Anda di halaman 1dari 5

RESUME ELEKTRONIKA DASAR 1

Karakteristik transistor bipolar

DOSEN PEMBIMBING

Drs. Hufri, M.si

DISUSUN OLEH
ATIFAH HIRAHMAH
18033129

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
Karakteristik transistor bipolar

A. Pengertian dasar
salah satu komponen yang selalu ada disetiap rangkaian elektronika, seperti radio,televisi,
handphone, lampu flip-flop dll. Fungsidari komponen ini sangatlah penting. Kebanyakan,
transistor digunakan untuk kebutuhan penyambungan dan pemutusan(switching), seperti halnya saklar.
Yaitu untuk memutus atau menyambungkan arus listrik.Selain itu transistor juga berfungsi
sebagai penguat (amplifier ), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal, dan banyak lagi. Keinginan kitauntuk
merubah fungsi transistor ini adalah dari pemilihan jenis transistor atau dengan cara perangkaian sirkit
transistor itu sendiri. Dengan banyaknya fungsi itu, komponen transistor banyak sekali digunakan di
dalam rangkaian elektronika .

Jenis-jenis transistor dibedakan berdasarkan arus inputnya BJT ( Bipolar JunctionTransistor )atau
tegangan inputnya FET (Field Effect Transistor ). Yang membedakan transistor dengan komponen lain,
adalah memiliki 3 kaki utama, yaitu Base (B), Collector , (C) dan Emitter (E).dimana base terdapat arus
yang sangat kecil, yang berguna untuk mengatur arus dan tegangan yang ada pada Emitor, pada
keluaran arus Kolektor. Sehingga apabila terdapat arus pada basis,tegangan yang besar pada kolektor
akan mengalir menuju emitor.

Bahan dasar pembuatan transistor itu sendiri atara lain Germanium, Silikon, Galium
Arsenide.Sedangkan kemasan dari transistor itu sendiri biasanya terbuat dari Plastik, Metal, Surface
Mount, dan ada juga beberapa transistor yang dikemas dalam satu wadah yang disebut
IC(Intregeted Circuit).
Contoh penggunaan transistor dalam rangkaian analog, adalah digunakan untuk fungsi
amplifier (penguat), rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik
stabil(stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor
digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai
sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian
lainnya.

B. Karakteristik loop masukan common base


Konfigurasi transistor penguat akhir kita perlu mempelajari adalah common-
base. Konfigurasi ini lebih kompleks dibandingkan dengan dua lainnya, dan kurang umum karena
karakteristik operasi yang aneh.
Common-base amplifier

Hal ini disebut konfigurasi common-base karena (DC power sumber samping),sumber
sinyal dan berbagi beban dasar transistor sebagai titik koneksi umum

Common-base amplifier: Masukan antara emitor dan basis, output antara kolektor dan
basis.

Mungkin karakteristik paling mencolok dari konfigurasi ini adalah bahwa sumber sinyal
input harus membawa arus emitor penuh transistor, seperti yang ditunjukkan oleh panah berat
dalam ilustrasi pertama. Seperti kita ketahui, arus emitor lebih besar daripada arus lain
dalam transistor, karena jumlah basis dan kolektor arus. Dalam dua konfigurasi penguat lalu,
sumber sinyal terhubung kememimpin basis transistor, sehingga penanganan yang paling mungkin
saat ini.
Karena arus input melebihi semua arus lain di sirkuit, termasuk arus output,gain arus dari
penguat ini sebenarnya kurang dari 1 (perhatikan bagaimana R beban terhubung ke kolektor,
sehingga membawa sedikit kurang arus dari sumbersinyal). Dengan kata lain, hal itu
melemahkan saat ini daripada memperkuat itu. Dengan common-emitor dan common-collector
amplifier konfigurasi,
parameter transistor paling erat terkait dengan gain yang β. Dalam rangkaian common-
base, kita mengikuti parameter transistor lain dasar: rasio antara arus kolektor dan emitor saat ini,
yang sebagian kecil selalu kurang dari 1 Nilai ini pecahan untuk setiap transistor disebut rasio
alpha, atau rasio α..
Karena jelas tidak bisa meningkatkan sinyal saat ini, hanya tampak masuk akaluntuk
mengharapkan untuk meningkatkan tegangan sinyal. Sebuah simulasiSPICE dari rangkaian akan
membela asumsi tersebut
C. Karakteristik loop keluaran common base

Perhatikan gambar diatas yang menjelaskan tegangan output yang 0 volt atau tidak ada
(cutoff) dan terus meningkat sampai 15,75 volt (saturasi), saat diberikan tegangan input yang
mencakup rentang tegangan dari 0,6 volt sampai 1,2 volt. Kurva diatas juga menjelaskan
tegangan output baru meningkat ketika tegangan input 0,7 volt, jika tegangan input kurang dari
itu, tegangan output sama dengan nol. Dan memotong atau mendatar pada sekitar 1,12 volt
tegangan input. Ini merupakan keuntungan penguatan tegangan yang cukup besar, perbandingan
antara rentang tegangan output 15,75 volt dengan rentang tegangan input 0,42 volt, maka rasio
keuntungannya sebesar 37,5 atau 31,48 dB. Perhatikan juga bagaimana tegangan output (diukur
dari beban R) benar-benar melebihi tegangan power supply (15 volt) pada saat kejenuhan atau
saturation, hal ini terjadi karena ada tambahan dari efek seri sumber tegangan input.
Analisis sirkuit yang kedua (gambar dibawah ini), dengan sumber sinyal AC (DC dan tegangan
bias) menunjukkan hasil yang sama : yaitu keuntungan tegangan yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai