Abstrac: To measure the accurate direction for prayer (kiblat) is not a simple matter for every Moslem,
especially for the ordinary ones. Therefore, this article is intended to explain and give simple
understanding on how to use and practice as well the nature of Qiblat measurement
wherever the moslems are. Actually, there are some ways to measure the accurate direction of
qiblat. However, many of them are quite complicated to practice. Finally, using compass is
believed to be easier and others seem to be forgotten.
* Penulis adalah Asisten Ahli dalam Mata Kuliah Fikih Muamalah STAIN Batusangkar
185
JURIS Volume 9 No 2 (Desember 2010) 186
BEBERAPA TEORI DAN CARA Tg ß= 2 × tg ½ (390 50’ – 1000 34’) × cos 210 25’
PENGUKURAN KIBLAT tg2 ½ (390 50’ – 1000 34’) × sin(210 25’ + -
00 27’) + sin (210 25’ + -00 27’)
Teori Azimuth Kiblat (ß) Tg ß= 2 × (0.58591) × (0.93095)
(0.58591)2 × (0.35782) + (0.37245)
Azimuth adalah jihah (Muhyid- Tg ß= (1.09091) = 2.20257 sif tan
din Khazin, 2005: 11). Ada juga (0.49529)
menyebutkan azimuth kiblat atau arah ß = 65.580
kiblat (ß) ialah sudut apit yang di- Kesimpulan: ß (sudut kiblat) di
bentuk oleh garis hubung antara Batusangkar adalah 65.580 .
negeri itu ke Mekkah dengan garis Praktek Tg ß
Utara-Selatan geografis (meridian bu-
mi) yang melalui negeri itu. Satuan Barat
arah kiblat ialah derajat busur. (Nur- t 24.420
mal Nur, 1997 : 23). a
l
Simbol-simbol yang diperlukan:
b
Ø bacanya fi untuk lintang negeri, Ý i Kiblat 65.580
bacanya landa untuk bujur negeri. k
Selatan Utara
Lintang Utara (LU) bertanda positif
(+) dan lintang Selatan (LS) bertanda
minus (-), bujur Timur (BT) bertanda Sebelum mengukur sudut kiblat,
positif (+) dan bujur Barat (BB) ber- kita harus tahu dulu garis S______U
tanda minus (-). Masing-masing ne- geografis bumi setempat. Kemudian
geri mempunyai azimuth kiblat yang dibuat sudut ß tersebut, yang di-
berbeda, dikarenakan oleh koordinat hitung mulai dari arah Utara terus
masing-masing negeri berbeda, ber- menuju ke Barat. Bisa juga dari arah
dasarkan dimana letak posisi garis Barat menuju ke Utara sebesar (900–
lintang dan garis bujur suatu negeri di 65.580 = 24.420), namun pedoman
bola bumi. utama kita adalah 65.580 karena inilah
sudut kiblatnya. Kalau memakai su-
Rumus dut 24.420, kita tidak lepas dari sudut
tg ß =2 × tg ½ (Ý2 – Ý1) × cos Ø1 kiblat yang sebesar 65.580 dengan
tg2 ½ (Ý2 – Ý1) × sin (Ø1 + Ø 2) + sin (Ø 1 –
ketentuan 900 – 65.580.
Ø 2)
Sudut kiblat (ß) tidak dapat ber-
Ket : tg ß = tangen beta (sudut kiblat) diri sendiri karena ia masih memerlu-
Ý1 = bujur negeri Mekkah kan bantuan garis mata angin, berupa
Ø1 = lintang negeri Mekkah posisi garis S______U atau garis
Ý2 = bujur negeri setempat T______B dalam membentuk sudut
Ø2 = lintang negeri setempat kiblat. Jika diperoleh garis S______U,
Contoh soal: Tentukanlah Tg ß di maka dibuat sudut kiblat mulai dari
Batusangkar di mana koordinat negeri Utara terus berputar menuju Barat,
(00 27’LS 1000 34’ BT) tetapi jika diperoleh garis T______B,
maka garis tersebut dibagi dua sama
187 Farida Arianti, Cara Mudah Mengukur Arah Kiblat
besar (900) dengan busur derajat untuk nunjukkan sudut kiblat. Oleh karena
mendapatkan garis S______U, dan di itu, cara tersebut di atas masih me-
garis itulah kita membentuk sudut merlukan sudut kiblat (ß).
