Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan
psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian kaum
wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi
sebagian lagi menganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat menentukan kehidupan
selanjutnya (Prawirohardjo, 2006: 237). Kehamilan adalah periode krisis yang akan berakhir
dengan lahirnya seorang bayi. Emosi perempuan yang sedang hamil cenderung labil. Reaksi
yang ditunjukan terhadap kehamilan juga dapat berubah-ubah
Hypnobirthing merupakan salah satu teknik otohipnosis(Self hipnosis) yaitu upaya
alami menanamkan niat positif/sugesti ke jiwa/pikiran bawah sadar dalam menjalani masa
kehamilan dan persiapan persalinan (Kuswandi, 2011). Dengan teknik ini diyakini proses
persalian dapat dilalui oleh setiap ibu hamil tanpa adanya rasa nyeri (sakit).
Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan di Amerika Serikat menyatakan
bahwa 70–80% wanita yang melahirkan mengharapkan persalinan berlangsung tanpa rasa
nyeri. Berbagai cara dilakukan agar ibu yang sedang menjalani proses persalinan tidak terlalu
merasakan sakit dan bisa merasakan kenyamanan. Saat ini hampir 20–50% persalinan di
Rumah Sakit Swasta dilakukan dengan Sectio Caesaria. Hal ini dikarenakan ibu–ibu yang
hendak bersalin lebih memilih operasi karena tidak ingin merasakan nyeri. Di Brazil, operasi
Sectio Caesaria mencapai 50% yang merupakan persentase tertinggi diseluruh dunia.
Nyeri merupakan suatu kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan. Rasa nyeri
timbul akibat adanya tekanan yang kuat pada rahim dan sendi panggl, tekanan dari janin di
leher rahim, liang vagina, saluran kencing dan dubur, peregangan leher rahim, otot-otot
panggul dan vagina. Ini merupakan tanda memasuki tahap awal persalinan tapi sering
dianggap sebagai sumber rasa sakit. Cara untuk mengeksplorasi rasa nyeri dan takut ini salah
satunya adalah melalui hypnobirthing.
Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologi dan emosional.
Sering kali kita mendengar seseorang wanita mengatakan betapa bahagianya karena menjadi
seorang ibu dan telah memilih sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun, tak

1
jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir
kalau ada kemungkinan dia kehilangan kecantikannya, dan kemungkinan bayinya tidak
normal. Trimester ketiga adalah persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua.
Untuk menangani masalah ini terdapat ilmu hipnostetri (hipnosis atau hipnoterapi pada
kebidanan) yang mana dapat dilakukan pada ibu hamil yaitu metode atau teknik
hypnobirthing. Hipnosis merupakan suatu keadaan seseorang berada dalam keadaan rileks
dengan menggunakan energi sendiri. Hypnobirthing bermanfaat untuk ketenangan diri,
menyeimbangkan tubuh dan pikiran demi mempersiapkan kehamilan yang sehat dan bibit
yang unggul. Karena hal ini yang harus diingat bahwa kehamilan perlu persiapan fisik, mental,
dan spiritual.
Dari hal tersebut penulis tertarik menganalisa jurnal terkait Hypnobirthing dalam
menangani nyeri dan cemas ibu hamil dalam menghadapi persalinan normal

2. Tujuan Umum dan khusus


2.1 Tujuan umum
Untuk menganalisa efek Hypnobirthing terhadap nyeri dan cemas ibu hamil menghadapi
persalinan sesuai dengan jurnal dan artikel yang telah dibuat.
2.2 Tujuan khusus
1) Untuk mengetahui definisi Hypnobirthing
2) Untuk mengetahui tujuan Hypnobirthing
3) Untuk mengetahui teknik Hypnobirthing
4) Untuk mengetahui tentang nyeri saat persalinan
5) Untuk mengtahui rasa cemas menghadapi persalinan
6) Untuk menganalisa jurnal terkait Hypnobirthing pada ibu hamil

