Anda di halaman 1dari 57

pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana

pascapanen hortikultura lainnya

Dokumen Administrasi Dan Teknis

Pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana


pascapanen hortikultura lainnya

A-26
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

BAB I

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Tugas pemerintah sesuai dengan amanat Pembukaan Undang - Undang Dasar


Tahun 1945 alinea keempat salah satunya adalah mensejahterakan masyarakat. Dalam
upaya untuk memenuhi kewajiban dalam mensejahterakan masyarakat, pemerintah
melaksanakan antara lain kebijakan yang berupa peningkatan pembangunan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana publik, termasuk dalam bidang Pembangunan,
guna mendorong pembangunan yang merata, melayani kebutuhan masyarakat, serta
membuka wilayah yang terisolasi atau pedalaman yang terpencil menjadi dapat
diakses melalui wilayah lainnya.

Sejalan dengan makin meningkatnya pelaksanaan pembangunan dan hasil- hasil yang
telah dicapai, maka produktivitas dan efisiensi seluruh ekonomi nasional perlu
ditingkatkan lagi, sehingga peran dan sumbangan pembangunan yang diciptakan dapat
memberikan hasil yang lebih optimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Makna usaha public service artinya adalah merupakan bentuk pengabdian serta
pelayanan kepada masyarakat. Usahanya dijalankan dan pelayanannya diberikan
dengan memegang teguh syarat-syarat efisiensi, efektivitas dan nilai ekonomis
(kehematan) serta keefektifan manajemen dan pelayanan kepada masyarakat yang baik
dan memuaskan.

Program Pemerintah dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi melalui pegembangan


pembangunan di segala bidang dengan tujuan agar terciptalah cita-cita bangsa yang
berdaulat, adil, makmur dan sejahtera. Pembangunan akan dapat terlaksana dengan
adanya sarana dan prasarana yang memadai diantaranya sarana pelayanan kepada
masyarakat yang nantinya akan mempermudah dilakukannya kegiatan – kegitan dalam
berbagai bidang yang mencakup seluruh aspek dan meliputi semua golongan yang terlibat

A-27
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

didalamnya. Untuk mencapai itu semua maka didirikanlah CV. PASIFIC NUSA
KONSULTINDO yang merupakan wadah para ahli untuk berperan aktif dalam
menyumbangkan keahlian, tenaga dan pemikirannya dalam mengisi Pembangunan
Nasional Indonesia.

PENDEKATAN

Kami melaksanakan pekerjaan dengan kualitas yang baik untuk memenuhi standar
intemasional. Pada setiap tahapan pekerjaan, kami melihat pentingnya kerjasama profesional
dengan pemberi tugas, untuk menjamin kemajuan pekerjaan sesuai yang diharapkan.

Kami menyediakan layanan yang bervariasi, mulai jangka pendek sampai dengan jangka
panjang sesuai dengan ketersediaan dana dan waktu. Setiap penugasan yang diberikan, akan
kami laksanakan secara teliti, cermat dan sek-sama.

a. IRIGASI DAN DRAINASE

Suatu jaringan irigasi tidak hanya terdiri dari saluran, bendung, bendungan dan bangunan
keairan lainnya. Namun terdapat pula masyarakat, aspek sosial dan kegiatan pertanian.
Hal ini memerlukan pendekatan yang terpadu, baik untuk rancangan, pengembangan
irigasi baru ataupun rehabilitasi jaringan yang ada. Konsultan CV. PASIFIC NUSA
KONSULTINDO dapat membantu dalam hal :

• Rancangan program

• Studi kelayakan

• Perencanaan Teknis

• Pengelolaan Proyek

• Rehabilitasi

• Operasi dan Pemeliharaan

• Pengembangan jaringan tersier dan pencetakan sawah.

• Irigasi air tanah.

A-28
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

b. PENGATURAN SUNGAI DAN PENGENDALIAN BANJIR

Dalam Teknik pengaturan sungai adalah penting untuk memperhatikan stabilitas badan
air dengan wawasan luas, khususnya pada bagian sungai yang ditinjau. Pekerjaan ini
termasuk per1indungan tebing sungai dari erosi pengendalian meander sungai.

Tujuan pekerjaan tersebut adalah untuk mengendalikan aliran banjir. Hal ini dapat
diselesaikan dengan mempertinggi tanggul yang ada sehingga dapat meningkatkan
kapasitas badan air tersebut. Untuk mencapai sasaran dari pekerjaan tersebut, kebutuhan
dasar berikut ini haruslah dipenuhi, yaitu : stabilitas, fleksibilitas, daya tahan,
pemeliharaan, keamanan, kelayakan lingkungan dan biaya yang efisien.

Konsultan CV. PASIFIC NUSA KONSULTINDO bersedia melayani untuk

• Survei Topografi dan pemetaan

• Perencanaan teknis pekerjaan pengendalian banjir dan pengaturan sungai


• pengawasan konstruksi

• Operasi dan pemeliharaan.

c. PEMBANGUNAN DAERAH PENGALIRAN SUNGAI

Pembangunan yang berkelanjutan dan pengelolaan sumber daya air dalam suatu daerah
pengairan sungai seringkali menjadi kompleks dan menimbulkan problema, bilamana
menyangkut perbedaan kepentingan diantara para pemakai air. Studi mengenai kuantitas
dan kualitas sumber daya air akan memberikan informasi, air larian, debit sungai,
angkutan sedimen, dll. Data tersebut dapat digunakan untuk perencanaan pengendalian
banjir, irigasi ataupun rehabilitasi jaringan yang sudah ada. Untuk menjawab problema
tersebut, CV. PASIFIC NUSA KONSULTINDO menawarkan berbagai pengetahuan
mengenai :

* Pengelolaan sumber daya air

* Pengelolaan Bantaran Sungai

* Pengelolaan Daerah pengaliran Sungai

* Hidrologi

* Hidrogeografi

* Model-model simulasi

* Perencanaan jaringan secara terpadu

* Pemantauan dan evaluasi * Pengembangan institusi.

A-29
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

Layanan Jasa Konsultansi lainnya termasuk :

* Pembangunan proyek serbaguna

* Bendungan

* Pembangkit listrik dan jaringan transmisi


* Bangunan utama dan fasilitasnya.

d. PEMBANGUNAN RAWA DAN LAHAN BASAH

Daerah rawa dan lahan basah seringkali merupakan ekosistem unggulan yang produktif,
menyediakan banyak keun tungan. Diantaranya adalah memper tahankan kondisi air
tanah, mencegah instrusi dan enterasi air laut, sebagai pengendali banjir, kehutanan,
lahan pertanian, prasarana dan hunian.

CV. PASIFIC NUSA KONSULTINDO dapat membantu dalam layanan :

* Survei kondisi tanah dan pemetaan

* Survei dan pemetaan topografi

* Identifikasi rawa/lahan basah

* Studi kelayakan

* Analisis ekonomi dan keuangan

* Perencanaan teknis prasarana

* Pengembangan sistem angkutan air di daerah pedalaman.

Kawasan wilayah dan perkotaan kerap berkembang lebih pesat dari pada prasarana dan
tingkat pelayanannya. Rekayasa, rancang bangun dan pembangunan prasarana kota
merupakan tugas yang kompleks, yang memer1ukan identifikasi pokok masalah dan
penyelesaian yang tepat guna. Salah satu penyelesaiannya adalah melalui pendekatan
terpadu yang dimulai dari skenario pengembangan wilayah I kota, kemampuan
pendanaan, penyediaan air bersih, drainase kota, pengelolaan limbah manusia/sanitasi
dan persampahan, prasarana jalan dan sistem angkutan kota sampai dengan perkuatan
kelembagaan dan sumber daya manusia.

CV. PASIFIC NUSA KONSULTINDO dapat menyediakan tenaga ahli yang telah
berpengalaman luas dalam berbagai proyek Pembangunan Prasarana Kota Terpadu
(P3KT) , P3KT akan menyiapkan PJM (Program Jangka Menengah) yang merupakan
produk kerjasama diantara berbagai tingkatan pemerintahan.

A-30
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

1. PJM DALAM P3KT ANTARA LAIN MENCAKUP

* Skala prioritas dan program investasi prasarana

* Rencana keuangan dan pendanaan

* Strategi pengembangan kawasan perkotaan

* Peningkatan pendapatan keuangan daerah (RIAP)

* Peningkatan kelembagaan daerah (LIDAP)

2. PRASARANA AIR BERSIH

* Sistem air bersih yang berkelanjutan;

* Instalasi pengolahan dan penjernihan air;

* Pengendalian kebocoran air;

* Perencanaan Teknis; * Pengelolaan Distribusi air; * Pengawasan


konstruksi.
3. DRAINASE DAN SANITASI

* Sistem sanitasi hemat biaya;

* Sistem drainase dan perpipaan air Limbah;

* Perencanaan Teknis;

* Pengawasan konstruksi;

* Pengelolaan operasi dan pelatihan.

4. PERSAMPAHAN

* Pengelolaan sampah perkotaan

* Sistem pengumpulan, pemindahan dan pengangkutan

* Pembuangan, penimbunan dan kompos

* Pemulihan lokasi dan perencanaan teknis TPA sampah.

5. JALAN KOTA DAN ANGKUTAN

* Rancangan angkutan perkotaan;

* Teknik lalu lintas dan pengelolaannya;

* Operas; dan pemeliharaan; * Supervisi konstruksi.

A-31
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

6. PEMBANGUNAN KOTA

* Rancangan induk dan disain rinci untuk pengembangan kola baru, pemukiman
dan kawasan industri serta pusat rekreasi

* Program perbaikan kampung

* Program perbaikan pasar

7. TRANSPORTASI DAN INFRASTRUCTURE.

Pembangunan ekonomi dan sosial akan mempengaruhi kebutuhan mobilitas orang dan
barang. Oleh karena itu jaringan arteri perhubungan ke berbagai arah tujuan harus
dibuka, untuk membantu mengurangi kemacetan lalu lintas orang dan barang.
Menghadapi masalah demikian. CV. PASIFIC NUSA KONSULTINDO dapat memikirkan
model angkutan terpadu dilengkapi dengan prasarana jalan, kereta api dan jembatan.

a. SEKTOR PERHUBUNGAN

* Rekayasa dan rancangan transportasi;

* Jalan pedesaan dan layanan angkutan umum;

* Keamanan lalu lintas secara terpadu;

* Rekayasa teknik lalu lintas;

* Pembangunan jalan masuk dan perparkiran;


* Perencanaan dan Operasi Pelabuhan;
* Lokasi dan perencanaan bandar udara
* Perencanaan muatan dan distribusi barang;
* Evaluasi ekonomi dan studi dampak.

b. TEKNIK JALAN RAYA

* Penyelidikan tanah dan laboratorium

* Studi kelayakan;

* Perencanaan teknis jalan raya

* Supervisi dan manajemen konstruksi

* Pengelolaan dan pemeliharaan jalan

* Survey inventarisasi kondisi jalan

A-32
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

* Pangkalan data sistem jaringan jalan

* Evaluasi kegiatan pemeliharaan jalan

* Perkuatan organisasi pemeliharaan jalan dan sumber daya manusia.

c. TEKNIK JEMBATAN

* Perencanaan Teknis

* Pengawasan konstruksi.