kiblat dihitung mulai dari dari arah
Utara menuju ke arah Barat. Al-hasil
yang perlu kita ketahui untuk ARAH KIBLAT BERDASARKAN
BANTUAN ARAH MATA ANGIN
membentuk sudut kiblat adalah bila
sudah mendapatkan garis S______U Pada dasarnya bila seseorang
geografis bumi setempat. mengetahui arah mata angin di suatu
Pentingnya garis S______U geo- daerah setempat beserta sudut kiblat-
grafis bumi, disebabkan dalam mene- nya, dia bisa mengukur sudut kiblat
tapkan arah kiblat atau sudut kiblat (ß) yang diambil mulai dari arah Utara
(ß) harus memakai kaedah azimuth terus menuju ke arah Barat. Arah
Nautika, yang dihitung dari titik Kiblat berdasarkan bantuan arah mata
Utara ke Barat. Azimuth Nautika ialah angin ini ada tiga bentuk:
besarnya busur yang diukur di
horizon mulai dari titik Utara mengi- Teori Bayang-bayang Tongkat
kuti putaran Utara Barat Selatan Istiwak
Timur Utara (UBSTU) atau Utara Bayang-bayang tongkat istiwak
Timur Selatan Barat Utara (UTSBU) merupakan bayang-bayang benda
sampai ke titik potong lingkaran tegak lurus di bidang datar pada saat
vertikal yang melalui benda langit itu 15 menit sebelum kulminasi atas (KA)
dengan horizon. (Nurmal Nur, 1997 : dan 15 menit sesudah kulminasi atas
16). Untuk wilayah Indonesia pada daerah setempat. Bayangan ter-
(ASEAN) yang terletak sebelah Timur sebut berfungsi untuk mendapatkan
Ka’bah, maka dipakailah azimuth garis Barat – Timur dan garis itu pula
Utara Barat, artinya azimuth dihitung dibagi dua sama besar (900) dengan
mulai dari titik Utara menuju ke arah busur untuk menemukan garis Utara -
Barat, mengikuti Putaran UBSTU. Selatan. Teori ini terjadi satu kali
Dalam hal ini, keperluan garis dalam satu hari yaitu ketika 15 menit
arah mata angin, baik itu garis sebelum kulminasi atas dan 15 menit
S______U atau garis T______B dapat sesudah kulminasi atas.
diambil melalui cara :
Rumus :
a. Bayang-bayang Tongkat Istiwak
KA = (Ýs – Ýn) /15 + 12 –en
b. Bayang-bayang Benda Tegak Saat
Ket :
Matahari Kulminasi Atas
KA = kulminasi atas, matahari pada
c. Azimuth Matahari
puncak paling atas/ puncak
Namun demikian, cara-cara di tertinggi
atas hanya berfungsi menunjukkan Ýs = bujur standar (1050 wib, 1200
arah titik mata angin saja, tidak me- wita, dan 1350 wit)
JURIS Volume 9 No 2 (Desember 2010) 188
Ýn = bujur negeri U
en = equotion of time e5 = untuk Gambar 3
wilayah wib S
e4 = untuk wilayah wita
e3 = untuk wilayah wit
Contoh soal : Jam berapakah
kulminasi atas (KA) pada tangggal 12 B
Nopember 2010 di Batusangkar di
mana koordinat negeri (00 27’LS 1000
34’BT) Kiblat 65.580
Rumus:
Gambar 3
KA = (Ýs – Ýn) /15 + 12 –en
Contoh soal : Jam berapakah kulmi-
S
nasi atas (KA) pada tanggal 12
Nopember 2010 di Batusangkar (00
Gambar 1 menunjukan bayang
27’LS 1000 34’BT)
benda di waktu kulminasi atas lanung
KA = (Ýs – Ýn) /15 + 12 –e5
membentuk garis S______U.
KA = (1050 – 1000 34’) /15 + 12 – (00 15’
Gambar 2 garis bayang-bayang
56”)
tersebut diperpanjang menurut kebu-
KA = 12.2 wib
tuhan, ujung garis bayangan itu me-
Kesimpulannya adalah KA di nunjukkan garis S______U geografis
Batusangkar pada tanggal 12 setempat.
