A-26
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
BAB I
PENDAHULUAN
Sejalan dengan makin meningkatnya pelaksanaan pembangunan dan hasil- hasil yang
telah dicapai, maka produktivitas dan efisiensi seluruh ekonomi nasional perlu
ditingkatkan lagi, sehingga peran dan sumbangan pembangunan yang diciptakan dapat
memberikan hasil yang lebih optimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Makna usaha public service artinya adalah merupakan bentuk pengabdian serta
pelayanan kepada masyarakat. Usahanya dijalankan dan pelayanannya diberikan
dengan memegang teguh syarat-syarat efisiensi, efektivitas dan nilai ekonomis
(kehematan) serta keefektifan manajemen dan pelayanan kepada masyarakat yang baik
dan memuaskan.
A-27
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
didalamnya. Untuk mencapai itu semua maka didirikanlah CV. PASIFIC NUSA
KONSULTINDO yang merupakan wadah para ahli untuk berperan aktif dalam
menyumbangkan keahlian, tenaga dan pemikirannya dalam mengisi Pembangunan
Nasional Indonesia.
PENDEKATAN
Kami melaksanakan pekerjaan dengan kualitas yang baik untuk memenuhi standar
intemasional. Pada setiap tahapan pekerjaan, kami melihat pentingnya kerjasama profesional
dengan pemberi tugas, untuk menjamin kemajuan pekerjaan sesuai yang diharapkan.
Kami menyediakan layanan yang bervariasi, mulai jangka pendek sampai dengan jangka
panjang sesuai dengan ketersediaan dana dan waktu. Setiap penugasan yang diberikan, akan
kami laksanakan secara teliti, cermat dan sek-sama.
Suatu jaringan irigasi tidak hanya terdiri dari saluran, bendung, bendungan dan bangunan
keairan lainnya. Namun terdapat pula masyarakat, aspek sosial dan kegiatan pertanian.
Hal ini memerlukan pendekatan yang terpadu, baik untuk rancangan, pengembangan
irigasi baru ataupun rehabilitasi jaringan yang ada. Konsultan CV. PASIFIC NUSA
KONSULTINDO dapat membantu dalam hal :
• Rancangan program
• Studi kelayakan
• Perencanaan Teknis
• Pengelolaan Proyek
• Rehabilitasi
A-28
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
Dalam Teknik pengaturan sungai adalah penting untuk memperhatikan stabilitas badan
air dengan wawasan luas, khususnya pada bagian sungai yang ditinjau. Pekerjaan ini
termasuk per1indungan tebing sungai dari erosi pengendalian meander sungai.
Tujuan pekerjaan tersebut adalah untuk mengendalikan aliran banjir. Hal ini dapat
diselesaikan dengan mempertinggi tanggul yang ada sehingga dapat meningkatkan
kapasitas badan air tersebut. Untuk mencapai sasaran dari pekerjaan tersebut, kebutuhan
dasar berikut ini haruslah dipenuhi, yaitu : stabilitas, fleksibilitas, daya tahan,
pemeliharaan, keamanan, kelayakan lingkungan dan biaya yang efisien.
Pembangunan yang berkelanjutan dan pengelolaan sumber daya air dalam suatu daerah
pengairan sungai seringkali menjadi kompleks dan menimbulkan problema, bilamana
menyangkut perbedaan kepentingan diantara para pemakai air. Studi mengenai kuantitas
dan kualitas sumber daya air akan memberikan informasi, air larian, debit sungai,
angkutan sedimen, dll. Data tersebut dapat digunakan untuk perencanaan pengendalian
banjir, irigasi ataupun rehabilitasi jaringan yang sudah ada. Untuk menjawab problema
tersebut, CV. PASIFIC NUSA KONSULTINDO menawarkan berbagai pengetahuan
mengenai :
* Hidrologi
* Hidrogeografi
* Model-model simulasi
A-29
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
* Bendungan
Daerah rawa dan lahan basah seringkali merupakan ekosistem unggulan yang produktif,
menyediakan banyak keun tungan. Diantaranya adalah memper tahankan kondisi air
tanah, mencegah instrusi dan enterasi air laut, sebagai pengendali banjir, kehutanan,
lahan pertanian, prasarana dan hunian.