CV. PASIFIC NUSA KONSULTINDO selalu menggunakan pendekatan inovatif dan terpadu
dalam menangani perbaikan kualitas lingkungan. penanganan aspek lingkungan tidak hanya
terbatas pada komponen air, buangan air kotor dan sampah, tetapi juga mencakup
pengendalian polusi udara, tanah dan kebisingan, serta pengelolaan dan audit lingkungan.

CV. PASIFIC NUSA KONSULTINDO menawarkan Jasa Konsultansi berikut ini :

a. ASPEK TEKNIK LlNGKUNGAN

* Pemilihan lokasi

* Kawasan penyangga

* Substitusi dan minimisasi sumber daya

* Modifikasi proses atau penyimpanan

* Pengembangan sistem pemantauan lingkungan.

b. INSTALASI PENGOLAHAN AIR LlMBAH

* Sistem aerobik dan anaerobic

* Recovery of heavy metals

* Sludge stabilization and treatment.

* Sistem UASB

* Sistem Carrousel dan Carrousel-2000

* Penanganan logam berat

* Stabilisasi lumpur hasil pengolahan.

A-33
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

c. PENGENDALIAN PENCEMARAN TANAH DAN AIR TANAH.

* Analisis tingkat pencemaran;

* Penanganan pencemaran tanah;

* penanganan pencemaran air tanah;

* Pemulihan tanah dan air tanah.

d. PENGENDALIAN POLUSI DAN KEBISINGAN

* Pengukuran tingkat kebisingan

* Pencegahan polusi kebisingan

* Model kebisingan lalu lintas

* Metode dan teknologi pengendalian kebisingan.

e. PENGENDALIAN POLUSI UDARA

* Pengelolaan dan pemantauan polusi

* Sistem pengendalian polusi udara * Filtrasi biologi.

f. PENGELOLAAN LlNGKUNGAN.

* Audit lingkungan

* Prosedur operasi standar

* Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

* Analisis Resiko Lingkungan

* Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL dan UPL).

Masyarakat pedesaan haruslah menjadi penanggung jawab utama dalam pembangunan di


wilayahnya. Walaupun demikian (pengalaman menunjukkan bahwa bantuan dari luar yang
terencana dengan baik akan mempercepat proses pencapaian tujuan pembangunan), para
tenaga ahli CV. PASIFIC NUSA KONSULTINDO dapat mendukung proses ini dengan
membantu dalam program-program pertanian dan pengembangan pedesaan. Keberhasilan dari
program ini tergantung pada kemampuan mengintegrasikan berbagai komponen yang
mendukung program tersebut. Pendekatan multi disiplin dan pengalaman para tenaga ahli
CV. PASIFIC NUSA KONSULTINDO merupakan jaminan keberhasilan suatu proyek.

A-34
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

1). PERTANIAN

CV. PASIFIC NUSA KONSULTINDO menawarkan berbagai macam Jasa di bidang


pertanian, yang berupa bantuan teknis, pelatihan dan manajemen. Bidang keahlian kami
meliputi evaluasi dan perencanaan kesesuaian lahan sampai kegiatan- kegiatan
pascapanen dan pengembangan kelembagaan.

* Evaluasi lahan;

* Perencanaan penggunaan lahan (dengan mempertimbangkan lingkungan, sosial


dan kesehatan)

* Penyuluhan

* Sistem pertanian

* Kegiatan pasca-panen

* Penyiapan studi kelayakan

* Penilaian Ekonomi dan Keuangan

* Prospek pasar

* Manajemen perkebunan.

2). PENGEMBANGAN PEDESAAN

* Studi dan tinjauan Sektoral;

* Pemantapan prosedur perencanaan dan kelembagaan;

* Pengembangan masyarakat;

* Analisis biaya-keuntungan sosiol-ekonomi;

* Pemukiman dan Transmigrasi;

* Air bersih pedesaan;

* Koperasi;

* Penanganan kemiskinan;

* Agribisnis;

* Pemantauan dan Evaluasi; * Energi Pedesaan.

Kami berkeyakinan bahwa hutan, pantai, taman nasional dapat dilestarikan bila dikelola dengan
baik. Kegunaan upaya pelestarian adalah untuk memacu pertumbuhan ekonomi agar lebih
bergairah meningkatkan pendapatan dan penyediaan lapangan pekerjaan untuk penduduk

A-35
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

setempat. Penduduk dapat mengkonsumsikan hasil tebangan atau produksi hutan secara
selektif, atau untuk non konsumsi seperti perlindungan daerah pengaliran sungai, eko-turisme,
dan lain-lain.

a). KAWASAN PANTAI

CV. PASIFIC NUSA KONSULTINDO pernah ter1ibat dalam perencanaan kawasan


pantai dan pengelolaan daerah dataran rendah. CV. PASIFIC NUSA KONSULTINDO
menerima penugasan dalam bentuk :

• Perencanaan dan pengelolaan kawasan pantai

• Per1indungan pantai

• Teknik reklamasi pantai

• Perikanan dan perkembangbiakan ikan.

b). KEHUTANAN

Tenaga ahli kami dapat memikirkan dan mencarikan jalan keluar untuk pemeliharaan dan
peningkatan produksi hutan secara ekonomis, sekaligus mendukung pelestarian sumber
daya ekologi hutan. Sebagai upaya perlindungan terhadap hutan yang ada, kami bekerja
dengan melakukan konsep pendekatan terhadap aspek agro, sosial Kehutanan dalam
menjangkau perencanaan wilayah dan pertanian. Jasa Konsultansi yang ditawarkan CV.
PASIFIC NUSA KONSULTINDO:

* Pemetaan dan Fotografi wilayah Hutan

* Perencanaan dan Pemantapan kawasan hutan

* Pengelolaan kawasan hutan

* Pemetikan hasil produksi hutan

* Agro-kehutanan

* Rehabilitasi dan reboisasi

* Sosial ekonomi masyarakat di dalam hutan.

A-36
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

c). SUMBER DAYA BIOTA AQUATIK

Biota aquatik banyak terdapat di kolam, situ dipedesaan, waduk dan bantaran sungai.

CV. PASIFIC NUSA KONSULTINDO telah memikirkan penanganan pencegahan


kemungkinan polusi tanah terdapat asam sulfat dan reklamasi hutan bakau yang
berwawasan lingkungan.

A-37
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

BAB II

DAFTAR PENGALAMAN KERJA

SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

PENGALAMAN PERUSAHAAN

Sejak berdirinya hingga sekarang dengan memiliki


tenagatenaga ahli yang terampil dan kompeten
dibidangnya masing-masing, CV. PASIFIC NUSA
KONSULTINDO telah mampu mengerjakan berbagai
proyek-proyek yang dipercayakan oleh berbagai dinas dan
instansi pemerintah yang ada di Provinsi Jambi, Khususnya
dibidang Perencanaan, Pengawasan dan Management Kontruksi.

A-26
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

BAB III
PEMAHAMAN TERHADAP
KERANGKA ACUAN KERJA DAN PERSONIL/FASILITAS
PENDUKUNG DARI PPK

Secara garis besar, Kerangka Acuan Kerja (KAK) Satuan Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Muaro Jambi Tahun Anggaran 2019, untuk Pekerjaan Perencanaan Rehab Atap Gedung Kantor
RS Ahmad Ripin , yang diuraikan sudah cukup memberikan informasi mengenai pekerjaan
pada proyek ini, serta didukung oleh adanya rapat penjelasan pekerjaan yang dilakukan oleh
Panitia, sehingga Konsultan dapat menyusun proposal atau dokumen penawaran sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja tersebut.

Kerangka Acuan Kerja yang diuraikan merupakan salah satu dasar konsultan untuk menyusun
rencana kerja terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan. Selain itu Kerangka Acuan Kerja ini
juga sangat bermanfaat untuk menentukan tahap-tahap rencana kerja yang dilaksanakan,
sehingga hasil pekerjaan Konsultan akan tetap berpedoman kepada ketentuan-ketentuan yang
berlaku serta tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja.

A-26
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

BAB IV
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP
KERANGKA ACUAN KERJA DAN PERSONIL/FASILITAS
PENDUKUNG DARI PPK

4.1. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

Kami telah memahami dan mengerti tentang apa yang telah dijelaskan dalam KAK
bahwa penerapan dalam menjalankan kebijakan dan strategi pembangunan di dalam
Kegiatan Perencanaan Rehab Atap Gedung Kantor RS Ahmad Ripin Tahun Anggaran
2019, yang diarahkan pada pekerjaan Perencana Teknik adalah merupakan pola yang
tepat dalam menciptakan suatu lingkungan permukiman yang teratur, serasi, dan efisien
melalui pengaturan yang lebih mudah dilakukan, serta diharapkan dapat menciptakan
suatu pembangunan dan pemanfaatan jaringan prasarana dan sarana yang efisien.
Prinsip-prinsip serta konsep dasar yang akan digunakan konsultan dalam menangani
Perencanaan Teknis adalah sebagai berikut :

1. Aspek lokasi (Fisik, topografi dan geologis)


2. Aspek kemampuan teknis
3. Aspek Manfaat dan Biaya
4. Kondisi social, ekonomi dan budaya serta pegembangan Penduduk disekitar lokasi
Pekerjaan;
5. Intraksi penduduk dan infrastruktur untuk kepentingan umum
6. Institusi dan koordinasi antar lembaga terkait

A-26
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

4.2. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL / FASILITAS PENDUKUNG


DARI PPK

Untuk melaksanakan pekerjaan Perencanaan Rehab Atap Gedung Kantor RS Ahmad Ripin
sehingga dapat diperoleh hasil yang optimum, maka Segera setelah konsultan di tunjuk
untuk menangani pekerjaan ini, mobilisasipun akan segera di mulai. Yang meliputi
mobilisasi personil lainnya akan disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan, sesuai instruksi
pemberi tugas (Pimpro) guna tercapainya koordinasi kerja yang baik antara berbagai
pihak yang terlibat dalam penanganan pekerjaan ini.

4.3. TANGGAPAN TERHADAP JADWAL PELAKSANAAN DAN TENAGA AHLI YANG


DIBUTUHKAN

Tentunya dalam alokasi waktu yang ada Konsultan Perencanaan harus menyusun suatu
jadual yang terintegrasi dengan melihat keterkaitan antar kegiatan dan tenaga ahli yang
dilibatkan (jadual penugasannya). Dan apa yang disampaikan dalam Kerangka Acuan
Kerja tentang Tenaga Ahli dan Pendukungnya yang dibutuhkan dalam melaksanakan
pekerjaan ini berikut kualifikasinya cukup jelas, namun belum disampaikan tentang
uraian tugas masing-masing tenaga ahli dan tenaga pendukung yang dilibatkan, juga
jadual penugasannya. Untuk itu akan hal-hal tersebut akan disampaikan pada bab
selanjutnya yang mengulas tentang Tenaga Ahli.

4.4. TANGGAPAN TERHADAP PELAPORAN


Apa yang disampaikan dalam Kerangka Acuan Kerja tentang Sistem Pelaporan kegiatan
cukup jelas. Sistem pelapor Apa yang disampaikan dalam Kerangka Acuan Kerja tentang
Sistem Pelaporan kegiatan cukup jelas. Sistem pelaporan yang dirangkai dengan rencana
output kegiatan akan disampaikan pada bab berikutnya.

A-26
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

BAB V
BENTUK URAIAN PENDEKATAN,
METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

5. URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN RENCANA KERJA

5.1.PENDEKATAN UMUM

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, khususnya di kota-kota besar, maka


diperlukan infrastruktur penunjang, seperti tersedianya pemukiman, pendidikan, perdagangan,
pemerintahan, dan hukum untuk menunjang efektifitas dari aktifitas masyarakat. Hal ini
mengakibatkan pesatnya perkembangan pembangunan di kota-kota besar yang semakin padat,
sehingga menimbulkan suatu permasalahan baru dengan semakin terbatasnya lahan yang
tersedia. Untuk mengantisipasi kebutuhan akan bangunan hunian, dapat dengan membangun
gedung-gedung bertingkat tinggi, seperti : hotel, apartemen, pusat perbelanjaan, perkantoran,
rumah-sakit, dan sekolah.
Tujuan dari Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana pascapanen
hortikultura lainnya Tahun Anggaran 2019 adalah untuk menunjang serta mendukung seluruh
aktivitas kegiatan dari pihak terkait didalam Kegiatan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi
sarana prasarana pascapanen hortikultura lainnya .
Untuk menunjang efektifitas dari aktifitas di Kegiatan Perencanaan Pengembangan
Infrastruktur Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi Tahun Anggaran 2019 khususnya
dibidang sarana dan Prasarana Pembangunan Gedung Negara dalam hal ini Kegiatan
Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi Tahun
Anggaran 2019 melaksanakan pekerjaan Perencanaan Rehab Atap Gedung Kantor RS Ahmad
Ripin . Dalam desain bangunan, khususnya bangunan tinggi, faktor struktur merupakan salah
satu faktor penting dalam suatu perencanaan. Suatu perancangan bangunan bertingkat tinggi
membutuhkan perhitungan

A-27
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

yang sangat teliti dan tepat. Hasil dari perhitungan kekuatan struktur dibuat seoptimal
mungkin sehingga didapat bangunan yang kuat dan stabil sehingga dapat memberikan
keamanan dan kenyamanan bagi penggunanya. Dalam merencanakan suatu struktur
bangunan bertingkat tinggi, perencana harus memperhatikan beban-beban yang bekerja
pada struktur seperti beban gravitasi dan beban gempa.

Secara umum struktur bangunan terdiri dari dua bagian utama, yaitu struktur bagian atas
meliputi balok, kolom, lantai, dan atap yang berfungsi untuk mendukung beban-beban
yang bekerja pada suatu bangunan dan struktur bagian bawah berupa pondasi yang
mempunyai fungsi untuk menyalurkan beban dari struktur atas ke bawah.

Mengingat bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang menjadi pertemuan


antara dua jalur gempa, yaitu jalur gempa pasifik dan jalur gempa asia, maka struktur
bangunan gedung bertingkat tinggi dirancang untuk memiliki ketahanan terhadap gaya
lateral berupa gaya gempa, serta diperhitungkan juga gaya-gaya aksial berupa gaya
akibat beban hidup dan beban mati.

Untuk pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana


pascapanen hortikultura lainnya. sangat diperlukan tenaga-tenaga ahli dari berbagai
disiplin ilmu yang betul-betul mampu dalam bidangnya masing-masing, yang tergabung
dalam satu tim yang solid dan memiliki kemampuan dalam menyelesaikan berbagai
permasalahan yang harus dihadapi.

Dalam melaksanakan pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana


pascapanen hortikultura lainnya, tersebut, akan dilaksanakan konsultan dengan penuh
tanggung jawab sesuai dengan ketentuan–ketentuan yang telah digariskan oleh pemberi
tugas Kegiatan Tersebut.

A-28
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

ALOKASI KEBUTUHAN FUNGSI BANGUNAN

Sistem Pemipaan Sistem Struktural


ANALISIS
Penataan dan
pemanfaatan ruang o Struktur Atas
Sistem Tata Udara o Struktur Bawah
(Pondasi)
RANCANGAN o ME
Sistem BANGUNAN o utilitas
Pencahayaan
interior

Sistem Elektrikal
Estetika
GAMBAR DAN
Sistem
Transportasi vertikal Sistem Akustik SPEK
o Arsitektur
o Struktur
Peraturan oM&E
Bangunan
ESTIMASI BIAYA
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia
- Tata Cara perhitungan struktur Beton untuk Bangunan Gedung
- Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung tahun 1983
-Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan
Gedung (SNI 03 – 1726 – 2002)
- Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia tahun 1983
- Peraturan Umum tentang Bahan Bangunan Indonesia tahun 1983
- dan peraturan lain yg berlaku

5.2. METODOLOGI

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu disusun metode palaksanaan yang simpel dan efektif
mengingat dari jumlah kegiatan maupun jenis yang cukup beragam, sehingga akan dapat
memudahkan penyelesaian pada setiap masalah.

Jika mendirikan bangunan, bukan hanya keindahan tampak bangunan dan keserasian
bangunan terhadap lingkungan yang harus diperhatikan.

Namun juga keamanan bangunan tersebut terhadap segala bencana yang dapat diakibatkan
oleh kurang diperhatikannya perencanaan instalasi yang terdapat didalam bangunan
tersebut.

A-29
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

Selain itu juga harus diusahakan kemudahan bagi penyelamatan penghuni bila terjadi
bencana.
Setiap rencana instalasi dari bangunan yang akan dilaksanakan harus diteliti dahulu oleh
seksi Instalasi dan Perlengkapan Bangunan/TPIB (Team Penasehat Instalasi dan
Perlengkapan Bangunan).

Beberapa macam Instalasi yang harus diperhatikan :

1. Instalasi Pemadam Kebakaran


Sistem yang bisa digunakan antara lain :
* Sistem Hydrant
* Sistem Sprinkler
* Sistem Fire Alarm
2. Instalasi Air Buangan
Didalam perencanaan instalasi air buangan, yang harus diperhatikan antara lain :
* Sistem jaringan air kotor dan air hujan diluar bangunan
* Sistem pengelolaan air kotor
* Pengolahan air kotor tidak boleh mengganggu lingkungan sekitarnya.
3. Instalasi Listrik
Didalam perencanaan instalasi listrik yang harus diperhatikan adalah :
* Sakelar khusus ukuran (rating) pengaman jenis pengaman dan penampang kabel
* Penempatan generator genset
* Sumber tenaga yang digunakan PLN, atau pembangkit tenaga listrik sendiri.
4. Instalasi Plumbing
Didalam perencanaan instalasi plumbing yang harus diperhatikan adalah :
* Sistem pemipaan air bersih
* Sistem pemipaan air limbah
* Sistem pemipaan air hujan
* Sistem pemipaan air limbah.

A-30
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

5. Instalasi Air Codition dan Refrigeration

Bagian-bagian penting pekerjaan perencanaan yang tercakup dalam proyek ini meliputi
sebagai berikut :

1) PERSIAPAN

2) PENGUMPULAN DATA

3) METODE PELAKSANAAN ANALISIS


4) PELAKSANAAN PENYUSUNAN ALTERNATIF RENCANA

5) KONSEPSI PERENCANAAN ARSITEKTUR

6) KONSEPSI PERANCANGAN STRUKTUR

7) KONSEPSI PERANCANGAN MEKANIKAL

8) KONSEPSI PERANCANGAN ELEKTRIKAL

9) KONSEPSI DESAIN INTERIOR

10) PENGGAMBARAN

11) PERHITUNGAN KUANTITAS DAN PERHITUNGAN HARGA

12) KOORDINASI DAN ASISTENSI

5.2.1 PERSIAPAN DAN PENGUMPULAN DATA

Pekerjaan Persiapan dan Pengumpulan Data di Lapangan meliputi beberapa kegiatan


antara lain :

a. Pembentukan Tim Kerja pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan


fasilitasi sarana prasarana pascapanen hortikultura lainnya.

b. Pembuatan program kerja survei di lapangan


c. Pembuatan daftar data yang akan dicari dilapangan dan literatur lainnya
d. Pembuatan model-model untuk pengumpulan data dilapangan

A-31
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

5.2.2 PENGUMPULAN DATA

Pada tahap awal akan dilaksanakan kegiatan pengumpulan data untuk perencanaan,
dimana kebutuhan data dan informasi harus dirumuskan terlebih dahulu untuk didapat
dilapangan yang menunjang terhadap kedalaman materi rencana. Pada tahap ini akan
dimanfaatkan data-data yang sudah ada. Pada prinsipnya pekerjaan pengumpulan
data secara umum akan meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Studi Literatur

Studi lilteratur dimaksudkan untuk mengetahui rencana yang pernah dilaksanakan,


sehingga diperoleh gambaran awal kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ada
diwilayah perencanaan. Perencanaan ini meliputi pengumpulan data :
- Rencana Umum Tata Ruang bangunan Kegiatan Perencanaan Pengembangan
Infrastruktur Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Muaro Jambi Tahun Anggaran
2019

- Rencana Bagian Wilayah Kegiatan Perencanaan Pengembangan Infrastruktur


Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi Tahun Anggaran 2019
- Gambar-gambar bangunan yang sudah ada / master plan pengembangan
- Studi Perencanaan Pengembangan Kawasan Kegiatan Perencanaan
Rehab Atap Gedung Kantor RS Ahmad Ripin Tahun Anggaran 2018

b. Data Fisik dan Peta Eksisting

- Internal Kawasan, yang menggambarkan karakteristik bangunan, sarana dan


prasarana yang ada yang meliputi :

• Perincian jenis penggunaan ruang


• Kualitas bangunan untuk masing-masing jenis penggunaan ruang.
• Kepadatan bangunan pada setiap jenis penggunaan ruang
• Kedudukan/peran/estetika bangunan pada kawasan yang bersangkutan
• Sarana dan prasarana yang ada, meliputi kapasitas, kualitas dan kuantitasnya.

