Anda di halaman 1dari 27

Eating Disorders

Statistik

Lebih dr 50% remaja wanita dan 30% remaja


pria memiliki kebiasaan weight control yang tidak
sehat, seperti : skipping meals, merokok,
muntah, puasa yang salah, dan menggunakan
obat laksatif.
Anorexia Nervosa
Deskripsi
– Kehilangan BB yang sangat berat
– Self-starvation
– Restriksi terhadap seluruh kategori makanan
– Kecemasan terhadap peningkatan BB
– Tidak mengindahkan rasa
– Menghindari waktu makan
– Olahraga berlebihan
– Menarik diri dari dunia sosial
Anorexia

Gejala
– Resistensi untuk menjaga BB pada minimal normal
BB
– Ketakutan akan kelebihan BB meskipun underweight
– Gangguan pada evaluasi bentuk tubuh
– Gangguan siklus menstruasi
Anorexia

Gejala yang dilihat saat pemeriksaan :


– Penurunan BB yang drastic
– Perubahan kebiasaan makan
– Menarik diri dari lingkungan
– Kerontokan rambut dan kulit kering
– Perhatian yang terlalu ekstrim terhadap diet dan
penampilan
Anorexia

Usia penderita anorexia


– Mayoritas pada wanita dari awal remaja sampai
pertengahan usia 20-an
– Baru-baru ini juga mulai meningkat pada pria dan
wanita usia 30an dan 40an
– 40% kasus baru pada remaja 15-19 th
– Peningkatan signifikan pada wanita 15-24th
Bulimia Nervosa
Deskripsi

Episode yang berulang dari binge eating. Episode


dari binge eating ditandai dengan :
-makan dalam jumlah yang sangat banyak dalam
kurun waktu yang singkat
-memiliki control diri yang rendah pada saat makan
dalam jumlah yang sangat banyak
Deskripsi
Setelah makan dalam jumlah yang sangat banyak,
lalu dikompensasi dengan perilaku yang salah
seperti: memuntahkan kembali makanan;
penggunaan laksatif dan diuretic serta puasa yang
salah, olah raga berlebihan.
Kebiasaan makan yang salah ini muncul paling tidak
2x seminggu selama 3 bulan.
Gejala

Makan makanan dalam jumlah yang sangat banyak dan


tidak terkontrol.
Memuntahkan makanan, menggunakan laksatif, atau
metode lain untuk mengeluarkan makanan
Perhatian yg berlebihan terhadap BB
Depresi dan perubahan
Siklus menstruasi yang tidak teratur
Masalah dental, pipi dan kelenjar membengkak,
heartburn atau bloating
Rata-rata timbulnya bulimia adalah pada akhir
masa remaja atau awal dewasa (sekitar 16-21
tahun)
Namun, saat ini ada juga wanita usia 30 tahunan
yang dilaporkan menderita bulimia
Prevalensi

Prevalensi bulimia pada remaja dan wanita


dewasa muda sekitar 1%-3%
Kejadian pada pria sektar 1/10 dari kejadian
pada wanita
Konsekuensi Kesehatan yang Ditimbulkan:
Ketidakseimbangan elektrolit yang dapat menimbulkan denyut
jantung tidak normal, gagal jantung, dan
Ketidakseimbangan elektrolit disebabkan karena dehidrasi,
kehilangan potassium, dan sodium
Inflamasi dan kemungkinan rupture pada esofagus
Kerusakan gigi karena asam lambung akibat sering muntah
Gerak peristaltic yang tidak teratur dan kosntipasi akibat terlalu
banyak laksatif
Efek samping Binge Eating
Penyebab Terjadinya :

Meninggalkan rumah untuk study


Relationship problem
family problems
physical abuse
sexual abuse
Causes of Eating Disorders