* Studi kelayakan
Kawasan wilayah dan perkotaan kerap berkembang lebih pesat dari pada prasarana dan
tingkat pelayanannya. Rekayasa, rancang bangun dan pembangunan prasarana kota
merupakan tugas yang kompleks, yang memer1ukan identifikasi pokok masalah dan
penyelesaian yang tepat guna. Salah satu penyelesaiannya adalah melalui pendekatan
terpadu yang dimulai dari skenario pengembangan wilayah I kota, kemampuan
pendanaan, penyediaan air bersih, drainase kota, pengelolaan limbah manusia/sanitasi
dan persampahan, prasarana jalan dan sistem angkutan kota sampai dengan perkuatan
kelembagaan dan sumber daya manusia.
CV. PASIFIC NUSA KONSULTINDO dapat menyediakan tenaga ahli yang telah
berpengalaman luas dalam berbagai proyek Pembangunan Prasarana Kota Terpadu
(P3KT) , P3KT akan menyiapkan PJM (Program Jangka Menengah) yang merupakan
produk kerjasama diantara berbagai tingkatan pemerintahan.
A-30
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
* Perencanaan Teknis;
* Pengawasan konstruksi;
4. PERSAMPAHAN
A-31
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
6. PEMBANGUNAN KOTA
* Rancangan induk dan disain rinci untuk pengembangan kola baru, pemukiman
dan kawasan industri serta pusat rekreasi
Pembangunan ekonomi dan sosial akan mempengaruhi kebutuhan mobilitas orang dan
barang. Oleh karena itu jaringan arteri perhubungan ke berbagai arah tujuan harus
dibuka, untuk membantu mengurangi kemacetan lalu lintas orang dan barang.
Menghadapi masalah demikian. CV. PASIFIC NUSA KONSULTINDO dapat memikirkan
model angkutan terpadu dilengkapi dengan prasarana jalan, kereta api dan jembatan.
a. SEKTOR PERHUBUNGAN
* Studi kelayakan;
A-32
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
c. TEKNIK JEMBATAN
* Perencanaan Teknis
* Pengawasan konstruksi.
CV. PASIFIC NUSA KONSULTINDO selalu menggunakan pendekatan inovatif dan terpadu
dalam menangani perbaikan kualitas lingkungan. penanganan aspek lingkungan tidak hanya
terbatas pada komponen air, buangan air kotor dan sampah, tetapi juga mencakup
pengendalian polusi udara, tanah dan kebisingan, serta pengelolaan dan audit lingkungan.
* Pemilihan lokasi
* Kawasan penyangga
* Sistem UASB
A-33
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
f. PENGELOLAAN LlNGKUNGAN.
* Audit lingkungan
A-34
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
1). PERTANIAN
* Evaluasi lahan;
* Penyuluhan
* Sistem pertanian
* Kegiatan pasca-panen
* Prospek pasar
* Manajemen perkebunan.
* Pengembangan masyarakat;
* Koperasi;
* Penanganan kemiskinan;
* Agribisnis;
Kami berkeyakinan bahwa hutan, pantai, taman nasional dapat dilestarikan bila dikelola dengan
baik. Kegunaan upaya pelestarian adalah untuk memacu pertumbuhan ekonomi agar lebih
bergairah meningkatkan pendapatan dan penyediaan lapangan pekerjaan untuk penduduk
A-35
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
setempat. Penduduk dapat mengkonsumsikan hasil tebangan atau produksi hutan secara
selektif, atau untuk non konsumsi seperti perlindungan daerah pengaliran sungai, eko-turisme,
dan lain-lain.
• Per1indungan pantai
b). KEHUTANAN
Tenaga ahli kami dapat memikirkan dan mencarikan jalan keluar untuk pemeliharaan dan
peningkatan produksi hutan secara ekonomis, sekaligus mendukung pelestarian sumber
daya ekologi hutan. Sebagai upaya perlindungan terhadap hutan yang ada, kami bekerja
dengan melakukan konsep pendekatan terhadap aspek agro, sosial Kehutanan dalam
menjangkau perencanaan wilayah dan pertanian. Jasa Konsultansi yang ditawarkan CV.
PASIFIC NUSA KONSULTINDO:
* Agro-kehutanan
A-36
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
Biota aquatik banyak terdapat di kolam, situ dipedesaan, waduk dan bantaran sungai.