2
BAB II
KONSEP TEORI

1. Definisi Hypnobirthing
Hypnobirthing merupakan salah satu teknik otohipnosis(Self hipnosis) yaitu upaya
alami menanamkan niat positif/sugesti ke jiwa/pikiran bawah sadar dalam menjalani masa
kehamilan dan persiapan persalinan (Kuswandi, 2011). Dengan teknik ini diyakini proses
persalian dapat dilalui oleh setiap ibu hamil tanpa adanya rasa nyeri (sakit).
Dasar dari hypnobirthingadalah relaksasi. Relaksasi adalah salah satu teknikdalam
terapi perilaku yang dikembangkan oleh Jacobson dan Wolpe. teknik ini dapat menurunkan
ketegangan fisiologis dan kecemasa. Dalam melakukan latihan hypnobirthing, calon ibu
dituntun secara alami untuk meningkatkan ketenangan diri dan menanamkan sugesti positif
selama masa kehamilan sampai proses persalinan
Hypnobirthing dipakai sebagai alat yang membantu seorang wanita hamil menjadi
nyaman saat hamil dan melahirkan dengan cara merubah cara berpikir akan sebuah kehamilan
dan permasalahannya sehingga Ibu akan siap menjalankan kehamilannya dan siap menghadapi
persalinan dan bermacam masalahnya. Proses hypnobirthing sesungguhnya hanya membuat
Ibu benar-benar nyaman dan merasa aman sesuai dengan apa yang diharapkannya dan sekali
lagi proses hypnobirthing ini akan bermanfaat dan dapat dirasakan perubahannya bila ada
sesuatu yang diharapkan, percaya dan benar-benar dilaksanakan. Ibu akan berpikir positif
senantiasa dan mampu membuang segala aspek negatif baik didalam pikiran dan tingkah laku
sehari-hari

2. Manfaat Hypnobirthing
a. Selama kehamilan
 Mengatasi rasa tidak nyaman selama hamil dan rasa sakit saat melahirkan tanpa efek
samping terhadap janin.
 Mengurangi rasa mual, muntah, dan pusing di trimester pertama.
 Membantu janin terlepas dari kondisi lilitan tali pusat, bahkan bisa memperbaiki janin
yang letaknya sungsang menjadi normal (letak belakang kepala)
 Membuat kondisi ibu hamil menjadi tenang dan damai selama masa kehamilan.

3
b. Menjelang persalinan
 Melatih relaksasi untuk mengurangi kecemasan serta ketakutan menjelang persalinan
yang dapat menyebabkan ketegangan, rasa nyeri, dan sakit saat persalinan.
 Mampu mengontrol sensasi rasa sakit pada sakit kontraksi rahim.
 Meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi, bahkan
menghilangkan rasa nyeri saat kontraksi dan persalinan.
c. Saat persalinan
 Memperlancar proses persalinan.
 Mengurangi resiko terjadinya komplikasi dalam persalinan dan terjadinya pendarahan.
 Membantu menjaga suplai oksigen pada bayi selama proses persalinan
d. Setelah persalinan
 Meningkatkan ikatan bayi dengan ayah dan ibunya.
 Mempercepat pemulihan dalam masa nifas.
 Mencegah depresi pasca persalinan.
 Memperlancar produksi ASI.
Manfaat yang akan didapatkan oleh calon ibu tidak hanya pada saat persalinan, akan
tetapi selama kehamilan hingga setelah kehamilan. Dengan manfaat-manfaat ini, calon ibu
dapat memilih metode hypnobirthing sebagai teknik latihan untuk membantu menghadapi
masa-masa kehamilan dan persalinan dengan mudah, nyaman, dan bebas dari rasa sakit.

3. Teknik Hypnobirthing selama kehamilan


Cobalah latihan ini setiap malam menjelang tidur, atau kapanpun yang Ibu rasa tepat
dan nyaman. Lebih baik ibu hamil mengambil posisi berbaring menyamping ke kiri karena
posisi tersebut dapat memperbaiki aliran darah ke plasenta. Posisi itu membuat pembuluh
darah besar di sisi kanan tulang belakang tidak tertekan.
a. Berbaringlah dengan nyaman. Lemaskan kelopak mata dan pejamkan. Jangan paksa mata
Ibu untuk menutup, biarkan mata menutup dengan lemas.
b. Mulailah bernapas dalam-dalam melalui hidung secara perlahan dan teratur. Tariklah napas
ke perut hingga perut Ibu terasa menggembung. Rasakan aliran oksigen yang menyegarkan
ke seluruh tubuh