Personality Traits
Genetics
Environmental Influences
Biochemistry
Personality Traits
Kepercayaan diri yang rendah
Kontrol diri yang rendah
Ketakutan menjadi gemuk
Depresi, khawatir, marah, perasaan sendiri
Perfectionists
Achievement oriented
– Good students
– Excellent athletes
– Competitive careers
Personality traits berkontribusi pada eating
disorder karena:
Makanan biasanya berhubungan dengan emosi dan
perasaan
Orang yang binge eating untuk menurunkan stress
Highly value external reinforcement and acceptance
Faktor Genetik:
Meningkatkan resiko eating disorders
Meningkatkan resiko mood disorder
Twin studies
Keluarga yang terlalu memperhatkan penampilan fisik anaknya
akan meningkatkan resiko anaknya memiliki eating disorders
Genetics Linked to Anorexia, Bingeing
- Indianapolis Star, March 12, 2006
2 new studies show that genetics may outweigh
environmental factors in producing eating disorders.
1) Records from 30,000 Swedish twins found identical
twins more likely to share an eating problem than
fraternal twins or non twin siblings
• found that genes were responsible for 56% of the
cases.
Genetics linked to anorexia, bingeing
- Indianapolis Star, March 12, 2006
2) Strong genetic contribution to binge-eating - Dr. James Hudson at
Harvard Medical School
– Interviewed the parents, siblings, and children of 300 people,
half with a history of binge-eating
– Findings:
• family members of binge-eaters were twice as likely to
have a similar eating disorder than those without a
history.
• relatives of binge-eaters were more than twice as likely to
be obese
Faktor Lingkungan

Interpersonal Factors
– Hubungan Keluarga
– Kesulitan dalam mengekspresikan emosi dan
perasaan
– Riwayat dibully akibat bentuk tubuh
– history of trauma, sexual, physical and/or mental
abuse
• 60-75% of all bulimia nervosa patients have a history of
physical and/or sexual abuse
Faktor Lingkungan
Social Factors (media and cultural pressures)
– Fenomena Kurus = Cantik
– Norma social yang lebih mengedepankan tampilan fisik disbanding
inner beauty
– Profesi yang mengharuskan memiliki badan langsing
• ie. Modeling, dancing, gymnastics, long distance running
- Media  Televisi, majalah fashion
Faktor Biokimia
Chemical imbalances in the neuroendocrine system
– these imbalances control hunger, appetite, digestion, sexual function,
sleep, heart and kidney function, memory, emotions, and thinking
Serotonin and norepinephrine are decreased in acutely ill
anorexia and bulimia patients
– representing a link between depression and eating disorders
Excessive levels of cortisol in both anorexia and depression
– caused by a problem that occurs in or near the hypothalamus
Treatment Strategies:
Treatment fisik dan psikologis
Orang dengan eating disorders biasanya tidak merasa
bahwa mereka ‘sakit’
Treatment sangat kompleks karena melibatkan berbagai
pihak:
– General practitioners, Physicians, Dieticians, Psychologists,
Psychiatrists, Counselors, etc.
Tergantung dari tingkat keparahan :
– Rawat jalan: individual, family, and group therapy
– Rawat inap: for more extreme cases
Anorexia Treatment

3 Fase utama:
– Mengembalikan BB
– Treatment psikologis:
• Distortion of body image, low self-esteem, and
interpersonal conflicts.
– Rehabilitasi jangka panjang.
Diagnosis dini dan treatment dapat
meningkatkan tingkat kesembuhan
Anorexia Treatment
Rawat inap
– Pada kasus ekstrim dengan kehilangan BB yang berat
– Perencanaan makan sesuai kebutuhan
• Parenteral food bisa digunakan untuk pasien yang menolak makan
dengan tingkat keparahan yang tinggi
Peningkatan BB
• Usually 1 to 2 pounds per week
• In the beginning 1,500 calories are given per day
• Calorie intake may eventually go up to 3,500 calories per day
Nutritional Therapy
– Meal planning dan memberikan edukasi ke pasien dan keluarga
pasien
– Useful for achieving long-term remission
Bulimia Treatment
Primary Goal
– Mengurangi binge dan purge
– Meningkatkan pola makan yang teratur
Treatment Involves:
– Psychological support
• Improve attitude
• Olahraga yang sehat, seimbang, dan tidak berlebihan
• Menjaga mood dan anxiety
– Nutritional Counseling
• Menjelaskan tentang nutritional value dari makanan
• Strategi perencanaan makanan
– Medication management
• Antidepressants (SSRI’s) perlu diberikan untuk pasien dengan maslah
psikologis, depresi
• Mencegah penyakit timbul kembali

Anda mungkin juga menyukai