Oleh:
PROGRAM EKSTENSI
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
I
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
1. Konsepsi Kekuasaan Dan Otoritas
1.1. Kekuasaan.
Konsep kekuasaan sangat penting untuk memahami bagaimana orang mampu saling
mempengaruhi dalam organisasi (Mitzberg, 1983; feffer , 1981, 1992), kekuasaan melibatkan
kapasitas dari satu pihak(agen) untuk mempengaruhi pihak lain(target). Konsep ini lebih
fleksibel untuk digunakan dengan berbagai cara istilah ini sangat pengaruh agen terhadap
seseorang sebagai satu target , atau terhadap berbagai orang yang menjadi target.terkadang istilah
ini menunjukan potensi pengaruh atas hal-hal atau peristiwa dan juga sikap dan prilaku.
Terkadang agen merupakan kelompok atasu organisasi bukannya individual .
Terkadang kekuasaan didefenisikan dalam konteks relatif bukanya absolut yang berarti
batasan dimana agen tersebut mempunyai pengaruh lebih besar terhadap target dibandingkan
dengan yang dimiliki target terhadapagen.akhirnya terdapat berbagai jenis kekuasaan dan satu
agen bisa mempunyai lebih banyak .
1.2. Otoritas
Otoritas melibatkan hak , prerogatif, keewajiban dan tugas yang berkaitan dengan posisi
khusus dalam organisasi atau sistem sosial. Otoritas pemimpin biasahnya meliputi hak untuk
membuat keputusan khusus untuk organisasi. Pemimpin yang memiliki wewenang langsung
terhadap seorang target mempunyai hak yang sah untuk memberikan membuat permintaan yang
konsisten dengan otoritasnya, seorang yang menjadi target itu memiliki kewajiban untuk
mematuhinya. Sebagai contoh menejer umumnya mempunyai hak yang sah untuk memberikan
aturan kerja dan memberikan tugas kepada bawahan . otoritas juga melibatkan hak agen untuk
menerapkan engendalian untuk berbagai hal , seperti keuwangan, sumber daya, peralatan dan
material dan pengendalian ini merupakan sumber-sumber kekuasan yang lainnya.
a. Hasil dari upaya pengaruh
Tiga hasil yang dimaksud and alah komitmen, kepatuhan dan perlawanan.
Komitmen, Istilah komitmen menjelaskan hasil dimana seorang target secara internal
menyetujui keputusan atau permintaan agen dan memberikan dukungan penuh untuk
melaksanakan apa yang menjadi permintaan atau mengimplementasikan keputusan secara
efektif. Untuk tugas yang kompleks dan sulit , komitmen umumnya merupakan hasil yang paling
berhasil dari perspektif agen yang melakukan usaha untuk mempengaruhi .
Kepatuhan, istilah kepatuhan menjelaskan hasil dimana target tersedia melakukan apa
yang agen inginkan tetapi lebih didasarkan pada rasa apatis dari pada rasa antusiaisme dan hanya
memberikan sedikit dukungan. Agen telah mempengaruhi rilaku seorang target tetapi tidak
terhadap sikapnya.
Perlawanan,istilah perlawanan menjelaskan hasil Dimana seorang target menentang
proposal atau permintaan , bukan hanya tidak tertarik saja, dan secara aktif berusaha untuk
menghindari untuk tidak menjalankannya. Seorang target akan memberikan respon dalam cara
berikut: (1) . membuat alasan mengapa permintaan tidak dapat dilaksanakan, (2). Berusaha
melakukan pendekatan kepada agen untuk membatalkan atau mengubah permintaanya, (3).
Meminta orang yang memiliki otoritas lebih tinggi utuk mengemsampingkan permintaan agen,
(4). Menunda tindakan dengan harapan agen akan melupakan permintaan itu, (5). Berpura-pura
menuruti tetapi berusaha melakukan sabotase tugas itu, atau(6). Menolak melaksanakan
permintaan.
Proses mempengaruhi
Kepatuhan instrumental seorang target melaksanakan tindakan yang diminta untuk tujuan
mendapatkan imbalan yang pasti atau menghindari hukuman yang dikendalikan oleh agen .
motivasi perilku itu murni instrumental : satu –satunya alasan kepatuhan adalah untuk
mendapatkan manfaat nyata dari agen. Level dukungan yang diberikan mungkin sangat kecil
yang diperlukan untuk mendapatkan penghargaan atau untuk menghindari hukuman.
Internalisasi. Seorang target memiliki komitmen untuk mendukung dan menerapkan
proposal yang diajukan oleh agen terlihat seperti yang diharapkan secara instrinsik dan sesuai
dalam hubungannya dngan nilai , keyakinan dan citra pribadi dari target. Pengaruhnya, proposal
agen (seperti tujuan , rencana , strategi , kebijakan dan prosedur).
Identifikasi personal seorang target meniru perilaku agen atau mengambil sikap yang
sama agar disukai oleh agen dan menjadi agen seperti agen itu. Motivasi target mungkin
berkaitan dengan kebutuhan seorang target untuk diterima atau dihargai dengan melakukan
sesuatu untuk mendapat persetujuan dari agen , target dapat menjaga hubungan yang memuaskan
kebutuhan untuk di terima.