A-37
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
BAB II
PENGALAMAN PERUSAHAAN
A-26
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
BAB III
PEMAHAMAN TERHADAP
KERANGKA ACUAN KERJA DAN PERSONIL/FASILITAS
PENDUKUNG DARI PPK
Secara garis besar, Kerangka Acuan Kerja (KAK) Satuan Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Muaro Jambi Tahun Anggaran 2019, untuk Pekerjaan Perencanaan Rehab Atap Gedung Kantor
RS Ahmad Ripin , yang diuraikan sudah cukup memberikan informasi mengenai pekerjaan
pada proyek ini, serta didukung oleh adanya rapat penjelasan pekerjaan yang dilakukan oleh
Panitia, sehingga Konsultan dapat menyusun proposal atau dokumen penawaran sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja tersebut.
Kerangka Acuan Kerja yang diuraikan merupakan salah satu dasar konsultan untuk menyusun
rencana kerja terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan. Selain itu Kerangka Acuan Kerja ini
juga sangat bermanfaat untuk menentukan tahap-tahap rencana kerja yang dilaksanakan,
sehingga hasil pekerjaan Konsultan akan tetap berpedoman kepada ketentuan-ketentuan yang
berlaku serta tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja.
A-26
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
BAB IV
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP
KERANGKA ACUAN KERJA DAN PERSONIL/FASILITAS
PENDUKUNG DARI PPK
Kami telah memahami dan mengerti tentang apa yang telah dijelaskan dalam KAK
bahwa penerapan dalam menjalankan kebijakan dan strategi pembangunan di dalam
Kegiatan Perencanaan Rehab Atap Gedung Kantor RS Ahmad Ripin Tahun Anggaran
2019, yang diarahkan pada pekerjaan Perencana Teknik adalah merupakan pola yang
tepat dalam menciptakan suatu lingkungan permukiman yang teratur, serasi, dan efisien
melalui pengaturan yang lebih mudah dilakukan, serta diharapkan dapat menciptakan
suatu pembangunan dan pemanfaatan jaringan prasarana dan sarana yang efisien.
Prinsip-prinsip serta konsep dasar yang akan digunakan konsultan dalam menangani
Perencanaan Teknis adalah sebagai berikut :
A-26
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
Untuk melaksanakan pekerjaan Perencanaan Rehab Atap Gedung Kantor RS Ahmad Ripin
sehingga dapat diperoleh hasil yang optimum, maka Segera setelah konsultan di tunjuk
untuk menangani pekerjaan ini, mobilisasipun akan segera di mulai. Yang meliputi
mobilisasi personil lainnya akan disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan, sesuai instruksi
pemberi tugas (Pimpro) guna tercapainya koordinasi kerja yang baik antara berbagai
pihak yang terlibat dalam penanganan pekerjaan ini.
Tentunya dalam alokasi waktu yang ada Konsultan Perencanaan harus menyusun suatu
jadual yang terintegrasi dengan melihat keterkaitan antar kegiatan dan tenaga ahli yang
dilibatkan (jadual penugasannya). Dan apa yang disampaikan dalam Kerangka Acuan
Kerja tentang Tenaga Ahli dan Pendukungnya yang dibutuhkan dalam melaksanakan
pekerjaan ini berikut kualifikasinya cukup jelas, namun belum disampaikan tentang
uraian tugas masing-masing tenaga ahli dan tenaga pendukung yang dilibatkan, juga
jadual penugasannya. Untuk itu akan hal-hal tersebut akan disampaikan pada bab
selanjutnya yang mengulas tentang Tenaga Ahli.
A-26
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
BAB V
BENTUK URAIAN PENDEKATAN,
METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA
5.1.PENDEKATAN UMUM
A-27
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
yang sangat teliti dan tepat. Hasil dari perhitungan kekuatan struktur dibuat seoptimal
mungkin sehingga didapat bangunan yang kuat dan stabil sehingga dapat memberikan
keamanan dan kenyamanan bagi penggunanya. Dalam merencanakan suatu struktur
bangunan bertingkat tinggi, perencana harus memperhatikan beban-beban yang bekerja
pada struktur seperti beban gravitasi dan beban gempa.
Secara umum struktur bangunan terdiri dari dua bagian utama, yaitu struktur bagian atas
meliputi balok, kolom, lantai, dan atap yang berfungsi untuk mendukung beban-beban
yang bekerja pada suatu bangunan dan struktur bagian bawah berupa pondasi yang
mempunyai fungsi untuk menyalurkan beban dari struktur atas ke bawah.