4
c. Rasakan sekujur tubuh Ibu, mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Lemaskan satu per
satu ketegangan dan keletihan yang Ibu alami akibat kehamilan. Biarkan lengan terkulai di
sisi tubuh serta kaki tertarik lurus dan lemaskan. Biarkan tulang belakang Ibu lurus dengan
pembaringan.
d. Lemaskan rahang dan mulut Ibu hingga benar-benar rileks. Ingatlah bahwa jika rahang dan
mulut rileks berarti vagina juga rileks.
e. Istirahatkan pikiran Ibu sejenak. Lepaskan hal-hal yang membuat Ibu tidak senang.
Berkonsentrasilah untuk melakukan relaksasi Hypnobirthing.
f. Setelah mencapai kondisi rileks, ucapkan niat Ibu dalam pikiran, misalnya , ”Aku hendak
melatih diri untuk rileks saat ini dan seterusnya dalam hidupku sehingga proses
persalinanku lancar”.
g. Lakukan visualisasi tempat khusus. Rasakan bahwa Ibu duduk di sofa yang empuk dan
merasakan angin segar menerpa lembut wajah ibu. Ditempat ini ada dua keran air: merah
dan biru. Bayangkan keran air yang merah meneteskan air sedikit demi sedikit. Lalu Ibu
coba untuk membuka keran air biru perlahan-lahan. Airnya mengalir lancar, makin lama
makin deras. Sambil pikirkan, ” Proses persalinanku akan berlangsung cepat, lancar,
dan tanpa hambatan. Sama seperti lancarnya keran ini mengalirkan airnya.”
h. Setelah puas mengalirkan air, tutuplah kerannya, lalu duduklah atau berbaringlah kembali
di atas sofa yang empuk itu. Teruskan latihan ini sambil menggunakan kata-kata yang
positif.
i. Biarkan latihan relaksasi HypnoBirthing ini berlangsung selama yang Ibu inginkan. Jika
ibu tertidur saat proses berlangsung, teruskan tidur Anda. Biarkan kalimat afirmasi tersebut
terulang secara otomatis di dalam pikiran selagi Ibu tidur.
j. Jika Ibu tetap terjaga, bersiaplah untuk kembali ke dunia sekitar. Kembalikan fungsi
pancaindera Ibu secara perlahan.nKembalikan sistem pernapasan seperti sebelumnya.
Lalu, bukalah mata Ibu.

4. Teknik Hypnobirthing saat persalinan


Biarkan alam bawah sadar Ibu menuntun proses persalinan ini, meskipun alam sadar
Ibu tetap harus bekerja keras untuk melakukan dan mengendalikan seluruh rangkaian tindakan
yang menyertai proses persalinan. Berikut panduannya :

5
a. Saat Ibu menjalani proses awal kontraksi, selalu ingat untuk berdoa dan berniat. Serahkan
semuanya kepada Yang Maha Kuasa dan tenangkan pikiran Ibu
b. Pada awal masa pembukaan, kontraksi masih datang dengan tenggang waktu yang cukup
lama, sekitar setiap 15-30 menit sekali. Namun, Ibu biasanya sudah menyadari bahwa
saatnya sudah tiba. Gunakan masa-masa ini untuk berelaksasi dan menenangkan pikiran.
Siapkan mental dan fisik Ibu karena dalam proses mengejan, Ibu membutuhkan banyak
tenaga
c. Praktikkan relaksasi HypnoBirthing seperti pada masa kehamilan, tetapi kali ini ucapkan
afirmasi yang berbeda, Misalnya : ”Sebentar lagi aku akan bertemu anakku. Biarkan
ia lahir selamat dan sehat. Biarkan aku mendengar tangisannya yang kuat. Biarkan aku
tersadar dan mengingat seluruh proses kelahiran ini. Aku akan melahirkan dengan normal
hari ini. Dan aku akan merasa tenang serta nyaman selama proses kelahiran anakku.”
d. Saat kontraksi makin kuat dan makin sering, gunakan teknik pernapasan untuk persalinan.
Serta tetap diiringi dengan mengucapkan afirmasi yang lebih spesifik terhadap yang ibu
rasakan
e. Jika Ibu dapat merasa rileks saat kontraksi, dan mungkin Ibu mengantuk, tidurlah dengan
mempertahankan kalimat afirmasi.
f. Jika Ibu tetap ingin berada dalam kondisi rileks, maka pejamkan terus mata Ibu walaupun
sebenarnya Ibu menyadari keadaan di sekeliling.
g. Posisikan ujung lidah Ibu di balik gigi atas dan tempelkan ke langit-langit mulut. Posisi
ini akan membuat rahang Ibu rileks sehingga mulut juga tidak akan tegang. Dan ingatlah
itu berarti vagina Ibu rileks.
h. Lakukan semua ini seiring dengan bertambahnya pembukaan dan meningkatnya frekuensi
kontraksi.
i. Jangan terlalu memperhatikan saat dokter atau bidan mulai bersiap-siap untuk proses
kelahiran. Tetaplah fokus untuk mengatur napas dan berdoa. Jika pembukaan sudah
hamper lengkap, Ibu akan memiliki keinginan yang sangat kuat untuk mengejan. Tahanlah
karena jika Ibu paksakan untuk mengejan dapat merobek vagina Ibu. Tahanlah keinginan
itu dengan mnarik napas dalam sambil terus berdoa dan mengucapkan afirmasi Ibu.
j. Saat Ibu telah disiapkan untuk proses kelahiran. Ucapkan niat dan doa Ibu dalam hati
karena inilah puncak semua latihan Ibu..

