Anda di halaman 1dari 2

A.

Latar Belakang
Air merupakan salah satu elemen lingkungan penyusun kehidupan. Air
merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk hidup,
sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Air yang digunakan
haruslah air yang memenuhi syarat kesehatan yaitu air yang jernih, tidak berwarna,,
tawar, dan tidak berbau. Air yang berkualitas meliputi kualitas fisik, kimia, dan
bebas dari mikroorganisme (Soemirat, 2001). Sumber air bersih jumlahnya makin
lama makin berkurang sebagai akibat ulah manusia sendiri baik sengaja maupun
tidak disengaja. Konsekuensi dari penggunaan air yang tidak bersih dan hygiene
akan menggangu kesehatan masyarakat sehingga menimbulkan sumber penyakit
seperti kulit gatal-gatal, merah dan panas.
Dewasa ini ketersediaan air bersih tidak lagi seperti air bersih dan sejernih
air yang ada sejak puluhan tahun yang lalu, sehingga menjadi masalah yang perlu
mendapat perhatian khusus. Untuk mendapatkan air layak dikonsumsi yang
memenuhi syarat kesehatan saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudah
banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik
limbah rumah tangga, limbah industri dan kegiatan-kegiatan lainnya. Hal ini
menyebabkan terjadinya pencemaran air tersebut dan penduduk menjadi rawan
terhadap penyakit menular bawaan air, seperti penyakit kulit, diare dan lain-lain
(Depkes RI, 2008). Dengan menurunnya kualitas air akibat pencemaran pada
sumber air, hal ini menyebabkan tidak tercukupinya jumlah air bersih yang dapat
digunakan oleh masyarakat.
Dampak fisik yang sering dialami seseorang yang menggunakan air tidak
bersih adalah gangguan integritas kulit. Kulit merupakan pembungkus yang elastik
yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan. Salah satu bagian tubuh manusia
yang sangat cukup sensitive terhadap berbagai macam penyakit adalah kulit.
Lingkungan yang sehat dan bersih akan membawa efek baik bagi kulit. Demikian
pula sebaliknya, lingkungan yang kotor akan menjadi sumber munculnya berbagai
macam penyakit antara lain penyakit kulit (Harahap, 2000).
Informasi yang diperoleh dari kader kesehatan Desa Bantan Timur
Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis, pada laporan bulanan program kesehatan
lingkungan tahun 2019 angka penderita penyakit kulit mencapai 80%. Selain itu
juga, informasi dari

Berbagai keluhan datang dari penduduk yang mengatakan bahwa air yang
mereka gunakan untuk keperluan hidup sehari-hari sudah tidak sehat lagi.
Kebanyakan dari mereka mengeluhkan penyakit kulit gatal-gatal. Dengan adanya
keluhan dari masyarakat tersebut peneliti mencoba meneliti kualitas air yang
digunakan untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga yang ada di Desa Bantan
Timur Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis serta melakukan sosialisasi
mengenai penggunaan air bersih yang memenuhi standar kesehatan dengan judul
penelitian “Sosialisasi Penggunaan Air Bersih dalam Pemenuhan Kebutuhan
Rumah Tangga Terhadap Masyarakat Desa Bantan Timur Kecamatan Bantan
Kabupaten Bengkalis”.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas pokok permasalahan yang timbul dalam masalah ini
adalah :
1. Bagaimana kualitas air yang digunakan masyarakat Desa Bantan Timur
Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis baik secara fisik, kimia, maupun
biologi?
2. Bagaimana tanggapan masyarakat Desa Bantan Timur Kecamatan Bantan
Kabupaten Bengkalis terhadap sosialisasi penggunaan air bersih dalam
pemenuhan kebutuhan rumah tangga?

Anda mungkin juga menyukai