A-28
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
Sistem Elektrikal
Estetika
GAMBAR DAN
Sistem
Transportasi vertikal Sistem Akustik SPEK
o Arsitektur
o Struktur
Peraturan oM&E
Bangunan
ESTIMASI BIAYA
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia
- Tata Cara perhitungan struktur Beton untuk Bangunan Gedung
- Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung tahun 1983
-Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan
Gedung (SNI 03 – 1726 – 2002)
- Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia tahun 1983
- Peraturan Umum tentang Bahan Bangunan Indonesia tahun 1983
- dan peraturan lain yg berlaku
5.2. METODOLOGI
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu disusun metode palaksanaan yang simpel dan efektif
mengingat dari jumlah kegiatan maupun jenis yang cukup beragam, sehingga akan dapat
memudahkan penyelesaian pada setiap masalah.
Jika mendirikan bangunan, bukan hanya keindahan tampak bangunan dan keserasian
bangunan terhadap lingkungan yang harus diperhatikan.
Namun juga keamanan bangunan tersebut terhadap segala bencana yang dapat diakibatkan
oleh kurang diperhatikannya perencanaan instalasi yang terdapat didalam bangunan
tersebut.
A-29
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
Selain itu juga harus diusahakan kemudahan bagi penyelamatan penghuni bila terjadi
bencana.
Setiap rencana instalasi dari bangunan yang akan dilaksanakan harus diteliti dahulu oleh
seksi Instalasi dan Perlengkapan Bangunan/TPIB (Team Penasehat Instalasi dan
Perlengkapan Bangunan).
A-30
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
Bagian-bagian penting pekerjaan perencanaan yang tercakup dalam proyek ini meliputi
sebagai berikut :
1) PERSIAPAN
2) PENGUMPULAN DATA
10) PENGGAMBARAN
A-31
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
Pada tahap awal akan dilaksanakan kegiatan pengumpulan data untuk perencanaan,
dimana kebutuhan data dan informasi harus dirumuskan terlebih dahulu untuk didapat
dilapangan yang menunjang terhadap kedalaman materi rencana. Pada tahap ini akan
dimanfaatkan data-data yang sudah ada. Pada prinsipnya pekerjaan pengumpulan
data secara umum akan meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Studi Literatur
A-32
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
sumber-sumber air. Informasi ini perlu dilengkapi kedudukan tepat dari setiap
unsur penggunaan ruang. Kedudukan ini perlu diperkuat oleh hasil pengukuran atau
pengecekan ground control atau bench mark, sehingga jelas kedudukan unsur
tersebut terhadap koordinatnya, sehingga perlu diadakan pengukuran untuk
memperoleh titik pengikat berupa titik-titik poligon atau garis poligon.
Analisis Mikro, yang pada dasarnya untuk mengetahui daya dukung (fisik, sarana
dan prasarana pelayanan umum dan kelembagaannya) kota untuk menerima
pertumbuhan penduduk dan kegiatannya.
Analisis kawasan, yang pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui daya dukung
fisik dan ruang untuk menampung pembangunan fisik kawasan.
1. Analisis Makro
Analisis makro ini pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
prospek pertumbuhan kawasan berdasarkan daya dukung wilayah yang ada
disekitarnya. Untuk itu perlu adanya analisis mengenai :
A-33
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
c. Kebijaksanaan Pemerintah
Kebijaksanaan pemerintah dalam pengembangan wilayah mengarahkan sistem
perwilayahan dan fungsi/peranan wilayah. Dalam hal ini sangat mempengaruhi
sektor-sektor kegiatan yang ada di kawasan yang direncanakan, sehingga akan
mempengaruhi pula pertumbuhan sektor-sektor tersebut. Dalam hal ini perlu
diperkirakan seberapa jauh pengaruhnya.
2. Analisis Mikro
a. Analisis Kependudukan
Pada dasarnya analisis kependudukan ini lebih dititik beratkan pada perkiraan
kebutuhan pelayanan dan potensi tenaga kerja. Dalam hal perkiraan kebutuhan
dapat diprediksi dengan analisis kecenderungan, perkembangan penyebaran
penduduk dan karakteristik sosial budaya. Adapun potensi tenaga kerja dapat
dianalisis dari komposisi penduduk berdasarkan umur dan pendidikan.
A-34
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
b. Analisis Perekonomian
Analisis perekonomian ini bertujuan untuk mengetahui sektor-sektor strategis,
prospek perekonomian, kapasitas tenaga kerja, kapasitas investasi, kapasitas
produksi dan sebagainya. Untuk itu perlu dikaji mengenai petumbuhan dan
peranan/kontribusi tiap sektor.