- Eksternal Kawasan, yang menggambarkan kondisi fisik dasar dan prasarana


penunjang. Data keadaan fisik dasar meliputi; topografi, daya dukung ruang,

A-32
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

sumber-sumber air. Informasi ini perlu dilengkapi kedudukan tepat dari setiap
unsur penggunaan ruang. Kedudukan ini perlu diperkuat oleh hasil pengukuran atau
pengecekan ground control atau bench mark, sehingga jelas kedudukan unsur
tersebut terhadap koordinatnya, sehingga perlu diadakan pengukuran untuk
memperoleh titik pengikat berupa titik-titik poligon atau garis poligon.

5.2.3 METODE PELAKSANAAN ANALISIS

Langkah analisa dalam proses Pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi


sarana prasarana pascapanen hortikultura lainnya meliputi beberapa tahapan,
yaitu :

Analisis makro/wilayah/regional, yang pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui


daya dukung wilayah dalam perkembangan dan pertumbuhan kawasan.

Analisis Mikro, yang pada dasarnya untuk mengetahui daya dukung (fisik, sarana
dan prasarana pelayanan umum dan kelembagaannya) kota untuk menerima
pertumbuhan penduduk dan kegiatannya.
Analisis kawasan, yang pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui daya dukung
fisik dan ruang untuk menampung pembangunan fisik kawasan.

1. Analisis Makro

Analisis makro ini pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
prospek pertumbuhan kawasan berdasarkan daya dukung wilayah yang ada
disekitarnya. Untuk itu perlu adanya analisis mengenai :

a. Daya Dukung Wilayah


Untuk mengetahui daya dukung wilayah perlu dilihat keterkaitan atau tingkat
ketergantungan antara kawasan dengan wilayah di sekitarnya, yaitu dengan
analisis “Kebutuhan dan Penyediaan” (dapat menggunakan model input-output
atau produksi-konsumsi).

b. Kedudukan kawasan dalam wilayah yang lebih luas

A-33
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

Untuk itu perlu ditinjau mengenai sistem simpul-simpul pertumbuhan di wilayah


sekitarnya, pola keterkaitan antar sektor kegiatan perkantoran (antara beberapa
kegiatan di dalam masing-masing perkantoran dan Ruang perkuliahan).

c. Kebijaksanaan Pemerintah
Kebijaksanaan pemerintah dalam pengembangan wilayah mengarahkan sistem
perwilayahan dan fungsi/peranan wilayah. Dalam hal ini sangat mempengaruhi
sektor-sektor kegiatan yang ada di kawasan yang direncanakan, sehingga akan
mempengaruhi pula pertumbuhan sektor-sektor tersebut. Dalam hal ini perlu
diperkirakan seberapa jauh pengaruhnya.

d. Pendekatan Urban Disain


Pendekatan Urban Disain yang diterapkan dalam Rencana Tata Bangunan ini
diambil dari Lawrence & Sherie Stephen ( John Lang 1994 ) dibagi dalam
beberapa hal pokok, yakni :

- Mengindentifikasi kondisi eksisting dan kondisi proyek


- Mengembangkan alternatif-alternatif desain
- Evaluasi dan perumusan dampak
- Upaya meminimalisasi dampak dan memaksimalkan dampak positif
- Seleksi alternatif dan regulasi
- Rencana Aksi

2. Analisis Mikro

Dalam analisis mikro ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu :

a. Analisis Kependudukan
Pada dasarnya analisis kependudukan ini lebih dititik beratkan pada perkiraan
kebutuhan pelayanan dan potensi tenaga kerja. Dalam hal perkiraan kebutuhan
dapat diprediksi dengan analisis kecenderungan, perkembangan penyebaran
penduduk dan karakteristik sosial budaya. Adapun potensi tenaga kerja dapat
dianalisis dari komposisi penduduk berdasarkan umur dan pendidikan.

A-34
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

b. Analisis Perekonomian
Analisis perekonomian ini bertujuan untuk mengetahui sektor-sektor strategis,
prospek perekonomian, kapasitas tenaga kerja, kapasitas investasi, kapasitas
produksi dan sebagainya. Untuk itu perlu dikaji mengenai petumbuhan dan
peranan/kontribusi tiap sektor.

c. Analisis Bentuk dan Struktur Tata Ruang


Analisis tata ruang ini meliputi beberapa hal, yaitu :
- Analisis daya dukung lahan untuk menampung kegiatan yang ada di dalamnya.
- Analisis pola sebaran kegiatan dominan dan aglomerasi pemanfaatan ruang.
- Analisis keterhubungan antar kawasan
- Analisis kebutuhan ruang, yang diperoleh dari kebutuhan pelayanan penduduk,
untuk kegiatan Laboratorium Kesehatan

- Analisis dampak lingkungan dalam kaitannya dengan pemanfaatan ruang


kawasan.

d. Analisis Pelayanan Umum


Analisis pelayanan umum ini terbagi dalam dua golongan, yaiu fasilitas
pelayanan umum dan utilitas. Adapun hal yang perlu dianalisis adalah :

- Ketersediaan, kebutuhan pelayanan dan tingkat pelayanan yang ada saat ini dan
tingkat kebutuhan di masa mendatang dalam rangka pengembangan kawasan.

- Pola sebaran dan lingkup pelayanan dari masing-masing jenis pelayanan.


e. Analisis Transportasi
Analisis transportasi kawasan yang perlu dibahas meliputi analisis prasarana
transportasi, sarana angkutan dan fasilitas pelayanan transportasi. Dalam hal ini
yang perlu diuraikan adalah kualitas fisik pelayanan, jangkauan pelayanan dalam
kaitannya dengan pola bentuk dan struktur kawasan, serta pintu keluar masuk
kawasan.

3. Analisis Rencana Tata Ruang ( Penzoningan )

a. Proses Penentuan Fungsi Kawasan ( Areal ) Perencanaan

A-35
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

Analisis ini merupakan proses pengenalan jenis kegiatan kawasan yang dominan,
yang didapat meliputi :

- Identifiksi Rencana Penggunaan Tanah.


Dengan mengenali pola pengunaan tanah dimasa depan, maka untuk
masingmasing kawasan dapat diketahui secara umum, jenis-jenis kegiatan yang
boleh berada/berkembang dimasing-masing kawasan. Hal ini berarti bahwa
untuk selanjutnya peruntukan-peruntukan tanah yang akan dikembangkan
disuatu kawasan tidak boleh menyimpang dari fungsi penggunaan tanah yang
secara global ditetapkan dalam rencana.

- Analisis Pola Penebaran Kegiatan Kebutuhan Bangunan


Dengan mengetahui pola penebaran kegiatan, berarti dapat diketahui secara lebih
tepat lokasi/batas peruntukan tanah di tiap kawasan, sehingga dapat
dikenali/diidentifikasi spesifikasi jenis kegiatan yang lebih terperinci.

- Analisa Kemudahan Hubungan Antar Bangunan


Faktor kemudahan hubungan (aksesibilitas) merupakan faktor penting didalam
menentukan lokasi-lokasi didalam menentukan lokasi kegiatan pelayanan.
Apabila pola aksesibilitas antar kawasan diketahui dan kemudian dikaitkan
dengan intensitas/skala pelayanan kegiatan dimasing-masing kawasan-kawasan,
maka dapat diidentifikasi kawasan-kawasan yang tidak mendapatkan pelayanan.
Dengan demikian dapat diketahui pula fungsi-fungsi yang perlu di adakan pada
suatu kawasan tertentu.

b. Proses Penentuan Struktur Tata Ruang

Analisa ini dimaksudkan untuk mendasari penentuan struktur kawasan


pengembangan/pembangunan kawasan dalam Master Plan secara keseluruhan.

Langkah-langkah analisis adalah sebagai berikut :

- Identifikasi trend perkembangan fisik Bangunan, yang didasarkan dari :

• Kemungkinan kecenderungan pergeseran guna tanah karena faktor potensi


lokasi.
- Analisis penilaian tingkat pelayanan sarana dan prasarana, meliputi :

A-36
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

• Kelengkapan jenis sarana dan prasarana ditiap bangunan, dihubungkan


dengan pola pergerakan pelayana dari dalam maupun dari luar.

• Cakupan area pelayanan efektif dari sarana/prasarana yang ada.


• Pengukuran intensitas pelayanan sarana/prasarana.

- Analisis kebutuhan ruang pengembangan kegiatan dimasa depan.

Analisa ini terkait erat dengan butir (b). Dalam analisa ini digunakan teknik teknik
proyeksi (forecasting) untuk pengembangan bangunan sebagai sarana
kebutuhan ( fasilitas ).

- Analisa kepadatan bangunan dan hunian disekitar kawasan, garis sepadan


bangunan, garis batas kapling/garis batas jalan diukur dari luas penggunaannya.

- Analisa hubungan fungsional antara kegiatan bangunan.


Kegiatan-kegiatan yang terkait erat secara fungsional jelas tidak dapat dipisahkan
dalam struktur pengembangannya, karena terkait sebagai satu unit lingkungan
pengembangan.

- Analisa tentang tingkat pelayanan sarana dan prasarana juga dimaksudkan untuk
mendasari proses penentuan jenis dan intensitas sarana/prasarana utama ditiap
kawasan.

c. Proses Penentuan Jenis dan Intensitas Penggunaan Ruang

Untuk mendasari maksud/tujuan dari pada proses analisa ini, maka hal-hal yang
perlu di analisa adalah :

- Perhitungan daya tampung kebutuhan ruang tiap bangunan.

- Analisa kebutuhan jenis sarana dan prasarana utama, sesuai dengan fungsi dan
kapasitas tampung bangunan sesuai dengan kebutuhan.