2. Tipe Dan Sumber Kekuasaan
Upaya untuk memahami kekuasaan biasanya dengan menbedakan berbagai tipe
kekuasaan. Frenccha dan Raven(1959)membuat taksonomi untuk mengklafikasikan berbagai tipe
kekuasaan menurut sumbernya.Taksonomi ini memiliki lima tipe kekuasaan yang berbeda(lihat
tabel (6-1).Konseptualisasi lain dari sumber kekuasaan yang secara luas di rerima adalah
dikotomi antara ‘kekuasaan posisi’dan’kekuasaan personol(Bass,1960’Etzioni1961).Berdasarkan
konseptualisasi dua faktor ini,kekuasaan sebagaian berasal dari suatu kesempatan yang mekekat
pada posisi seseorang dalam organisasi ,dan sebagian merupakan bagian dari atribut hubungan
agen dan hubungan agen target.
Ada beberapa tipe taktik legitimasi yang berbeda, sebagian dari tipe itu cocok satu sama
lain. Contohnya meliputi memberi teladan sebelumnya, memperlihatkan konsistensi terhadap
kebijakan dan aturan organisasi, memperlihatkan konsistensi peran profesionalisme yang
diharapkan dan memperlihatkan bahwa permintaan disetujui oleh seseorang yang memiliki
wewenang yang tepat.
Tekanan
Taktik dengan tekanan berupa ancaman, peringatan, dan tindakan tagas seperti
mengulang permintaan atau sering melakukan pemeriksaan untuk melihat apakah orang lain
menyelesaikan permintaan itu. Taktik dengan tekanan terkadang dapat berhasil memenuhi
permintaan, khususnya bila target malas atau apatis bukan menentangnya dengan kuat.
Taktik koalisi
target. Pasangan koalisi bisa saja rekan sejawat, bawahan, atasan atau orang luar. Ketika
bantuan diberikan oleh atasan dari target, taktik seperti ini biasanya disebut “pendekatan ke
atas”. Tipe taktik koalisi lain adalah menggunakan persetujuan sebelumnya dari orang lain yang
akan membantu mempengaruhi target agar mau mendukung proposal anda.
Tipe Lain Perilaku Mempengaruhi
Sebelas taktik mempengaruhi yang baru dijelaskan digunakan dalam upaya
mempengaruhi proaktif untuk memotifasi orang lain untuk memenuhi permintaan, melaksanakan
tugas, dan mendukung proposal. Beberapa tipe perilaku mempengaruhi lainnya lebih reaktif
daripaa proaktif. Perilaku ini khususnya digunakan setelah target siap untuk melaksanakan
permintaan atau gagal unyuk mematuhi aturan dan regulasi. Perilaku manajerial masih
mempengaruhi perilaku target terutama dengan lebih banyak memberi panduan atau
memudahkannya daripada memberikan energi kepadanya. Hanya sedikit penelitian yang meneliti
bagaimana taktik mempengaruhi proaktif mempunyai hubungan dengan aspek lain dari perilaku
kepemimpinan.
Kemungkinan lain adalah kekuasaan agen dapat mempengaruhi target, tidak masalah
apakah agen itu melakukan upaya mempengaruhi yang jelas. Sebagai contoh, orang akan lebih
bekerja sama dengan agen yang memiliki kekuasaan yang besar dalam memberi penghargaan
dengan harapan akan mendapatkan penghargaan dimasa depan.
Hanya ada sedikit penelitian yang menyelidiki hubungan antara kekuasaan dan pengaruh.
Ditemukan hanya ada sedikt bukti tentang usulan bahwa kekuasaan berpengaruh terhadap cara
nenilih taktik mempengaruhi. Tidak ada bukti yang mendukung bahwa kekuasaan menjadi
penengah efektivitasdalam suatu taktik mempengaruhi yang spesifik. Hanya ada bukti berupa
anekdot bahwa kekuasaan akan meningkatkan kepatuhan atau mengubah perilaku target secara
independen dari Penggunaan taktik yang didasarkan pada kekuasaan ini.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Konsep kekuasaan sangat penting untuk memahami bagaimana orang mampu saling
mempengaruhi dalam organisasi (Mitzberg, 1983; feffer , 1981, 1992), kekuasaan melibatkan
kapasitas dari satu pihak(agen) untuk mempengaruhi pihak lain(target). Konsep ini lebih
fleksibel untuk digunakan dengan berbagai cara . istilah ini sangat perpewngaruh agen terhadap
seseorang sebagai satu target , atau terhadap berbagai orang yang menjadi target.terkadang istilah
ini menunjukan potensi pengaruh atas hal-hal atau peristiwa dan juga sikap dan prilaku.
Terkadang agen merupakan kelompok atasu organisasi bukannya individual .
Terkadang kekuasaan didefenisikan dalam konteks relatif bukanya absolut yang berarti
batasan dimana agen tersebut mempunyai pengaruh lebih besar terhadap target dibandingkan
dengan yang dimiliki target terhadapagen.akhirnya terdapat berbagai jenis kekuasaan dan satu
agen bisa mempunyai lebih banyak .
Meningkatnya kekuasaan memberi penghargaan oleh bawahan terhadap atasannya
sangat terbatas pada sebagian besar organisasi. Beberpa organisasi memberikan mekanisme
formal kepada bawahan untuk mengevaluasi pimpinannya. Namun, bawahan biasanya
mempunyai pengaruh tidak langsung reputasi pimpinannya dan prospek untuk mendpatkan
kenaikan gaji atau promosi.