- Ketersediaan, kebutuhan pelayanan dan tingkat pelayanan yang ada saat ini dan
tingkat kebutuhan di masa mendatang dalam rangka pengembangan kawasan.
A-35
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
Analisis ini merupakan proses pengenalan jenis kegiatan kawasan yang dominan,
yang didapat meliputi :
A-36
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
Analisa ini terkait erat dengan butir (b). Dalam analisa ini digunakan teknik teknik
proyeksi (forecasting) untuk pengembangan bangunan sebagai sarana
kebutuhan ( fasilitas ).
- Analisa tentang tingkat pelayanan sarana dan prasarana juga dimaksudkan untuk
mendasari proses penentuan jenis dan intensitas sarana/prasarana utama ditiap
kawasan.
Untuk mendasari maksud/tujuan dari pada proses analisa ini, maka hal-hal yang
perlu di analisa adalah :
- Analisa kebutuhan jenis sarana dan prasarana utama, sesuai dengan fungsi dan
kapasitas tampung bangunan sesuai dengan kebutuhan.
- Mengadakan modifikasi dan penafsiran atas standar teknis yang ada dalam
menghitung besarnya kebutuhan ruang sesuai dengan karakterisik kebutuhan
laboratorium.
A-37
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
- Mengkaji nilai dan status ruang tiap kebutuhan bangunan, untuk dapat diketahui
kemungkinan-kemungkinan pengembangannya.
1. Kebijaksanaan Rencana
Berdasarkan analisis makro diperoleh fungsi dan peranan kawasan dan arahan
pengembangan dan pembangunan CV. PASIFIC NUSA KONSULTINDO selanjutnya
perlu ditetapkan lebih lanjut fungsi dan peranan kawasan tersebut.
Rencana Tata Bangunan dibuat dalam skala 1 : 100 dengan isi dari Rencana Tata Ruang
tersebut menunjukkan :
A-38
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
Jenis penanganan lingkungan dan jaringan pergerakan serta utilitas untuk tiap unit
bangunan yang akan dilaksanakan dalam Rancangan Bagan alir Pola Pemikiran dalam
pembuatan Perencanaan Rehab Atap Gedung Kantor RS Ahmad Ripin .
A-39
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
A-40
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
Wujud Arsitektur
Wujud arsitektur bangunan gedung negara harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. mencerminkan fungsi sebagai bangunan gedung negara;
b. seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungannya;
c. indah namun tidak berlebihan;
d. efisien dalam penggunaan sumber daya baik dalam pemanfaatan maupun dalam
pemeliharaannya;
2. Pertimbangan Lingkungan
A-41
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
Merupakan Analisis tentang tapak yang ada, pencapaian dan zoning kegiatan
dari Gedung yang direncanakan mempertimbangkan blok plan yang telah ada.
a. Program Ruang
* Ruang kerja dan bangunan yang disesuaikan penggunaannya dengan
jumlah personil dan struktur organisasinya sesuai dengan peruntukannya.
b. Organisasi ruang yang diijinkan dengan ruang yang terdiri dari ruang kerja
dan ruang penunjang/pelayanan, yang direncanakan secara efisien dan
efektif.
A-42
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
b. Berwawasan Lingkungan.
Mengingat lokasi daerah tropis (panas), maka kedudukan maupun posisi dinding
luar diusahakan masuk ke dalam sehingga menimbulkan keteduhan terhadap
cahaya maupun hujan.
c. Kenyamanan.
Kenyamanan fisik kepada manusia didalam perencanaan antara lain :
* Pada lobby/lantai dasar dibuatkan ruang yang lebih tinggi, terlebih lagi
dengan adanya "Vide" akan membantu kenyamanan dalam arus udara
dan nilai visual Arsitektur yaitu mendramatisir lobby lebih nyaman dan
luas, baik bagi pelanggan maupun personil sendiri. Dengan adanya Vide,
maka kewibawaan ruang sangat mempengaruhi identitas bangunan pasar
tersebut
A-43
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
Pada dasarnya setiap struktur sipil baik berupa gedung, jembatan, jalan raya,
bendungan dan sebagainya dibangun dan bertumpu didalam atau diatas tanah.
Struktur sipil pada pokoknya dibagi atas dua bagian utama yaitu :
beberapa bangunan :
b. Tipe Pondasi
Alternatif pondasi yang dapat digunakan : Berdasarkan hasil survey dan pengalaman
kami bangunan dapat ditentukan setelah ada hasil penyelidikan tanah.