- Mengadakan modifikasi dan penafsiran atas standar teknis yang ada dalam
menghitung besarnya kebutuhan ruang sesuai dengan karakterisik kebutuhan
laboratorium.

A-37
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

- Mengkaji nilai dan status ruang tiap kebutuhan bangunan, untuk dapat diketahui
kemungkinan-kemungkinan pengembangannya.

5.2.4 PELAKSANAAN PENYUSUNAN ALTERNATIF RENCANA

1. Kebijaksanaan Rencana

Berdasarkan analisis makro diperoleh fungsi dan peranan kawasan dan arahan
pengembangan dan pembangunan CV. PASIFIC NUSA KONSULTINDO selanjutnya
perlu ditetapkan lebih lanjut fungsi dan peranan kawasan tersebut.

Selanjutnya ditetapkan pula sektor-sektor yang dikembangkan, berdasarkan


kecenderungan pengembangan nasional dan provinsi.

Berdasarkan struktur tata ruang yang ada, kecenderungan perkembangannya, fungsi


dan peranan kawasan, daya dukung fisik, sektor-sektor yang dikembangkan, disusun
konsepsi CV. PASIFIC NUSA KONSULTINDO, yang berisikan arahan sebaran
kegiatan, intensitas pemanfaatan ruang dan pengembangan fasilitas dan utilitas yang
dibutuhkan untuk dikembangkan.

2. Rencana Tata Bangunan

Rencana Tata Bangunan dibuat dalam skala 1 : 100 dengan isi dari Rencana Tata Ruang
tersebut menunjukkan :

- Gambar batas area bangunan yang direncanakan


- Arah Kebijaksanaan Pengembangan Bangunan
- Rencana Sistem Jaringan Utilitas
Sistem jaringan utilitas dalam kawasan sampai dengan akhir tahun perencanaan
seperti :

• Untuk jaringan air bersih sampai dengan saluran disribusi sekunder


• Untuk jaringan telepon sampai dengan jaringan sistem sekunder
• Untuk jaringan listrik sampai dengan jaringan transmisi tegangan menengah
• Untuk jaringan air hujan sampai dengan saluran sekunder
• Untuk jaringan air limbah sampai dengan saluran sekunder

A-38
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

• Untuk jaringan gas meliputi keseluruhan sistem


• Untuk jaringan pembuangan sampah sampai tempat pembuangan akhir.

- Arahan Kepadatan Bangunan


Arahan kepadatan yang akan dikembangkan terkait dengan aktifitas kebutuhan banguan
sebagai prioritas yang akan dibangun terutama ketentuan kebutuhan lahan.

Kepadatan bangunan yang dirinci berdasarkan tiap kebutuhan bangunan.


- Arahan Ketinggian Bangunan, Garis Sepadan Bangunan
Arahan ketinggian bangunan, garis sepadan bangunan, disesuai dengan daya dukung area
kawasan, yang dirinci pada setiap bangunan.

- Rencana Pengembangan Pemanfaatan Air tanah


Disesuaikan dengan rencana sistem jaringan utilitas untuk sistem penyediaan air bersih
sebagaimana dimaksud pada butir di atas tentang rencana sistem jaringan utilitas dan
dikaitkan dengan potensi dan kapasitas sumber-sumber air

- Rencana Penanganan Lingkungan Gedung

Jenis penanganan lingkungan dan jaringan pergerakan serta utilitas untuk tiap unit
bangunan yang akan dilaksanakan dalam Rancangan Bagan alir Pola Pemikiran dalam
pembuatan Perencanaan Rehab Atap Gedung Kantor RS Ahmad Ripin .

A-39
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

Pola Pemikiran Perencanaan Rehab Atap Gedung Kantor RS Ahmad Ripin

secara detail adalah sbb :

5.2.5 KONSEPSI PERENCANAAN ARSITEKTUR

1. Filosofi dan Wujud Arsitektur

Identitas yang kuat sebagai Kawasan pengembangan Pembangunan Pekerjaan


Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana pascapanen

A-40
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

hortikultura lainnya . dengan penampilan yang berkesan sebagai sarana


pendidikan dengan mempertegas kesan sebagai identitas sarana pendukung
masyarakat yang kokoh dan informatif

Wujud Arsitektur

Wujud arsitektur bangunan gedung negara harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. mencerminkan fungsi sebagai bangunan gedung negara;
b. seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungannya;
c. indah namun tidak berlebihan;
d. efisien dalam penggunaan sumber daya baik dalam pemanfaatan maupun dalam
pemeliharaannya;

e. mempertimbangkan nilai sosial budaya setempat dalam menerapkan perkembangan


arsitektur dan rekayasa; dan

f. mempertimbangkan kaidah pelestarian bangunan baik dari segi sejarah maupun


ragam arsitekturnya.

2. Pertimbangan Lingkungan

Pertimbangan lingkungan meliputi pertimbangan terhadap iklim, kondisi fisik dan


lokasi bangunan disekitarnya yang sudah padat.

3. Peraturan Bangunan Setempat

Mempertimbangkan Blok Plan/Tata Letak Bangunan yang telah direncanakan Dinas


Tata Kota Setempat.

4. Analisis Perencanaan Arsitektur

Lahan/tapak yang ada dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mendapatkan


kesan monumental sebuah citra gedung pusat pelayanan Dalam bidang
pendidikan yang representatif dan nyaman sehingga meningkatkan performance
dan efektifitas, kokoh dan bersahabat, untuk hal tersebut maka diusahakan
dengan :

A-41
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

• Penataan massa/gubahan bentuk dengan mempertimbangkan blok plan •


"Set back" atau bangunan mundur ke belakang untuk mendapatkan
kesan monumental dengan mengatur jarak pandang yang cukup dan
garis tegas

• Meninggikan peil lantai gedung untuk kesan megah pada bangunan.


• Sirkulasi tapak yang jelas, tidak membingungkan, dan memberikan sirkulasi
pengunjung, karyawan dan service.

Analisis Site dan Zoning

Merupakan Analisis tentang tapak yang ada, pencapaian dan zoning kegiatan
dari Gedung yang direncanakan mempertimbangkan blok plan yang telah ada.

Analisis Kegiatan dan Kebutuhan Ruang

Analisis kegiatan merupakan analisis tentang kegiatan yang terjadi didalam


Gedung yang akan direncanakan yaitu :

a. Program Ruang
* Ruang kerja dan bangunan yang disesuaikan penggunaannya dengan
jumlah personil dan struktur organisasinya sesuai dengan peruntukannya.

* Ruang sarana pendukung kegiatan mufakat yang nyaman dan dapat


berorientasi dengan ruang luar.

b. Organisasi ruang yang diijinkan dengan ruang yang terdiri dari ruang kerja
dan ruang penunjang/pelayanan, yang direncanakan secara efisien dan
efektif.

Analisis Bentuk Arsitektur

Bentuk maupun wujud penampilan gedung berdasarkan pertimbangan dan


pengolahan dari pada kebutuhan fungsi Arsitektur dan Teknologinya, dengan
uraian dasar sebagai berikut :

a. Identitas yang kuat sebagai Pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan


fasilitasi sarana prasarana pascapanen hortikultura lainnya

A-42
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

Postur dengan penampilan megah dan pengembangannya, berwibawa dan


beridentitas diwujudkan dengan garis-garis tegak (vertikal/ horizontal) dan
masif yang bernuansa informative dan berciri yaitu bentuk dengan wawasan
Penataan

Tata Ruang Luar menyesuaikan dengan bentuk lingkungan sekitar


Pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

b. Berwawasan Lingkungan.
Mengingat lokasi daerah tropis (panas), maka kedudukan maupun posisi dinding
luar diusahakan masuk ke dalam sehingga menimbulkan keteduhan terhadap
cahaya maupun hujan.

c. Kenyamanan.
Kenyamanan fisik kepada manusia didalam perencanaan antara lain :
* Pada lobby/lantai dasar dibuatkan ruang yang lebih tinggi, terlebih lagi
dengan adanya "Vide" akan membantu kenyamanan dalam arus udara
dan nilai visual Arsitektur yaitu mendramatisir lobby lebih nyaman dan
luas, baik bagi pelanggan maupun personil sendiri. Dengan adanya Vide,
maka kewibawaan ruang sangat mempengaruhi identitas bangunan pasar
tersebut

* Daerah lobby/pelayanan masyarakat dapat dihubungkan dengan ruang


luar sehingga ada suatu kenyamanan dalam urusan sehari – hari.

d. Dalam Kreativitas Desain.


* Pengelolaan Tata Ruang Dalam dapat dilakukan pelaksanaan finishing
dengan sistem panel-panel dan konsepsi bangunan pasar pelayanan dan
mudah dilaksanakan sesuai dengan karakteristik bangunan pasar
pelayanan

* Untuk finishing exterior dapat menggunakan bahan yang difinish dengan


cat atau bahan keramik dalam negeri.

* Untuk lantai dasar dan entrance diusulkan dengan marmer lokal


kombinasi supaya penampilannya lebih berkesan representatif.

A-43
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

5.2.6 KONSEPSI PERANCANGAN STRUKTUR

Perencanaan struktur bangunan adalah bagian bangunan yang tercetak diatas


permukaan tanah, sedangkan yang dimaksud struktur bangunan bawah adalah
pondasi. Pondasi berfungsi untuk membagi dan menyalurkan beban-beban bangunan
yang terletak diatasnya baik berupa berat sendiri konstruksi maupun beban guna
tanah pendukung dibawahnya.

Adapun prinsip perencanaan pondasi adalah mencari keseimbangan antara kapasitas.


daya dukung tanah dengan besarnya beban-beban yang bekerja diatasnya, dimana
diharapkan kapasitas daya dukung tanah masih mampu menahan beban-beban yang
bekerja padanya dalam batas-batas yang aman, karena merupakan salah satu elemen
konstruksi yang penting, maka pondasi ini harus direncanakan dengan teliti.

Pada dasarnya setiap struktur sipil baik berupa gedung, jembatan, jalan raya,
bendungan dan sebagainya dibangun dan bertumpu didalam atau diatas tanah.
Struktur sipil pada pokoknya dibagi atas dua bagian utama yaitu :

1. Super Structure ( struktur bangunan atas)


2. Sub Structure ( struktur bangunan bawah)

1. ANALISA PERANCANGAN STRUKTUR

Uraian Umum a Blok Bangunan ini direncanakan untuk

beberapa bangunan :

Kawasan Pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana


pascapanen hortikultura lainnya

b. Tipe Pondasi
Alternatif pondasi yang dapat digunakan : Berdasarkan hasil survey dan pengalaman
kami bangunan dapat ditentukan setelah ada hasil penyelidikan tanah.

c. Tipe Upper Struktur/Struktur Atas.