6
k. Bukalah mata Ibu. Jangan tutup mata saat hendak melahirkan. Menutup mata saat
mengejan dapat menyebabkan pembuluh darah di mata pecah karena tekanan saat
mengejan.
l. Diiringi dengan napas yang teratur, rasakan baik-baik saat kontraksi datang dan
mengejanlah sekuatnya, masih dengan mata terbuka.
m. Rasakan sensasi saat mengejan, yakni ketika puncak kepala bayi Ibu mulai muncul di
vagina. Tariklah napas panjang saat kontraksi hilang dan sambutlah dengan ketenangan
dan kebahagiaan. Teruskan mengejan sekuatnya saat kontraksi datang, dan rasakan bayi
Ibu perlahan-lahan keluar, mulai bagian kepala, pundak, badan, dan tangan, lalu kakinya.
n. Embuskan napas panjang saat Ibu merasa sang buah hati sudah keluar sepenuhnya. Nikmati
dan ingatlah terus momen ini. Inilah momen keberhasilan latihan Ibu.
Keberhasilan relaksasi diukur dengan sejauh mana Ibu mampu menenangkan pikiran
dan melenturkan ketegangan dalam tubuh. Ini bisa terlihat dari sikap Ibu yang selalu positif
dan berkurangnya keluhan rasa sakit atau nyeri selama kehamilan. Keberhasilan relaksasi erat
pula dengan kemmapuan Ibu mengolah napas. Pernapasan menjadi kunci utama berhasil
tidaknyan relaksasi. Pernapasan akan membantu Ibu mengkoordinasikan seluruh bagian tubuh.
Untuk itu sebelum relaksasi sebaiknya Ibu melatih pernapasan terlebih dahulu. Caranya,
tariklah napas melaui hidung, rasakan perjalanan udara dari hidung ke tenggorokan.
Kembangkanlah lubang hidung Ibu saat menarik napas. Selanjutnya keluarkan perlahan
melalui mulut.

5. Nyeri persalinan
Rasa nyeri atau sakit persalinan merupakan sebuah tanda untuk memberitahu bahwa
calon ibu telah memasuki suatu fase akhir dari kehamilannya, yaitu persalinan. Pada fase ini,
calon ibu akan mengalami peregangan dan pelebaran pada mulut rahim, hal inilah yang
menimbulkan nyeri persalinan, nyeri tersebut dipicu oleh adanya aktivitas besar di dalam tubuh
untuk mengeluarkan bayi.
Dalam peregangan dan pelebaran mulut rahim yang menyebabkan nyeri persalinan itu
terjadi karena otot-otot rahim berkontraksi untuk mendorong bayi keluar, pada saat itu otot-
otot rahim mengalami peregangan. Selain otot rahim, kontraksi juga memicu beberapa organ

7
lain mengalami tekanan yang cukup kuat, yaitu kandung kemih, rektum, tulang belakang, dan
tulang pubic. Ketika tekanan tersebut terjadi, maka calon ibu akan mengalami nyeri persalinan.
Kontraksi otot-otot rahim saat mendorong bayi keluar dari rahim bersifat otomatis yang
berawal dari pacemaker, adapun sifat dari kontraksi tersebut adalah tetanik dan lokal untuk
mempertahankan tonus sel dan tekanan intra uteri. Dengan demikian rasa nyeri pada persalinan
merupakan manifestasi dari adanya kontraksi (pemendekan) otot rahim. Kontraksi inilah yang
menimbulkan rasa sakit pada pinggang, daerah perut, dan menjalar kearah paha. Sementara
itu, efek yang ditimbulkan oleh kontraksi dapat berupa mual, pusing, sakit kepala, muntah,
tubuh gemetar, panas-dingin, kram, pegal-pegal, dan nyeri otot.
Rasa nyeri yang dirasakan juga dapat bergantung pada banyak faktor psikososial.
Persepsi nyeri juga bergantung pada pemahaman calon ibu tentang penyebab rasa nyeri dan
kemampuan untuk memikul konsekuensinya
Rasa nyeri pada persalinan yang lebih parah, umumnya terjadi ketika kepala bayi mulai
muncul di vagina. Nyeri pada fase ini biasanya lebih parah dibandingkan dengan nyeri pada
saat kontraksi. Hal itu disebabkan oleh jaringan antar vagina dengan anus terentang sangat
kencang akibat kepala bayi yang mendorongnya terbuka.