A-44
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
* Tipe konstruksi yang dipilih adalah konstruksi beton bertulang dicor setempat
(cast insitu).
* Dinding dan lapisan dinding diusulkan dengan memakai tembok difinish cat
tembok untuk memudahkan finishing ditempat.
* Pekerjaan Galian
Pekerjaan galian tanah untuk lantai bawah akan dirinci dalam Rencana Kerja dan
Spesifikasi Teknik (RKS).
* Pembebanan.
Beban pada bangunan gedung ditentukan berdasarkan :
° Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, SKBI -
1.3.53.1987 UDC: 699.841
° Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 dan Tata Cara Perhitungan Struktur
Beton Untuk Bangunan Gedung SK SNI T - 15-1991-03.
A-45
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
* Struktur Beton.
° Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 dan Tata Cara Perhitungan Struktur
Beton Untuk Bangunanan Gedung SK SNI T - 15-1991-03.
* Struktur Baja
° Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983.
° AISC.
A-46
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
1. Pondasi harus diletakan pada tempat yang tepat baik dalam arah vertikal maupun
horisontal agar tidak terganggu oleh pengaruh luar.
3. Pondasi tersebut harus cukup layak ditinjau dari sudut ekonomi agar dapat memenuhi
kriteria diatas diperlukan tahapan perencanaan pondasi (khususnya pondasi tiang)
yang disusun sebagai berikut :
Mengetahui ketinggian air permanen. Jika tiang kayu tanpa pengawetan digunakan,
kemungkinan penurunan muka air tanah pada waktu mendatang harus
dipertimbangkan. Untuk pondasi-pondasi jembatan, kedalaman pengikisan oleh
air harus ditetapkan dan diperhitungkan.
A-47
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
Dari tahapan perencanaan diatas kemudian ditetapkan suatu prosedur yang sederhana
sebagai berikut.
Mempersiapkan denah dasar struktur yang menunjukan letak dari pada kolom,
dinding dan penyebaran beban (beban vertikal, horisontal dan momen lentur).
Menghitung penurunan total dan relatip (total and deffrential settlement.) dari pada
struktur, jika penurunan yang terjadi lebih besar dari pada yang diijinkan, maka
tegangan tanah harus diperkecil atau pondasi diletakkan pada kedalaman yang
lebih besar, yang merupakan lapisan dengan kompresibilitas yang kecil.
ANALISIS STRUKTUR
ANALISIS PONDASI
Pondasi untuk exhibition hall menggunakan mini pile D28cm kedalaman 13.5 dan
dianalisis dengan menggunakan bantuan software FB-Pier
A-48
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
Bahan bangunan untuk bangunan gedung negara harus memenuhi SNI yang
dipersyaratkan, diupayakan menggunakan bahan bangunan setempat/produksi dalam
negeri, termasuk bahan bangunan sebagai bagian dari komponen bangunan sistem
fabrikasi. Spesifikasi teknis bahan bangunan gedung negara meliputi ketentuanketentuan:
a. Menentukan kebutuhan luas ruang bangunan yang akan dibangun, antara lain:
• ruang kerja;
• ruang sirkulasi;
• ruang penyimpanan;
• ruang mekanikal/elektrikal;
• ruang pertemuan;
• ruang ibadah;
A-49
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
3. Penyusunan program kebutuhan bangunan gedung negara yang belum ada desain
prototipenya dan/atau luas bangunannya lebih dari 1.500 m2, dapat menggunakan
jasa konsultan, sebagai pekerjaan nonstandar.
A-50
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
4. MATERIAL
a. Beton Struktural
Semua adukan beton diperoleh dengan menggunakan mix design sesuai dengan
Peraturan Beton Indonesia.
Parameter rangka dan susut harus diperhitungkan baik menurut Peraturan Beton
Indonesia 1971 maupun standard international lainnya jika di pandang perlu.
b. Baja Tulangan
Semua baja tulangan harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam
Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 dan standard konstruksi bangunan
produksi Krakatau Steel. Jenis baja tulangan yang akan dipakai adalah BJTD 24,
BJTP 30, BJTD 40.
A-51
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
c. Pembebanan
- Beban Mati
Beban mati pada struktur bangunan ditentukan dengan menggunakan Berat Jenis
bahan bangunan berdasarkan Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah
dan Gedung, dan unsur-unsur yang diketahui seperti tercantum pada denah
Arsitektur dan Struktur.