* Struktur atas direncanakan sebagai open frame dan kombinasi dengan dinding
panel untuk bangunan berlantai lebih dari 2

A-44
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

* Tipe konstruksi yang dipilih adalah konstruksi beton bertulang dicor setempat
(cast insitu).

* Dinding dan lapisan dinding diusulkan dengan memakai tembok difinish cat
tembok untuk memudahkan finishing ditempat.

* Basic Design Parameter

d. Design Codes (Peraturan-peraturan untuk Perencanaan)


* Perencanaan pondasi dan struktur atas akan mengikuti Peraturan Perencanaan
dan Standard Konstruksi Bangunan (SKB) yang berlaku di Indonesia.
* Perencanaan Pondasi.
Pemilihan jenis pondasi dan perencanaannya akan dilakukan berdasarkan laporan
hasil penyelidikan tanah.

* Pekerjaan Galian
Pekerjaan galian tanah untuk lantai bawah akan dirinci dalam Rencana Kerja dan
Spesifikasi Teknik (RKS).

* Pembebanan.
Beban pada bangunan gedung ditentukan berdasarkan :
° Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, SKBI -
1.3.53.1987 UDC: 699.841

° Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung, SKBI-


1.3.55.1987 UDC: 624.042

* Pengamanan Terhadap Kebakaran (Fire Protection).


° Keselamatan dan Pencegahan Kebakaran Pada Gedung-gedung Tinggi
(Puslitbang Pemukiman).

° Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 dan Tata Cara Perhitungan Struktur
Beton Untuk Bangunan Gedung SK SNI T - 15-1991-03.

A-45
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

* Struktur Beton.
° Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 dan Tata Cara Perhitungan Struktur
Beton Untuk Bangunanan Gedung SK SNI T - 15-1991-03.

° ACI 318-83 : Building Code Requirement for Reinforced Concrete.


° Buku Pedoman Perencanaan Struktur untuk Beton Bertulang Biasa dan
Struktur Tembok Bertulang untuk Gedung 1983.

* Struktur Baja
° Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983.
° AISC.

* Keselamatan terhadap radiasi.


Tercakup dalam ketentuan/pedoman yang dikeluarkan oleh Badan Tenaga Atom
Nasional.

DIAGRAM ALIR ANALISIS DAN DESIGN STRUKTUR

A-46
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

Kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam pemilihan pondasi akan mengakibatkan


bangunan menjadi retak, miring, ataupun runtuh. Dalam perencanaan suatu bentuk
pondasi beberapa kriteria yang harus dipenuhi adalah :

1. Pondasi harus diletakan pada tempat yang tepat baik dalam arah vertikal maupun
horisontal agar tidak terganggu oleh pengaruh luar.

2. Harus aman terhadap kemungkinan kegagalan kapasitas daya dukung (bearing


capacitfailure/collapse) Tidak mengalami penurunan yang berlebihan & penurunan
yang tidak merata/deferential settlement pada pondasi tersebut yang dapat
menyebabkan kerusakan konstruksi diatasnya.

3. Pondasi tersebut harus cukup layak ditinjau dari sudut ekonomi agar dapat memenuhi
kriteria diatas diperlukan tahapan perencanaan pondasi (khususnya pondasi tiang)
yang disusun sebagai berikut :

Menghitung beban-beban untuk menentukan daya dukung dan analisa penurunan.


Beban-beban total yang berupa pada tiang terdiri dari berat kepala tiang dan
tanah diatasnya. Jika tanah merupakan timbunan atau akan ditimbun pada masa
yang akan datang, beban tambahan akibat negative skinpriction harus
diperhitungkan.

Mengetahui propil tanah atau propil-propil yang menunjukan lapisan-lapisan tanah


yang diatas propil ini ditentukan batas-batas penempatan pondasi atau struktur
bangunan bawah yang direncanakan.

Mengetahui ketinggian air permanen. Jika tiang kayu tanpa pengawetan digunakan,
kemungkinan penurunan muka air tanah pada waktu mendatang harus
dipertimbangkan. Untuk pondasi-pondasi jembatan, kedalaman pengikisan oleh
air harus ditetapkan dan diperhitungkan.

Menentukan jenis dan pancang tiang.


Menentukan kapasitas/daya dukung tiang.
Menentukan jarak antara tiang.
Memeriksa tegangan -tegangan yang terjadi pada lapisan pendukung.
Membuat analisa penurunan.
Merencanakan kepala tiang.

A-47
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

Memeriksa daya angkat dan beban -beban horisontal.


Menentukan kriteria test pembebanan pada tiang.

Dari tahapan perencanaan diatas kemudian ditetapkan suatu prosedur yang sederhana
sebagai berikut.

Mempersiapkan denah dasar struktur yang menunjukan letak dari pada kolom,
dinding dan penyebaran beban (beban vertikal, horisontal dan momen lentur).

Mempelajari karekteristik tik dari lapisan-lapisan tanah yang diperoleh dari


penyelidikan lapangan dan laboratorium untuk memperkirakan daya dukung ijin
pada lapisan tanah dengan kedalaman tertentu.

Menentukan kedalaman pondasi yang diperlukan. Kedalaman pondasi tergantung dari


beberapa faktor, antara lain perubahan temperatur, kadar air dan bahaya erosi.

Menghitung penurunan total dan relatip (total and deffrential settlement.) dari pada
struktur, jika penurunan yang terjadi lebih besar dari pada yang diijinkan, maka
tegangan tanah harus diperkecil atau pondasi diletakkan pada kedalaman yang
lebih besar, yang merupakan lapisan dengan kompresibilitas yang kecil.
ANALISIS STRUKTUR

ANALISIS PONDASI

Pondasi untuk exhibition hall menggunakan mini pile D28cm kedalaman 13.5 dan
dianalisis dengan menggunakan bantuan software FB-Pier

A-48
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

2. PERSYARATAN BAHAN BANGUNAN

Bahan bangunan untuk bangunan gedung negara harus memenuhi SNI yang
dipersyaratkan, diupayakan menggunakan bahan bangunan setempat/produksi dalam
negeri, termasuk bahan bangunan sebagai bagian dari komponen bangunan sistem
fabrikasi. Spesifikasi teknis bahan bangunan gedung negara meliputi ketentuanketentuan:

3. PENYUSUNAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN


Penyusunan program dan pembiayaan pembangunan adalah merupakan tahap awal
proses penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung negara, yang merupakan
kegiatan untuk menentukan program kebutuhan ruang dan fasilitas bangunan yang
diperlukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi pekerjaan dari instansi yang
bersangkutan, serta penyusunan kebutuhan biaya pembangunan.

1. Penyusunan program dan pembiayaan pembangunan bangunan gedung negara


disusun oleh instansi Pengguna Anggaran yang memerlukan bangunan gedung negara.
2. Penyusunan kebutuhan program ruang dan bangunan serta pelaksanaan
pembangunan bangunan gedung negara dilakukan dengan :

a. Menentukan kebutuhan luas ruang bangunan yang akan dibangun, antara lain:
• ruang kerja;
• ruang sirkulasi;
• ruang penyimpanan;
• ruang mekanikal/elektrikal;
• ruang pertemuan;
• ruang ibadah;

A-49
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

• ruang servis (pantry); dan


• ruang-ruang lainnya; yang disusun sesuai kebutuhan dan fungsi instansi yang
akan menggunakan bangunan gedung.

b. Menentukan kebutuhan prasarana dan sarana bangunan gedung, antara lain :


• kebutuhan parkir;
• sarana penyelamatan;
• utilitas bangunan;
• sarana transportasi;
• fasilitas komunikasi dan informasi;
• jalan masuk dan keluar;
• aksesibilitas bagi penyandang cacat;
• drainase dan pembuangan limbah; serta
• prasarana dan sarana lainnya sesuai dengan kebutuhan.
c. Menentukan kebutuhan lahan bangunan;
d. Menyusun jadwal pelaksanaan pembangunan. Penyusunan program kebutuhan
ruang dan bangunan dilakukan dengan mengikuti pedoman, standar, dan petunjuk
teknis pembangunan bangunan gedung negara yang berlaku.

3. Penyusunan program kebutuhan bangunan gedung negara yang belum ada desain
prototipenya dan/atau luas bangunannya lebih dari 1.500 m2, dapat menggunakan
jasa konsultan, sebagai pekerjaan nonstandar.

4. Berdasarkan program kebutuhan yang telah ditetapkan, selanjutnya disusun


kebutuhan pembiayaan pembangunan bangunan gedung negara yang bersangkutan,
yang terdiri atas :

a. biaya pelaksanaan konstruksi fisik;


b. biaya perencanaan teknis konstruksi;
c. biaya manajemen konstruksi atau pengawasan konstruksi; dan
d. biaya pengelolaan kegiatan.
5. Penyusunan pembiayaan bangunan gedung negara didasarkan pada standar harga
per-m2 tertinggi bangunan gedung negara yang berlaku. Untuk penyusunan program
dan pembiayaan pembangunan bangunan gedung negara yang belum ada standar
harganya atau memerlukan penilaian khusus, harus dikonsultasikan kepada Instansi
Teknis setempat.

A-50
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

6. Pembangunan bangunan gedung negara yang pelaksanaan pembangunannya akan


dilaksanakan menerus lebih dari satu tahun anggaran sebagai kontrak tahun jamak
(multi-years contract), program dan pembiayaannya harus mendapat persetujuan dari
Menteri Keuangan setelah memperoleh pendapat teknis dari Menteri Pekerjaan Umum.

7. Dokumen program dan pembiayaan pembangunan bangunan gedung negara


merupakan dokumen yang harus diserahkan kepada Kepala Satuan Kerja yang
ditetapkan untuk melaksanakan pembangunan bangunan gedung negara yang
bersangkutan, sebagai bahan acuan.

4. MATERIAL

a. Beton Struktural
Semua adukan beton diperoleh dengan menggunakan mix design sesuai dengan
Peraturan Beton Indonesia.

Kekuatan karakteristik beton ialah K.250, pondasi tiang pancang.


Tegangan rencana untuk analisis kekuatan batas penampang, baik untuk beban
tetap maupun beban sementara, harus sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia
1971 dan Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung SK
SNI-15-1991-03.

Parameter rangka dan susut harus diperhitungkan baik menurut Peraturan Beton
Indonesia 1971 maupun standard international lainnya jika di pandang perlu.

b. Baja Tulangan
Semua baja tulangan harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam
Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 dan standard konstruksi bangunan
produksi Krakatau Steel. Jenis baja tulangan yang akan dipakai adalah BJTD 24,
BJTP 30, BJTD 40.

