Anda di halaman 1dari 6

Bagaimana Pesawat bisa Terbang?

bisa terbang (mengudara) karena ada Gaya Dorong (Thrust) dari Mesin (Engine)
yang besaran jauh lebih besar dari Gaya Hambat (Drag) sehingga pesawat dapat
melaju dengan kecepatan tertentu dan menimbulkan Gaya Aerodinamik, yaitu
timbulnya Gaya Angkat (Lift) yang lebih besar dari Gaya Gravitasi (Weight)

Di permukaan bumi ini setiap benda yang bobona lebih berat dari udara (heavier
than air) pasti akan jatuh ke bumi, maka dibutuhkannya Gaya (force) yang timbul
terhadap benda itu, yang dalam sehari2 hari disebut bobot (weight). Hal ini
berlaku pula pada sebuah pesawat terbang sebagai benda yang lebih berat dari
udara.

Gaya-gaya yang bekerja pada sebuah Pesawat Terbang terdiri dari:

(1) Gaya Dorong (Thrust) mendorong pesawat kedepan

(2) Gaya Hambat (Drag) arahnya berlawanan dengan gaya dorong

(3) Gaya Angkat (Lift) mengangkat pesawat ke atas

(4) Gaya Gravitasi (Weight) arahnya selalu kebawah atau ke pusat bumi
(1) Gaya Dorong (Thrust)
Pada saat pesawat terbang lurus dan mendatar, thrust sama besarnya dengan
drag tapi berlawanan arah. Thrust atau gaya dorong ini dihasilkan oleh engine
untuk mendorong pesawat terbang. Semua engine mempunyai kemampuan
untuk merubah energy panas menjadi energy mekanik. Pada pesawat terbang,
thrust yang dihasilkan merupakan aplikasi dari hokum newton ke 2 dan 3.

Sir Isaac Newton mengatakan 1686 menyatakan bahwa:

Setiap benda yang diam akan tetap diam atau setiap benda bergerak akan tetap
bergerak kecuali ada gaya luar yang mempengaruhinya (hukum Newton ke 1).

Dari
hukum

Newton ke 2 dapat dinyatakan bahwa cara - cara untuk memperbesar gaya dorong
adalah memperbesar massa udara dan memperbesar percepatan gas. Untuk
menghasilkan gaya dorong yang besar, maka didesain beberapa jenis engine
sebagai penggerak pesawat udara.

Turbo prop dan turbo fan dengan high by pass ratio menghasilkan thrust yang
besar karena massa gas yang diperoleh sangat besar

Agar pesawat dapat terbang di udara, maka engine harus menghasilkan thrust
untuk mendorong pesawat terbang.
(2) Gaya Hambat (Drag)
Gaya hambat adalah gaya yang menghambat gerakan benda melalui sebuah fluida
(cairan atau gas). Semakin besar densitas/kerapatan dari fluida tersebut, semakin
besar gaya hambat. Gaya hambat memiliki arah berlawanan dari arah gerak
benda, sehingga akan memperlambat kecepatan benda yang bergerak melalui
fluida tersebut.

Drag merupakan komponen gaya aerodinamika yang sejajar dengan kecepatan


terbang pesawat, tetapi arahnya berlawanan (searah dengan relative wind). Drag
itu sendiri terdiri dari 2 jenis, yaitu induced drag dan parasite drag.

a. Induced Drag, merupakan gaya tahan yang terjadi karena adanya gaya angkat
atau lift karena adanya perputaran aliran udara yang membelok atau biasa disebut
wing vortex disekitar permukaan sayap.

b. Parasit Drag, merupakan gaya hambat yang terjadi karena adanya gesekan
antara permukaan pesawat.
(3) Gaya Angkat (Lift)
Lift adalah gaya angkat yang digunakan pesawat untuk terbang. Kemudian
downforce merupakan gaya tekan atau kebalikan dari gaya lift agar tidak
terangkat. Prinsip Kerja dan pendukungnya Aerodinamika dimanfaatkan manusia
dengan suatu prinsip. Prinsip ini adalah prinsip perbedaan tekanan. Bagaimana
perbedaan tekanan bisa terjadi? Hal ini terjadi tentunya didukung oleh beberapa
factor. Diantaranya adalah air speed and density, angle of attack, airfoil shape, and
pressure integration. Pesawat memanfaatkan aerodinamika yaitu gaya angkat
atau lift force. Hal ini berfungsi pada bagian sayapnya. Dapat kita perhatikan
bahwa sayap pesawat memiliki bentuk yang aifoil.

Pada penerbangan yang stabil, jumlah dari gaya yang saling berlawanan adalah
sama dengan nol. Tidak akan ada ketidakseimbangan dalam penerbangan yang
stabil dan lurus (Hukum ketiga Newton).

(4) Gaya Gravitasi (Weight)


Weight/Gaya berat adalah kombinasi berat dari muatan pesawat itu sendiri, awak
pesawat, bahan bakar dan cargo atau bagasi. Weight menarik pesawat ke bawah
karena gaya Gravitasi. Weight melawan Lift (gaya angkat) dan beraksi secara
vertikal ke bawah melalui center of gravity dari pesawat.

mendefinisikannya sebagai besarnya gaya reaksi yang diberikan pada benda


dengan mekanisme yang menahannya: berat adalah jumlah yang diukur dengan,
misalnya, skala pegas. Dengan demikian, dalam kondisi jatuh bebas , beratnya
akan nol. Dalam pengertian berat ini, benda-benda terestrial dapat menjadi tidak
berbobot: mengabaikan hambatan udara.

Hukum gravitasi Newton adalah kesimpulan Newton bahwa gaya tarik gravitasi
yang bekerja antara dua benda sebanding dengan massa masing-masing benda
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda.

Sejarah pesawat
Pesawat yang pertama kali berhasil terbang, adalah karya dari tangan dua orang
bersaudara bernama Wilbur dan Orville Wright. Penemuan menakjubkan ini
berhasil terbang selama empat kali penerbangan jarak pendek pada tahun 1903 di
Kitty Hawk. Pesawat ini dapat terbang dikarenakan, bentuk sayap pesawat yang
sedikit melengkung yang kemudian disebut Aerofoil. Bentuk sayap pesawat yang
seperti ini, hingga kini masih terus digunakan oleh pesawat modern, namun
didesain sedemikian rupa untuk mempermudah pesawat saat terbang. Setelah
penemuan oleh kakak beradik ini, inovasi dan pengembangan terhadap teknologi
pesawat terbang terus dilakukan hingga menjadi seperti sekarang.
Pesawat pertama di dunia yang diterbangkan oleh kaka beradik Wright- Google Images.

Anda mungkin juga menyukai