- Beban Hidup.
Beban hidup yang diperhitungkan adalah :
° Ruang kerja 250 kg/m2 ° Ruang
AHU 600 kg/m2
- Beban Gempa
° Beban Gempa ditentukan sesuai dengan yang disyaratkan oleh Peraturan
Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983.
° Bangunan yang tingginya lebih dari 40 meter akan dianalisa dengan metode
dinamis 3 dimensi dengan bantuan program komputer
° Bangunan medium rise yang lebih tinggi dari 40 meter akan dihitung dengan
Analisa Dinamik.
- Analisa Gempa
° Falsafah Analisis ditujukan untuk menjamin bahwa :
a. Pada saat gempa ringan, dapat ditahan oleh struktur tanpa kerusakan.
b. Pada saat gempa sedang, boleh terjadi kerusakan non struktural.
c. Pada saat gempa besar, boleh terjadi kerusakan non struktural dan
struktural, tapi tanpa terjadi keruntuhan struktur.
° Sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka analisa gempa akan dilakukan
terhadap sistem struktur utama maupun elemen- elemen sekunder bangunan ini.
A-52
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
- Idealisasi Struktur
° Umum
a. Dipergunakan paket program komputer dengan ETABS PLUS.
b. Analisa struktur dilakukan dengan anggapan berlaku keadaan batas
(ultimate).
c. Portal dianggap sebagai open frame.
d. Hubungan antara kolom dengan pile cap dianggap jepit
e. Gaya normal kolom diteruskan ke pondasi tiang dengan perantara pile cap,
pondasi tiang menyalurkan gaya normal tersebut sampai lapisan tanah keras.
° Beban Vertikal
a. Beban vertikal pada suatu sistem plat lantai sebagai lumped mass pada level
lantai tersebut.
A-53
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
Sumber air diambil dari jaringan pipa yang sudah ada (PDAM) atau diambil dari
dalam tanah
• Instalasi pipa didalam gedung dari unit-unit sanitasi (floor drain: kitchen sink
dll)
• Pipa tegak/pipa utama dalam gedung
• Instalasi diluar gedung kesaluran kota
• Pipa ventilasi
Lingkup instalasi air Limbah (cairan Kimia atau Limbah Padat ) dll :
• Instalasi pipa didalam gedung dari unit-unit sanitasi (saluran floor drain)
• Pipa tegak/pipa utama dalam gedung
A-54
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
Program kerja dari Konsultan merupakan tanggapan atas TOR tersebut yang akan
berguna nantinya dalam Pekerjaan Perencanaan Rehab Atap Gedung Kantor
RS Ahmad Ripin , maka dengan demikian dapat Kami nyatakan dengan suatu bentuk
Usulan Teknis, seperti dibawah ini. Secara Skematis dapat digambarkan sebagai
berikut :
• Mereview semua data yang ada, memberi koreksi – koreksi seperlunya serta
mengambil keputusan yang harus dilakukan. Perencanaan teknis bangunan,
dibuat dengan memanfaatkan semaksimal mungkin data termasuk perencanaan
yang telah ada dan hasil survey lapangan yang pernah dilakukan
A-55
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
2. Perencanaan teknis :
• Analisa data lapangan
• Perencanaan Bangunan
• Perencanaan pondasi Bangunan
• Perencanaan drainase dan perhitungan debit banjir
• Penggambaran topografi
• Perencanaan geometrik Bangunan
• Bahan Bangunan pelengkap
3. Pelaporan dan penyiapan dokumen lelang :
5.4.1.1 Persiapan
A-56
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
Lingkup pekerjaan :
• Studi literature
• Koordinasi dengan instansi terkait
• Diskusi perencanaan di lapangan
• Reconnaissance survey geometric
• Reconnaissance survey topografi
• Survey pendahuluan upah, harga satuan dan peralatan
• Reconnaissance survey bangunan pelengkap
• Reconnaissance survey hidrologi / hidrolika
• Reconnaissance Survey meliputi kegiatan – kegiatan
sebagai berikut :
• Sebelum ke lapangan, terlebih dahulu menyiapkan peta dasar yang berupa
peta topografi, peta geologi dan peta – peta pendukung lainnya yang
dipakai untuk menentukan trase bangunan / lokasi bangunan yang akan
A-57
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
5.4.1.3 PELAPORAN
Pelaksana pekerjaan akan membuat dan menyediakan laporan pada Pemberi
Tugas (Pengguna Jasa) yang terdiri dari :
• Laporan Pendahuluan
• Laporan Akhir
• Dokumen Detail Engieering Design Yang terdiri Dari :
• Dokumen Lelang
• Engineer Estimate
• Gambar Rencana A3
Yang terdiri dari :
