mengatakan ingin cepat pulang,
pasien mengatakan dapat berinteraksi dengan
baik selama perawatan dirumah sakit dan
akan mencoba lebih percaya diri jika sudah
pulang.
O: Pasien nampak dapat berinteraksi dengan
pasien lainya secara percaya diri selama
perawatan di rumah sakit, pasien memiliki
teman dekat di bangsal, pasien mampu
membangun kepercayaan dengan orang lain
A: Masalah Hargadiri rendah situasional
teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Dukungan emosional
- Peningkatan peran
- Peningkatan kesadaran diri
- Fasilitasi tanggung jawab diri
- Terapi kelompok
- Manajemen berat badan