6. Cemas pada kehamilan


Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologi dan emosional.
Sering kali kita mendengar seseorang wanita mengatakan betapa bahagianya karena menjadi
seorang ibu dan telah memilih sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun, tak
jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir
kalau ada kemungkinan dia kehilangan kecantikannya, dan kemungkinan bayinya tidak
normal. Trimester ketiga adalah persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua.
Keluarga mulai menduga-duga jenis kelamin bayinya (apakah laki-laki atau perempuan) dan
akan mirip siapa. Bahkan mereka mungkin sudah memilih sebuah nama untuk bayinya
Selama hamil berat badan ibu meningkat, adanya tekanan pada organ dalam, adanya
perasaan tidak nyaman karena janinnya semakin besar, adanya perubahan gambaran diri ,
konsep diri, tidak mantap, merasa terasing, tidak dicintai, merasa tidak pasti, takut, juga senang
karena kelahiran sang bayi. Dalam hal ini perubahan fisik dan psikologis ibu sangat
mempengaruhi kehamilannya. Akan sangat penting jika ibu dibekali pengetahuan dan teknik

8
bagaimana cara menangani perubahan fisik dan psikologis selama kehamilan yang dirasakan
dapat mengganggu kehamilannya.
Keseimbangan antara tubuh dan pikiran di butuhkan untuk mencapai kondisi sehat
secara psikologis. Ketika kesehatan psikologis tercapai, secara otomatis tubuh kita akan
menjadi lebih sehat. Namun, kaum Ibu perlu berusaha lebih keras untuk mencapai
keseimbangan ini karena, saat hamil perubahan hormon yang terjadi biasanya mempengaruhi
kondisi jiwa dan pikiran Ibu. Dan demi janin yang ada dalam kandungan, Ibu harus senantiasa
memelihara keseimbangan ini. Depresi dan ketidakseimbangan pikiran dapat dirasakan oleh
bayi dalam kandungan dan dapat berpengaruh pada perkembangannya. Saat hamil, kondisi
hormon cenderung menciptakan ketidakstabilantubuh dan pikiran sehingga Ibu menjadi lebih
mudah panik, mudah tersinggung, jauh lebih sensitif, mudah terpengaruh, cepat marah,
menjadi tidak rasional, dan sebagainya.
Rasa takut dan cemas bberdampak negatif pada Ibu sejak masa kehamilan sampai
persalinan. Sebaliknya, rasa tenang dan nyaman memberikan pengaruh yang positif. Pengaruh
positif ini tidak hanya dirasakan Ibu dan bayi dalam kandungannya, tetapi juga oleh lingkungan
sekitarnya terutama keluarga. Rasa tenang akan membuat Ibu tidak begitu merasa sakit saat
bersalin karena tubuh dan pikiran yang tenang mendorong kesehatan aura dan memancarkan
aura yang positif. Itulah sebabnya keseimbangan tubuh dan pikiran harus selalu terpelihara,
khususnya pada Ibu hamil. Karena tubuh dan pikiran kita akan mencapai kondisi yang sangat
sehat dan optimal ketika keduanya bekerjasama secara seimbang dan selaras

9
BAB III
RINGKASAN 2 JURNAL

1. Jurnal pertama
A. Judul jurnal
Pengaruh Teknik Relaksasi Hypnobirthing Terhadap Penurunan Rasa Nyeri Kala I
Persalinan Normal Pada Primipara di BPM Evi
B. Populasi dan sampling
Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu primipara yang akan bersalin di BPM Bidan Evi
pada bulan Maret–Mei tahun 2015. Menggunakan total sampling sebanyak 36 orang yaitu
18 orang responden sebagai eksperimen dan 18 orang responden sebagai kontrol.
C. Metode penelitian
Metode penelitian Quasi Experiment dengan desain penelitianPretes-Postest with control
group
D. Instrument yang digunakan
Menggunakan instrument lembar kueisoner.
E. Uji statistik
Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji T–independent.
F. Hasil penelitian
Penggunaan teknik relaksasi hypnobirthing terbukti dapat menurunkan nyeri kala I
persalinan pada primipara. Dengan demikian, hypnobirthing ini dapat dimanfaatkan
sebagai teknik relaksasi dalam menurunkan nyeri kala I.
2. Jurnal kedua
A. Judul jurnal
Pengaruh tehnik Hypnobirthing terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil
trimester III pada persiapan proses persalinan
B. Populasi dan sampling
Penelitian dilakukan di klinik srikandi Kabupaten Kudus, Populasi dalam penelitian ini
adalah ibu hamil trimester 3. Selama bulan Mei s/d Juni 2017 sebanyak 40 orang. Dalam
penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling

10
C. Metode penelitian
Menggunakan metode Pre eksperimen dengan rancangan one- group pre-post test design.
D. Instrument yang digunakan
Analisis dilakukan dengan menggunakan uji t-test. Menggunakan analisa univariat dan
bivariat.
E. Hasil penelitian
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan sebelum
dilaksanakan teknik hypnobirthing dan sesudah dilaksanakan teknik hypnobirthing
terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester 3 pada persiapan proses persalinan. Hal
ini didapati dari tabel 2.2 nilai rata-rata tingkat kecemasan sebelum dilaksankan teknik
hypnobirthing adalah 17,90 dan sesudah dilaksanakan teknik hypnobirthing 7,90 dengan
penurunan 10,000 dengan standar deviasi 3,627. Artinya terdapat pengaruh teknik
hypnobirthing terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil trimester 3 pada
persiapan proses persalinan di Klinik Srikandi 2017.

11
BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
Hypnobirthing mengajarkan kepada ibu hamil untuk menyatu dengan gerak dan ritme
tubuh yang alami saat menjalani proses melahirkan, membiarkan tubuh dan pikiran untuk
bekerja, serta meyakini bahwa tubuh mampu berfungsi sebagaimana seharusnya sehingga rasa
sakit menghilang. Hypnobirthing juga ampuh dalam menetralisir dan memprogram ulang
(reprogramming) rekaman negatif dalam pikiran bawah sadar dengan program positif. Dengan
demikian, rekaman yang terpatri dalam pikiran bawah sadar bahwa persalinan itu menakutkan
dan menyakitkan, bisa terhapus. Berganti dengan keyakinan bahwa persalinan berlangsung
mudah, lancar dan tanpa rasa sakit
Perubahan fisik dan psikologis ibu sangat mempengaruhi kehamilannya. Akan sangat
penting jika ibu dibekali pengetahuan dan teknik bagaimana cara menangani perubahan fisik
dan psikologis selama kehamilan yang dirasakan dapat mengganggu kehamilannya. Untuk
menangani masalah ini terdapat ilmu hipnostetri (hipnosis atau hipnoterapi pada kebidanan)
yang mana dapat dilakukan pada ibu hamil yaitu metode atau teknik hypnobirthing.
Hypnobirthing bermanfaat untuk ketenangan diri, menyeimbangkan tubuh dan pikiran demi
mempersiapkan kehamilan yang sehat dan bibit yang unggul. Karena hal ini yang harus diingat
bahwa kehamilan perlu persiapan fisik, mental, dan spiritual.

2. Saran
Menyadari akan pentingnya rasa rileks dan nyaman pada saat kehamilan, maka tenaga
kesehatan diupayakan unuk mengembangankan ilmu tentang hypnobirthing untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan menjadi salah satu program khusus untuk mengurangi
tingkat nyeri dan kecemasan ibu hamil

12
DAFTAR PUSTAKA

Ardhiyanti, Yulrina & Liza S. “ Pengaruh Teknik Relaksasi Hypnobirthing Terhadap


Penurunan Rasa Nyeri Kala I Persalinan Normal Pada Primipara di BPM Evi” Jurnal
Maternity and Neonatal Volume 2 No 2. 2015
Harianja, Winda Y. “PENGARUH TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN
TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER 3 PADA PERSIAPAN PROSES
PERSALINAN” Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Akademi Kebidanan An-Nur, Volume
3/Nomor 2/Desember/2018
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/52790/Chapter%20I.pdf?sequence=5&is
Allowed=y (diakses tanggal 13 Oktober 2019)
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/761/jbptunikompp-gdl-rifatattan-38047-7-unikom_r-2.pdf
(diakses tanggal 13 Oktober 2019)

13

Anda mungkin juga menyukai