Anda di halaman 1dari 2

TUGAS AKHIR SEMESTER

Khamdatul Khoiriyah
201910320311044
Kehutanan/B
kkhamdatul@gmail.com

Dilematika Minyak, Pembawa Berkah atau Petaka?

Masalah pencemaran lingkungan sudah mencapai tingkat darurat. Mulai dari


pencemaran daratan, udara, hingga perairan. Pencemaran yang saat ini semakin tak
terkondisikan ialah pencemaran di pesisir pantai dan lautan. Pencemaran tersebut banyak
disebabkan oleh reklamasi dan akibat limbah industri. Seperti yang telah terjadi di
perairan pulau Belakangpadang sejak sabtu (16/11/2019) dimana terjadi pencemaran
perairan oleh limbah industri berupa genangan minyak. Masih belum diketahui pasti dari
mana asalnya limbah tersebut, namun dampaknya telah menyebabkan keresahan
masyarakat. pasalnya pencemaran tersebut membawa kerugian bagi masyarakat sekitar.
Rumah dan kapal menjadi hitam, bau minyak tersebar dimana-mana, alat tangkap nelayan
pun tak luput dari pencemaran minyak sehingga sangat mengganggu aktivitas nelayan.

Minyak dengan berbagai keluh kesah tentangnya, sebenarnya menyimpan banyak


keuntungan. Faktanya industri minyak mampu meningkatkan perekonomian suatu
wilayah secara signifikan melalui pajak industri dan dividen. Seperti contoh kontribusi
yang diberikan PT. Pertamina yang merupakan salah satu industri minyak terbesar di
Indonesia. Menurut Bambang, Tahun 2018, total kontribusi Pertamina Grup untuk
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp120,8 triliun yang terdiri
dari 93 persen setoran pajak dan 7 persen dari dividen. "Pertamina Grup terus
berkomitmen meningkatkan kontribusi kepada Negara dalam rangka memperkuat APBN.
Kontribusi Pertamina juga terus ditingkatkan untuk masyarakat melalui berbagai aktivitas
bisnis dan non bisnis seperti CSR dan PKBL," kata Vice President Corporate
Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman.

Anda mungkin juga menyukai