Tegangan leleh karakteristik BJTP 24 = 2400 kg/cm2.


Tegangan leleh karakteristik BJTD 30 = 3000 kg/cm2.
Tegangan leleh karakteristik BJTD 40 = 4000 kg/cm2

A-51
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

c. Pembebanan

- Beban Mati
Beban mati pada struktur bangunan ditentukan dengan menggunakan Berat Jenis
bahan bangunan berdasarkan Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah
dan Gedung, dan unsur-unsur yang diketahui seperti tercantum pada denah
Arsitektur dan Struktur.

- Beban Hidup.
Beban hidup yang diperhitungkan adalah :
° Ruang kerja 250 kg/m2 ° Ruang
AHU 600 kg/m2

° Koridor dan Tangga 300 kg/m2

- Beban Gempa
° Beban Gempa ditentukan sesuai dengan yang disyaratkan oleh Peraturan
Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983.

° Bangunan yang tingginya lebih dari 40 meter akan dianalisa dengan metode
dinamis 3 dimensi dengan bantuan program komputer

° Bangunan medium rise yang lebih tinggi dari 40 meter akan dihitung dengan
Analisa Dinamik.

- Analisa Gempa
° Falsafah Analisis ditujukan untuk menjamin bahwa :

a. Pada saat gempa ringan, dapat ditahan oleh struktur tanpa kerusakan.
b. Pada saat gempa sedang, boleh terjadi kerusakan non struktural.
c. Pada saat gempa besar, boleh terjadi kerusakan non struktural dan
struktural, tapi tanpa terjadi keruntuhan struktur.

° Sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka analisa gempa akan dilakukan
terhadap sistem struktur utama maupun elemen- elemen sekunder bangunan ini.

A-52
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

° Untuk lebih memudahkan dalam mendeteksi kelakuan masing-masing sayap


bangunan serta interaksi antara sayap yang pertama dengan kedua, maka
dibuat beberapa dilatasi.

- Idealisasi Struktur
° Umum
a. Dipergunakan paket program komputer dengan ETABS PLUS.
b. Analisa struktur dilakukan dengan anggapan berlaku keadaan batas
(ultimate).
c. Portal dianggap sebagai open frame.
d. Hubungan antara kolom dengan pile cap dianggap jepit
e. Gaya normal kolom diteruskan ke pondasi tiang dengan perantara pile cap,
pondasi tiang menyalurkan gaya normal tersebut sampai lapisan tanah keras.

° Beban Vertikal
a. Beban vertikal pada suatu sistem plat lantai sebagai lumped mass pada level
lantai tersebut.

b. Beban hidup dapat direduksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.


c. Pusat massa dihitung berdasarkan kumulatif di atas level yang ditinjau.
° Beban Horizontal
Akan ditinjau pengaruh beban horizontal yang antara lain sebagai berikut:
a. beban gempa
b. beban angin (khususnya untuk konstruksi kap).

5.2.7 KONSEPSI PERANCANGAN MEKANIKAL

1. Lingkup Pekerjaan Mekanikal

Didalam proyek ini yang termasuk pekerjaan Mekanikal adalah :


Pekerjaan Sistim Plumbing
Meliputi Pekerjaan air bersih, instalasi air limbah (air kotor kotoran) dan drainase air
hujan.

A-53
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

a. Lingkup Penyediaan Air Bersih :

Sumber air diambil dari jaringan pipa yang sudah ada (PDAM) atau diambil dari
dalam tanah

Instalasi dari sumber air ke ground tank dan floor tank.


Instalasi distribusi kealat-alat sanitasi (fixture unit).
Unit-unit sanitasi (closed urinoir, kitchen : kran-kran kamar mandi,
kran taman dll).

Instalasi pompa diruang pompa.

b. Instalasi Air Limbah


Instalasi ini terbagi menjadi 4 bagian yaitu:
Instalasi air kotor dari hasil cuci-cuci, kitchen sink dll. Instalasi air kotoran dari
water closet dan urinoir.

Instalasi air hujan.


Lingkup instalasi air kotor :

• Instalasi pipa didalam gedung dari unit-unit sanitasi (floor drain: kitchen sink
dll)
• Pipa tegak/pipa utama dalam gedung
• Instalasi diluar gedung kesaluran kota
• Pipa ventilasi

Lingkup pekerjaan instalasi air hujan:

• Pipa datar dari atap.


• Pipa tegak dari atap kesaluran yang sudah ada saluran kota

Lingkup instalasi air Limbah (cairan Kimia atau Limbah Padat ) dll :

• Instalasi pipa didalam gedung dari unit-unit sanitasi (saluran floor drain)
• Pipa tegak/pipa utama dalam gedung

A-54
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

• Instalasi pengelolaan air limbah kimia diluar gedung/Septic tank/Water


Treatment Plan ( WTP )

• Pipa ventilasi masing masing limbah

5.3 PROGRAM KERJA

Program kerja dari Konsultan merupakan tanggapan atas TOR tersebut yang akan
berguna nantinya dalam Pekerjaan Perencanaan Rehab Atap Gedung Kantor
RS Ahmad Ripin , maka dengan demikian dapat Kami nyatakan dengan suatu bentuk
Usulan Teknis, seperti dibawah ini. Secara Skematis dapat digambarkan sebagai
berikut :

1. Tanggung Jawab Tim Perencanaan Teknis


• Mempersiapkan perencanaan detail Pekerjaan Perencanaan Rehab Atap
Gedung Kantor RS Ahmad Ripin . seperti tersebut pada KAK termasuk survey
dan analisis secara keseluruhan

• Mempersiapkan dokumen tender

2. Tugas Tim Perencanaan Teknis


Pada Pekerjaan ini Tugas Konsultan mencakup hal – hal di bawah ini namun tidak
terbatas pada :

• Mereview semua data yang ada, memberi koreksi – koreksi seperlunya serta
mengambil keputusan yang harus dilakukan. Perencanaan teknis bangunan,
dibuat dengan memanfaatkan semaksimal mungkin data termasuk perencanaan
yang telah ada dan hasil survey lapangan yang pernah dilakukan

• Menyiapkan gambar rencana, perhitungan teknik, estimasi volume pekerjaan,


estimasi biaya, dokumen tender lengkap, traffic management, dan jadwal setiap
pekerjaan dengan mendiskusikan bersama Pengguna Jasa.

• Membuat rekomendasi dan alternatif desain dalam rangka mengefisienkan biaya


fisik konstruksi nantinya

• Menyiapkan dan menyusun laporan – laporan lengkap mengenai pekerjaan


desain

A-55
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

5.4 URAIAN KERJA


Komponen utama pelaksanaan perencanaan teknis Bangunan, yang akan dilakukan
1. Pengumpulan data lapangan :
• Survey pendahuluan
• Pengukuran topografi
• Inventarisasi Bangunan Gedung

• Survey kondisi lapangan • Survey geologi dan geoteknik

2. Perencanaan teknis :
• Analisa data lapangan
• Perencanaan Bangunan
• Perencanaan pondasi Bangunan
• Perencanaan drainase dan perhitungan debit banjir
• Penggambaran topografi
• Perencanaan geometrik Bangunan
• Bahan Bangunan pelengkap
3. Pelaporan dan penyiapan dokumen lelang :

• Penyusunan laporan lengkap • Penyusunan dokumen tender lengkap

4. Kegiatan asistensi / konsultansi.

5.4.1 PERSIAPAN DAN SURVEY PENDAHULUAN

5.4.1.1 Persiapan

• Mempersiapkan pekerjaan dan mengumpulkan data awal


• Menetapkan desain sementara dari data awal untuk dipakai sebagai
panduan survei pendahuluan

• Menetapkan panjang ruas bangunan yang akan di-survey.


Lingkup pekerjaan antara lain :
• Mengumpulkan data kelas, fungsi dan status jalan yang akan direncanakan.
• Mempersiapkan peta – peta dasar berupa (sesuai dengan jenis pekerjaan).
• Menetapkan awal dan akhir rencana proyek pada peta, serta menarik
beberapa alternatif rencana Bangunan sesuai dengan kondisi Tempat
rencana.

A-56
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

• Membuat estimasi Lokasi Yang akan direncanakan, jumlah bangunan


pelengkap lainnya yang mungkin akan terdapat pada rute Lokasi tersebut

• Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait baik di


perhubungan satuan maupun di daerah termasuk juga mengumpukan
informasi teknis dan harga satuan / upah untuk di sekita lokasi proyek
terutama pada proyek yang sedang berjalan

• Mengumpulkan dan mempelajari laporan – laporan yang berkaitan dengan


wilayah yang dipengaruhi atau mempengaruhi bangunan yang akan
direncanakan

5.4.1.2 Survey Pendahuluan


Survey pendahuluan atau reconnaisance survey adalah survey yang dilakukan
pada awal pekerjaan di lokasi pekerjaan Perencanaan Rehab Atap Gedung
Kantor RS Ahmad Ripin , yang bertujuan untuk memperoleh data awal
sebagai bagian penting bahan kajian teknis untuk bahan pekerjaan
selanjutnya. Survey ini diharapkan mampu memberikan saran dan bahan
pertimbangan terhadap survey detail lanjutan.