1. Data ukur beserta sketsa lapangan dan potongan melintang
2. Hasil perhitungan titik kerangka dan data lainnya
3. Gambar Situasi dan potongan memanjang
4. Gambaran potongan melintang
5. Gambar situasi khusus perpotongan bagunan
A-58
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
1. Analisa Konstruksi.
Berisikan penjelasan tentang hitungan dimensi sesuai dengan kaidah teknik
(Opini ilmiah ).
2. Perkiraan biaya.
Berisikan penjelasan tentang hitungan biaya kostruksi yang meliputi
Rekapitulasi Biaya (RAB), analisa harga satuan pekerjaan, serta Daftar
harga upah dan bahan yang terkini
3. Spesifikasi Teknis.
Berisikan tentang ketentuan-ketentuan teknik yang bersifat spesifik (sesuai
dengan tuntutan jenis konstruksi) yang secara garis besar meliputi :
Persyaratan Mutu bahan, alat, dan pekerjaan ; Metode dan mekanisme
konstruksi; serta Cara Pengukuran dan Pembayaran pekerjaan.
5. Ketentuan Lelang.
Adalah persyaratan – persyaratan yang mengatur tata cara lelang yang
terbagi atas beberapa tahapan : Proses pengumuman dan Pendaftaran ;
Prakualifikasi dan Pengumuman peserta lelang ; Penjelasan Pekerjaan
(Anwijzing); Pemasukan dan pembukaan penawaran ; Pemilihan /
Penunjukan Pemenang ; Proses Negoisasi ; Penanda tanganan kontrak.
A-59
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
6. Gambar Kerja.
Adalah Gambar konstruksi yang berkaitan dengan pekerjaan Perencanaan
Rehab Atap Gedung Kantor RS Ahmad Ripin , yang akan tergabung dalam
kontrak fisik antara pihak Pemilik dan Kontraktor. Gambar ini umumnya
terdiri dari : Peta kawasan; Gambar Site Plan; Tampang memanjang,
Tampang Melintang Konstruksi, serta detail tipikal konstruksi.
7. Compact Disk
yang berisi file-file laporan : Laporan Pendahuluan, Laporan Akhir, Dokumen
Lelang, Engineer Estimate, Gambar Rencana A3, serta CD-R berisi Laporan
semua dokumen.
Seperti yang dituangkan dalam KAK, maka didalam rencana kerja dilengkapi
dengan struktur organisasi konsultan yang akan menangani proyek ini serta
jadual waktu dari kegiatan utama proyek dan jadual kegiatan personil serta
lamanya dalam perencanaan proyek.
Dalam hubungan kerja antara konsultan dengan instansi terkait adalah sesuai
dengan yang tercantum dalam lampiran Struktur Organisasi kerja. Konsultan
harus membina kerja yang baik dengan konsultan lain di Kegiatan
Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro
Jambi Tahun Anggaran 2019.
A-60
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
1. Team Leader
Adalah seorang Sarjana Teknik Sipil yang berpengalaman dalam bidang Sipil
minimal 5 (lima) tahun, mengetahui dengan baik proses perencanaan
pembangunan gedung dengan segala permasalahannya.
A-61
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya
h. Bersama dengan Tim Ahli yang lain menyusun laporan, dan hasil
perencanaan serta Spesifikasi Teknis
a. Surveyor
Adalah seorang Sarjana Teknik Sipil yang berpengalaman dalam bidang
Pengukuran Bangunan minimal 3 (tiga) tahun, dalam bidang Pengukuran
maupun dilapangan serta penyusunan laporan hasil pengujian pekerjaan
arsitektur bangunan khususnya yang menyangkut pekerjaan konstruksi
bangunan.
A-62
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya
c. Estimator :
a Membantu Team Leader dalam menyusun program kerja dan kegiatan baik
di lapangan maupun di kantor.
b. Supporting Staff
Personil yang akan diusulkan sebagai tenaga Supporting Staff adalah Surveyor,
Estimator, Operator Cad, Administrasi.
Waktu penugasan Supporting Staff adalah selama 3 (tiga) bulan dan dalam
menjalankan tugasnya bertanggungjawab kepada Team Leader.
A-63