Nopember 2010 terjadi pada jam 12 Gambar 3 dari arah Utara terus
lewat 2 menit. berputar ke Barat sebesar sudut kiblat
Praktek Bayang-bayang Benda di tempat yang diteliti. Batusangkar
Tegak Saat Matahari Kulminasi Atas (ß) = 65.580
zenit dan nadir. (Nurmal Nur, 1997: ∂n = ∂ 30 15’ = 30 15’ × (0.37944) + (50 56’53”)
24
29).
= (5.99944)
Azimut ini terjadi pada siang
3. t = ( 12 – (1000 34’/ 15 + 30 15’ + (-0.04686)))
hari, mulai pagi sampai sore hari × 150
(ketika matahari mulai terbit hingga t = ( 12 – (9.90758)) × 150
sebelum terbenam). Sebab bayang- t = (2.09242) × 150
bayang benda muncul bila benda ter- t = 31.3863
sebut mendapatkan pantulan cahaya 4. Cotg A = cos (-00 27’) × tg (5.99944)
matahari. Dalam rentang waktu itu, : sin (31.3863) – sin (-00 27’) : tg
kita bisa dipakai teori azimuth mata- (31.3863)
hari. Jadi cukup panjang waktu untuk = ((0.99997) × (0.10509) : (0.52080)) –
mengukur arah kiblat di setiap hari. ((-0.00785) : (0.61007))
Rumus = (0.20178) – (-0.01287)
= 0.21465 1/X , sif tan
t = ( 12 – (Ýn / 15 + tp + ep)) × 150
= 77,885300
Cotg A = cos Ø × tg ∂n : sin t – sin Ø :
= 77.90
tg t
Kesimpulan : besar sudut azimuth
Ket : matahari di Batusangkar pada tanggal
Ýn = bujur negeri setempat 5 April 2010 jam 10 lewat 15 menit
tp = jam pengamatan adalah 77.90
ep= equation of time/ perata waktu Praktek Azimuth Matahari
pada jam pengamatan Jam Pengamatan (JP) 10.15 wib
A = azimut matahari
Ø = lintang negeri
∂n= deklinasi pada jam pengamatan
t = sudut waktu
Contoh soal : Berapakah derajat Gambar 1
Bayang2
azimut matahari di Batusangkar (00
27’LS 1000 34’BT) pada tanggal 5
April 2010, di mana jam pengamatan
Gambar 2
(JP) 10.15 wib
Langkah penyelesaiannya : U
b
1. tp = 100 15’ – 70 0’ a
tp = 30 15’ y
a A= 77.90
2. E24 = -00 2’34” d24 = 60 19’ 39”
n
E0 = -00 2’51”- d0 = 50 56’53” - g
E = 0.00472 d = 0.37944 2
ep = e 30 15’ = 3015’ × (0.00472) + (-00 2’51”)
24 S
= (-0.04686)
191 Farida Arianti, Cara Mudah Mengukur Arah Kiblat
B U Praktek
Kiblat 65.580
kiblat
B
c
Gambar 3
6.6 m
S
Ket :
k = sudut pembantu Ø = lintang
negeri
c = konstanta ß = sudut kiblatt
= sudut waktu matahari ∂ = deklinasi t
matahari a
l
n = jam b bayang2 = kiblat
∂5 = wib, ∂ 4 = wita, ∂3 = wit i
k
Rumus nomor tiga harus diperhati-
kan, terkait nilai arc cos (C . tg ∂) Gambar ini menunjukkan ba-
dapat positif dan negatif. yang-bayang benda tegak lurus di bi-
dang datar jam 13.18 di Batusangkar
Contoh soal : Jam berapakah terjadi pada tgl 5 April 2010, bayangannya
BBK di Batusangkar di mana koordi- langsung menunjukkan arah kiblat.
nat negeri (00 27’LS 1000 34’ BT) pada Pengukuran arah kiblat baik
tanggal 5 April 2010, dimana ß = arah kiblat berdasarkan bantuan arah
65.580 mata angin dan arah kiblat berdasar-
1. K = atn _________1________= atn ____1________ kan bayang-bayang benda tidak terle-
sin (-00 27’) × tg (65.580) (-0.00785) × (2.20255) pas data dari data Ephemeris Hisab
K = atn ___1____ Rukyat Kementrian Agama RI, kemu-
(-0.01729)
JURIS Volume 9 No 2 (Desember 2010) 194
DAFTAR PUSTAKA