Lingkup pekerjaan :
• Studi literature
• Koordinasi dengan instansi terkait
• Diskusi perencanaan di lapangan
• Reconnaissance survey geometric
• Reconnaissance survey topografi
• Survey pendahuluan upah, harga satuan dan peralatan
• Reconnaissance survey bangunan pelengkap
• Reconnaissance survey hidrologi / hidrolika
• Reconnaissance Survey meliputi kegiatan – kegiatan

sebagai berikut :
• Sebelum ke lapangan, terlebih dahulu menyiapkan peta dasar yang berupa
peta topografi, peta geologi dan peta – peta pendukung lainnya yang
dipakai untuk menentukan trase bangunan / lokasi bangunan yang akan

A-57
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

direncanakan dan titik akhir trase bangunan seta dimintakan persetujuan


dari Project Officer

• Pada peninjauan lapangan dan penentuan bangunan / lokasi baugunan


yang akan direncanakan, perlu membuat draft alignment horisontal maupun
vertikal

• Mempelajari lokasi rencana bangunan dan daerah – daerah sekitarnya dari


segi geografis, secara umum serta kesampaian lokasi bangunan yang akan
direncanakan

• Menganalisa secara visual keadaan tanah dasar pada daerah rencana


bangunan

• Mengumpulkan data yang diperlukan untuk kemungkinan diperlukan


pemasangan bangunan pelengkap lainnya serta prakiraan dimensi

• Membuat foto dokumentasi lapangan pada lokasi – lokasi penting


• Membuat peta sumber material (quarry) yang diperlukan untuk pekerjaan
konstruksi dan mengestimasi volumenya

5.4.1.3 PELAPORAN
Pelaksana pekerjaan akan membuat dan menyediakan laporan pada Pemberi
Tugas (Pengguna Jasa) yang terdiri dari :

• Laporan Pendahuluan
• Laporan Akhir
• Dokumen Detail Engieering Design Yang terdiri Dari :

• Dokumen Lelang
• Engineer Estimate
• Gambar Rencana A3
Yang terdiri dari :
1. Data ukur beserta sketsa lapangan dan potongan melintang
2. Hasil perhitungan titik kerangka dan data lainnya
3. Gambar Situasi dan potongan memanjang
4. Gambaran potongan melintang
5. Gambar situasi khusus perpotongan bagunan

A-58
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

Materi Penyusunan Perencanaan Teknis Detil dari Pekerjaan Perencanaan


Rehab Atap Gedung Kantor RS Ahmad Ripin ini harus meliputi, tetapi
tidak terbatas pada :

1. Analisa Konstruksi.
Berisikan penjelasan tentang hitungan dimensi sesuai dengan kaidah teknik
(Opini ilmiah ).

2. Perkiraan biaya.
Berisikan penjelasan tentang hitungan biaya kostruksi yang meliputi
Rekapitulasi Biaya (RAB), analisa harga satuan pekerjaan, serta Daftar
harga upah dan bahan yang terkini

3. Spesifikasi Teknis.
Berisikan tentang ketentuan-ketentuan teknik yang bersifat spesifik (sesuai
dengan tuntutan jenis konstruksi) yang secara garis besar meliputi :
Persyaratan Mutu bahan, alat, dan pekerjaan ; Metode dan mekanisme
konstruksi; serta Cara Pengukuran dan Pembayaran pekerjaan.

4. Syarat – Syarat kontrak.


Adalah Ketentuan-ketentuan yang mengatur hubungan kontraktual antara
Pemberi/Pemilik Pekerjaan dengan pelaksana pekerjaan
(Pemborong/Kontraktor) selama masa kontrak. Ketentuan – ketentuan
tersebut lazimnya diatur dalam pasal demi pasal yang secara garis besar
menetapkan : Kewajiban dan kewenangan Pemilik pekerjaan Jasa
Konsultan Perencana Teknik Kewajiban dan hak pihak kontraktor; Sanksi
dan klaim terhadap kelalaian pekerjaan.

5. Ketentuan Lelang.
Adalah persyaratan – persyaratan yang mengatur tata cara lelang yang
terbagi atas beberapa tahapan : Proses pengumuman dan Pendaftaran ;
Prakualifikasi dan Pengumuman peserta lelang ; Penjelasan Pekerjaan
(Anwijzing); Pemasukan dan pembukaan penawaran ; Pemilihan /
Penunjukan Pemenang ; Proses Negoisasi ; Penanda tanganan kontrak.

A-59
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

6. Gambar Kerja.
Adalah Gambar konstruksi yang berkaitan dengan pekerjaan Perencanaan
Rehab Atap Gedung Kantor RS Ahmad Ripin , yang akan tergabung dalam
kontrak fisik antara pihak Pemilik dan Kontraktor. Gambar ini umumnya
terdiri dari : Peta kawasan; Gambar Site Plan; Tampang memanjang,
Tampang Melintang Konstruksi, serta detail tipikal konstruksi.

7. Compact Disk
yang berisi file-file laporan : Laporan Pendahuluan, Laporan Akhir, Dokumen
Lelang, Engineer Estimate, Gambar Rencana A3, serta CD-R berisi Laporan
semua dokumen.

5.5 RENCANA KERJA


Rencana Kerja Konsultan disusun berdasarkan penerapan pendekatan umum
dan metodologi penanganan pekerjaan yang disesuaikan dengan batasan
batasan yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).

Seperti yang dituangkan dalam KAK, maka didalam rencana kerja dilengkapi
dengan struktur organisasi konsultan yang akan menangani proyek ini serta
jadual waktu dari kegiatan utama proyek dan jadual kegiatan personil serta
lamanya dalam perencanaan proyek.

Selain itu dalam hubungannya dengan administrasi pelayanan Konsultan,


Pemerintah Republik Indonesia menunjuk Satuan Kerja Pekerjaan
Perencanaan, pengadaan, pemasangan Perlengkapan, mengatur dan
mengendalikan pelaksanaan pelayanan jasa konsultan sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK). Satuan Kerja Sementara akan bertanggung
jawab atas koordinasi pelaksanaan tugas pelayanan jasa konsultan ini secara
keseluruhan.

Dalam hubungan kerja antara konsultan dengan instansi terkait adalah sesuai
dengan yang tercantum dalam lampiran Struktur Organisasi kerja. Konsultan
harus membina kerja yang baik dengan konsultan lain di Kegiatan
Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro
Jambi Tahun Anggaran 2019.

A-60
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

5.6 KUALIFIKASI PERSONIL


Agar pekerjaan ini dapat selesai dengan jadwal yang direncanakan dan dengan
mutu pekerjaan sesuai dengan persyaratan dari pihak pemberi kerja, maka
pelaksanaan pekerjaan akan dilaksanakan oleh suatu tim yang profesional dalam
pekerjaan sejenis.

Seluruh personil secara keseluruhan akan bertanggung jawab atas pekerjaannya


masing-masing kepada Team Leader. Team Leader akan mengkoordinir
tenagatenaga pendukungnya sesuai jenis pekerjaan dan waktu penugasan
personil. Personil yang memiliki keterkaitan pekerjaan dengan personil lainnya
akan dijadwalkan bersamaan atau setidaknya memiliki jadwal tugas yang
bersamaan dalam pekerjaan sehingga transfer data dan informasi dapat
dilakukan dengan lancar.

Uraian tugas dan tanggungjawab untuk masing-masing personil adalah sebagai


berikut :

1. Team Leader

Adalah seorang Sarjana Teknik Sipil yang berpengalaman dalam bidang Sipil
minimal 5 (lima) tahun, mengetahui dengan baik proses perencanaan
pembangunan gedung dengan segala permasalahannya.

Sudah biasa bekerja dengan metoda design yang dikembangkan oleh


Prasarana Wilayah dan Tata Ruang maupun metode teknik Perencanaan
bangunan gedung, khususnya yang dipakai pada kondisi tertentu.

Tugas dan tanggung jawab Team Leader adalah :


a. Bertanggung jawab terhadap semua hasil pekerjaan Perencanaan Rehab
Atap Gedung Kantor RS Ahmad Ripin .

b. Menyiapkan dan bertanggung jawab terhadap penentuan metode


pelaksanaan Suvey Investigasi dan Identifikasi serta inventarisasi data.

c. Melakukan koordinasi dengan tim teknis/perencana serta stakeholder dari


instansi lainnya yang terkait.

d. Mengkoordinir semua anggota tim dan tenaga penunjang dalam


melaksanakan kegiatan, baik di lapangan maupun di kantor.

A-61
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana prasarana
pascapanen hortikultura lainnya

e. Melakukan koordinasi, kolaborasi dan konsultasi dengan Pemberi Tugas


dan pihak-pihak lain yang berkompeten di dalam pelaksanaan pekerjaan.
f. Dibantu tenaga ahli lain mereview, mengevaluasi dan menganalisis data-
data yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengembangan
pembangunan Gedung.

g. Dibantu tenaga ahli lain melakukan Penyusunan Draft Rencana Jasa


Konsultansi Perencanaan Rehab Atap Gedung Kantor RS Ahmad
Ripin .

h. Bersama dengan Tim Ahli yang lain menyusun laporan, dan hasil
perencanaan serta Spesifikasi Teknis

2. Tenaga Pendukung (Supporting Staffs)


Selain tenaga ahli tersebut, konsultan juga akan menugaskan beberapa orang
sebagai tenaga pendukung yang terdiri dari :

a. Surveyor
Adalah seorang Sarjana Teknik Sipil yang berpengalaman dalam bidang
Pengukuran Bangunan minimal 3 (tiga) tahun, dalam bidang Pengukuran
maupun dilapangan serta penyusunan laporan hasil pengujian pekerjaan
arsitektur bangunan khususnya yang menyangkut pekerjaan konstruksi
bangunan.

Tugas dan tanggung jawab Surveyor :


b. Membantu Team Leader dalam menyusun program kerja dan kegiatan baik
di lapangan maupun di kantor.

c. Melakukan identifikasi kebijakan dan strategi pembangunan pada pekerjaan


Perencanaan Rehab Atap Gedung Kantor RS Ahmad Ripin .

d. Melakukan identifikasi peta permasalahan penanganan pembangunan


gedung.

e. Melakukan identifikasi kebutuhan perangkat pendukung penanganan dan


pengelolaan pembangunan pada pekerjaan Perencanaan Rehab Atap
Gedung Kantor RS Ahmad Ripin .

A-62
pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan fasilitasi sarana
prasarana pascapanen hortikultura lainnya

f. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Team Leader dalam


penyusunan draft laporan pekerjaan Perencanaan Rehab Atap Gedung
Kantor RS Ahmad Ripin .

g. Membantu Team Leader dalam penyusun laporan

c. Estimator :
a Membantu Team Leader dalam menyusun program kerja dan kegiatan baik
di lapangan maupun di kantor.

b Melakukan identifikasi kebijakan dan strategi pembangunan pada pekerjaan


Perencanaan Rehab Atap Gedung Kantor RS Ahmad Ripin .

c Melakukan identifikasi peta permasalahan penanganan pembangunan


gedung.

d Melakukan identifikasi kebutuhan perangkat pendukung penanganan dan


pengelolaan pembangunan pada pekerjaan Perencanaan Rehab Atap Gedung
Kantor RS Ahmad Ripin .

e Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Team Leader dalam


penyusunan draft laporan pekerjaan Perencanaan Rehab Atap Gedung
Kantor RS Ahmad Ripin .

b. Supporting Staff
Personil yang akan diusulkan sebagai tenaga Supporting Staff adalah Surveyor,
Estimator, Operator Cad, Administrasi.

Waktu penugasan Supporting Staff adalah selama 3 (tiga) bulan dan dalam
menjalankan tugasnya bertanggungjawab kepada Team Leader.

A-63

Anda mungkin juga menyukai